PRESS RELEASE
NO : UM.505/IST05-02/KPG/IV/2016
Menanggapi peristiwa gempabumi tektonik yang terjadi di Pesisir Selatan-Sumatera Barat, maka kami menyampaikan pernyataan sebagai berikut :
1. Parameter Gempabumi
Parameter awal (5 menit)
Telah terjadi gempabumi tektonik pada :
Hari, Tanggal, Pukul : Kamis, 2 Juni 2016, 05:56:01 WIB Kekuatan : 6.5 M
Lokasi : 2.29° LS dan 100.46° BT Kedalaman : 72 km
Parameter yang telah di update
Hari, Tanggal, Pukul : Kamis, 2 Juni 2016, 05:56:01 WIB Kekuatan : 6.5 M
Lokasi : 2.16° LS dan 100.70° BT Kedalaman : 70 km
Gempabumi berpusat di laut 79 Km Barat Daya Pesisir Selatan-Sumbar, karena kedalaman gempabumi cukup dalam (72 km) maka gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam belum ada gempabumi susulan. BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media.
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl. Angkasa I No. 2. Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. : (+62-21) 4246321, Fax : (+62-21) 4246703 P.O. Box 3540 Jkt, Website : http://www.bmg.go.id
2. Dampak gempabumi
Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas gempabumi di sekitar Painan V-VI MMI (III SIG-BMKG), Bengkulu, Kepahiyang dan Padang IV MMI (II SIG-BMKG), Padang Panjang III-IV MMI (II SIG-BMKG). Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat yang diterima BMKG bahwa gempabumi dirasakan cukup keras di Painan, Kepahiyang, Padang dan Padang Panjang, Sumatera Barat dan Bengkulu.
Peta tingkat guncangan (shakemap)
3. Penyebab gempabumi
Berdasarkan parameter gempabumi, kejadian gempabumi ini disebabkan aktivitas subduksi penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber memperlihatkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik.
Peta Lokasi Gempabumi dan Mekanisme Sumber
4. Himbauan untuk masyarakat
Agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD, serta informasi dari BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami
Agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil.
Jakarta, 02 Juni 2016
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Drs. Mochammad Riyadi, MSi. NIP. 1958041782031001