• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Partograf oleh Bidan dalam Pertolongan Persalinan di Kabupaten Klaten - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Partograf oleh Bidan dalam Pertolongan Persalinan di Kabupaten Klaten - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian di Indonesia masih tinggi bila dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand dan Malaysia. Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu dan bayi, diantaranya status kesehatan ibu, keadaan sosial ekonomi dan budaya.1

Menurut Saifudin, 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetrik yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya,2 misalnya perdarahan, partus lama atau partus tak maju. Deteksi dini pada tiap kemajuan persalinan dan pencegahan partus lama bermakna dapat menurunkan resiko terjadinya sepsis, perdarahan pasca persalinan, ruptur uteri dengan segala akibatnya.2

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih menjadi persoalan yang sangat penting untuk dijadikan prioritas masalah. Berdasarkan data dari Survey Kesehatan Propinsi Jawa Tengah 2007, diperoleh data bahwa dalam setiap jam terdapat 2 orang ibu meninggal dunia, karena kehamilan, persalinan, dan nifas.3 Diketahui angka kematian ibu di Indonesia tahun 2007 ada 248 per 100.000 kelahiran hidup, di Jawa Tengah sebesar 116 per 100.000 kelahiran hidup,4 sedang kematian ibu di Kabupaten Klaten 2009 adalah 19 dari 19.454 kelahiran hidup atau 97,6 per 100.000 kelahiran hidup.5

Kematian ibu tahun 2009 di Kabupaten Klaten disebabkan karena perdarahan yang menempati rangking pertama 26,3%, selanjutnya eklamsia 21,1%, preeklamsia berat 21,1%, sepsis 10,5% dan penyebab lain penyakit yang menyertai ibu seperti jantung, asma dan lain-lain 21,1% .

(2)

di Kabupaten Klaten5

Penyebab Tahun

2008 2009 Perdarahan postpartum 6 5

Sepsis 1 2

Eklamsia 1 4

PEB (preeklamsia berat) 3 4 Lain-lain ( jantung, asma dll) 11 4

Total 23 19

Dari beberapa penyebab kematian tersebut di atas yang bisa dilakukan oleh bidan untuk menekan kematian ibu yaitu dengan menggunakan partograf secara benar dan tepat waktu. Bidan dengan menggunakan partograf bisa menekan kejadian perdarahan post partum, sepsis akibat dari partus lama.

Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Klaten tahun 2009 cenderung meningkat dari tahun 2008 yaitu 17,5 per 1000 kelahiran hidup menjadi 20,1 per 1000 kelahiran hidup. Hasil audit kematian bayi disebabkan oleh 28,9% karena IUFD (Intra Uteri Fetal Death), asfiksia 12,2%, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) 20,4%, cacat bawaan

4,8%, sepsis 8,9% dan lain-lain 24,5%.5 Dari beberapa penyebab tersebut yang bisa dilakukan pemantauan dengan menggunakan partograf adalah kejadian dari asfiksia bayi baru lahir dan IUFD sehingga bisa menurunkan angka kematian bayi.5

Kebijakan Depertemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI

mengacu pada intervensi strategi 4 pilar safe motherhood, dimana pada pilar ketiga adalah

Referensi

Dokumen terkait

Hasil: dari hasil penelitian diperoleh mayoritas bidan praktik mandiri menggunakan partograf yaitu 24 responden (77.4%), mayoritas bidan praktik mandiri yang tidak

Banyak faktor yang dapat menimbulkan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir, baik itu faktor dari ibu seperti primi tua, riwayat obstetrik jelek, grande multipara, masa

Hubungan pemantauan lama kala 2 dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Abdul Manap Kota Jambi tahun 2015 dapat dilihat dari tabel 2...

Dilakukan untuk mencari hubungan variabel bebas (tanggung jawab, prestasi, pengakuan, persepsi tentang partograf, pengembangan potensi individu, insentif, kondisi

Kematian bayi baru lahir ( neonatus ) merupakan penyumbang kematian terbesar pada tingginya angka kematian balita dimana setiap tahun sekitar 36 bayi per 1.000 kelahiran

Namun kenyataannya belum benar, sebab bayi baru lahir biasanya sudah dibungkus sebelum diletakan di dada ibunya, akibatnya tidak terjadi skin to skin contact,

Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor ibu yang berhubungan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Wates Tahun 2012..

Periode neonatal adalah periode bayi dari lahir sampai umur 28 hari.5 Asfiksia merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir dan akan membawa beberapa dampak