• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DESKRIPTIF PELAYANAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS JUWANA KABUPATEN PATI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DESKRIPTIF PELAYANAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS JUWANA KABUPATEN PATI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DESKRIPTIF PELAYANAN BIDAN

DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DI WILAYAH PUSKESMAS JUWANA

KABUPATEN PATI

TESIS

Disusun oleh :

Sumami

E4C006119

MAGISTER PROMOSI KESEHATAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

(2)

Program Studi Magister Promosi Kesehatan

Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro

2008

ABSTRAK

Sumami

Analisis Deskriptif Pelayanan Bidan Dalam Pemberian ASI Eksklusif

di Wilayah Puskesmas Juwana Kabupaten Pati

114 halaman

Berdasarkan kebijakan Kepmenkes RI untuk standar minimal layanan, diharapkan bahwa ASI eksklusif pada bayi mencapai 80 %. Namun, menurut Profil Kesehatan Jawa Tengah melaporkan bahwa tingkat pemberian ASI Eksklusif adalah 49,78 % pada tahun 2006. di Puskesmas Juwana, tingkat pemberian ASI eksklusif 17,5 % pada tahun 2004, 20,2 % pada tahun 2005 dan 18,4 % pada tahun 2006. Pencapaian tersebut tergolong rendah dibandingkan dengan Puskesmas lain yang ada di wilayah Kabupaten Pati.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelayanan bidan dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Juwana Kabupaten Pati.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuwalitatif. Data diperoleh dengan indepth intervew dengan pedoman wawancara yang sudah disiapkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan bidan dalam pemberian ASI eksklusif belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena belum sesuai dengan standar pelayanan pemberian ASI eksklusif. Hal tersebut ditunjukkan dengan sebagian besar responden tidak menginformasikan manfaat ASI eksklusif, tidak melakukan inisiasi menyusu dini, sebagian besar telah menginformasikan tentang perawatan payudara, kebutuhan gizi saat hamil, memberikan kolostrum, melakukan rawat gabung, mengajarkan posisi menyusu yang benar, menyusu tanpa dijadwal, menginformasikan masalah yng terjadi saat menyusu, serta menginformasikan tidak perlunya makananan tambahan sampai bayi berusia 6 bulan

Upaya yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan bidan dalam pemberian ASI eksklusif adalah perlu adanya sosialisasi terhadap bidan mengenai manajemen laktasi, adanya standar operasional pemberian ASI eksklusif, adanya peraturan yang jelas tentang promosi susu Formula, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bidan terutama yang berkaitan pemberian ASI eksklusif.

(3)

Master Degree of Health Promotion Study Program

Post Graduate Program of Diponegoro University

2008

ABSTRACT

Sumami

Descriptive Analysis of Midwifery Services upon Exclusive Breastfeeding in Local

Public Clinic of Juwana-Pati Regency

114 pages

According to of the Indonesian Ministry of Health’s policy for the minimum

standard of services, it is expected that the infant exclusive breastfeeding

reaches the percentage of 80%. Nevertheless, Central Java Health Profile

reported that exclusive breastfeeding rate was 49,78% in 2006. In Juwana Local

Public Clinic, exclusive breastfeeding rate was 17,5% in 2004, 20,2 % in 2005,

and 18,4 % in 2006. Among the other Local Public Clinic in Pati regency, this

number is low.

The objective of this study is to identify the midwifery services upon

exclusive breastfeeding in Local Public Clinic of Juwana-Pati Regency.

This study is a qualitative research. Data is obtained by in-depth interviews

based on an interview manual provided.

The result shows that the midwifery services upon exclusive breastfeeding

are not optimally implemented yet, for they have not fulfilled the terms of standard

services. It is demonstrated by the result that most of the respondents did not

inform the benefits of exclusive breastfeeding, did not perform initial

breastfeeding. Yet most of them had informed breast treatment and nutrition

requirements in pregnancy, promoted

colostrums feeding, performed breast care,

promoted the correct positions of breastfeeding, promoted breastfeeding on

baby’s demand, informed the potential problems of breastfeeding, and informed

that no supplemental food is required during the first six months of life.

Some actions required in order to increase the quality of midwifery services

upon exclusive breastfeeding are: establishing socialization upon the midwives

concerning lactation management; establishing operational standard for exclusive

breastfeeding practices; establishing clear policy over supplemental formula milk

promotion; and to improve the knowledge and skill of the midwives, especially to

those related to exclusive breastfeeding practices.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Dukungan Suami dalam Proses Laktasi dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Semarang.Vol.2.. Notoatmodjo.S.,

Skripsi dengan judul “Perbedaan Pemberian ASI Eksklusif dengan Inisiasi Menstruasi Post Partum di Puskesmas Kartasura” ini diajukan dalam rangka memenuhi syarat

Praktik pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rembang 2, sebagian besar informan memberikan ASI eksklusif karena menganggap bahwa ASI penting untuk

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Motivasi Ibu Primipara Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis,.. Ponorogo” adalah bukan Karya

Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Eksklusif terhadap Sikap Ibu dalam memberikan ASI Eksklusif di Bidan Tri Yuliastuti Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak..

Ada hubungan antara faktor pendanaan, kebijakkan/struktur, karakteristik bidan, persepsi/sikap bidan dan motivasi bidan dalam sosialisasi program IMD dan ASI eksklusif pada

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja antara lain adanya persepsi bahwa ASI tidak cukup, kurangnya pengetahuan manajemen laktasi

Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan bidan dan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas