Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Dan Contoh Sajak
Pengertian Sajak
:
Selain Puisi, bentuk karya sastra lainnya ialah Sajak. Sajak sendiri memiliki pengertian, sebagai salah satu bentuk karya sastra yang penyajiannya, dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terkait. Sajak sangat mementingkatn keselarasan bunyi bahasa, baik itu kesamaan bunyi maupun kekontrasan.
Meskipun sajak bukan merupakan syarat khusus untuk puisi lama, namun pengaruh dari sajak sangat mengikat pada bentuk dan pemilihan kata di dalam puisi tersebut. Dalam pendapat yang lain, sajak diartikan sebagai puisi yang tidak terikat pada setiap kata-katanya, jadi dalam penulisannya bisa dilakukan dengan bebas. Oleh karenanya, mungkin Anda sering mendengar istilah sajak bebas.
Ciri-Ciri Sajak
:
a. Sajak memiliki bentuk tertentu, berurutan di dalam baris yang sejajar, memiliki pola (untuk puisi tradisional), atau memiliki bentuk bebas.
b. Pada sajak, ungkapan kata dan bahasanya dipengaruhi oleh unsur lagu, irama, dan keharmonisan bunyi.
c. Baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk puisi tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.
Beberapa Jenis Sajak Beserta Contohnya
:
Sajak memiliki beberapa jenis, ada yang dibedakan berdasarkan posisinya, dibedakan berdasarkan kesesuaian bunyi suku kata, dan dibedakan berdasarkan kesesuaian bunyi akhir setiap kata.
Berikut Ini Contoh-Contoh Sajak Menurut Posisinya :
- Contoh Sajak Awal
:
Disebut sajak awal karena keselarasan bunyi terletak diawal kata. Contohnya :
Bukan ku…
Bukan ketidakpercayaanku padamu
Tapi ketakutanku
Bukan kematian risaukanku
Tapi perpisahan takutkaku
Bukan membagi cinta dariku
▸ Baca selengkapnya: contoh sajak bahasa sunda karya sendiri
(2)Hidup
Selama nafas masih menderu
Dan jantung masih berdegup
Selama darah masih mengalir
Dan iman masih tertanam
Selama roh masih menyatu
Dan KAU masih mengasihiku
- Contoh Sajak Akhir
:
Disebut sajak akhir karena keselarasan bunyi terletak di akhir kata. Contohnya :
Sujud
Sajadah melapisi kulitku
Dingin tak merasuk dalam tulangku
Dalam kerendahanku
Memohon kepadaMu Tuhanku
Ampunilah segala dosaku
Sirnakan segala khilafku
Tuntun selalu aku
Agar tercapai inginku
Siratal mustaqim jalanku
RidhoMu tujuanku
Teringat lalai
Termenung ku ditepi pantai
Menanti ombak dari tengah laut
Teringat semua lupa dan lalai
Dosa dan khilaf kian berpaut
Berikut Ini Contoh-Contoh Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Suku Kata :
Berdasarkan kesesuaian bunyi suku kata, sajak dibedakan menjadi sajak penuh, sajak paruh, sajak aliterasi, sajak asonansi, sajak rangkai, dan sajak rangka.
-
Contoh Sajak Penuh Atau Sajak Sempurna
:
Sajak jenis ini ditandai dengan kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir secara penuh. Contohnya :
Terancam sudah iman yang goyang
Hamba yang tak rajin sembahyang
Sungguh malang sungguh sayang
-
Contoh Sajak Paruh
:
Sajak paruh atau disebut sebagai sajak tidak sempurna memiliki kesesuaian bunyi pada suku kata terakhir tetapi tidak penuh atau secara keseluruhan. Contohnya :
Menuntut ilmu hendaklah semangat
Jangan malas haruslah giat
Ilmu akan membuat kita selamat
Di dunia ataupun akhirat
Ilmu buat kita makin dewasa
Ilmu pula yang hilangkan lara
Bukankah Ilmu faktor kita bahagia?
Dari muda hingga menua
-
Contoh Sajak Aliterasi
:
Kesesuaian bunyi pada sajak aliterasi terletak pada huruf konsonan dalam setiap kata kata dalam puisi. Kesesuaian bunyi pada sajak ini terletak pada seluruh kata. Contohnya :
Baik budi ibu bapak
Nafkah keluarga kena cukup
Hawa haram mustilah musnah
Hawa halal mustilah hadir
Kerja pakai kalimatullah
Berkah buat beragam barang
-
Contoh Sajak Asonansi
:
Hampir sama dengan sajak aliterasi yang memiliki kesesuaian pada seluruh katanya, kesesuaian bunyi pada sajak asonansi terletak pada huruf vokalnya. Contohnya :
Kakimu tertatih tatih
Mengayuh sepeda terengah engah
Cinta tiada karena rupiah
Cintamu bagi negeri
Rontokkan mosi kebodohan
-
Contoh Sajak Rangkai
:
Kesesuaian bunyi pada sajak rangkai terletak pada huruf vokal, akan tetapi hanya pada beberapa suku kata. Contohnya :
Raih kekayaan untuk kejayaan
Karena kejayaan menjaga kekayaan
-
Contoh Sajak Rangka
:
Sajak rangka memuat kesesuaian bunyi pada huruf vokal dalam beberapa kata. Contohnya :
Lihat simpang jalan samping kota
Tindak tanduk ibu tua renta
Tak lelah pontang panting
Tak berhenti mondar mandir
Gunakan kesempatan sebelum kesempitan
B
erikut Ini Contoh Sajak Menurut Kesesuaian Bunyi Akhir Setiap Kata :
Berdasarkan kesesuaian bunyi di akhir setiap kata, sajak dibedakan menjadi sajak rata, sajak silang, sajak kembar, sajak peluk, dan sajak patah.
-
Contoh Sajak Rata
:
Sajak rata atau sajak sama adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-a. Contohnya :
Malam itu
Terdengar lagi tangisan sendu
Siapakah beliau
Untaian kata memecah kalbu
Derap langkah tanpa tersipu
Jantung ini terus menderu
Oh Ibu..
Sujudmu
Doamu
Kenapa selalu untukku
Anakmu.
-
Contoh Sajak Silang
:
Sajak silang atau sajak sengkelang adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-a-b. Contohnya :
Kenapa engkau datang wahai maut
Belahan jiwaku kau bawa pergi
Kenapa dia yang kau renggut
Membawa nestapa dalam diri
Masa depanku telah pergi
-
Contoh Sajak Kembar
:
Sajak kembar atau sajak pasangan adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-b-b. Contohnya :
Marahmu untuk pendidikan
Tegasmu untuk kekuatan
Absolutmu untuk masa depan
Meski kasihmu hanya selalu tersirat
Lelah tiada kau tampakkan
Sakit tak pernah kau tunjukkan
Sungguh besar pengorbanan
Terima kasih untukmu ayah
-
Contoh Sajak Peluk
:
Sajak peluk atau sajak paut adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-b-b-a. Contohnya :
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pantaskah kami raih surgawi?
Bisakah kami tetap berdiri
Tanpa kasih dan sayangMu
Tapi justru kami mengecewakanMu
Ya Tuhan ampunilah kami
-
Contoh Sajak Patah
:
Sajak patah atau sajak putus adalah sajak yang memiliki kesesuaian bunyi akhir a-a-a-b, a-b-a-a, atau a-a-b-a. Contohnya :
Tengoklah raga ibumu
Kecil tapi penuh kekuatan
Lemah tapi penuh keberanian
Pantang menyerah untuk masa depan
-
Contoh Sajak Bebas
:
Sajak bebas ialah sajak yang tidak punya bentuk ataupun bunyi yang sama. Tidak ada aturan sama sekali dalam jenis sajak ini. Contoh :
Banyak lubang sana sini
Namun tegaplah berdiri
Jangan goyang jangan ragu
Tapaklah jalan agama
Pasti benar sampai mautmu
Jangan goyang jangan takut