• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parental Emotional Coaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menghadapi Emosi Negatif Anak Tunarungu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Parental Emotional Coaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menghadapi Emosi Negatif Anak Tunarungu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PARENTAL EMOTIONAL COACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHADAPI EMOSI NEGATIF ANAK TUNARUNGU

Parental Emotional Coaching to Improve the Coping Ability with Deaf Children’s Negative Emotions

TESIS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Ujian Magister Psikologi Profesi

Oleh :

SEPTI MAYANG SARRY

117029018

MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

KEKHUSUSAN KLINIS ANAK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Januari 2014

Septi Mayang Sarry : 117029018

Parental Emotional Coaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menghadapi Emosi Negatif Anak Tunarungu

X + 123 halaman; 2014, 16 tabel Bibliografi : 27 (1991-2011)

Anak tunarungu memiliki hambatan yang utama dalam hal komunikasi sehingga akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, kebutuhan dan kehendaknya pada oranglain. Hal ini membuat anak-anak tunarungu sering memakai emosi negatif dalam mengekspresikan keinginan dan tujuan mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak tunarungu sebelum dan sesudah mengikuti program parental emotional coaching yang dilakukan kepada 5 orang.

Pengukuran dilakukan dengan Coping with Children’s Emotion Scale (CCNES) dari Fabes dan koleganya (1990-an) yang mengambarkan 6 respon orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak yaitu problem focused reaction, emotion focused reaction, expressive encouragement, minimization reaction, punitive reaction, distress reaction. Dua respon pertama yaitu, problem focused reaction, emotion focused reaction merupakan suatu respon yang mendukung untuk bisa menghadapi emosi negatif anak secara efektif. Parental Emotional Coaching adalah suatu teknik yang dikembangkan oleh Gottman yang bertujuan agar orangtua bisa menjadi orangtua pelatih emosi saat harus menghadapi emosi negatif anak. Modul program parental emotional coaching disusun berdasarkan teori Gottman (dalam Cook, 2004). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

parental emotional coaching efektif untuk meningkatkan kemampuan

menghadapi emosi negatif anak tunarungu.

(3)

ABSTRACT

Faculty of Psychology, University of Sumatera Utara

January 2014

Septi Mayang Sarry : 117029018

Parental Emotional Coahing to Improve the Coping Ability with Deaf Children’s Negative Emotion

X + 123 pages ; 2014 , 17 tables Bibliography : 27 (1991-2011)

Deaf (hearing impairment) children has a major obstacle in terms of communication so that it will have difficulty in expresing thoughts, feelings ,ideas, needs and will on other people . This makes deaf children often use negative emotions to express their desires and goals .

This study aimed to determine differences in the ability of parents in dealing with children with hearing negative emotions before and after parental emotional coaching program conducted for 5 people .

Measurements were made with Coping with Children's Emotion Scale ( CCNEs ) of Fabes and colleagues ( 1990 ) describing 6 responses of parents in dealing with negative emotions children are problem focused reaction , emotion focused reaction, expressive encouragement, minimization reaction, punitive reaction, distress reaction. The first two responses, namely, reaction problem focused, emotion focused reaction is a response to support the child could face negative emotions effectively. Parental emotional coaching aimed to coach parents come be a emotional coaher in dealing children’s negative emotion. Parental emotional coaching program modules compiled based on Gottman 's theory ( in Cook, 2004) . The results of this study indicate that parental emotional coaching effectively to improve the ability to deal with negative emotions deaf children .

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis saya yang berjudul :

Parental Emotional Coaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Dalam

Menghadapi Emosi Negatif Anak Tunarungu”

adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kemagisteran psikologi profesi di perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis ini saya kutip dari hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan kaidah, norma, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan aturan yang berlaku.

Medan, Februari 2014

Septi Mayang Sarry

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tesis saya yang berjudul :

Parental Emotional Coaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Dalam

Menghadapi Emosi Negatif Anak Tunarungu”

adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kemagisteran psikologi profesi di perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis ini saya kutip dari hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan kaidah, norma, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sesuai dengan aturan yang berlaku.

Medan, Februari 2014

Septi Mayang Sarry

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya persembahkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan ridhonya saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penyusunan tesis yang berjudul Parental Emotional Coaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi Anak Tunarungu” dilakukan dalam rangka memenuhi salah syarat untuk memperoleh gelar Magister Psikologi Profesi di Fakultas Psikologi USU Medan.

Ucapan terima kasih yang tak ternilai juga penulis sampaikan kepada orangtua penulis yaitu Bapak Yusran dan Ibu Yohana Sari Megawati yang sudah berjuang untuk mendukung penulis agar bisa menyelesaikan program Magister Psikologi Profesi ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dari masa awal perkuliahan hingga pada penyusunan tesis ini, sehingga penulis ingin berterima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Irmawati, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi.

2. Ibu Dr. Wiwik Sulistyaningsih, M.Si, psikolog selaku koordinator program Magister Psikologi Profesi

3. Ibu Eka Ervika, M.Si, psikolog selaku dosen pembimbing tesis atas ilmu, saran, nasehatnya, serta semangat untuk dapat menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.

4. Ibu Elvi Andriani, M.Si, psikolog selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji atas saran dan masukan, ilmu yang diberikan kepada penulis selama ini sebagai dosen.

(7)

6. Kepada Bunda Ros Indra Desnita Amran, SH, SpN dan Ghita Sandra Amalia Alfian, M.Psi, psikolog yang telah memberikan dukungan materi dan semangat pada penulis untuk meneruskan kuliah di program Magister Psikologi Profesi ini.

7. Keluarga besar Magister Psikologi Profesi yaitu Bang Eko, Kak Eli, Bang Yudi dan Kak Liza atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis. 8. Kepada kepala sekolah SLB Pembina Bapak Suroso, S.Pd dan ibu Siti

Tarigan yang telah memberikan ijin dan fasilitas kepada penulis sehingga program parental emotional coaching dapat terlaksana. Kepada ibu-ibu wali kelas TK B SLB Pembina yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu di program parental emotional coaching yang penulis laksanakan.

9. Teman-teman satu angkatan “para Klabers” yaitu Ni Nila atas berbagai ilmu yang diberikan, Ayu, Yulinda, Kak Wini, Kak Muti, Bang Nasri atas semangat dan kebersamaan yang telah dilewati bersama, berharap menjadi kenangan baik di kemudian hari. Kepada Dewina Ulfah Nasution, Jelita, Kinanti Indika yang telah membantu penulis selama pelaksanaan pembuatan tesis dan pelaksanaan program parental emotional coaching. 10.Sahabat-sahabat penulis yang memberikan berbagai dukungan moril,

waktu, materi dan kisah selama melanjutkan kuliah Magister Psikologi Profesi yang berada di Medan ataupun di luar kota Medan yang merupakan sahabat-sahabat terhebat memberikan dukungan kepada penulis dengan berbagai cara.

11.Adik-adik Imapaliko (Ikatan Mahasiswa Payakumbuh Lima Puluh Kota) yaitu Efit, Nurul, Boy, dan adik-adik lainnya yang memberikan motivasi tersendiri bagi penulis untuk menjadi lebih baik.

(8)

13. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak lain yang tak bisa disebutkan satu persatu atas dukungan sehingga dapat tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Akhir kata, penulis berharap agar Allah dapat membalas segala kebaikan saudara-saudara semuanya. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih belum cukup sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penelitian ini serta penulis berharap kiranya hasil dari penelitian ini nantinya akan bermanfaat bagi perkembangan dunia psikologi khususnya di bidang klinis anak.

Medan, Januari 2014

(9)

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Sistematika Penulisan... 10

1. Definisi anak tunarungu ... 21

2. Klasifikasi tunarungu ... 22

3. Sejarah perkembangan tunarungu ... 27

4. Perkembangan emosional anak tunarungu ... 31

D. Parental Emotional Coaching ... 33

(10)

2. Definisi parental emotional coaching ... 36

3. Kecenderungan reaksi orangtua dalam menghadapi emosi negatif anak tunarungu ... 38

4. Parental emotional coaching untuk meningkatkan kemampuan menghadapi emosi negatif anak tunarungu ... 42

F. Hipotesa Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 47

B. Definisi Operasional ... 47

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 47

D. Desain Penelitan ... 49

E. Alat Bantu Penelitian ... 50

F. Pengukuran Variabel Penelitian ... 51

G. Prosedur Penelitian ... 54

1. Tahap persiapan penelitian ... 54

2. Tahap pelaksanaan penelitian ... 59

H. Analis Data ... 77

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL INTERVENSI ... 78

A. Deskripsi Subjek Penelitian... 78

B. Kategorisasi Subjek Penelitian ... 80

C. Hasil Uji Hipotesis... 87

D. Pembahasan ... 101

1. Pembahasan data berkelompok ... 101

2. Pembahasan data individual ... 104

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

A. Kesimpulan ... 119

B. Saran ... 119

1. Saran bagi orangtua ... 119

2. Saran bagi peneliti selanjutnya ... 120

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi aitem respon orangtua dalam menghadapi emosi

negatif anak ... 55

Tabel 3.2 Jadwal pelaksanaan parental emotional coaching ... 63

Tabel 4.1 Karakteristik subjek berdasarkan usia ... 79

Tabel 4.2 Karakteristik subjek berdasarkan jumlah anak yang dimiliki ... 79

Tabel 4.3 Karakteristik subjek berdasarkan pendidikan ... 79

Tabel 4.4 Karakteristik subjek berdasarkan pekerjaan ... 79

Tabel 4. 5 Karakteristik subjek berdasarkan usia saat menikah ... 80

Tabel 4.6 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest punitive reaction ... 81

Tabel 4.7 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest minimization reaction ... 82

Tabel 4.8 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest distress reaction ... 83

Tabel 4.9 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest expressive encouragement ... 84

Tabel 4.10 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest emotion-focused reaction ... 85

Tabel 4.11 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest problem-focused reaction ... 86

Tabel 4.12 Hasil uji deskriptif pretest dan posttest asepek emotional dan problem focused reaction ... 87

Tabel 4.13 Tabel peringkat subjek penelitian ... 88

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Ijin Pengambilan Data Daftar Hadir Peserta

Kontrak Pelatihan Lembar Kerja Tugas Rumah Lembar Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan pendapat Slavin (2005:14) yang menyatakan bahwa model Cooperative Learning tipe TGT merupakan suatu model pembelajaran yang mudah diterapkan dan

b. SPT harus diisi dengan benar, jelas, dan lengkap sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Pengisian formulir SPT yang tidak benar mengakibatkan pajak yang

Masyarakat Nias pada saat ini telah menjadikan citra visual adu zatua sebagai konsep produk kerajinan yang layak untuk diperjualbelikan sebagai objek benda budaya dari

Tingkat permintaan produksi yang tidak tetap dan adanya nilai penambahan permintaan yang cukup fluktuasi dari konsumen serta banyaknya bahan baku yang diperlukan dari supplier

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa nilai signifikansi t untuk variabel keahlian dewan komisaris sebesar 0,005 < 0,05 dengan nilai koefisien regresi

mengandung ekstrak tumbuhan Diletakkan cakram pembanding Diinkubasi selama 24-72 jam pada suhu ruang. Diamati dan diukur zona bening di

Setelah dilakukannya penelitian kepada subjek mengenai makna hidup pada pengguna NAPZA maka ditemukan: faktor-faktor yang menyebabkan subjek menjadi pengguna NAPZA adalah

Penyerapan yang terjadi dari luar disebabkan oleh zat pengotor yang masih tersisa di dalam bahan inti yang akan menyerap sebagian dari energi cahaya yang merambat di dalam