PERKEMBANGAN MUSIK CAMPAK DARAT DARI MASA KE MASA DI KOTA TANJUNG PANDAN BELITUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Musik
oleh Fendra Pratama
NIM 0901491
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
HALAMAN PENGESAHAN
PERKEMBANGAN MUSIK CAMPAK DARAT DARI MASA KE MASA DI KOTA TANJUNG PANDAN BELITUNG
Oleh: Fendra Pratama
0901491
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I
Drs Sugeng Syukur, M.Pd NIP. 195906211988031002
Pembimbing II
Sandie Gunara, S.Pd.,M.Pd
NIP.198105042005021001 Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Perkembangan Musik Campak Darat dari Masa ke Masa di Kota Tanjung pandan, Belitung” ini adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,
i
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERKEMBANGAN MUSIK CAMPAK DARAT DARI MASA KE MASA DI KOTA TANJUNG PANDAN BELITUNG
Fendra Pratama 0901491
ABSTRAK
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ………... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Anggapan Dasar ... 6
BAB II IKHWAL MUSIK MELAYU DAN MUSIK CAMPAK DARAT A. Musik Tradisional Melayu ... .. 7
1. Sejarah Musik Melayu ... … 11
a. Periode 1942-1945 ... … 12
b. Periode 1945-1949 ... 12
c. Periode 1950-1965 ... 13
2. Ciri Khas Musik Melayu ... 16
3. Macam-macam Musik Melayu ... 16
B. Asal Mula Keberadaan Musik Campak Darat ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21
B. Instrumen Penelitian ... 22
C. Definisi Operasional ……… 22
D. Teknik Pengumpulan Data ... 22
1. Observasi ... 23
2. Wawancara ... 23
3. Studi Pustaka ... 24
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Prosedur Penelitian ... 24
E. Teknik Penggolahan Data ... 26
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Perkembangan Kesenian Campak Darat di pulau Belitung………. 27
B. Pembahasan 1. Musik Campak Darat yang Terdapat di Kota Tanjung pandan… 35
a. Campak Darat Asli ... 35
b. Campak Darat Laki ... 39
c. Campak Darat Modern ... 42
2. Keunikan Musik Campak Darat ……….. 44
3. Nilai Luhur Kesenian Campak Darat ………. 55
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59
5.2 Saran ... 61
PUSTAKA ACUAN ... LAMPIRAN
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 4.1 Susunan melodi pada musik campak darat ……… 32
Gambar 4.2 Campak darat asli ………... 39
Gambar 4.3 Campak darat laki ……….. 42
Gambar 4.4 Campak dangdut ……… 44
Gambar 4.5 Tawak-tawak ……….. 45
Gambar 4.6 Pola tabuhan musik campak darat asli … .……… 46
Gambar 4.7 Pola tabuhan gendang musik campak darat laki .. ……….. 48
Gambar 4.8 Partitur campak darat ……… 50
Gambar 4.9 Contoh gendang empat .. ………. 51
Gambar 4.10 Gendang marwas ………... 52
Gambar 4.11 Gendang Melayu ……… 53
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Biasanya musik Melayu Indonesia ini didominasi oleh permainan rebana, petikan gambus, pukulan gong, serta alunan serunai.
Dulu, awal kemunculan musik Melayu Indonesia adalah gambus. Musik ini dibawa oleh peranakan Arab dari Yaman, sehingga banyak kesenian Melayu yang mendapat pengaruh dari Timur tengah. Namun, seiring berkembangnya zaman, musik Melayu mengalami perkembangan dan bermacam-macam jenisnya. Diantaranya adalah musik campak darat, yaitu kesenian berbalas pantun yang biasanya selalu dinyanyikan dan di selingi tarian. Campak darat merupakan kesenian asli dari Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya dari pulau Belitung. Patut menjadi perhatian adalah kesenian campak darat ini mengalami krisis dalam regenerasi pemain serta tidak dapat berkembang lebih jauh seperti musik-musik modern.
Kurangnya regenerasi pemain campak darat ini disebabkan tidak adanya ketertarikan dan minat generasi muda dalam menonton musik campak darat, bahkan hanya untuk sekedar bermain musik campak darat. Sudah seharusnya menjadi perhatian semua pihak untuk mengembangkan dan melestarikan musik asli daerah Belitung ini supaya bisa menjadi musik yang memiliki daya tarik yang sama seperti musik-musik jenis lain pada umumnya yang selama ini lebih dikenal oleh generasi muda Belitung, dan selalu menjadi bahan utama dalam setiap festival atau perlombaan musik. setiap event musik turut serta mengembangkan dan membangkitkan pariwisata di pulau Belitung.
2
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
benar-benar masih produktif dan tetap eksis hanya tinggal satu grup pimpinan Indra. kebanyakan seniman campak darat tersebut sudah berusia lanjut serta tidak ada regenerasi, sehingga bisa dikatakan peminat terhadap musik campak darat ini sudah semakin langka.
Kabupaten Belitung saat ini hampir mengalami kriris identitas budaya karena kurangnya pengetahuan apalagi minat akan asal-usul dan jati diri kesukuan yang dimiliki. Dalam kehidupan bermasyarakat setidaknya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap budaya tradisional, musik tradisi atau apapun bentuknya bisa menjadi pondasi yang mencirikan identitas suatu masyarakat. Adanya nilai nasehat dan petuah dalam pantun yang dinyanyikan melambangkan bahwa hidup haruslah selalu berada dalam norma adat dan kebaikan. Pantun merupakan karya sastra yang sarat makna dan budi luhur. Antara pemain gendang 1 dengan pemain gendang yang lainnya juga harus harmonis dalam memainkan pola gendang musik campak darat agar terhindar dari kesalahan yang membuat irama tersebut menjadi
rusak
Sebagai tolak ukur berkembangnya suatu daerah juga tidak lepas akan berkembangnya kesenian asli dari daerah tersebut. Masyarakat harus sadar bahwa yang dinamakan kemajuan daerah bukan hanya kemajuan dalam segi ekonomi, pembangunan jalan atau apapun yang bersifat fisik. Tapi suatu daerah akan dikatakan maju bila hal yang berkaitan dengan adat dan budaya bisa berkembang dan menjadi ciri khas daerah tersebut untuk menunjukkan kepada orang luar maupun pendatang bahwa Indonesia memang kaya akan adat dan budaya yang berbeda dan juga setidaknya mengenalkan kepada dunia luar bahwa Belitung ini mempunyai daya tarik yang sangat kuat dalam pesona adat dan budayanya melalui kesenian campak darat ini. Cukuplah kiranya menjadi bahan perhatian bagi semua pihak untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian tradional apapun bentuknya supaya tidak hilang tergerus zaman dan modernisasi.
3
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pariwisata budaya. Peneliti ambil contoh di pulau Bangka khususnya di Kabupaten Pangkal Pinang yang merupakan ibu kota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Kabupaten ini masyarakat dan pemerintahnya sudah sadar akan pentingnya memelihara kesenian tradisional gambus dan selalu rutin diadakan event dan festival setiap tahunnya demi menjaga serta melestarikan kesenian tradisional tersebut serta membuat generasi mudanya begitu mengenal dan cinta akan musik tradisional apapun jenisnya. Dengan menjamurnya sanggar-sanggar serta adanya wajib ekskul musik tradisional di seluruh sekolah-sekolah di Pangkal Pinang membuat kabupaten ini selalu menjadi langganan juara dalam setiap festival yang diadakan.
Sementara di kabupaten Belitung sampai saat ini masih mengalami kesulitan bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memajukan potensi kesenian tradisional campak darat ini sehingga setiap menjelang adanya festival kesenian tradisional atau promosi budaya keluar daerah barulah diadakan pelatihan yang intensif untuk mengejar target yang akan di tampilkan sehingga hasil yang di dapat dalam pertunjukkan musik maupun tari biasanya hanya alakadarnya dan tidak bisa maksimal. Hal ini terus saja berulang dari tahun ke tahun yang buat para pemerhati budaya ini menunjukkan adanya niat setengah hati dalam membangun dan melestarikan budaya dan kesenian tradisional yang telah diwariskan turun temurun dari nenek moyang.
Sejarah serta asal usul dan perkembangan juga turut andil dalam upaya meningkatkan kesadaran serta membangun kesenian tradisional. Peneliti banyak menemukan web ataupun situs-situs yang menjelaskan tentang keseniaan tradisional yang ada di Pulau Belitung termasuk campak darat, tapi tidak ada satupun yang menjelaskan tentang sejarah dan asal kesenian itu sendiri. Sehingga hal ini menjadi salah satu kendala untuk generasi muda mengetahui dan mencintai kesenian tersebut.
4
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan bagi masyarakat. Dengan melihat adanya masalah tersebut, Peneliti mengharapkan melalui tulisan ini akan timbul kesadaran dan adanya pengembangan pengetahuan tentang sejarah musik tradisioanal campak darat untuk yang lebih maju lagi dalam membentuk generasi yang cinta kesenian tradisional serta melestarikan kekayaan budaya Indonesia khusunya di Pulau Belitung.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan judul penelitian sebagai berikut “Perkembangan Musik Campak Darat dari Masa ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung.
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti kemukakan, peneliti mengidentifikasi masalah-malasah penelitian sebagai berikut.
1. Musik campak darat di kota Tanjung pandan, Belitung. 2. Keunikan musik campak darat
3. Nilai-nilai luhur yang terdapat pada kesenian campak darat.
Peneliti merumuskan masalah penelitian berdasarkan identifikasi masalah di atas. Rumusan masalah memberikan arah terhadap kegiatan yang harus dilakukan peneliti. Oleh karena itu, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana perkembangan musik campak darat yang terdapat di kota
Tanjung pandan, Belitung?
2. Bagaimana keunikan musik campak darat dengan musik Melayu lainnya? 3. Bagaimana nilai-nilai luhur yang terkandung dalam musik campak darat?
C. Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan yang ingin dicapai peneliti melalui penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan:
1. Perkembangan musik campak darat yang terdapat di kota Tanjung pandan, Belitung.
5
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan penelitian yang dilakukan akan memberikan manfaat positif sesuai dengan tujuan penelitiannya baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis a. Bagi Keilmuan Musik
Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi dibidang pengajaran musik, khususnya musik Melayu, juga bagi peneliti lain yang berkeinginan melakukan penelitian mengenai musik Melayu lainnya di kemudian hari.
b. Bagi Pembelajaran Musik
Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembelajaran musik. Dalam kegiatan pembelajaran, pembelajar musik diharapkan mampu menemukan materi-materi baru mengenai musik tradisional dan musik campak darat bisa dijadikan pilihan sebagai materi ajar musik di Pulau
Belitung khususnya dan sebagai pembelajar musik Nusantara pada umumnya, sehingga pembelajaran musik lebih menarik dan berbeda dari biasanya.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Pengajar
Penelitian ini bisa dijadikan bahan ajar atau materi untuk mengajarkan musik Melayu, khususnya musik campak darat yang masih jarang dipelajari. b. Bagi Pembelajar
Pembelajar bisa memanfaatkan pengetahuan tentang musik campak darat dari penelitian ini, untuk mendalami dan melestarikan budaya Melayu agar tetap lestari dan berkembang melalui musik campak darat.
c. Bagi Peneliti
6
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti sebagai calon guru musik, terutama jika menjadi guru di daerah Belitung yang kental akan budaya Melayu.
E. Asumsi
Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran-penafsiran yang berbeda antara peneliti dan pembaca, penelitian ini didasarkan pada anggapan dasar mengenai musik campak darat. Menurut peneliti (2013), perkembangan musik campak darat dari masa ke masa mengalami tiga periode, diantaranya campak
darat asli, campak darat laki, dan campak darat modern. Keunikan yang terdapat
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data. Metode deskriptif dalam penelitian ini yaitu mencari data yang sistematis, akurat dan aktual tentang sejarah dan perkembangan kesenian campak dari masa ke masa di kota Tanjung pandan, Belitung. Dalam penelitian ini juga digunakan pendekatan kualitatif yang pada pelaksanaanya disesuaikan dengan sifat dan kenyataan masalah serta tujuan dari penelitian.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah di lakukan oleh peneliti sebelum terlaksananya penelitian ini. Selain uraian yang telah dijelaskan di atas, penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini lebih bersifat alamiah (naturalistik). Seperti yang dijelaskan oleh Nasution (1988: 18) sebagai berikut:
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, disebut kualitatif karena sifat dan data yang dikumpulkan bercorak kualitatif bukan kuantitatif, karena situasi lapangan penelitian bersifat “natural” atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test.
Adapun menurut Surachmad (1990:80) metode deskriptif analitik adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah-masalah yang actual, data dikumpulkan kemudian
22
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah seperangkat pertanyaan yang di ajukan kepada narasumber. Jawaban dari narasumber tersebut menjadi bahan analisis dari peneliti. Daftar pertanyaan tersebut diantaranya adalah. 1. Bagaimana musik campak darat yang terdapat di kota Tanjung pandan? 2. Apa saja keunikan musik campak darat?
3. Apa saja nilai-nilai luhur yang terkandung dalam musik campak darat? 4. Bagaimana perkembangan musik campak darat dari masa ke masa?
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dan pembaca dari judul penelitian ini, maka dikemukakan definisi-definisi sebagai berikut:
1. Perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata "berkembang" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata "berkembang" tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991).
2. Campak Darat adalah kesenian berbalas pantun khas Belitung yang diiringi
dengan musik dan tarian (Salim, 2013).
23
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Teknik Pengumpulan Data
Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kepentingan penelitian dan tujuan yang diharapkan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti telah sebelum proses penelitian ini berlangsung dan peneliti mengamati banyak kejadian di lapangan secara langsung tentang kesenian campak darat yang ada di Kota Tanjung pandan untuk selanjutnya menjadi data otentik dalam proses penelitian ini.
2. Wawancara
Teknik ini digunakan dengan jalan melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang sangat kompeten dalam sejarah dan perkembangan kesenian yang ada di Pulau Belitung, khususnya di Kota Tanjung pandan. Kesenian yang ada di Pulau Belitung berkembang dari satu daerah dan berdampingan dengan sejarah kerajaaan pada zaman dahulu. Maka dari itu peneliti tidak serta merta mencari narasumber yang mengetahui tentang perkembangan kesenian saja. Tapi yang tahu tentang asal-usul perkembangan kerajaan di Pulau Belitung dan untuk itulah peneliti mencari sumber yang benar-benar mengerti akan hal ini untuk mendapatkan informasi secara lisan dan tulisan tentang hal yang diteliti.
24
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bapak Salim Y.A.H, selaku pemangku adat, sejarawan dan tokoh seni di Kota Tanjung pandan, Belitung
3. Studi Pustaka
Studi pustaka ini dimaksudkan peneliti untuk mempelajari berbagai sumber yang ada, baik berupa buku-buku maupun media bacaan lainnya. Studi kepustakaan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini diantaranya adalah membaca, mengutip dan mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan pembahasan penelitian tentang kesenian campak darat. Studi pustaka ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi yang otentik berupa landasan-landasan teori yang berhubungan dengan objek penelitian dan dimaksud untuk mendukung analisa yang akan dilakukan. Dan sumber-sumber yang dijadikan literatur pada penelitian yang penulis lakukan tersebut adalah sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam tujuan penelitian.
4. Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data melalui hasil dokumentasi berdasarkan kepentingan penelitian. Dalam penelitian peneliti mendapatkan rekaman hasil percakapan langsung dengan narasumber dan beberapa foto . Selain sebagai bukti penelitian juga sebagai salah satu cara untuk mempermudah pengolahan data dalam proses penelitian ini. Adapun alat yang digunakan dalam mengabadikan data-data tersebut antara lain:
a. Seperangkat alat tulis
b. Satu buah handphone (siap pakai)
E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Penelitian
25
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Peneliti mempersiapkan proses penelitian dengan melakukan beberapa penyelidikan tentang siapa yang berkompeten dalam sejarah kesenian campak darat ini.
b. Penyusunan Instrumen Penelitian
Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni langsung mengadakan observasi di lapangan. Dengan demikian teknik dan alat untuk mengumpulkan data adalah teknik wawancara terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian, dengan tujuan untuk memperoleh data-data yang diperlukan secara lengkap. Pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dirumuskan dalam pedoman wawancara penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kediaman narasumber yaitu rumah pak Salim Y.A.H di Desa Perawas, Tanjung pandan, Belitung. dan peneliti sebelumnya sudah melakukan janji buat bertamu.
b. Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data kurang lebih 3 hari. Dua hari sebelumnya melaukan janji buat bertemu karena jadwal dari narasumber yang harus disesuaikan. Dan satu hari terakhir adalah proses dari wawancara antara peneliti dengan narasumber yang bertepatan dengan bulan Ramadhan sekitar pukul 14.00-16.00 wib. Waktu yang singkat tersebut karena peneliti hanya memilih narasumber yang benar-benar kompeten dalam pengetahuanya. Peneliti telah mencari berbagai sumber yang mengetahui tentang sejarah kesenian yang ada di Pulau Belitung dan semua hanya mengarah pada satu nama yaitu pak Salim Y.A.H
c. Media Penelitian
26
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempermudah proses wawancara. Selain itu, peneliti juga menggunakan handphone sebagai pendukung untuk merekam hasil wawancara yang dilakukan.
F. Teknik Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data, kemudian data yang sudah didapat baik itu melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi ataupun membaca literatur yang ada, kemudian data itu diolah, dianalisis, dan diuraikan berdasarkan teori dengan maksud untuk mengklasifikasikan berbagai data yang ada. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengklasifikasian data yang ada tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Menyusun dan mengkategorikan pola-pola data yang dikumpulkan dari masing-masing tema sesuai dengan permasalahannya. Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dengan menemukan hal-hal pokok tentang sejarah, perkembangan dan keunikan yang terkandung dalam kesenian campak darat 2. Mencari kesesuaian hubungan dan perbandingan antara data dari hasil
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan mengenai perkembangan kesenian campak darat di Kota Tanjung pandan, Belitung, maka terdapat beberapa hal yang ingin peneliti simpulkan, diantaranya:
1. Musik campak darat ini tercipta dari masyarakat yang semakin ramai di daerah Membalong pada masa kerajaan Luday di abad ke-18.
2. Musik campak darat mengalami beberapa perkembangan dan terbagi menjadi beberapa periode, yaitu:
a. Campak Darat Asli
Campak darat asli adalah campak yang pertama muncul dan pertama kali
lahir di daerah kerajaan Luday yang sekarang bernama Membalong dan setelah itu menyebar kedaerah-daerah lain diseluruh pelosok pulau Belitung.
b. Campak Darat Laki
Campak darat laki yaitu campak darat yang terdiri dari tiga nduk campak dan
seorang penandak dari grup campak darat itu sendiri yang bertugas menyambut atau membalas pantun dari nduk campak tersebut. Campak darat laki ini muncul sekitar tahun 80-an sampai tahun 2005 akhir di kota Tanjung
pandan dan sangat populer pada tahun 90-an dan selalu menjadi pengisi acara hiburan pada setiap acara pernikahan baik di kota Tanjung pandan maupun diseluruh pelosok wilayah Belitung. Campak darat laki merupakan ikon kota Tanjung pandan karena jenis campak darat ini tidak di temui didaerah lain di pulau Belitung sehingga sering bekerja sama dengan dinas pariwisata untuk mempromosikan kesenian asli Belitung keluar daerah.
c. Campak Darat Modern
Campak darat modern atau sering juga disebut campak dangdut merupakan
60
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat daya jualnya menjadi lebih tinggi dalam segi komersial. Musik campak ini sangat popular sejak tahun 2002 sampai sekarang terus tetap eksis
karena peminat yang sangat banyak membuat grup musik campak dangdut menjamur di kota Tanjung pandan dan laris dimana-mana.
3. Musik campak darat mempunyai keunikan tersendiri diantara musik Melayu lainnya yaitu dari segi musik yang terletak pada rentak dan melodinya. Musik campak darat mempunyai irama yang khas dan sederhana karena biasanya
akord yang digunakan hanya terdiri dari tiga macam saja dan irama yang dilantunkan selalu dinyanyikan berulang kali. Sistem tangga nadanya menggunakan diatonis mayor dan selalu bergerak dari c mayor ke f mayor dan g mayor. Ciri khas yang lain dari musik campak darat dari segi alat musiknya adalah dari pemakaian gendang empat yang merupakan gendang asli dari Melayu Kalimantan Barat. Dinamakan gendang empat karena gendang ini terdiri dari 4 buah yaitu gendang berukuran sangat besar yang berfungsi sebagai gendang bass, gendang besar, gendang sedang dan gendang kecil yang bertugas sebagai rentaknya
Nilai yang terkandung dalam musik campak diantaranya adalah:
a. Nilai estetika, yaitu bisa dilihat dari semua aspek musik campak darat itu sendiri yang terdiri seni tari dan seni musik yang merupakan suatu kesatuan dan membentuk suatu wadah dalam berkreasi dan berkesenian.
61
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Nilai Nasehat, yaitu pantun yang disenandungkan biasanya berisi petuah- petuah dan nasehat yang sangat berhubungan erat dengan kehidupan.
B. Saran
Melalui penelitian ini, peneliti menyarankan kepada generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan mengembangkan musik tradisonal khususnya musik campak darat sebagai salah satu warisan budaya Melayu Belitung. yang syarat
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alat Musik dan Tokoh Musik Melayu. [Online]
Tersedia:http://smacepiring.worpress.com [30 Agustus 2013]
Dewantara, Ki Hajar. (1967). Kebudayaan. Yogyakarta: MAJELIS LUHUR PERSATUAN TAMAN SISWA
Koentjaraningrat. (1990). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia.
Langgam Melayu Tak kan Pernah Habis di Lekang Zaman [Online] Tersedia:www.kompasiana.com [5 Juli 2013]
Lejuk kan Belitong [Online]
Tersedia:http://lejuuuk.blogspot.com/2013/04/ayam-masak-bumbu- ketumbar.html [5 Juli 2013]
Musik Melayu dan Lagu Melayu [Online]
Tersedia:http://www.thejafathasena.com/2013_09_01_archive.html [6 juli 2013]
Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Sedyawati, Edi. (2002). Seni Pertunjukan Buku antar bangsa untuk Grolier
international, inc. Jakarta: PT Widyadara
Sejarah Alat Musik dan Tokoh Musik Melayu [Online]
Tersedia:http://muztradmelayu.wordpress.com/category/pengumuman [6 Juli 2013]
Seni dan Budaya Masyarakat Belitong [Online]
Tersedia:http://chandra-belitung.blogspot.com [5 Juli 2013] Surakhmad, Winarno. (1982). Metode Penelitian Deskriptif Analitis.
Fendra Pratama, 2014
Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tarian Mak Inang
(http://www.heritage.gov.my/kekkwa/viewbudaya.php) Marwan, Tari Campak Belitong [Online]
Fendra Pratama, 2014
Fendra Pratama, 2014