• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Laksatif Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Laksatif Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK LAKSATIF INFUSA DAUN JATI CINA

(Cassia angustifolia L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Swiss Webster

Fenny Santoso, 2017, Pembimbing I : Rosnaeni, dra., Apt

Pembimbing II : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes., PA

Konstipasi atau sembelit merupakan suatu gangguan proses defekasi. Penderita mengatasi keluhan ini dengan mengobati diri sendiri (swamedikasi) dengan contohnya daun jati cina (Cassia angustifolia L.).

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek laksatif dari infusa daun jati cina (IDJC).

Metode penelitian eksperimental laboratorik, dengan pengamatan pola defekasi pada 30 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok (n = 6) dengan parameter konsistensi faeces, frekuensi defekasi, dan berat faeces setelah diberi perlakuan IDJC dengan 3 variasi dosis (2100 mg/KgBB, 4800 mg/KgBB, dan 8400 mg/KgBB) dan diberi kelompok kontrol positif dan negatif. Analisis dengan uji ANAVA kemudian dilanjutkan uji beda rata – rata LSD dengan menggunakan perangkat lunak SPSS ( = 0,05).

Hasil pengamatan rerata berat faeces kelompok dosis 1 (14,50), dosis 2 (17,25), dosis 3 (20,72), dan kontrol positif (18,59) berbeda signifikan dengan rerata kontrol negatif (4,33). Rerata frekuensi defekasi kelompok dosis 1 (9,17), dosis 2 (11,83), dosis 3 (12,33), dan kontrol positif (10,67) berbeda signifikan dengan rerata kontrol negatif (2,50). Rerata konsistensi faeces kelompok dosis 1 (3,26), dosis 2 (4,8), dosis 3 (6,16), dan kontrol positif (5,0) berbeda signifikan dengan rerata kontrol negatif (1,23).

Simpulan infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dapat mengubah konsistensi faeces (diameter), meningkatkan frekuensi defekasi, dan menambah berat faeces.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

LAXATIVE EFFECT OF JATI CINA LEAVES INFUSE (Cassia angustifolia L.) to Swiss Webster Mice (Mus musculus)

Fenny Santoso, 2017, Supervisor I : Rosnaeni, dra., Apt

Supervisor II : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes., PA

Constipation is a disorder of defecation process, patients resolve this complaint by treating yourself (swamedikasi) with jati cina leaves (Cassia angustifolia L.).

Objective to determine the laxative effect of jati cina leaves infuse (IDJC). Methods experimental research laboratory, with the observation pattern of defecation in 30 mice were divided into 5 groups (n = 6) with the parameters of the consistency of faeces, frequency of defecation, and weight of faeces after being treated IDJC with 3 variants dose (2100 mg / KgBB, 4800 mg / KgBB, and 8400 mg / KgBB) and given positive control groups and negative control groups. Analyzed using ANOVA followed different test LSD using SPSS software ( = 0.05 ).

The observation of the average weight of faeces dose group 1 (14.50), the dose of 2 (17.25), dose of 3 (20.72), and a positive control (18.59) differ significantly from the mean of the negative controls (4.33). The average frequency of defecation dose group 1 (9,17), a dose of 2 (11,83), dose of 3 (12,33), and a positive control (10,67) differ significantly from the average of the negative control (2,50). The Average consistency of faeces dose group 1 (3,26), a dose of 2 (4,8), dose of 3 (6,16), and a positive control (5,0) differ significantly from the average of the negative control (1,23).

Conclusions jati cina leaves infuse (Cassia angustifolia L.) can change the consistency of faeces (diameter), increased frequency of defecation, and increase the weight of faeces.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Kolon ... 9

2.2.2 Peralihan Rektum dan Anus ... 10

2.3 Defekasi... 11

2.4 Konstipasi ... 12

2.4.1 Klasifikasi dan Etiologi Konstipasi ... 13

2.4.2 Faktor Risiko Konstipasi ... 14

2.4.3 Pencegahan Konstipasi... 15

2.4.4 Penatalaksanaan Konstipasi ... 16

2.5 Laksatif ... 16

2.5.1 Mekanisme Kerja Laksatif ... 16

2.5.2 Jenis – jenis Laksatif ... 17

2.5.2.1 Laksatif Iritan dan Stimulan ... 17

2.5.2.2 Laksatif Penambah Volume ... 17

2.5.2.3 Laksatif Pelunak Faeces ... 17

2.6 Jati Cina (Cassia angustifolia L.) ... 18

2.6.1 Taksonomi Jati Cina (Cassia angustifolia L.) ... 18

2.6.2 Morfologi Jati Cina ... 18

2.6.3 Kandungan Kimia Jati Cina ... 19

2.6.4 Lama Kerja dan Dosis Daun Jati Cina ... 19

2.6.5 Mekanisme Kerja Daun Jati Cina ... 20

2.6.6 Manfaat Daun Jati Cina ... 20

2.6.7 Efek Samping Daun Jati Cina ... 20

2.7 Minyak Jarak (Oleum ricini) ... 20

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Desain Penelitian ... 23

3.3.2 Variabel Penelitian ... 23

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 23

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 23

3.3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 24

3.4 Prosedur Penelitian... 25

3.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 25

3.4.2 Persiapan Hewan Coba ... 25

3.4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 25

3.5 Analisis Statistik ... 26

3.5.1 Hipotesis Statistik... 27

3.5.2 Kriteria Uji ... 27

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.1.1 Berat Faeces Mencit ... 28

4.1.2 Frekuensi Defekasi Mencit ... 30

4.1.3 Konsistensi Faeces Mencit ... 33

4.2 Pembahasan ... 35

4.3 Uji Hipotesis... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 42

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala Tinja Bristol ... 13

Tabel 4.1 Hasil Berat Faeces Mencit ... 28

Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA terhadap Berat Faeces Mencit ... 29

Tabel 4.3 HasilMultiple Comparisons LSD Berat Faeces Mencit ... 30

Tabel 4.4 Hasil Frekuensi Defekasi ... 31

Tabel 4.5 Hasil Uji ANAVA terhadap Frekuensi Defekasi Mencit ... 32

Tabel 4.6 Hasil Multiple Comparisons LSD Frekuensi Defekasi Mencit ... 32

Tabel 4.7 Hasil Diameter Konsistensi Faeces Mencit ... 33

Tabel 4.8 Hasil Uji ANAVA terhadap Konsistensi Faeces Mencit ... 34

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 4

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Manusia ... 8

Gambar 2.2 Histologi Kolon... 10

Gambar 2.3 Peralihan Rektum dan Anus ... 11

Gambar 2.4 Tanaman Jati Cina (Cassia angustifolia L.) ... 18

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 42

Lampiran 2 Perhitungan Dosis ... 43

Lampiran 3 Analisis Statistik ... 44

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstipasi atau sembelit merupakan suatu gangguan proses defekasi yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi defekasi kurang dari tiga kali per minggu, dengan konsistensi faeces yang keras dan disertai rasa tidak enak di dalam pencernaan. Konstipasi dapat dirasakan oleh semua umur baik dari anak – anak sampai lanjut usia (Global, 2010).

Gejala konstipasi disebabkan menurunnya gerakan peristaltik usus sehingga menyebabkan konsistensi faeces menjadi keras dan usus tidak dapat mendorong kotoran (faeces) ke arah rektum. Faktor – faktor seperti mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dan kurangnya aktivitas fisik dapat terjadinya konstipasi. Pada orang normal, proses pergerakan peristaltis usus terjadi selama 24 – 48 jam, pada pasien konstipasi, pergerakan peristaltik ususnya melambat sehingga frekuensi defekasi kurang dari 3 kali dalam seminggu. Konstipasi sering disertai faeces yang keras, defekasi terasa nyeri, dan rasa pengosongan perut tidak sepenuhnya. (Heinrich et all, 2009).

Penderita biasanya mengatasi keluhan ini dengan mengobati diri sendiri (swamedikasi), apabila keluhan ini sudah kronis dan tidak dapat diatasi sendiri, maka penderita konsultasi ke dokter. Swamedikasi untuk konstipasi dapat dilakukan dengan perubahan pola makan atau aktivitas fisik dan dapat menggunakan obat sintetik maupun obat herbal atau yang disebut laksatif, contohnya obat seperti golongan bisakodil dan laktulosa yang selalu dijadikan alternatif bagi penderita konstipasi. Efek samping dari obat laksatif ini adalah perut kram, ketergantungan dan bisa sampai terjadi hipokalemia jika digunakan dalam jangka waktu lama (Sholekhudin, 2014).

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha yang lebih dikenal dengan daun senna, yang secara empiris digunakan untuk mengatasi konstipasi (Agency, 2007; Heinrich, 2009).

Daun jati cina merupakan laksatif stimulan yang menurut WHO dapat sebagai pelunak faeces dan mempunyai kandungan aktif glikosida antrakinon terdiri dari aloe emodin dan rein antron, yang memiliki dua senyawa terbesar yaitu senosida A dan B yang mempengaruhi pola defekasi (Agarwal & Meenakshi, 2010).

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan perubahan diameter pada konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster.

2. Apakah infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster. 3. Apakah infusa daun jati cina (Cassia angsustifolia L.) bersifat laksatif

dengan menambah berat faeces pada mencit Swiss Webster.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah untuk mengetahui efek laksatif infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.).

1.3.2 Tujuan Penelitian

1.3.2.1 Untuk menilai efek laksatif infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dalam perubahan diameter konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster. 1.3.2.2 Untuk menilai efek laksatif infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.)

dalam meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster. 1.3.2.3 Untuk menilai efek laksatif infusa daun jati cina(Cassia angustifolia L.)

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Manfaat akademik

Untuk memberi pengetahuan dan wawasan tentang farmakologi tanaman obat khususnya daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dan fisiologi saluran cerna.

 Manfaat praktis

Untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dapat digunakan sebagai laksatif.

1.5 Kerangka Pemikiran

Laksatif ialah bahan – bahan yang dibuat dengan tujuan sebagai pembentuk berat faeces, meningkatkan volume faeces, menstimulasi peristaltik usus (Neal, 2006). Terapi laksatif diberikan karena obat tersebut mempunyai efek terhadap peningkatan sekresi elektrolit, penurunan absorpsi air dan elektrolit, peningkatan osmolaritas intraluminal, dan peningkatan tekanan hidrostatik usus.

Bahan yang digunakan pada penelitian efek laksatif adalah air seduhan dari simplisia daun jati cina (Cassia angustifolia L.). Simplisia ini merupakan laksatif stimulan. Mekanisme kerja dari simplisia ini sebagai berikut, meningkatkan motilitas kolon serta memiliki efek antiabsorptif berupa menghambat penyerapan air dan elektrolit (Na+ dan Cl-) dan stimulasi sekresi air dan elekrolit ke dalam lumen usus besar (Agency, 2007; Heinrich, 2009).

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha saluran pencernaan sehingga terdapat perubahan konsistensi faeces dan menambah berat faeces. Senosida A dan B yang merupakan senyawa dengan kadar terbesar yang terdapat di daun jati cina akan meningkatkan motilitas kolon sehingga frekuensi defekasi menjadi meningkat.

Daun jati cina juga memiliki kandungan lain dengan kadar terkecil seperti senosida C dan D yang merupakan glikosida heterodiantron, rhein 8-glukosida, rhein-8-diglukosida, aloe-emodin, 8-glukosida, dan antron-diglukosida. Selain itu terdapat tambahan kandungan seperti napthelen glucosides, flavonoid, phytosterols, asamsalisilat, musilago, dan kalsium oksalat. (Agarwal &

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Hipotesis Penelitian

1. Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan menurunkan konsistensi faeces

2. Infusa daun jati cina (Cassia angsutifolia L.) bersifat laksatif dengan menambah frekuensi defekasi

(14)

39 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan perubahan diameter pada konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster.

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster.

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) berefek laksatif dengan menambah berat faeces pada mencit Swiss Webster.

5.2 Saran

Penelitian Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) perlu diteliti lebih lanjut dengan:

 Menggunakan hewan coba lain

(15)

EFEK LAKSATIF INFUSA DAUN JATI CINA

(Cassia angustifolia L.) PADA MENCIT

(Mus musculus) Swiss Webster

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

FENNY SANTOSO

1310037

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Laksatif dari Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rosnaeni, Dra., Apt selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

(17)

vii

6. Sahabat – sahabat penulis, Dessandra N., Tresia M., Cindy Nanda, Jessica P., Maria Pyrhadistya, Shendy R.,Roseline, Richard S., Ricky P., dan teman – teman grup PAPAYA yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman – teman yang telah membantu penulis selama penelitian, Annisa, Siska, Helen, Ajeng, Elizabeth dan Ayunda.

8. Teman – teman satu bimbingan penulis Ratna, Tita, Felis, Andy, Chesny, Dhara, Ameldo yang turut memberi dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

9. Teman teman seperjuangan dalam keluarga besar ‘ANTIDOTE’ yang turut memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, Januari 2017

(18)

40 Universitas Kristen Maranatha

Angustifolia Vahl., Folium. London: European Medicines Agency.

Agriculture, U. S. n.d.. Retrieved from http://plants.usda.gov/core/profile?symbol =SEAL5

Alam, K. I. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Jakarta: Phyto Medika. Hal 78-81

Alicia. Diambildari http://www.pittaayurveda.com/cassia-angustifolia/

Andareto, O. 2015. Apotik Herbal di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta. Anonym. n.d.. Hawaii Naturopathic Retreat. Retrieved from https://www.hawaiinaturopathicretreat.com/procedures/detoxification/casto r-oil-packs/

Burkitt, H. G., Young, B., & Heath, J. W. 1995. Buku Ajar & Atlas Wheater Histologi Fungsional (Edisi 3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 268-269

Chien, D. S., Chu, Y. W., & Lee, M. C. (2010). Anthracenedione Compounds. United States: United States Patent Application Publication.

Eroschenko, V. P. 2000. di Fiore's Atlas of Histology. Lippincott Williams & Wilkins. Hal 206-213

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20 ed.). Jakarta: EGC. Hal 269-291

Gitnick, G. 1990. Current Gastroenterology (Vol. 10). Los Angeles, California: Year Book Medical Publishers. Hal 111

(19)

41 Universitas Kristen Maranatha Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., & Williamson, E. M. (2009). Farmakognisi

dan Fitoterapi. Jakarta: EGC.

Jenkins, G. W., Kemnitz, C. P., & Tortora, G. J. (2010). Anatomy and Physiology: From Life to Science. United States: John Wiley & Sons, Inc. Hal 778

Kamienski, M., & Keogh, J. 2015. Farmakologi DeMYSTiFieD. Yogyakarta: Rapha Publishing. Hal 371

Lilihata, G., & Syam, A. F. 2014. Kapita Selekta Kedokteran (IV ed., Vol. II). Jakarta: Media Aesculapius. Hal 601-603

Mardiyaningsih, A. 2012. PURIFIKASI ANTRAKINON DAN MUSILAGO EKSTRAK DAUN SENNA (Cassia angustifoliaVahl) SERTA UJI EFEK KOMBINASINYA PADA AKTIVITAS LAKSATIF. Diambil dari http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Pen elitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=54066

Mun’in & Hanani E., 2011. Fitoterapi Dasar, Dian Rakyat, Jakarta

Muzal Kadim, d. S. 2015. Sembelit (Konstipasi) Pada Anak.

Mycek, M. J., Harvey, R. A., & Champe, P. C. 2001. FARMAKOLOGI : Ulasan Bergambar . Jakarta: Widya Medika.

Neal, M. 2006. At a Glance Farmakalogi Medis (Edisi 5). Jakarta: Erlangga. Papadakis, M. A., & McPhee, S. J. 2015. Current Medical Diagnosis &

Treatment. United States of America: McGrawHill Education. Hal 568-570

Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sholekhudin, M. 2014. Buku Obat Sehari - Hari . Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 86-97

Tjay, T. H., & Rahardja, K. 2007. Obat - Obat Penting, Khasiat dan Penggunaannya. Jakarta: PT. Elek Komputindo.

Tortora, G. J., & Nielsen, M. T. 2012. Principles of Human Anatomy. United States: John Wiley and Sons Inc. Hal 779-785

Umar, K. 2014. Retrieved from http://khaidircasisembilandua.blogspot.co.id/2014 /05/minyak-jarak-oleum-ricini.html

Gambar

Gambar 2.5 Minyak Jarak (Oleum ricini) ........................................................
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayy ū m, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”!. • Al-Ahad

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi : Melakukan aktivitas fisik yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan

Dalam  hal  satuan  kerja  telah  mempublikasikan  Karya  Cetak  dan/atau  Karya  Rekam  tanpa  menyerahkan  ke  Perpustakaan  Kementerian  Kesehatan  dan 

Variasi musim adalah suatu gerakan yang naik turun secara teratur yang cenderung untuk terulang kembali dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun.. Variasi siklis adalah

toko yaitu dimulai dari Salesman melakukan penawaran barang kepada. asisten pemilik kemudian asisten pemilik melakukan

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan saya bersedia dituntut di depan pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah,

[r]

Maka Unit Layanan Pengadaan Pokja Pengadaan Barang Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mengumumkan Pemenang Lelang sebagai berikut