PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI PEMERINTAHAN DI DESA RAWA SELAPAN KECAMATAN CANDIPURO LAMPUNG SELATAN
Bagus Adi Pamungkas, Charles jackson, S.H. M.H., Elman Eddy Patra, S.H. M.H. Hukum Adsminitrasi Negara, Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojomegoro, No. 1 Bandar Lampung 35154
bagusadipamungkas@yahoo.com
ABSTRAK
Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa memberikan kesempatan kepada
desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis peran kepala desa dalam meningkatkan prestasi
pemerintahan di desa tersebut dan sekaligus mengkaji faktor-faktor pendukung dan
penghambat peran kepala desa dalam meningkatkan prestasi pemerintahan di Desa Rawa
Selapan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktek baik bagi Kepala Desa Rawa Selapan pada khususnya maupun
masyarakat Desa Rawa Selapan pada umumnya. Penelitian ini digolongkan sebagai
penelitian pendekatan normatif empiris. Dengan pendekatan ini penelitian menggali
informasi secara alamiah tentang peran kepala desa di desa tersebut. Sumber data utama
adalah kata-kata dan tindakan para responden kunci yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini. Teknik dalam menggali data adalah melalui studi kepustakaan, wawancara, dokumentasi
dan pengamatan. Hasil penelitian dari tiga (3) unsur pokok yang meliputi pembinaan
masyarakat, pelayanan masyarakat dan pengembangan pada masyarakat.
Kata kunci: pembinaan, pelayanan, dan pengembangan.
ABSTRACT
With the enactment of Law No. 32 of 2004 on local government and Government Regulation
No. 72 Year 2005 on the village provide opportunity to the villages to organize and take care
of household sendiri.Tujuan of this study is to investigate and analyze the role of the village
head of government in improving achievement in The village and also examines the factors
Selapan Swamp . The results of this study are expected to provide benefits both theoretically
and practically good for Swamp Village Chief Selapan in particular and society in general
Selapan Swamp Village . This study is classified as a normative approach to empirical
research . With this approach naturally digging research on the role of village chief in the
village . The main data sources are the words and actions of the key respondents sampled in
this study . Technique in exploring the data is through library research , interviews ,
documentation and observation . The results of all three ( 3 ) basic elements which include
community development , community service and the development of the society.
Keywords : coaching , services , and development .
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan Pemerintah Daerah yang telah
dimulai sejak tahun 1999 mengandung
konsekuensi yang cukup menguntungkan
bagi daerah. Di satu sisi, kebebasan
berkreasi membangun daerah benar-benar
terbuka lebar bagi daerah. Namun
demikian, dilain sisi telah menghadang
setumpuk permasalahan yang harus
diselesaikan. Masalah yang sangat
mendasar adalah perubahan daerah dari
sentralisasi menjadi desentralisasi.
Misalnya sumber dana untuk membiayai
pembangunan, sumber daya manusia
sebagai aparat pelaksanaan seluruh
aktifitas pembangunan, dan masih banyak
yang lain.
Lahirnya otonomi serta dalam era
globalisasi, maka pemerintah daerah
dituntut memberikan pelayanan yang lebih
prima dalam meningkatkan kinerja
pemerintahan sehingga masyarakat ikut
terlibat dalam pembangunan untuk
kemajuan daerahnya, karena masyarakat
yang lebih mengetahui apa yang mereka
butuhkan serta pembangunan yang
dilakukan akan lebih efektif dan efisien,
dan dengan sendirinya masyarakat akan
mempunyai rasa memiliki dan tanggung
jawab. Proses pembangunan saat ini perlu
memahami dan memperhatikan prinsip
pembangunan yang berakar dari bawah
(grassroots), memelihara keragaman
budaya, dan menjujung tinggi martabat
serta kebebasan bagi manusia.
Dalam meningkatkan atau
mengembangkan organisasi pemerintahan
dalam suatu desa maka yang harus
selaku pemimpin adalah mengarahkan atau
memberikan motivasi terhadap aparat
pemerintah agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik, tersebut dalam hal ini tidak
lepas tanggung jawab seorang Kepala
Desa selaku pembina masyarakat demi
terselenggaranya kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat desa. Maka dari
itu, Pemerintahan Kabupaten Lampung
Selatan dalam rangka peningkatan mutu
dan kualitas sumber daya manusia (SDM),
sudah melaksanakan pelatihan penjejangan
dan pelatihan teknis pemerintah desa
sebagai aplikasi dari Peraturan Pemerintah
Nomor 100 Tahun 2001 tentang
peningkatan aparatur pemerintahan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005 tentang pemerintahan desa, yang
berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan
aparatur pemerintah desa. Pelatihan
tersebut dilaksanakan bertahap baik di
tingkat kabupaten maupun di tingkat
kecamatan.
Serta melakukan kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahtera m asyarakat
di Desa Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.
Pada saat ini menunjukan bahwa penilaian
kinerja Kepala Desa oleh masyarakat
dalam memberikan pembinaan, pelayanan
dan pengembangan terhadap masyarakat
terbukti sudah cukup baik. Desa Rawa
Selapan, Kecamatan Candipuro Kabupaten
Lampung Selatan sudah memiliki banyak
prestasi.
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup
Penelitian
1.2.1. Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peran Kepala Desa dalam
meningkatkan prestasi pemerintahan di
Desa Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro Lampung Selatan ?
2. Apakah faktor-faktor pendukung dan
penghambat Kepala Desa dalam
mengambil kebijakan untuk
meningkatkan prestasi pemerintahan di
Desa Rawa Selapan ?
1.2.2. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup penelitian ini, dilakukan
di Desa Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro Lampung Selatan.
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis
Peran Kepala Desa dalam
meningkatkan prestasi pemerintahan di
Desa Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro Lampung Selatan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor
pendukung dan penghambat Kepala
Desa dalam mengambil kebijakan untuk
meningkatkan prestasi pemerintahan di
Desa Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro Lampung Selatan.
1.3.2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, yaitu:
1. Dari segi teoritis atau aspek keilmuan,
hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi kontribusi bagi
pengembangan konsep keilmuan
khususnya dalam bidang kajian yang
berhubungan dengan pengembangan
organisasi pemerintahan Desa Rawa
Selapan pada khususnya dan
Kecamatan Candipuro Lampung
Selatan pada umumnya.
2. Dari segi praktis hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi salah satu
referensi dan bahan masukan bagi
Kepala Desa atau pemerintahan desa
sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku dalam meningkatkan
prestasi pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan di desanya. Dan
untuk mengetahui bagaimana
seharusnya Kepala Desa
melaksanakan tugas pemerintahan
dengan baik. Dan bagaimana kepala
desa bersikap terhadap masyarakat
II. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan masalah yaitu pendekatan
normatif empiris. Pendekatan normatif
empiris adalah pendekatan kepustakaan
yang berpedoman pada
peraturan-peraturan, buku-buku atau
literature-literature hukum yang mempunyai
hubungan permasalahan dan pembahasan
dalam penulisan skripsi ini, dan
mengambil data langsung pada objek
penelitian yang berkaitan dengan judul karya ilmiah ini yaitu “Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan Prestasi
Pemerintahan di Desa Rawa Selapan Kecamatan Candipuro Lampung Selatan”.
III. HASIL PENELITIAN DAN
3.1. Peran Kepala Desa Dalam
Meningkatkan Prestasi Pemerintahan
Di Desa
Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro
Kepala Desa sebagai seorang memimpin
dalam satuan pemerintahan akan berhasil
memimpin suatu organisasi yang memiliki
syarat-syarat yakni mempunyai kecerdasan
yang cukup tinggi untuk dapat memikirkan
dan merencanakan cara-cara pemecahan
setiap persoalan dengan cara yang tepat,
serta mengandung kelengkapan dan
syarat-syarat yang memungkinkan untuk
dilaksanakan. Mempunyai emosi stabil,
tidak terombang ambingkan oleh suasana
yang senantiasa berganti-ganti yang dapat
memisahkan antara soal pribadi, soal
rumah tangga dan soal organisasi.
Mempunyai kepandaian dalam
menghadapi manusia membuat bawahan
menjadi betah, senang dan puas dalam
bekerjaan. Mempunyai keahlian untuk
mengorganisir dan menggerakan serta
mengetahui dengan tepat kapan dan
kepada siapa tanggung jawab dan
wewenang akan didelegasikan.
Pelaksanaan mengenai tugas dan fungsi
seorang Kepala Desa dalam pemerintahan
merupakan salah satu bentuk kegiatan
aparat pemeritahan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
sebagaimana tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melaksanakan tugasnya
aparat desa mempunyai fungsi :
1. Kegiatan dalam rumah tangganya
sendiri
2. Menggerakkan partisipasi
masyarakat
3. Melaksanakan tugas dari
pemerintah di atasanya
4. Keamanan dan ketertiban
masyarakat
Selain fungsi Kepala Desa yang telah
dijelaskan di atas, Kepala Desa masih
mempunyai peranan yang lebih penting
terhadap kemajuan dan perkembangan
wilayahnya yaitu melaksanakan
pembinaan terhadap masyarakat Desa
dalam meningkatkan peran serta mereka
terhadap pengembangan pembangunan.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
dideskripsikan tentang peran kepala Desa
dalam meningkatkan prestasi
pemerintahan di Desa Rawa Selapan yang
secara garis besar mencangkup berbagai
bidang yang dapat dijabarkan sebagai
berikut :
3.1.1. Pembinaan Terhadap Masyarakat
1. Pembinaan Masyarakat dalam Bidang
Usaha untuk menggalakkan pembangunan
desa yang dimaksudkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan taraf
hidup serta kondisi masyarakat desa yang
merupakan bagian terbesar dari
masyarakat Indonesia, melibatkan tiga
pihak, yaitu pemerintah, swasta dan warga
desa. Dalam prakteknya, peran dan
prakarsa pemerintah masih dominan dalam
perencanaan dan pelaksanaan maupun
untuk meningkatkan kesadaran dan
kemampuan teknis warga desa dalam
pembangunan desa. Berbagai teori
mengatakan, bahwa kesadaran dan
partisipasi warga desa manjadi kunci
keberhasilan pembangunan desa.
Sedangkan untuk menumbuhkan
kesadaran warga desa akan pentingnya
usaha-usaha pembangunan sebagai sarana
untuk memperbaiki kondisi sosial dan
dalam meningkatkan partisipasi warga
desa dalam pembangunan banyak
tergantung pada kamampuan pemimpin
desa khususnya pimpinan atau kepala
desa. Berdasarkan wawancara yang
penulis lakukan dengan Kepala Desa Rawa
Selapan yaitu Teguh Sucipto, beliau
menyatakan :
“Adanya kegiatan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri dengan membuat
program pembangunan jalan maka tingkat
kualitas pembangunan menjadi lebih baik.
Dan masyarakat di desa ini sangat antusias
menyambut setiap ada kegiatan dibidang
pembangunan. Persoalan hanya terletak
kepada bagaimana upaya yang dilakukan
oleh kepala desa untuk merangkul
tokoh-tokoh masyarakat dalam menggerakkan
mereka karena maju tidaknya
pembangunan di desa kami sangat
bergantung kepada kepemimpinan pemerintah desa atau kepala desa” (1 desember 2013).
2. Pembinaan Masyarakat Pada Bidang
Agama.
Pembinaan ini untuk maningkatkan
kehidupan beragama dikalangan pemuda.
Contohnya mengadakan kegiatan-kegiatan
keagamaan serta kerja bakti untuk
membangun tempat ibadah. Kerukunan
antar umat beragama yang begitu tinggi,
terbukti dari banyaknya agama yang ada di
desa tersebut, yaitu Islam, Katholik, Hindu
dan Budha. Dan di Desa Rawa Selapan
memiliki tempat ibadah untuk agama
tersebut. Bahkan aliran kepercayaanpun
ada dan dihormati oleh masyarakat
setempat. Sebagai agama bagi yang
menyakininya.
3. Pembinaan Masyarakat Pada Bidang
Kesehatan.
Begitupun perhatian pemerintahan desa
yang ada di desa ini di adakan Posyandu
yang mana ditempat ini disetiap bulan
diadakan penimbangan balita dan
penyuluhan kepada ibu, baik ibu-ibu
menyusui, nifas, dan juga tempat
pemberian makanan tambahan bagi
anak-anak usia dini dan pemberian vitamin,
imunisasi campak, Bcg, Dpt, oleh tenaga
kesehatan yang berkerjasama dengan
kader posyandu yang dipandu oleh tim
penggerak PKK Desa (POKJA IV) dan
juga di Desa Rawa Selapan ini telah
dibangun PUSKESDES (pusat kesehatan
masyarakat desa) tempat ini digunakan
untuk pelayanan kesehatan masyarakat
desa secara gratis bagi yang meiliki kartu
keluarga dan KTP.
3.1.2. Pelayanan Terhadap Masyarakat
1. Pelayanan Dibidang Pemerintahan
Prosedur pelayanan masyarakat tersebut
sangat terkait dengan fungsi pemerintah
desa dalam mengembangkan organisasi
pemerintahannya baik itu terhadap
kegiatan administrasi maupun dalam
bidang pembangunan atau pelaksanaan
pengawasan serta pembinaan terhadap
masyarakat desa. Salah satu upaya
maksimal yang telah dilakukan oleh
pemerintah Desa Rawa Selapan adalah
membuat kotak saran dalam rangka
menampung berbagai aspirasi yang
diletakkan di depan pintu kantor desa.
2. Pelayanan Dibidang Simpan Pinjam
Dan pelayanan masyarakat di bidang
finansial yaitu desa rawa selapan memiliki
badan usaha milik desa (BUMDes) karena
salah satu hambatan dalam pengembangan
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
di pedesaan adalah keterbatasan sumber
daya finansial. Untuk mengatasi hambatan
ini, upaya yang perlu dilakukan adalah
penyediaan jasa keuangan mikro. Selama
ini lembaga keuangan mikro (LKM)
merupakan lembaga yang mampu
memenuhi kebutuhan modal UMKM
karena mampu menyesuaikan dengan
karakteristik usahanya.
3. Pelayanan Dibidang Pendidikan
Di Desa Rawa Selapan dalam hal
peningkatan pendidikan Kepala Desa
menghibahkan tanah seluas 2 ha kepada
pemerintah kabupaten untuk dibangun
sekolah menengah kejuruan (SMK) pada
tahun 2011. Desa Rawa Selapan terdapat 1
Sekolah Dasar, 1 madrasah ibthidayah, 1
madrasah Tsanawiyah dan pada tahun
2010 lalu telah dibangun Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang
membuktikan bahwa betapa besar peran
kepala desa dalam meningkatkan
MTS/SMP tidak lagi menganggur atau
drop out tetapi dapat melanjutkan
pendidikannya ke SMK yang ada di desa
ini. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya
tamatan MTS/SMP yang ada di Desa
Rawa Selapan berjumlah 42 orang siswa
dan yang melanjutkan hanya15 orang. Hal
ini disebabkan karena Sekolah Menengah
Kejuruan jauh dari Desa.
Kondisi ini sangat sesuai dengan hasil
wawancara yang dilakukan kepada ibu
Karwati beliua adalah seorang guru
sekaligus pemerhatikan pendidikan.
Sebagaimana disampaikan oleh “Karwati”
sebagai berikut.
3.1.3. Pengembangan Terhadap
Masyarakat
Efektifnya masyarakat dalam suatu
program atau suatu kebijakan seperti hal
kebijakan tentang pelaksanaan dalam
upaya meningkatkan pembangunan desa
tidak terlepas dukungan atau partisipasi
masyarakat untuk mentaati atau
melaksanakan peraturan yang ada.
Peraturan dalam hal ini pada dasarnya
bertujuan bagi 2 (dua) aspek yakni
pemerintah desa dan masyarakat itu
sendiri.
Pembangunan desa hendaknya mempunyai
sasaran yang tepat sehingga sumber daya
yang terbatas dapat dimanfaatkan secara
efektif dan efisien. Beberapa sasaran yang
dapat dikembangkan atau dicapai dalam
suatu pembangunan desa adalah sebagai
berikut:
3.2. Faktor-Faktor Penghambat Peran
Kepala Desa Dalam Mengambil
Kebijakan Untuk Meningkatkan
Prestasi Pemerintahan Di Desa
Rawa Selapan Kecamatan
Candipuro
Faktor-faktor yang menghambat dari
peran Kepala Desa adalah:
1. Kualitas sumber daya manusia D esa
Rawa Selapan masih rendah dalam hal
tingkat pelatihan dalam pelaksanaan
administrasi pemerintahan, hal ini
terlihat dari jarangnya masyarakat desa
melakukan kegiatan ditingkat
kecamatan contohnya membuat
E-KTP.
2. Sarana di Desa Rawa Selapan yang
belum memadai, seharusnya sarana
yang lebih canggih seperti komputer
dan jaringan internet yang baik dirasa
kurang, sehingga pengelolaan data
pemerintahan desa tidak dapat berjalan
dengan lancar.
3. Kurangnya masyarakat berhubungan
dengan masyarakat luar yang
informasi tentang perkembangan dunia.
Hal ini mengakibatkan masyarakat
tersebut terasing dan tetap terkurung
dalam pola-pola pemikiran yang statis.
Selain itu mereka cenderung tetap
mempertahankan tradisi yang tidak
mendorong kearah kamajuan.
4. Sikap masyarakat yang tradisional dan
masyarakat yang masih
mempertahankan tradisi dan
menganggap tradisi tidak dapat diubah
secara mutlak, dapat mengakibatkan
terhambatnya perubahan sosial dalam
masyarakat tersebut. Hal ini
disebabkan masyarakat tak bersedia
menerima inovasi dari luar.
5. Adat dan kebiasaan juga dapat
menghambat terjadinya perubahan
dalam masyarakat. Unsur-unsur baru
dianggap oleh sebagian masyarakat
dapat merusak adat atau kebiasaan
yang mereka anut sejak lama. Mereka
khawatir adat atau kebiasaan yang
dianut menjadi punah jika mereka
menerima unsur-unsur baru bahkan
dapat merusak tatanan atau
kelembagaan sosial yang mereka
bangun dalam masyarakat.
Masyarakat yang merasa tidak aman dan
regresi (insecurity and regression)
keberhasilan dan “masa-masa kejayaan”
yang pernah dialami masyarakat
cenderung menyebabkan ia larut dalam
“kenangan” terhadap keberhasilan tersebut dan tidak berani atau tidak mau melakukan
perubahan. Contohnya ingin mengabdi di
desa menjadi perangkat desa, “peremajaan
atau pergantian”
IV. PENUTUP
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang
telah dibahas dalam bab dimuka, maka
pada bagian ini dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai barikut :
1. Peran kepala desa dalam
meningkatkan prestasi pemerintahan
meliputi 3 hal yaitu pembinaan
masyarakat, pelayaan terhadap
masyarakat dan pengembangan
terhadap masyarakat. Ketiga variable
tersebut telah berjalan secara
maksimal. Pembinaan terhadap
masyarakat meliputi kegiatan dibidang
pembangunan, dibidang agama, dan
pembinaan dibidang kesehatan. Dan
pelayanan yaitu pelayanan dibidang
pemerintahan, dibidang simpan
pinjam, dan pelayanan di bidang
pendidikan, sedangkan pengembangan
masyarakat lebih banyak difokuskan
pada pengembangan SDM melalui
formal maupun nonformal, termasuk
pula diantaranya kegiatan lomba desa.
2. Kedisiplinan kerja dari perangkat
pemerintahan Desa Rawa Selapan
cukup baik, kerjasama yang cukup
baik antara perangkat pemerintahan
Desa Rawa Selapan sehingga
melaksanakan administrasi
pemerintahan akan memperoleh hasil
yang sempurna, hal ini terlihat dari
kerjasama yang baik antara Kepala
Desa, Sekretaris Desa dan Kepala
Dusun serta masyarakat. Kesadaran
masyarakat dan kewajiban Perangkat
Desa Rawa Selapan dalam
melaksanakan tugas penuh
kesungguhan bagi terlaksanakan
pemerintahan yang baik dan
memuaskan, ini terlihat dari beberapa
kali Desa Rawa Selapan
memenangkan lomba dan menjadi
desa percontohan.
3. Terdapat beberapa hambatan dari
Peran Kepala Desa Rawa Selapan
Kecamatan Candipuro, diindentifikasi
ada 2 (dua) faktor yaitu:
1. Faktor Internal
a. Terdiri dari sumber daya
manusia atau aparat pelaksana
yang masih kurang baik secara
kualitas maupun kwantitasnya.
b. Ketersediaan sarana dan
prasarana kerja yang belum
memadai.
c. Rendahnya kualitas SDM
masyarakat desa yang rata-rata
hanya tamatan sampai tingkat
SMP.
d. Faktor pendanaan yang
tersedia bagi organisasi
bersangkutan yang masih
minim untuk dapat digunakan
dalam pengembangan
organisasi pemerintahan.
2. Faktor Eksternal
a. Partisipasi masyarakat kurang
dalam mentaati aturan desa.
b. Hubungan antar status. Secara
umum dapat dikatakan bahwa
status bergantung pada
seberapa besar seseorang
memberikan sumbangannya
bagi terciptanya tujuan
seseorang yang memberikan
jasa terbesar cenderung
berusaha mendapatkan status
yang tinggi. Sebaliknya
seseorang yang memberikan
jasa yang tidak begitu besar
biasanya bersedia menerima
DAFTAR PUSTAKA
Atmasasmita, Romli. 1998. Pemikiran
Konseptual Mengenai Kerangka
Peningkatan Kualitas.
Depdikbud RI, 1989, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Hoetomo, 2004. Pelayanan Publik Dalam
Konsep Good Governance, PT. Raja
Grafindo, Jakarta.
Juliantara, 2005, Kebudayaan Mentalitas
Dan Pembangunan, Granmedia
Pustaka, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 1997,
Sistem Administrasi Negara RI, Gunung
Agung, Jakarta.
Nurmayani. Hukum Administrasi Daerah.
Universitas Lampung. Bandar
Lampung. 2009.
Rozy, M. 1983, penduduk dan
pembangunan, Bina Aklsara, Jakarta.
Selamet, Margono 1997, Dasar-Dasar
Administrasi, Balai Aksara, Jakarta.
Soekanto, Soerjono. Pemerintahan
AdministrasiDesa Dan Kelurahan, Aksara
Baru. Jakarta. 1997.
Sugiyono, 2002, Metode Penelitian
Administrasi, Alfabeta, Bandung.
S.P Siagian, MPA, 1983, Filsafat
Administrasi, Gunung Agung Jakarta.
Universitas Lampung, Format Penulisan
Karya Ilmiah, Unila Press. Bandar
Lampung. 2004.
Widjaja, HAW, Prof. Drs. 2003,
Pemerintahan Desa / Marga, PT. Raja