REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
BILANGAN OKSIDASI
Bilangan Oksidasi ( Biloks = BO
) ialah banyaknya muatan
suatu atom dalam
senyawa
atau
ion
Contoh : BO dari : - Fe dalam FeCl
2= +2 ; Fe dalam Fe
2(SO
4)
3+3
- N dalam NH
3= -3 ; N dalam N
2O
5= +5
Ketentuan – ketentuan BO
1. BO. Atom sebagai
unsur bebas
= 0
Bentuk-bentuk UNSUR BEBAS :
a) atom logam ; mis : Na, Fe, dsb : BO. Fe dalam atom
besi(Fe) = 0
b) molekul diatomik homogen ( mis : H
2, O
2,Cl
2= dsb ); BO. H dalamH
2= 0
c) poliatomik homogen ( O
3, P
4, S atau S
8) ; BO. P dalam P
4= 0
2. BO. Hidrogen ( H ) dalam senyawa : + 1
- Mis : BO. H dalam H
2O = 1 ; dalam HCl = 1 , dalam NH
4+= 1
-
KECUALI
: dalam senayawa
Hidrida = -1
( Hidrifda ioalah senyawa H dengan logam, mis : NaH , CaH
2, AlH
3)
- BO. Hdalam NaH = -1 ; dalam CaH
2= -1
3. BO.Oksigen ( O ) dalam senyawa = -2
- Mis : BO. O dalam H
2O = -2 ; dalam P
2O
3= -2
-
KECUALI
: a) sebagai Peroksida ( oksida yg kelebihan 1 O ; mis Na
2O
2,H
2O)
= -1
- BO. O dalam K
2O = -1
b) sebagai superoksida (oksida yg kelebihan 3 O : mis KO
2) = ½
- BO. O dalam NaO2 = - ½
c) dalam F2O = +2
4. BO. Logam dalam senyawa = selalu positif, dan = valensinya
- Mis. BO. Na dalam NaCl = +1 ; dalam Na2SO4 = +1
BO Cu dalam CuBr = + 1 ; dalam CuSO4 = +2
5. ( JUMLAH ) BO ( atom-atom ) dalam senyawa = 0 atau BO senyawa = 0
- Mis ( jml ) BO . H2O = 0 ; BO. FeSO4 = 0
6. ( JML ) BO. (atom-atom) dalam ion = muatan ion tsb atau BO ion = muatannya - Mis. BO Fe2+ = +2 ; ( jml ) BO . NO
3- = -1 ; ( jml ) BO. SO42- = - 2
Cara Menghitung BO.
1. Menentukan BO suatu atom dalam senyawa ( jml BO senyawa = 0 )
a) Tentukan BO. S dalam K
2SO
4BO : 1 x -2
K
2S O
4b) Tentukan BO atom Cr dalam Na
2Cr
2O
7BO 1 x -2
Na
2Cr
2O
7
BO 2 2x -14 (2) + (2x) + (-14) = 0
2x = 14 – 2 = 12 x = +6
Jadi BO Cr dalam Na
2Cr
2O
7= +6
2. Menentukan BO atom dalam ion ( jml BO. Ion = muatannya )
Tentukan BO. N dalam NO
3BO x -2
N O
3
BO x -6 (x) + (-6) = -1 x = 6 – 1 = 5
Jadi BO N dalam ion NO
3-= +5
REAKSI OKSIDASI – REDUKSI ( REDOKS )
Oksida
si
:
Teori Lama : 1. Reaksi dengan oksigen ( O
2) : Cu + O
2CuO
2. Reaksi penambahan O : CO + O
2CO
2Teori Baru : 1. Rekasi pelepasan elektron : Na Na
++ e
2. reaksi penambahan BO : Cu
+Cu
2++ e
3. Reaksi penguranga muatan negatif : 2 F
-F
2
+ 2 e
Reduksi .
Teori Lama : 1. Reaksi dengan hidrogen ( H
2) : CuO + H
2Cu + H
2O
2. Reaksi pengurangan O : CO
2+ C 2 CO
Teori Baru : 1. Reaksi penangkapan elektron : K
++ e K
2. Reaksi pengurangan BO : Fe
3++ e Fe
2+3. Reaksi penambahan muatan negatif : Cl
2
+ 2e 2 Cl
-Oksidator
: ialah zat yang : 1. mengoksidasi zat lain
2. direduksi
3. BO-nya berkurang
Reduktor
: ialah zat yang : 1. mereduksi zat lain
2. dioksidasi
oksidasi
Reaksi : Zn + 2 HCl Zn Cl2 + H2 BO. Zn : 0 ke +2
Reduksi BO. H : +1 ke 0
oksidator reduktor
Catatan : - Reaksi redoks , jika dalam reaksi tsb terjadi
perubahan BO
- Reaksi nonredoks , jika dalam reaksi tsb tidak terjadi
perubahan BO- dari atom-atomnya.
ELEKTROKIMIA
Elektrokimia merupakan proses perubahan energi listrik menjadi energi
kimia, dan sebaliknya. Proeses tersebut dituliskan sebagai berikut.
energi listrik
energi (reaksi) kimia
Perubahan tersebut berlangsung dalam suatu rangkaian alat yang
disebut
sel .
Sel elektrokimia terdiri dari 2 macam, yaitu:
1. Sel Galvani (sel Volta), dan
2 Sel Elektrolisis
Proses perubahan energi listrik menjadi kimia disebut ( SEL )
ELEKTROLISIS; misalnya penyepuhan/pelapisan logam dan
pemurnian logam.
Proses perubahan energi (reaksi kimia) menjadi energi listrik disebut:
( SEL ) VOLTA atau ( SEL ) GALVANI ; contohnya pada baterai, aki,
dsb.
Perbedaan fungsi dari sel volta dan sel elektrolisis adalah :
SEL VOLTA : berfungsi sebagai sumber energi
SEL ELEKTROLISIS: berfungs memanfaatkan energi listrik.
Pada sel volta dan sel elektrolisis keduanya terdiri dari ( Persamaan )
(1)
Elektrolit : zat yang membawa muatan listrik
(2)
elektroda : zat yang merupakan media untuk transfer
lektron
Prinsip dasar:
Semua logam dalam air (larutan) akan melepaskan elektron.
(teroksidasi )
M(s)
M
n++
ne ; Fe Fe
2++ 2e
Kemampuan setiap logam untuk melepas elektron
tidak sama
, karena
potensial setiap logam tidak sama. Kemampuan logam untuk melepas
elektron tersebut disusun sebagai Deret Volta (Deret Nernst).
K, Ba, Sr, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Makin ke kiri :Potensial oksidasi logam >>> (makin mudah melepas
elektron)
Misalnya : K
(s)
K
++ e lebih mudah dibandingkan : Na
(s)
Na
++
e
Contoh:
Sebatang logam Zn dicelupkan ke dalam larutan ZnSO
4Zn
Larutan ZnSO4
Zn2+ + 2e Zn(s) Zn2+ (aq) + 2e
Potensial Sel (Esel)
Zn2+ + 2e Zn EZno (red) = -1,65 V
Cu2+ + 2e Cu ECuo (red) = + 0,71V
Potensial oksidasi logam =
-
potensial reduksi ionnya atau Eoks = - E redZn
Bila b > a, maka M
y+akan direduksi, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut.
M
y++ y e
Jika konsentrasi ion-ion = 1 M , rumus di atas dapat disederhanakan menjadi :
E sel = E10 - E 20 dengan E10 > E 20 dan E adalah E red
Notasi Sel
Notasi sel adalah penulisan skematis tentang suatu sel volta dengan ketentuan berikut:
(1) sisi kiri dan kanan dipisahkan oleh jembatan garam yang ditandai sebagai
Untuk sel di atas,notasi sel:
Besarnya potensial reduksi standar (Eo) pada 25oC untuk beberapa ion logam seperti berikut ini.
Reaksi setengah sel Eo (Volt)
Sel kering sebenarnya tidak kering sama sekali, akan tetapi elektrolitnya merupakan serbuk basah yang mengandung amonium klorida dan seng klorida (pasta).
Susunan selnya dapat dituliskan sebagai berikut.
Dari reaksi total itu dapat dilihat bahwa senyawa yang larut tidak ikut dalam reaksi, sehingga konsentrasi tidak berubah secara signifikan. Dengan demikian sel ini memiliki tegangan yang lebih stabil.
2. Aki ( sel sekunder)
Aki disebut sel sekunder, karena dapat diisi ulang setelah energi listriknya habis. Reaksi pada saat penggunaan dan isi ulang dapat dituliskan sebagai berikut.
a. Pada saat sebagai sumber listrik:
Notasi sel: Pb / H2SO4 ( 1,3) / PbO2
Anoda (-) : Pb (s) + SO42- PbSO4 (s) + 2e
Katoda (+): PbO2 (s) + 4 H+ + SO42- + 2e PbSO4 (s) + 2H2O +
Pb (s) + PbO2 (s) + 4 H+ + 2SO42- 2PbSO4 (s) + 2H2O
Pada saat diisi:
2 PbSO4 (s) + 2 H2O + Energi ( listrik ) Pb (s) + PbO2 (s) + 4H+ + 2 SO4
2-SEL ELEKTROLISIS
- Pada sel elektrolisis terjadi perubahan : energi listrik menjadi energi kimia ; energi listrik digunakan untuk proses kimia
- Ketentuan pada Elektrolisis :
A. Proses di Katoda: ( = Reduksi ) Bentuk zat :
(1) Leburan: semua kation direduksi ( M n+ + n e
M )
Misalnya : Na + + e Na
(2) Larutan:
a). Asam : H+ dari asam , direduksi : 2H+ + 2e
H2 (g)
b). Tidak semua kation logam direduksi :
* Ion-ion logam golongan IA, IIA, dan IIIA, ( misalnya Na+, K+, Ca2+, Al3+ ) :
- tidak direduksi, karena Eo nya < Eo H 2O
- yang direduksi adalah pelarutnya : 2H2O + 2e H2 (g) + 2OH
-c). Kation lainnya ( bukan go; I, II, dan III – A ) : DIREDUKSI - contoh : Cu2+ + 2e
Cu (s)
B. Proses di Anoda ( Oksidasi )
1. Anoda inert / stabil (C, Pt) a). OH- dari basa: 4OH- 2H
2O + O2(g) + 4e
b. anion tanpa O (“…….ida”) , seperti Cl-, Br-, I-: 2Cl
- Cl2 (g) + 2e
c). anion dengan O ( SO42-, NO3-): 2H2O O2 (g) + 4H+ + 4e
2. Anoda tak inert, ( selain C , Pt ) misal Ag, Cu, Au, : DIOKSIDASI ( mis : Ag Ag+ +e )
Contoh-contoh Prosses Elektrolisis
- +
(-) (+)
Katoda Anoda
Pt Pt
Na+ Cl
-Reaksi yang terjadi:
Zat: NaCl (l) Na+ + Cl- ] 2x
Pada katoda: Na+ + e
Na (s) ] 2x
Pada anoda: 2Cl- -2e
Cl2 (g) +
2NaCl (l) 2 Na (s) + Cl2 (g)
2. Elektrolisis Larutan NaCl
Berbeda dengan leburan, maka dalam larutan terdapat H2O. Dengan demikian dalam larutan
terjadi peruraian seperti berikut: NaCl Na+ + Cl
-H2O
H+ + OH-Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada elektroda (elektroda Pt) perlu diketahui lebih dulu potensial reduksi standar berikut:
Na+ + e
Na (s) ; Eo = -2,71 VH2O + 2e
H2(g) + 2OH- ; Eo = -0,83 VEo H
2O > Eo Na+ , sehingga H2O lebih mudah direduksi dari pada Na+. Jadi tidak
memungkinkan dalam reaksi ini terjadi logam natrium seperti pada elektrolisis leburan NaCl. Selama elektrolisis terjadi reaksi sebagai berikut:
NaCl (aq)
Na+ + Cl- 2XPada katoda: 2H2O + 2e
H2(g) + 2OH-Pada anoda: 2Cl-
Cl2 (g) + 2e
+
2NaCl (aq) +2H2O
2 Na+ + H2(g) + 2OH-+ Cl2 (g)Gas H2 dan Cl2 ditampung secara terpisah, sehingga di dalam larutan kaya akan Na+ dan OH- yang
kemudian dapat dipekatkan menghasilkan NaOH.
3. Elektrolisis Larutan K2SO4 Reaksi yang terjadi:
Zat: K2SO4 (aq)
2K+ + SO4-Katoda : 2H2O + 2e
H2(g) + 2OH- 2XAnoda: 2H2O
O2 (g) + 4H+ + 4e +K2 SO4 (aq) + 2 H2O
2K+ + SO4-+ H2(g) + 2OH-+ O2 (g) + 4 H+4. Elektrolisis Larutan CuSO4
Elektroda yang digunakan bukan C atau Pt, melainkan elektroda Ag (dapat dioksidasi). Reaksi yang terjadi: elektrolisis sebanding dengan jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel.
Satu faraday adalah besarnya arus listrik yang digunakan untuk mereduksi satu mol ekivalen zat
pada katoda atau mengoksidasi satu mol ekivalen zat di anoda.
* Arus 1 faraday
1 mol elektron
1 molek zat.
Contoh : Berapa gram Cu yang diendapkan di katoda jika larutan Cu(NO3)2 dialiri arussebesar 4 Faraday ? ( Ar Cu = 63,5 ) Jawab: Cu(NO3)2 Cu2+ + 2NO3- , n = 2
Arus 4 F = 4 molek Cu
= 4/2 mol = 4/2 x 63,5 = 127 gram.
1. a) Tentukan BO. N dalam : NH3 , N2O3 , dan Ca(NO3)2
b) Tentukan BO. Mn dalam MnO2 dan MnO4
-c)
Tentukan BO Cl dalam Cl2 , NaClO2 dan ClO4-2. Tentukan : a) proses oksidasi – reduksi b) oksidator dan reduktor c) perubahan BO-nya dari reaksi berikut
Cu + H2SO4 CuSO4 + SO2 + H2O
3. a. Apa dasar penyusunan logam pada Deret Volta ?
b. Urutkan unsur-unsur ogam berikut (mulai dari yang terkecil) menurut kemampuannya untuk dioksidasi
4. Definisan potensial suatu sel elektrokimia 5. Dari reaksi : Fe(s) + 3 Ag+ Fe3+ + 3 Ag(s);
jika E0 Fe3+/ Fe = a volt dan E0 Ag+/ Ag = b volt dan a > b maka :
a. logam apa yang berungsi sebagai anoda b. logam apa yang berfungsi sebagai katoda c. tuliskan notasi selnya
d. hitung potensil selnya ( konsentrasi ion-ion logam = 1 M ) e. hitung otensial selnya jika : [ Fe3+ ] = 0,1 M dan [ ag+ ] = 0,2 M
6. Pada proses elektrolisis, di tode terjadi reduksi dan di anoda terjadi oksidasi . Jelaskan mengapa ion Na+ dari leburan NaCl direduksi sedangkan ion Na+ dari larutan NaCl tidak direduksi
7. Jika potensial proses ; H+ + e
½ H2 (g) = 0 volt
a. berapa potensial larutan ion-ion logam yang dapat direduksi , berikan 5 contoh ion-ion logam tsb b. berapa potensial ion-ion logam yang tidak dapat direduksi ; berikan 5 contoh on-ion logam tsb 8. tuliskan proses elektrolisis dari :
a. leburan KBr ( elektrode C ) b. larutan Ca(NO3)2 ( elektrode Pt )
c. larutan FeSO4 ( elektrode Cu )
9. Berapa gram Ni ( Ar = 60 ) dari larutan NiSO4 yang menenmpel di katode pada elektrolisis
menggunakan arus 10 F