Kasih sayang Allah
Jama’ah Jum’at Yang Berbahagia
Tiada kata ataupun kalimat yang pantas keluar dari lisan ini selain kalimat rasa syukur kepada-Nya, karena berkat segala limpahan karunia-Nya, kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan aktvitas kita pada hari ini. Terkhusus di hari jum’at ini, yaitu hari yang penuh berkah kita masih diberikan kesempatan untuk berusaha meningkatkan dan mengokohkan ketakwaan kita hanya kepada-Nya.
Selawat berangkaikan salam, semoga selalu tercurahkan kepada baginda kita Rasulullah Muhammad SAW, sebagai sang pencerah ummat Islam yang hingga di akhirat kelak nantinya. Begitupula dengan keluarga-keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa menghidupkan sunnah-sunnah beliau di dalam kehidupannya.
Hadirin Jama’ah jum’at yang berbahagia
Di dalam kehidupan yang fana ini, Allah SWT sering kali memberikan peringatkan kepada manusia melalui firman-Nya yang telah di wahyukan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Namun, manusia sering kali lalai dari peringatan-peringatan tersebut. Sering kali menganggap bahwa peringatan yang diberikan kepadanya adalah azab Allah. Akan tetapi, jikalau hal itu disadari maka ujian ataupun cobaan yang diberikan oleh Allah didalam kehidupan ini adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap manusia.
Di dalam kehidupan ini, Allah memerintahkan manusia untuk menjadikan al-Qur’an dan hadits-hadits shahih sebagai pedoman hidupnya. Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Senantiasa menjelaskan syari’at-syari’at-Nya, yaitu menunjukkan jalan yang lurus untuk meraih kebahagian dunia dan akhirat. Hal ini merupakan salah satu bukti kecintaan dan kasih sayang Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S an-Nisaa : 26-28.
]
مميككحح مميلكعح ههللحلاوح ممكهيملحعح بحوتهيحوح ممكهلكبمقح نمك نحيذكللحا نحنحسه ممكهيحدكهميحوح ممكهلح نحيلكبحيهلك ههللحلا دهيركيه
kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak)
menerima taubatmu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 27). Dan Allah
hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya
bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). 28). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
Hadirin Jama’ah Jum’at yang berbahagia
bermuhasabah diri mendekatkan diri kepada-Nya, demi memurnikan keImanan kita hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Diantara pelajaran-pelajaran tersebut, yang oleh seorang mufassir juga telah menjelaskan dalam kitab tafsirnya yaitu tafsr Ibnu Katsir di dalam penjelasannya, menerangkan bahwasanya :
1 . Allah hendak menerima taubat bagi hamba-Nya yang senantiasa memohon ampun
kepada-Nya :
Para ulama menyebutkan bahwa taubat dari segala macam bentuk maksiat adalah suatu keharusan, bahkan menjadi sebuah kewajiban untuk meninggalkannya. Manusia yang tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan yang dilakukan secara sengaja ataupun yang tidak disengaja, sepantasnyalah memiliki kesadaran untuk bertaubat (memohon ampunan) kepada Allah SWT. Karena selama Ia masih memiliki keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dan memohon ampunan Allah, maka niscaya Ia mendapatkan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangg. Perintah bertaubat banyak Allah jelaskan dalam firmannya, diantaranya sebagaimana firman Allah :
]
امميحكرلح ارموفهغح هحللحلا دكجكيح هحللحلا ركفكغمتحسميح ملحثه ههسحفمنح مملكظميح ومأح اءموسه لممحعميح نمحوح
:
٤ ١١٠
[
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia
mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(QS. An-Nisaa : 110)
Sebagaimana juga dalam dijelaskan dalam sabdanya :
:
:
اهيأاي ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاق لاق هنع هللا يضر ينزملا راسي نبرغللا نع
سانلا
(
ملسم هاور ةرم ةءام مويلا ىف بوتأ ىنإف هورفغتساو هللا ىلإ اوبوت
)
Al-Aghar bin Yasar al-Muzani ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Wahai
manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya
aku bertaubat seratus kali dalam sehari”.(HR. Muslim)
Imam Nawawi berkata dalam kitabnya, bahwa seorang mukmin hendaknya memperbanyak istigfar dan segera bertaubat kepada Allah SWT.
3. Allah menunjukkan jalan yang lurus (baik) di dalam kehidupan manusia yang
diridhai-Nya :
Manusia didalam kehidupan yang fana ini, telah diberikan hidayah oleh Allah SWT, yaitu ditunjukkannya jalan-jalan yang lurus di dalam meraih kebahagian kehidupan dunia dan akhirat. Namun, tidak sedikit manusia yang menyadari akan hal tersebut. Padahal mereka selalu menyatakan dalam setiap bait-bait do’a mereka, agar ditunjukkan jalan yang lurus. Hal ini sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya :
]
محيقكتحسممهلما طحارحصلكلا انحدكهما
:
١ ٦
Tunjukilah kami jalan yang lurus.(QS. Al-Fatiha : 6)
4. Allah hendak menerangkan bahwasanya orang-orang yahudi dan nasrani selalu
menghendaki agar manusia yang beriman kepada Allah jauh dari kebenaran-kebaenaran, dan selalu mengikuti hawa nafsunya. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang (ridha) kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
bagimu.(QS. Al-Baqarah : 120)
5. Allah hendak meringankan beban dan memudahkan hidup manusia :
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :
]
ارمسميه ركسمعهلما عحمح نلحإكفح
:
٩٤ ٥
[
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.(QS. Ash-Sharh : 5)
Hadirin Jama’ah Jum’at yang berbahagia
Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman-Nya :
وح
]
بكاقحعكلما دهيدكشح هحللحلا نلحإك هحللحلا اوقهتلحاوح نكاوحدمعهلماوح مكثمإكلما ىلحعح اونهوحاعحتح الحوح ىىوحقمتلحلاوح رلكبكلما ىلحعح اونهوحاعحتح
:
٥ ٢
[
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.(QS. Al-Maidah : 2) Dan juga didalam firman-Nya yang lain :
]
ركبمصلحلابك اومصحاوحتحوح قلكححلمابك اومصحاوحتحوح
:
١٠٣ ٣
[
Dan mereka saling menasehati di dalam kebenaran dan saling menasehati di dalam