• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terima kasih dalam harian kompas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Terima kasih dalam harian kompas "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2011 dapat diselesaikan penyusunannya

agar bisa diketahui oleh masyarakat luas.

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung

Tahun 2010 merupakan gambaran pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang

mencakup urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan yang

penyusunannya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Klungkung ini

disusun dalam bentuk ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007

tentang Tatacara Penyampaian Informasi dan Tanggapan Atau Saran Dari Masyarakat Atas

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan tujuan

agar

dapat diketahui oleh

masyarakat luas sehingga nantinya diharapkan mendapat masukan yang konstruktif dalam

upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

pada tahun-tahun

mendatang.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) ... 5

A. Visi dan Misi ... 5

B. Prioritas Daerah ... 6

BAB III URUSAN DESENTRALISASI ... 9

A. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan ... 9

1. Pendidikan ... 9

2. Kesehatan ... 12

3. Lingkungan Hidup ... 19

4. Pekerjaan Umum ... 20

5. Penataan Ruang ... 21

6. Perencanaan Pembangunan ... 21

7. Perumahan ... 22

8. Kepemudaan dan Olah Raga ... 23

9. Penanaman Modal ... 24

10. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ... 25

11. Kependudukan dan Catatan Sipil ... 25

12. Ketenagakerjaan ... 26

13. Ketahanan Pangan ... 26

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ... 27

15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ... 27

16. Perhubungan ... 27

17. Komunikasi dan Informatika ... 28

18. Pertanahan ... 28

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ... 29

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian ... 30

21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... 39

22. Sosial ... 39

23. Kebudayaan ... 39

24. Statistik... 40

25. Kearsipan ... 40

26. Perpustakaan ... 40

B. Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan ... 41

1. Kelautan dan Perikanan ... 41

2. Pertanian ... 41

(3)

4. Pariwisata ... 48

5. Industri ... 48

7. Perdagangan ... 48

8. Ketransmigrasian ... 48

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN ... 49

BAB V TUGAS UMUM PEMERINTAHAN ... 57

A. Kerjasama Antar Daerah ... 57

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga ... 59

C. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ... 65

D. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum... 68

BAB VI PENUTUP ... 70

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kewenangan kepada Pemerintahan Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah. Pemberian otonomi luas kepada Pemerintah Daerah adalah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah maka pelaksanaan pembangunan daerah termasuk Kabupaten Klungkung harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Keberhasilan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah akan dinilai dari sejauh mana daerah mampu mengelola kewenangannya dan meminimalkan resiko untuk mencapai tujuan dari otonomi daerah itu sendiri. Dimana pada akhirnya kemampuan tersebut akan tampak dalam kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang wajib dilaporkan oleh Kepala Daerah. Di sisi lain, Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah pusat dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. Adapun ketentuan pelaksanaan bagi Kepala Daerah dalam memberikan laporan tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, yang mana ruang lingkup laporannya mencakup penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan.

Secara geografis, Kabupaten Klungkung terletak pada posisi titik koordinat 1150 21’ 28” - 1150

37’ 43” Bujur Timur dan 80 27’ 37” - 800 49’ 00” Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah yaitu : a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gianyar

b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bangli dan Karangasem

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karangasem dan Selat Lombok

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia.

(5)

kelurahan dan 12 (dua belas) desa, Kecamatan Dawan dengan luas wilayah 37,38 Km2 yang terdiri dari 12 (dua belas) desa. Sedangkan satu Kecamatan yang berada pada wilayah Kepulauan yaitu Kecamatan Nusa Penida mempunyai luas wilayah terluas dengan tiga pulau (Pulau Nusa Penida, Lembongan dan Ceningan) dan alam yang berbukit-bukit yang terdiri dari 16 (enam belas) desa. Panjang pantai sekitar 97,6 km yang terdapat di Klungkung daratan 14,10 km dan di Kepulauan Nusa Penida 83,50 km, sehingga merupakan potensi perekonomian laut dengan budidaya rumput laut dan penangkapan ikan laut. Permukaan tanah sebagian besar bergelombang dan berbukit-bukit terjal yang kering dan tandus. Ketinggian tanah didominasi antara 100-500 m di atas permukaan laut yakni sebesar 227,49 Km2 atau 72,21% dari total luas wilayah dan hanya sebagian kecil darinya merupakan dataran rendah. Kemiringan tanah didominasi pada 15-400(miring) dengan tekstur tanah didominasi oleh tekstur “katagori sedang”.

Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan. Berdasarkan hasil registrasi jumlah penduduk Kabupaten Klungkung Tahun 2010 adalah 188.040 jiwa. Untuk tahun 2010 penyebaran penduduk tidak merata di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Nusa Penida 48.075 jiwa, Kecamatan Banjarangkan 39.292 jiwa, Kecamatan Klungkung 59.978 jiwa dan Kecamatan Dawan 40.075 jiwa. Tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2010 sebesar 83,31%. Dilihat dari lapangan pekerjaan pada tahun 2010 jumlah yang bekerja di Kabupaten Klungkung sebanyak 102.337 orang meliputi sektor pertanian sebesar 50,90%, sektor perdagangan sebesar 18,45%, sektor perdagangan, hotel dan rumah makan dan sektor lainnya masing-masing tidak lebih dari 10,92% belum dapat mengimbangi peningkatan jumlah penduduk pencari kerja. Upaya pembangunan kualitas manusia tetap menjadi perhatian penting. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan yang mencakup seluruh siklus hidup manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Klungkung senantiasa menunjukkan perkembangan yang lebih baik dengan ditandai peningkatan IPM tahun 2006 sebesar 68,90 menjadi 69,01 pada tahun 2007 dan 69,66 pada tahun 2008. Pada tahun 2010 jumlah murid terbanyak adalah murid SD sebanyak 19.170 orang, diikuti murid SMP sebanyak 8.396 orang, SMU sebanyak 8.277 orang dan murid TK sebanyak 3.985 orang. Tingginya murid SD dan SMP karena adanya program wajib belajar 9 (Sembilan) tahun yang dicanangkan oleh pemerintah.

Pembangunan di bidang kesehatan menunjukkan masyarakat Klungkung dalam status kesehatan yang relatif baik tercermin antara lain dari meningkatnya perilaku pola hidup sehat masyarakat, turunnya prosentase balita gizi buruk, angka kematian bayi berbanding kelahiran hidup, dan angka kematian ibu melahirkan, yaitu angka kematian bayi (AKB) sampai Nopember 2010 sebanyak 17 orang (5,95/1000 LH) menurun dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 26 orang (8,96 per 1000 LH). Penurunan angka kematian bayi juga diikuti oleh penurunan angka kematian anak balita (0-59 bl) di Kabupaten Klungkung tahun 2010 sebesar 6,30 per 1000. Di samping itu pembentukan Desa Siaga Kesehatan dalam rangka kemandirian desa dalam mendeteksi dini berbagai permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya meliputi antara lain pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, prilaku hidup bersih dan sehat, dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan. Tahun 2009 telah terbentuk sebanyak 59 desa/kelurahan siaga kesehatan. Peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu sudah cukup baik, ini tercermin dari 289 posyandu yang aktif melakukan kegiatan dengan sistem 5 meja.

(6)

Dari segi struktur perekonomian, Kabupaten Klungkung dengan corak budaya masyarakat agraris masih didominasi oleh sektor primer bidang pertanian. Gambaran potensi unggulan pertanian tanaman pangan pada tahun 2010 produksi padi sebanyak 32.132 ton gabah kering giling (96,08%), jagung 11.821 ton pipilan kering (88,84%), kedele 1.585 ton biji kering (68,59%), kacang tanah 2.457 ton biji kering (49,72%), kacang hijau 71 ton biji kering (94,67%), ubi kayu 27.660 ton umbi basah (87,64%), dan ubi jalar 1.270 ton umbi basah (30,60%). Produksi padi dan palawija tahun 2010 rata-rata mengalami penurunan 19,03% yang disebabkan oleh menurunnya produktivitas sebesar 8,56% dan menurunnya luas panen sebesar 12,56% akibat dari menurunnya luas tanam 10,27%. Pada tahun 2010 luas areal tanaman perkebunan seluas 3.961,06 ha (102,21%) mengalami peningkatan 2,04%. Potensi unggulan perkebunan dapat dilihat dari luas areal tanaman kelapa seluas 2.989 ha dengan produksi mencapai 2048.75 ton. Di samping itu, tanaman kopi dengan luas tanam 82 ha dengan produksi mencapai 33 ton. Potensi unggulan peternakan diantaranya sapi, kuda, kambing, babi, itik, ayam dan lainnya. Ada pula budidaya rumput laut yang hanya diusahakan di Kecamatan Nusa Penida. Potensi unggulan bidang industri kecil dan perdagangan meliputi industri kecil kacang kace kara, industri kecil gong/musik tradisional, industri kecil batok kelapa, industri kecil emas, perak, kuningan, industri kecil uang kepeng, industri kecil pemindangan ikan, industri kecil payung adat, industri kecil tenun ikat, cagcag, industri kecil lukisan wayang khas kamasan, industri kecil gula merah dan lainnya. Jumlah perusahaan industri sedang pada tahun 2010 sebanyak 18 perusahaan yang didominasi golongan industri tekstil, pakain jadi dan kulit (66,67%). Perusahaan industri yang dominan di Kabupaten Klungkung adalah golongan industri rumah tangga dan industri kecil. Perusahaan industri rumah tangga di Kabupaten Klungkung selama tahun 2010 sebanyak 5.021 dan industri kecil sebanyak 399 unit. Berdasarkan Keputusan Bupati Klungkung Nomor 335 Tahun 1998 tentang Penetapan Obyek – obyek Pariwisata dan tempat – tempat obyek yang dikenakan retribusi, maka di Kabupaten Klungkung terdapat 17 obyek wisata 8 (delapan) diantaranya ditetapkan sebagai obyek wisata yang dikenakan retribusi yaitu Kertha Gosa/Taman Gili, Museum Semarajaya, Monumen Puputan Klungkung, Goa Lawah, Kawasan Wisata Nusa Penida, Kawasan Wisata Tukad Melangit, Kawasan Wisata Tukad Unda, dan Desa Wisata Kamasan/Gelgel. Penetapan sebagai ODTW tersebut kemudian ditetapkan dengan Keputusan Bupati Nomor 233 Tahun 2002. Jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2010 mencapai 248.898 orang.

Sektor pertanian menunjukkan peranan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Klungkung. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Klungkung masih bercorak agraris. Sektor pertanian menunjukkan peranan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Klungkung. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Klungkung masih bercorak agraris. Peranan sektor pertanian tahun 2010 mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 31,89% pada tahun 2009 menjadi 30,77% pada tahun 2010. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya peranan masing-masing sub sektor pertanian seperti sub sektor perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya serta kehutanan dan perikanan.

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, menduduki urutan kedua, dimana peranannya pada tahun 2010 adalah 20,77% terhadap PDRB Kabupaten Klungkung. Sub sektor yang mendukung sektor ini adalah sub sektor perdagangan besar dan eceran serta sub sektor restoran/rumah makan masing-masing sebesar 13,49% dan 7,22% sedangkan sub sektor hotel memberikan sumbangan paling rendah yaitu 0,06%.

(7)

kemasyarakatan serta jasa hiburan dan rekreasi masing-masing menyumbang sebesar 0,46% serta 0,19%.

Urutan keempat ditempati oleh sektor industri, dimana peranannya tahun 2010 sebesar 10,40%. Kegiatan industri di Kabupaten Klungkung umumnya lebih banyak didominasi oleh industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Sektor bangunan menempati urutan ke lima, dimana peranannya mengalami sedikit peningkatan dari 7,44% pada tahun 2009 menjadi 7,68% pada tahun 2010. Peningkatan sektor bangunan disebabkan karena adanya pembangunan kompleks perumahan (BTN) di Kecamatan Klungkung. Sektor pengangkutan dan komunikasi, menempati urutan yang keenam, dimana pada tahun 2010 peranannya 6,29%. Sumbangan terbesar berasal dari sub sektor angkutan jalan raya yaitu sebesar 5,96% diikuti jasa penunjang angkutan sebesar 1,00% dan angkutan sungai danau dan penyeberangan sebesar 0,06%. Sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sumbangannya pada tahun 2010 masing-masing sebesar 1,62% dan 2,99%, hal ini disebabkan kondisi geografis Kabupaten Klungkung khususnya Nusa Penida yang berbukit belum sepenuhnya bisa terlayani PLN dan PDAM. Secara umum sektor pembentuk PDRB dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel PDRB Per Sektor Kabupaten Klungkung Tahun 2010 (terakhir)

No Sektor Harga Berlaku

(Jutaan Rp) Harga Konstan Ket

1 Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan

845.590,48 413.226,75

2 Pertambangan dan penggalian 99.898,52 48.892,74

3 Industri pengolahan 285.860,52 122.222,06

4 Listrik, gas dan air bersih 44.501,13 15.605,76

5 Konstruksi 211.167,23 76.626,97

6 Perdagangan, hotel dan restauran 570.800,43 298.735,01 7 Pengangkutan dan komunikasi 172.785,63 66.955,98 8 Keuangan, real estate dan jasa perusahaan 82.283,52 38.242,52

9 Jasa-jasa 435.467,05 227.381,16

Total PDRB 2.748.354,59 1.307.888,96

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung Tahun 2011

Tabel Harga Konstan, Harga Berlaku dan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Klungkung Tahun 2008-2010 ( dalam milyar rupiah )

Tahun PDRB Perkapita (Rp) Pertumbuhan

Harga berlaku Harga Konstan Harga berlaku Harga Konstan

2008 2.143,79 1.182,35 13,91 4,92

2009 2.441,92 1.240,54 12,55 5,43

2010 2.748,36 1.307,89 12,97 5,20

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung Tahun 2011

BAB II

(8)

DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KLUNGKUNG

A. VISI DAN MISI

Dinamika perkembangan daerah baik dalam dimensi waktu dan ruang yang terakselerasi melalui sumbangan pendidikan, teknologi, persaingan sumber daya manusia dan perdagangan bebas, akan mempengaruhi pembangunan Kabupaten Klungkung sehingga akan dihadapkan kepada berbagai peluang dan tantangan.

Berdasarkan Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 150 ayat (3) huruf a menyebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat dengan RPJPD untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJPD Nasional. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Klungkung telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Klungkung 2005-2025. RPJP Daerah tersebut dijabarkan lagi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 7 Tahun 2010 tentang RPJMD Kabupaten Klungkung 2008-2013.

Dalam rangka penyelengaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Klungkung secara sinergis, terarah dan terencana, maka Visi Kabupaten Klungkung yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Periode 2008–2013 adalah sebagai berikut :

“Terwujudnya masyarakat Klungkung yang Sejahtera, Aman, Damai , Bermartabat, Bermoral dan Berbudaya, berlandaskan

Tri Hita Karana”

Yang dimaksud dengan Masyarakat Klungkung yang Sejahtera, Aman, Damai, Bermartabat, Bermoral dan Berbudaya, berlandaskan Tri Hita Karana, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Masyarakat Klungkung yang sejahtera, yaitu menciptakan masyarakat yang cukup pangan, sandang, papan dan kualitas hidupnya meningkat secara lahir batin.

2. Masyarakat Klungkung yang Aman, yaitu masyarakat Klungkung yang teratur secara sekala niskala serta terhindar dari ancaman intervensi virus-virus ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana. Seperti : terorisme dan anarkhisme.

3. Masyarakat Klungkung yang Damai, yaitu masyarakat Klungkung yang diselimuti atmosfer kesejukan lahir dan batin, baik di desa maupun perkotaan yang ditunjukkan dengan suasana briyag-briyug, pekedek pekenyem. Hal ini merupakan indikator optimisme masyarakat menatap masa depan.

4. Masyarakat Klungkung yang Bermartabat, yaitu masyarakat Klungkung yang disegani dan dihormati dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5. Masyarakat Klungkung yang bermoral, yaitu masyarakat Klungkung yang dalam berpikir, bertutur-kata, dan bertingkah laku yang sopan dan santun dalam kehidupan sehari-hari.

6. Masyarakat Klungkung yang Berbudaya, yaitu masyarakat Klungkung yang mampu secara konsisten mempertahankan nilai-nilai luhur budaya daerah dan nasional, serta secara cerdas berkreativitas dan berinovasi serta mengadopsi nilai-nilai positif budaya baru, yang dipergunakan untuk meningkatkan kualitas hidup.

(9)

Untuk mewujudkan secara baik dan terencana Visi tersebut di atas, maka disusunlah Misi Kabupaten Klungkung sebagai berikut :

1. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan. 2. Mewujudkan peningkatan pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat. 3. Mewujudkan peningkatan pendidikan dan keterampilan masyarakat. 4. Mewujudkan pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah.

5. Menunjukkan bakti yoga dan jnana marga serta dana punia dalam kehidupan keagamaan.

6. Mewujudkan peningkatan usaha pertanian, industri/kerajinan, kepariwisataan, usaha kecil dan menengah, koperasi serta kemampuan kewirausahaan masyarakat.

7. Mewujudkan peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup. 8. Mewujudkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

9. Mewujudkan peningkatan stabilitas, ketentraman, ketertiban dan penegakan hukum. 10. Mewujudkan kebersihan keindahan dan penataan lingkungan pemukiman.

B. PRIORITAS DAERAH

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan diatas, maka prioritas pembangunan daerah tahun 2011 dapat dijabarkan dalam 10 (sepuluh) Prioritas Pembangunan sebagai berikut :

Prioritas 1 : Peningkatan aksesibilitas, pelayanan pendidikan dan kualitas pendidikan Prioritas 2 : Peningkatan infrastruktur

Prioritas 3 : Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan penyakit menular : demam berdarah, flu burung, malaria, rabies dan muntaber

Prioritas 4 : Penanggulangan kemiskinan

Prioritas 5 : Pemberdayaan perekonomian wilayah dan ekonomi kerakyatan

Prioritas 6 : Peningkatan kesempatan kerja (membuka peluang investasi dan pengembangan dunia usaha)

Prioritas 7 : Pemberdayaan dan pengembangan pariwisata, pelestarian kebudayaan daerah Prioritas 8 : Peningkatan ketentraman, ketertiban, keamanan dan penegakan hukum dan

HAM

Prioritas 9 : Peningkatan kualitas aparatur, pelayanan publik dan IPTEK

Prioritas 10: Meningkatkan pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, dan industri kecil yang sinergis.

Sasaran Prioritas 1 :

1. Tuntas rintisan wajib Belajar 12 tahun melalui pengembangan mutu dan jumlah sarana dan prasarana pendidikan di setiap jenjang dan meningkatkan mutu SDM dan relevansi pendidikan melalui upaya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan tenaga pendidikan dan pamong belajar melalui berbagai pelatihan, pemberian bea siswa maupun tugas belajar bagi para guru/ non guru.

2. Terwujudnya kualitas sumberdaya manusia dalam penyediaan tenaga terampil yang kompetitif di pasar kerja serta meningkatkan kualitas pendidikan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Terwujudnya pengembangan kreasi generasi muda dan olahraga, melalui penyediaan sarana dan prasarana yang representative.

Sasaran Prioritas 2 :

(10)

tanah yang efisien dan efektif.

2. Terwujudnya percepatan pembangunan wilayah perkotaan dan perdesaan yang seimbang, berkelanjutan, dan sinergistas keterpaduan kebijakan dan program pembangunan.

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya akan fungsi strategis lingkungan sebagai upaya konservasi hutan dan rehabilitasi lahan; pengendalian dan penanggulangan pencemaran lingkungan; dan penegakan hukum lingkungan untuk mengurangi perusakan dan pencemaran lingkungan.

4. Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat

Sasaran Prioritas 3 :

1. Peningkatan persentase perilaku hidup sehat dan bersih, tatanan rumah sehat dan persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan melalui pengembangan lingkungan sehat dan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

2. Penurunan angka kematian bayi, angka kematian ibu dan angka kesakitan serta angka kematian akibat penyakit menular melalui penyediaan obat dan berbekalan kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta perbaikan gizi masyarakat

3. Peningkatan indeks pelayanan kesehatan yang memenuhi standar mutu pada setiap jenjang pelayanan kesehatan dan terjangkau oleh masyarakat.

4. Peningkatan pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin secara bertahap dalam rangka pemerataan kesehatan masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan dimulai dengan subsidi kesehatan kepada masyarakat.

Sasaran Prioritas 4 :

1. Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial. 2. Meningkatnya peran gender dalam pembangunan

3. Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat

Sasaran Prioritas 5 :

1. Terwujudnya ekonomi kerakyatan yang tangguh

2. Berkembangnya industri kecil dan industri rumah tangga yang berdaya saing tinggi 3. Meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah

4. Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian Bali

5. Meningkatnya kerjasama pengembangan budidaya, pelatihan dan pemanfaatan teknologi pertanian 6. Meningkatnya kerjasama kemitraan pembangunan pertanian dengan sektor pariwisata

7. Berkembangnya kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan

8. Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan energi untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat

Sasaran Prioritas 6 :

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan lembaga pendidikan ketenagakerjaan 2. Meningkatnya minat investasi dengan menyederhanakan kebijakan dan regulasi 3. Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat dan daya saing daerah.

4. Peningkatan tata kelola perekonomian daerah yang responsif dan adaptif. 5. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan energi untuk masyarakat.

Sasaran Prioritas 7 :

(11)

4. Meningkatnya kesadaran akan perbedaan, toleransi dan kerjasama antar umat beragama

5. Meningkatnya keharmonisan hubungan antar masyarakat dan antar kelembagaan tradisional Bali

Sasaran Prioritas 8 :

1. Terwujudnya kondisi keamanan, kenyamanan dan ketentraman yang kondusif dalam mendukung pembangunan

2. Mantapnya peran pemerintah sebagai fasilitator dan mediator yang kredibel dan adil dalam mejaga dan memelihara keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat;

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses penyelesaian masalah sosial kemasyarakatan; 4. Meningkatnya kesadaran, ketaatan dan kepatuhan hukum masyarakat, dunia usaha dan

aparatur pemerintah; dan

5. Meningkatnya penegakan hukum serta perlindungan HAM

Sasaran Prioritas 9 :

1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa

2. Terwujudnya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, profesional, responsif dan akuntabel, yang dilaksanakan melalui manajemen pengelolaan keuangan daerah yang mantap; sistem dan manajemen partisipatif yang legitimate, dan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur secara dinamis dan berkelanjutan yang mampu menurunkan praktek KKN; meningkatnya kualitas pelayanan publik; dan akses informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

4. Terwujudnya konsistensi hukum daerah yang selaras dengan peraturan perundang-undangan di atasnya;

5. Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat

6. Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat

Sasaran Prioritas 10 :

1. Terwujudnya swasembada pangan

2. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani dalam arti luas

3. Tumbuhnya industri kecil dan industri rumah tangga serta mampu bertahan dari krisis ekonomi

BAB III

URUSAN DESENTRALISASI

(12)

demikian dengan keberhasilan-keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Klungkung setiap periodenya diharapkan visi tersebut secara bertahap akan tercapai.

A. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

Urusan wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung pada Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. PENDIDIKAN

Adapun realisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2011 berkaitan dengan bidang pendidikan adalah :

1. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan buku administrasi siswa TK PAUD berupa buku raport TK PAUD. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan terlebih dahulu diadakan pendataan jumlah siswa baru TK PAUD setiap tahunnya. Kendala yang dialami adalah pergerakan arus siswa di tingkat TK PAUD ini masih tinggi karena pendidikan TK PAUD ini bersifat pendidikan Informal sehingga terkadang jumlah buku raport yang disediakann kurang atau bahkan tersisa.

2. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pelatihan kompetensi tenaga pendidik

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi bidang tugas pendidik bagi tenaga pendidik PAUD. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun karena pendidikan Tenaga Pendidik PAUD yang masih bersifat informal, karena keterbatasan dana kegiatan ini hanya dilaksanakan untuk 60 orang tenaga pendidik setiap tahunnya.

3. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan kegiatan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

Kegiatan ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik PAUD rintisan di 4 kecamatan, berupa pemberian insentif bagi 216 orang tenaga pendidik, yang perbulannya sebesar Rp. 120.000,-. Insentif ini diberikan untuk memberikan stimulus bagi pendidik informal karena mereka tidak mendapat gaji tetap setiap bulannya.

4. Peningkatan angka melanjutkan siswa SD ke SMP

Angka melanjutkan dari SD ke SMP merupakan salah satu indikator keberhasilan penuntasan wajar dikdas sembilan tahun dimana angka ini adalah perbandingan dari jumlah lulusan siswa SD dan jumlah siswa baru SMP pada tahun tertentu. Pada Tahun 2011 terdapat 2907 jumlah lulusan siswa SD, sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SD yang masuk ke SMP adalah sebanyak 2922 orang.

5. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah

Kegiatan ini adalah kegiatan yang bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk rehabilitasi sekolah serta pemenuhan sarana prasarana di sekolah. Penggunaan dana ini harus sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak/juknis) dari kementerian pendidikan nasional. Untuk tahun 2011 dana DAK yang dikelola adalah dana DAK tahun 2010 dan 2011 hal ini disebabkan pada tahun 2010 juklak dan juknis terlambat diterbitkan oleh kemdiknas, sehingga baru dilaksanakan tahun 2010.

6. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pelatihan kompetensi siswa berprestasi

(13)

2010 dana yang dikelola di Disdikpora Kabupaten Klungkung menurun sehingga pelaksanaan seleksi di tingkat kecamatan tidak dapat dilaksanakan, sehingga peserta yang ikut lomba bukan hasil seleksi.

7. Angka Putus Sekolah Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Penurunan angka putus sekolah adalah sasaran dari program penuntasan wajar sembilan tahun, namun setiap tahun masih ada angka putus sekolah di Kabupaten Klungkung. Faktor penyebabnya antara lain adalah faktor ekonomi dimana rendahnya tingkat penghasilan masyarakat menjadi penyebabnya, anak putus sekolah dari masyarakat tidak mampu ini lebih memilih untuk bekerja membantu orangtuanya daripada melanjutkan sekolah padahal seluruh biaya pendiidkan telah digratiskan. Pada tahun 2011 terdapat sekitar 15 orang siswa SD yang tidak melanjutkan pendidikan dan pada tigkat SMP terdapat 22 orang siswa.

8. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba-lomba diantaranya lomba festival kompetensi dan kreativitas anak/guru TK dan siswa SD, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat sekolah hingga kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Sejak tahun 2010 dana yang dikelola di Disdikpora Kabupaten Klungkung menurun sehingga pelaksanaan seleksi di tingkat kecamatan tidak dapat dilaksanakan, sehingga peserta yang ikut lomba bukan hasil seleksi.

9. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba sekolah

diantaranya lomba gugus TK&SD, Lomba UKS SD&SMP, Lomba Perindangan SD dan SMP serta Lomba Wawasan Wiyata Mandala SMP Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Selain lomba juga dilaksanakan pembinaan dalam rangka persiapan lomba tersebut.

10. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kegiatan ini adalah pelaksanaan Ujian nasional siswa SD, SMP dan SMA/K yang dilaksanakan oleh Kementrian Pendiidkan Nasional setiap tahun, bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa selama mengikuti kegiatan akademik pada tingkatan pendidikan tertentu dan juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pendidikan. Pada tahun 2011 jumlah peserta ujian untuk masing-masing jenjang adalah sebagai berikut :

- Peserta siswa SD sebanyak 2097 orang dan yang berhasil lulus sebanyak 2901 orang

- Peserta siswa SMP sebanyak 2478 orang dan yang berhasil lulus sebanyak 2744 orang

- Peserta siswa SMA/K sebanyak 2254 seluruhnya berhasil lulus

11. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan alternatif layanan pendidikan menengah untuk daerah-daerah perdesaan, terpencil dan kepulauan

(14)

Angka melanjutkan siswa ke SMA/K

Angka melanjutkan dari SMP ke SMA/K merupakan salah satu indikator keberhasilan Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Rintisan Wajar 12 Tahun dimana angka ini adalah perbandingan dari jumlah lulusan siswa SMP dan Jumlah siswa baru SMA/K pada tahun tertentu. Pada Tahun 2011 terdapat 2944 jumlah lulusan siswa SMP, sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SMP yang masuk ke SMA 1767 orang dan ke SMK.

15. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba-lomba diantaranya lomba Olimpiade, lomba siswa berprestasi, lomba debat bahasa inggris, Peserta O2SN. Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat sekolah hingga kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Sejak tahun 2010 dana yang dikelola di Disdikpora Kabupaten Klungkung menurun sehingga pelaksanaan seleksi di tingkat kecamatan tidak dapat dilaksanakan, sehingga peserta yang ikut lomba bukan hasil seleksi.

16. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi

Kegiatan ini adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan standar kualifikasi pendidikan bagi tenaga pendidik di sekolah. Bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) diharapkan semakin banyak tenaga pendidik yang melanjutkan studinya hingga minimal S1 sehingga memenuhi kualifikasi tenaga pendidik yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

17. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk pelaksanaan sertifikasi guru, pelaksanaan lomba guru berprestasi, lomba kepala sekolah berprestasi serta lomba pengawas sekolah berprestasi. Disamping itu kegiatan ini juga memberikan insentif bagi guru TK Formal untuk 111 orang guru TK.

18. Pemenuhan pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidikan dan tenaga kependidikan

Dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik maka setiap tahun dilaksanakan penilaian angka kredit guru agar para guru dapat mencapai jenjang kepangkatan yang lebih tinggi. Pada tahun 2011 jumlah tenaga pendidik yang dinilai angka kreditnya sebanyak 380 orang.

19. Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan evaluasi kinerja bidang pendidikan

Kegiatan ini adalah kegiatan untuk mendukung beberapa kegiatan lomba sekolah diantaranya Lomba UKS tingkat SMA/K, Lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat SMA/K Pelaksanaan lomba ini dimulai dari seleksi peserta tingkat kecamatan dan yang terpilih akan diseleksi lagi di tingkat kabupaten. Hasil seleksi di tingkat kabupaten otomatis akan diseleksi lagi di tingkat provinsi untuk nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional. Selain lomba juga dilaksanakan pembinaan dalam rangka persiapan lomba tersebut.

Urusan wajib bidang pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Klungkung.

2. KESEHATAN

(15)

meningkat dari 68,9 tahun (2007) menjadi 69,0 (2008), meningkat meninjadi 69,05 (2009) dan meningkat hanya 0,02 pada tahun 2010 (69,07) tahun. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa kualitas hidup dan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan.

Secara umum realisasi pencapaian program pokok kesehatan yang menggambarkan angka morbiditas dan status gizi dapat dijabarkan dalam masing-masing bidang sebagai berikut :

1) Bidang Kesehatan Masyarakat.

Tujuan yang ingin dicapai adalah memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu membudayakan perilaku hidup sehat, meningkatkan akses keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan status gizi masyarakat terutama ibu hamil, bayi dan anak balita. Bidang kesehatan masyarakat meliputi program, yaitu:

a) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

Upaya pelayanan dan program kesehatan ibu maternal difokuskan pada peningkatan aksesibilitas serta kualitas pelayanan kesehatan terkait dengan berbagai faktor risiko yang menjadi penyebab utama terjadinya kematian maternal. Upaya peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan dilakukan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui puskemas dan puskesmas pembantu (Pustu). Namun dari aspek kebutuhan SDM kesehatan masih kendala dalam pendistribusian bidan desa di pelosok desa khususnya di Puskesmas Nusa Penida I dan Puskesmas nusa Penida III. Dari aspek peningkatan kualitas pelayanan dilakukan melalui upaya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan (PONED/PONEK) serta berbagai program intervensi seperti peningkatan cakupan pelayanan kesehatan bu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional, deteksi dini risiko tinggi dan rujukan pada kelompok risti yang ditemukan

(1) Pelayanan antenatal (K1 dan K4).

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan antenatal care (ANC) dan kualitas pelayanan ANC di Kabupaten Klungkung sudah cukup baik, hal ini terlihat dari pencapaian cakupan kunjungan baru ibu hamil (K1) dan kunjungan ibu hamil dalam triwulan ketiga (K4). Cakupan pencapaian kinerja ANC pada tahun 2011 kunjungan baru Bumil (K1) sebesar 98,2 % dan K4 sebesar 95,5 %. Walaupun mudahnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Ibu Hamil baik di puskesmas maupun puskesmas pembantu namun faktor pengetahuan dan mobilitas penduduk serta laporan pelayanan kesehatan di praktisi swasta yang belum optimal akan mempengaruhi pencapaian target program.

(2) Pertolongan persalinan oleh Tenaga kesehatan profesional

Cakupan pertolongan persalinan pada tahun 2011 sudah melampaui target program sebesar 92,6% dari 90% target . Walaupun demikian masih terjadi Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun atau anggota keluarga terutama pada beberapa wilayah di Kecamatan Nusa Penida (Puskesmas Nusa Penida III dan Puskesmas Nuda Penida I bagian atas). b) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

(1) Neonatus risti/komplikasi yang ditangani.

Penanganan neonatus risti/komplikasi meliputi: asfiksia, tetanus neonaturum, sepsis, BBLR (BB lahir < 2.500 gram), sindrom gangguan pernafasan dan kelainan neonatal yang mendapat pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit. Cakupan neonatal resti yang ditangani oleh petugas kesehatan pada tahun 2011 sebesar 63,0%.

(2) Kunjungan neonatus (KN1 dan KN2).

(16)

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 sebesar 91,7% dari target 90%. Tingkat pencapaian kinerja kunjungan neonatus sebesar 108,3% sudah baik dibandingkan tahun 2010 sebesar 101,9%.

c) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin.

Pelayanan program JPKM (Jamkesmas) lebih diarahkan pada terselenggaranya jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga sasaran secara berhasil guna dan berdaya guna. Program ini menjadi vital mengingat masih banyak penduduk berada dibawah kemiskinan dan cendrung meningkat. Pelayanan kesehatan yang dicakup meliputi rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama di puskesmas dan di rumah sakit pemerintah dengan hak perawatan di kelas III. Jumlah keluarga sasaran yang mendapat pelayanan kesehatan rawat jalan pada tahun 2011 sebesar 62% (31.084) meningkat dari tahun 2010 sebesar 43,6%. Sedangkan keluarga sasaran yang memanfaatkan pelayanan kesehatan rujukan hanya 4% dari target 12% dengan tingkat pencapaian kinerja sebesar 33,3%.

d) Program perbaikan gizi masyarakat.

1) Pemantauan pertumbuhan balita.

Kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat hasil pemantauan pertumbuhan balita dilakukan melalui pengukuran berat badan balita menurut umur (BB/U). Dari segi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dan pelayanan kesehatan gizi balita menunjukkan penurunan dimana balita dengan BB naik sebesar 75,9% (2011) dibandingkan tahun 2010 (81,1%) dari target 85%.

2) Upaya perbaikan gizi

Upaya perbaikan gizi dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat seperti : kekurangan vitamin A dan anemia. Cakupan vitamin A (2x per tahun) yang diberikan pada bulan februari dan Agustus 2011 sebesar 100%. Cakupan pemberian tablet besi (Fe3) pada ibu hamil pada tahun 2011 sebesar 91,6% dari target seesar 90%.

3) Pemantauan gizi buruk

Kasus gizi buruk yang ditemukan pada tahun 2011 sebanyak 14 Ks dan sudah di intervensi dengan pemberian paket PMT penyuluhan dan PMT pemulihan. Upaya perbaikan gizi dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat.

2) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan.

Tujuan program adalah mencegah (menurunkan angka kesakitan dan kematian) dan meminimalkan terjadinya transmisi penyakit menular sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Bidang ini meliputi 3 program yaitu :

a) Program pencegahan penyakit menular.

(1) Pelaksanaan surveilans epidemiologi.

Surveilans epidemiologi penyakit ini dilakukan terhadap surveilans vektor dan kegiatan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilan vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik berkala untuk vektor DBD (demam berdarah dengue), vektor malaria, Rabies dan penyakit baru (new emerging disiase).

(17)

Program imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang dicakup dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Disamping pelaksanaan imunisasi rutin juga dilaksanakan crass program imunisasi campak dan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) serta pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Kegiatan imunisasi sudah berjalan dengan baik dengan trend cakupan kegiatan terus meningkat, ini tercermin dari cakupan pencapaian kinerja imunisasi pada bayi (imunisasi dasar) tahun 2011 sebesar 100% dan pencapaian kinerja Universal Child Immunisation (UCI) sebesar 100% seluruh desa.

b) Program pemberantasan penyakit menular

(1) Pengendalian penyakit Demam berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Bali, sering meninbulkan KLB dan kepanikan karena menyebar sangat cepat dan menyebabkan kematian. Secara umum morbiditas DBD pada tahun 2011 masih menyebar secara sporadis dibeberapa desa dengan jumlah kasusnya menurun secara signifikan dari tahun sebelumnya namun masih melebihi target program sebesar 55/100.000 penduduk. Angka kesakitan karena penyakit DBD tahun 2011 sebesar 86,7 dengan pencapaian kinerja sebesar 42,4%. Walaupun semua kasus penyakit DBD sudah ditangani sesuai dengan SOP (Standar Operasiopal Prosedur) yang ada tetapi masih terjadi kematian karena DBD sebanyak 1 orang dengan crute fatality rate (CFR) DBD sebesar 1,14% . Beberapa faktor yang berkontribusi besar terhadap meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue adalah pencapaian kinerja angka bebas jentik nyamuk (ABJ) sebesar 94,0% dan tingginya mobilitas penduduk. Sedangkan beberapa faktor yang masih menghambat program pengendalian vektor DBD adalah masih tingginya anggapan masyarakat bahwa penyemprotan (fogging) merupakan hal yang paling penting dalam membunuh vektor, menurunkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dan tingginya mobilitas penduduk terutama dari daerah endemis DBD.

(2) Pengendalian penyakit malaria.

Upaya pengendalian penyakit malaria dilakukan terhadap pengendalian vektor potensial dengan pengawasan lagoon, penegakan diagnosa secara cepat dan pengobatan yang tepat. Penyakit malaria di kabupaten Klungkung termasuk kasus import dan masih terjadi di Puskesmas Nusa Penida I, Dawan II dan Puskesmas Klungkung I. Angka kesakitan malaria (Anual Parasit Insident /API) pada tahun 2011 sebesar 0,010 menurun dibandingkan tahun 2010 sebesar 0,05 per 1000 penduduk. hal ini merupakan dampak positif dari efektifnya pengawasan lagoon namun disisi lain mobilitas penduduk pendatang sangat tinggi. Semua kasus malaria sudah mendapat penangan pengobatan (100%) dengan angka kematian (CFR) karena malaria sebesar 0%. Tingkat pencapaian kinerja penemuan dan pengobatan malaria pada tahun 2011 sama dengan tahun 2010 sebesar 100% .

(3) Pengendalian penyakit Tuberkulosis.

(18)

paket pengobatan TB dengan strategi DOTS. Angka kesembuhan penderita TB paru tahun 2011 sebesar 85,7% mengalami penurunan dari tahun 2010 (95%).

c) Program pengembangan lingkungan sehat

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas air bersih, lingkungan pemukiman masyarakat dan tempat-tempat umum sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan merupakan salah satu variabel yang sangat besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat, karena lingkungan menetukan baik buruknya status kesehatan masyarakat. Pentingnya peranan lingkungan dalam menurunkan angka kesakitan dan transmisi penyakit menular tidak mendapatkan perhatian yang optimal dalam pengganggaran kesehatan tahun 2011. Kegiatan pengembangan lingkungan sehat pada tahun 2011 tidak teralokasikan anggaran kesehatan karena minimnya alokasi anggaran APBD untuk pembangunan kesehatan.

3) Bidang Pelayanan Kesehatan.

Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling) dan Posyandu. Program Pelayanan Kesehatan ini meliputi kegiatan diantaranya :

a) Program upaya kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan dasar mengacu pada prinsip pelayanan kesehatan prima (cepat, bermutu dan trasparan) sudah diaplikasikan secara optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan pelayanan medik dasar dilakukan di 9 (sembilan) Unit Pelayanan Teknis (UPT) dan 53 Puskesmas Pembantu yang tersebar di 4 kecamatan yang meliputi pelayanan kesehatan wajib dan peyanan kesehatan pengembangan. Dalam memudahkan aksesibilitas masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, Pemerintah Kab Klungkung melalui Dinas Kesehatan Kab Klungkung memberikan pelayanan kesehatan secara gratis melalui program JKBM bagi penduduk yang tidak memiliki jaminan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lanjutan kelas III di rumah sakit pemerintah. Dari berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas maupun Puskersmas Pembantu (Pustu) membawa dampak terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat yang tertuang dalam hasil pencapaian program pembangunan kesehatan di Kabupaten Klungkung.

Secara umum coverage kunjungan penduduk ke fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Klungkung dalam setiap tahun terus meningkat. Tingginya coverage kunjungan penduduk ke pelayanan rawat jalan mencerminkan dampak positif program JKBM (pelayanan gratis) untuk pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan pelayanan kelas III di rumah saakit pemerintah. Kunjungan penduduk (Coverage) rawat jalan di Puskesmas dan Puskesmas pembantu tahun 2011 sebesar 50,6% terjadi penurunan dibandingkan tahun 2010 sebesar 50.6% dari target SPM sebesar 15%. Pencapaian kinerja kunjungan rawat jalan pada tahun 2011 mencapai 325,4%. Sedangkan kunjungan rawat inap di Rumah sakit dan Puskesmas rawat inap pada tahun 2011 sebesar 1,53% dari target SPM sebesar 1,5% dengan demikian capaian kinerja kunjungan rawat inap hanya mencapai 102%.

b) Program kemitraan peningktan pelayanan masyarakat

(19)

perubahan. Cakupan penduduk yang memanfaatakan pelayanan kesehatan rujukan ke pelayanan tingkat sekunder pada tahun 2011 sebesar 5,6% dari target program 10%.

c) Program pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan upaya penyediaan obat generic dan essensial yang memenuhi standar di sarana pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan pada tahun 2011 baik pengadaan obat generic maupun essensial serta penggunaan obat generic di sarana kesehatan sudah mencapai rata-rata sebesar 100% dengan tingkat pencapaian kinerja sebesar 102,9%

4) Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kesehatan

a) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

(1) Pengembangan desa siaga.

Pembentukan Desa Siaga Kesehatan dalam rangka kemandirian desa dalam mendeteksi dini berbagai permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya meliputi antara lain pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, prilaku hidup bersih dan sehat, dan partisipasi masyarakat dalam program kesehatan. Target pembentukan desa siaga kesehatan sampai dengan tahun 2011 sebanyak 59 desa/kelurahan

(2) Perkembangan Posyandu

Peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu sudah cukup baik, ini tercermin dari 287 posyandu yang aktif melakukan kegiatan dengan sistem 5 meja. Pada tahun 2011 sebanyak 66,4% posyandu katagori purnama dari target 50%.

b) Program standarisasi pelayanan kesehatan

Dalam era otonomi daerah dimana kegiatan program pembangunan kesehatan dititik beratkan pada daerah kabupaten sehingga informasi dan evaluasi kinerja (data base) mempunyai posisi yang sangat strategis. Dalam mengoptimalkan sistem informasi kesehatan telah dikembangkan sistem informasi kesehatan (SIKNAS online) dan jaringannya sampai di tingkat puskesmas. Kegiatan yang dilaksanakan pada informasi kesehatan seperti validasi data kesehatan, menyusun profil, laporan tahunan, laboran kinerja, laporan LAKIP, laporan LPPD dan laporan komukasi cepat ke Departemen Kesehatan RI setiap bulan. Pencapain kinerja dalam setiap tahunnya 100%

5) Sekretariat

a) Kegiatan Penyusunan program dan informasi kesehatan.

Kegiatan penyusunan perencanaan program kesehatan dilaksanakan dalam upaya penyusunan program kesehatan yang komprehensive mulai tingkat kecamatan, tingkat kabupaten dan tingkat provinsi seperti musrenbang (Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi). Pencapaian tingkat kinerja dalam setiap tahunnya sebesar 100%.

b) Program Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan

(20)

disebabkan oleh pembangunan puskemas Nusa Penida I sebagai puskesmas plus pengembangan spesialistik yang dianggarakan sebagai lanjutan dari pembangunan tahun 2011 gagal tender. Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang melaksanakan urusan wajib bidang kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Pelaksanaan urusan wajib kesehatan di samping oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, maka urusan kesehatan di Kabupaten Klungkung juga dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung. Adapun pelaksanaannya program utama dapat dilaporkan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pada program ini hanya terdapat satu kegiatan yaitu pendidikan dan pelatihan formal, berupa bintek diklat PNS, pelatihan, belanja perjalanan dinas luar daerah. Pelatihan, seminar dan bintek yang diikuti pada tahun 2011 adalah sebanyak 27 kali (77,14%) dari target 35 kali. Hal ini disebabkan oleh jumlah undangan yang diterima dan disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit

2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat :

a) Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini lebih terfokus pada pelayanan masyarakat dengan menambah tenaga dokter spesialis yang bekerja sama dengan RSUP Sanglah Denpasar di bidang pelayanan dokter spesialis Kulit Kelamin, Psikiatri, Patologi Klinik, Paru dan Rehab Medik. Dengan realisasi fisik hanya sebesar 525 jam (40,86 %) dari 1285 jam yang ditargetkan. Hal ini disebakan dari 5 dokter spesialis yang direncanakan hanya terealiasi 3 spesialis yaitu Kulit Kelamin, Rehab Medik dan Psikiatri. Patologi Klinik dan Paru tidak dapat dilaksanakan karena tidak keluarnya Surat Perintah Tugas dari Direktur SDM RSUP Sanglah Denpasar. Dan honor Tenaga Kontrak Radiologi, Perawat, Fisioterapi, Ass.Apoteker, Bidan, Gizi, Administrasi, Dokter Ahli, Farmasi, Dokter Umum secara fisik terealisasi 100%.

b) Peningkatan dan penanggulangan masalah kesehatan. Kegiatan ini terdiri dari Klaim Jamkesmas, Klaim JKBM, pengadaan obat di luar formularium bagi pasien Jamkesmas dan JKBM, Askes biaya transportasi rujukan bagi pasien jamkesmas, JKBM dan Askes, dan Pelayanan Sulinggih dan pemangku Kahyangan Tiga. Dan pelayanan kantong darah dan kaca mata. Secara fisik kegiatan ini terealiasi sebesar 100%.

c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Kegiatan ini terdiri pembuatan SOP, SK, petunjuk teknis dan makanan minuman rapat dengan realisasi fisik 100%.

3) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a) Standar Pelayanan Kesehatan terdiri dari dua kegiatan yaitu persiapan menuju Rumah Sakit berbentuk BLU dan pembuatan Buku Profile RSUD dengan realisasi fisik 100%. Hal ini disebabkan honor tim penilai BLU tidak dicairkan dan rapat-rapat BLU disesuaikan dengan kebutuhan.

b) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Pelayanan Kesehatan. Status RSUD Kabupaten Klungkung menjadi Badan Layanan Umum dengan realisasi fisik 30% ini disebabkan oleh karena salah satu kegiatan yaitu penilaian akreditasi tidak terlaksana dan akan dilaksanakan tahun 2012.

c) Pembangunan dan pemuktahiran data dasar standar pelayanan kesehatan berupa Software Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Web RSUD dan Komputer/PC, Laptop dan Paging System dengan realisasi fisik 100%.

(21)

a) Rehabilitasi bagunan rumah sakit yaitu untuk pengadaan Tembok Penyengker, tempat parkir, Penataan gedung IPAL, Tower penampung air, pada kegiatan ini terealisasi secara fisik 100%.

b) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit, pada kegiatan ini terealisasi secara fisik 100%. c) Pengadaan obat - obatan rumah sakit, dengan realisasi fisik 100%.

d) Pengadaan Mebeuleur. Kegiatan ini berupa pengadaan Almari meja, dan kursi, tempat tidur. Secara fisik kegiatan ini terealisasi sebesar 100% .

e) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien, laundry, ruang tunggu dan lain-lain. Realisasi fisik dari kegiatan ini sebesar 100%.

f) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit. Kegiatan ini terealisasi fisik sebesar 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk terpenuhinya kebutuhan logistik rumah sakit untuk pelayanan berupa belanja bahan bakar minyak/gas di dapur dan belanja bahan makanan RSU.

g) Pengadaan pencetakan administrasi dan surat menyurat rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan untuk terpenuhinya seluruh kebutuhan akan bahan cetak rumah sakit. Realisasi fisik sebesar 100%.

5). Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru paru/rumah sakit mata.

a)

Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit dengan realisasi fisik 100%.

b)

Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit dengan realisasi fisik 100% yaitu terealisasinya 3 unit alat medis terkalibrasi.

c)

Pemeliharaan rutin/berkala ambulance/mobil jenazah. Secara fisik kegiatan terealisasi 100% dengan dapat beroperasinya 5 (lima) kendaraan ambulance/mobil jenasah.

d)

Pemeliharaan rutin/berkala mebeuleur rumah sakit. Realisasi fisik 100% yaitu terealisasinya 19 buah bed pasien rumah sakit.

Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang melaksanakan urusan wajib bidang kesehatan adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung.

3. LINGKUNGAN HIDUP

Pembangunan di bidang Lingkungan Hidup pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klungkung, mempunyai tujuan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup sebagaimana juga telah diamanatkan pada Undang – undang Nomor 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sangat disadari, bahwa melestarikan fungsi lingkungan hidup tidaklah mudah, karena membutuhkan kerjasama seluruh stake holder pemangku kepentingan, disamping itu masalah di bidang lingkungan hidup sangat terkait dengan prilaku manusia itu sendiri dan keadaan alam secara global. Program di bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klungkung pada tahun 2011 adalah :

(22)

memperlancar tugas pengangkutan sampah ke TPA Sente. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah pengadaan tanah urug untuk TPA Sente sebanyak 240 m3 dipergunakan untuk pengurugan sampah melalui proses control landfill.

2) Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan dengan melaksanakan kegiatan pembayaran jasa tenaga kerja non pegawai/tenaga kontrak sebanyak 61 (enam puluh satu) orang tenaga kontrak untuk melayani kebersihan dan pengangkutan sampah di 6 Kelurahan dan 3 Desa Penyangga wilayah Kecamatan Klungkung.

3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan dilaksanakan untuk pembayaran jasa tenaga kerja non pegawai/tenaga kontrak sebanyak 14 orang tenaga kontrak untuk melayani kebersihan dan pengangkutan sampah di 6 Desa wilayah Kecamatan Nusa Penida. 4) Koordinasi penilaian Sehat/Adipura dilaksanakan dengan membuat buku profil Adipura sebanyak 15

(lima belas) buku.

5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup dilaksanakan dengan sosialisasi kepada masyarakat melalui penyiaran lewat radio akan pentingnya menjaga kebersihan dan pertamanan sebanyak 6 (enam) kali siaran, pengadaan komposter Aerob sebanyak 12 (dua belas) unit. Menyelenggarakan lomba peduli kebersihan dan pertamanan sebagai persiapan wakil Kabupaten Klungkung untuk mengikuti lomba tingkat Provinsi Bali antara lain :

a) Lomba Desa Peduli Kebersihan Pertamanan, sebagai juara I : Desa Bakas Kecamatan Banjarangkan, juara II : Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan dan juara III : Selisihan Kecamatan Klungkung.

b) Lomba SD, SMP dan SMA :

(1) Tingkat SMA, Juara I : SMAN 1 Banjarangkan, Juara II: SMA Pariwisata Saraswati dan Juara III SMAN 1 Dawan.

(2) Tingkat SMP, Juara I : SMPN 3 Dawan, Juara II: SMP PGRI Klungkung dan juara III: SMPN 3 Banjarangkan

(3) Tingkat SD, juara I : SDN 2 Semarapura Kangin, Juara II: SDN 1 Banjarangkan dan Juara III SDN 1 Dawan.

6). Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilaksanakan dengan kegiatan penataan taman yang sudah ada berupa pengecatan lis taman dengan volume 2413 m2, terbayarnya tenaga kerja non pegawai sebanyak 17 orang, tersedianya bahan/bibit tanaman pohon perindang siap ditanam sebanyak 36.625 pohon serta pengadaan mesin cukur rumput siap pakai sebanyak 6 buah dan pengadaan mesin chainsow sebanyak 2 buah. Adapun jumlah taman yang sudah terealisasi pada tahun 2011 sebanyak 2 (dua) taman dengan luas : 400m2.

SKPD yang melaksanakan adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Klungkung.

Penyelenggaraan urusan wajib Lingkungan Hidup juga dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Klungkung dengan program dan kegiatan sebagai berikut :

Tingkat capaian dari program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

(23)

b) Tersedianya Mobil Laboratorium, Incenerator dan IPAL medik untuk Puskesmas tidak terealisasi dengan hasil kegiatan. Tersedianya sarana prasarana dalam pengelolaan limbah sebanyak 3 unit tidak terealisasi, hal ini disebabkan karena gagal tender.

2) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Tersedianya Buku Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Klungkung, Laporan Pemantauan kualitas air, Laporan Periodik per bulan terhadap volume sampah harian dan Buku Profil menuju Indonesia hijau dengan hasil kegiatan tersedianya sumber informasi di bidang lingkungan hidup yang memadai.

Satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan urusan lingkungan hidup adalah Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Klungkung.

4. PEKERJAAN UMUM

Realisasi dari pelaksanaan program kerja bidang Pekerjaan Umum pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung berdasarkan penghitungan nilai capaian program dan nilai capaian kegiatan. Pada tahun 2011 nilai capaian dari masing-masing kegiatan bidang Pekerjaan Umum adalah :

1) Perencanaan pembangunan jalan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%; 2) Pembangunan jalan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%;

3) Perencanaan pembangunan jembatan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%; 4) Pembangunan jembatan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 13,79%;

5) Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%; 6) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%;

7) Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%;

8) Perencanaan pembangunan jaringan irigasi. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%; 9) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 78,99%;

10) Rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul Sungai. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%; 11) Pembangunan prasarana pengaman pantai. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%.

SKPD yang melaksanakan urusan Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung.

5. PENATAAN RUANG

Realisasi dari pelaksanaan program kerja bidang Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung berdasarkan penghitungan nilai capaian program dan nilai capaian kegiatan pada tahun 2011 nilai capaian dari masing-masing kegiatan bidang Tata Ruang adalah :

1) Program perencanaan tata ruang di Kabupaten Klungkung. Nilai Capaian Program untuk output 100%;

2) Program pemanfaatan ruang di Kabupaten Klungkung. Nilai Capaian Program untuk output 100%. Sedangkan nilai capaian dari masing-masing Kegiatan bidang Tata Ruang adalah :

1) Fasilitas peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%;

2) Fasilitas peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%;

3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%.

(24)

Pelaksanaan urusan wajib Penataan Ruang juga dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung dengan uraian sebagai berikut :

Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dituangkan dalam suatu program Penataan Ruang dengan 1 (satu) kegiatan yaitu Penetapan Kebijakan tentang RDTRK, RTRK dan RTBL dengan tersedianya 1 (satu) Dokumen penyempurnaan RTRW Kab. Klungkung dan 1 (satu) Buku RDTR Kawasan Strategis Sekitar Pantai Klotok dengan capaian 100% dengan hasil kegiatan Terarah dan tertatanya tata ruang wilayah dan kawasan strategis Kabupaten Klungkung sebesar 100%. Satuan Kerja yang melaksanakan urusan wajib Penataan ruang adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung.

6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Realisasi program dan kegiatan bidang perencanaan pembangunan adalah sebagai berikut : a. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Tersedianya Buku identifikasi masalah usulan kegiatan pembangunan Bidang Ekonom 1 (satu) jenis buku, Buku rekapitulasi pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang ekonomi sebanyak 1 jenis buku, Buku pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembangunan usaha menuju pembangunan berwawasan kerakyatan di wil kec. Dawan sebanyak 1 jenis dan Film Potensi kekayaan alam Kec. Nusa Penida 1 jenis film dengan capaian 100% dengan hasil kegiatan Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah di Bidang Ekonomi sebesar 100%.

b. Program Kerjasama Pembangunan

Terarahnya Investasi di Kabupaten Klungkung dengan target 20% realisasi capaian 100% dengan hasil kegiatan Laporan bulanan dan laporan akhir sebesar 100%.

c. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

 Tersedianya Buku RKPD 2012 1 jenis buku, Buku KUA 2012 1 jenis buku, Buku PPAS 2012 1 jenis buku, Buku KUA Perubahan 2011 1 jenis buku, Buku PPAS perubahan 2011 sebanyak 1 jenis buku dan Laporan penetapan Kinerja Tahun 2011 sebanyak 1 jenis laporan dengan capaian 100% dengan hasil kegiatan Tersedianya informasi tentang perencanaan pembangunan Kab. Klungkung Tahun 2012, Tersedianya informasi tentang kebijakan umum APBD Tahun 2012, Tersedianya informasi tentang prioritas APBD Kab.Klungkung 2012, Tersedianya informasi tentang kebijakan umum perubahan APBD tahun 2011, Tersedianya informasi tentang prioritas perubahan APBD Tahun 2011 dan Tersedianya data tentang penetapan kinerja Kabupaten Klungkung Tahun 2011 sebesar 100%.

 Tersedianya 1 jenis Buku LAKIP 2010 dengan capaian 100% dengan hasil kegiatan Tersedianya informasi tentang akuntabilitas kinerja Kabupaten Klungkung sebesar 100%.

 Tersedianya 1 jenis Buku LKPJ tahun 2010 dengan capaian 100% dengan hasil kegiatan Tersedianya informasi tentang pertanggungjawaban Bupati atas pelaksanaan APBD 2010 sebesar 100%.

 Tersedianya 1 jenis Laporan monitoring pelaksanaan belanja langsung dengan capaian 100% dengan hasil kegiatan Tersedianya informasi tentang pelaksanaan pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan Belanja Langsung APBD 2011 sebesar 100%.

d. Program Perencanaan Sosial Budaya

(25)

 Tersedianya 1 (satu) jenis Dokumen hasil analisis program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, 1 (satu) jenis buku Dokumen hasil validasi/updating data RTS dan 1 (satu) jenis Dokumen IBW Pencapaiannya sebesar 100% dengan hasil kegiatan Tersedianya informasi tentang rencana penanggulangan kemiskinan dan data RTS terbaru, serta data IBW di Kab. Klungkung tercapai 100%.

e. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

Terselenggaranya rapat-rapat koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan prasarana wilayah dan sumber daya alam sebanyak 10 kali koordinasi pencapaiannya sebesar 100% dengan hasil kegiatan Meningkatnya kualitas dan kuantitas koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan prasarana wilayah dan sumberdaya alam sebanyak 100%.

Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan ini dilaksakanan oleh Badan Perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung.

7. PERUMAHAN

Pada tahun 2011 nilai capaian dari masing-masing kegiatan bidang perumahan adalah : 1) Perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong. Nilai Capaian Kegiatan sebesar

100%.

2) Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%.

3) Perencanaan pembangunan jaringan air bersih/air minum. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%. 4) Pembangunan jaringan air bersih/air minum. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 25%.

5) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%. 6) Pembangunan/peningkatan infrastruktur. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%. 7) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Nilai Capaian Kegiatan sebesar 100%

SKPD yang melaksanakan urusan wajib Perumahan adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung.

8. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Program dan kegiatan bidang kepemudaan dan olah raga yang dilaksanakan adalah Program Pendidikan Non Formal dengan realisasi kegiatan :

Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan tenaga pendidik non formal. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk pelaksanaan kejar Paket A, Paket B dan Paket C bagi warga masyarakat yang belum memiliki ijazah setara SD, SMP maupun SMA/K. Kegiatan ini juga untuk mengurangi jumlah warga masyarakat yang buta aksara.

Pemenuhan Penyelenggaraan Pengembangan Pendidikan Keaksaraan. Kegiatan ini adalah kegiatan penuntasan buta aksara, fokus kegiatan ini adalah untuk memperkuat kelembagaan pendidikan keaksaraan non formal yang lebih menyentuh kepada masyarakat.

Pemenuhan penyelenggaraan kegiatan pengembangan kecakapan hidup, Kegiatan ini dilaksanakan karena Disdikpora Kabupaten Klungkung juga melaksanakan urusan kepemudaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain Seleksi Pemuda Pelopor, Seleksi Paskibraka, Pembinaan KSPAN (Kelompok Siswa Peduli Aids Nasional) dan lain sebagainya.

Gambar

Tabel PDRB Per Sektor Kabupaten Klungkung Tahun 2010 (terakhir)

Referensi

Dokumen terkait

dalam memainkan game ini, berisi cerita yang. menggambarkan keberhasilan atau

Also, it is imperative to compute The New Year, the Sabbatical years and Jubilees according to the Jubilee Solar Calendar. The most difficult thing for most of us is to

Dengan stop dan wait protocol tidak akan pernah lebih dari pada satu frame yang akan dikirim dalam a sekali waktu, oleh karena itu sebuah kapasitas buffer

Pada poin 1.0 sistem penjualan online mencatat member baru yang melakukan registrasi kedalam database tabel.. login , agar member atau admin yang

Kemudian user akan menginputkan data silabus/catatan dosen setelah mengajar dan menyimpannya, kemudian system akan menampilkan hasil inputan dan admin akan

diajukanuntukmemenuhisebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri.

total dengan menggunakan metode Kjeldahl, penetapan P tersedia dengan metode Bray II, penetapan K tersedia dengan metode K terlarut dalam air, dan penetapan BO

Penggambaran waktu ulang dipresentasikan dalam diagram batang dengan arah horizontal, dan ditampilkan juga waktu lampu merah dengan garis merah, dan waktu lampu hijau dengan