• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanian

Dalam dokumen Terima kasih dalam harian kompas (Halaman 43-48)

BAB III URUSAN DESENTRALISASI

B. Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan

2. Pertanian

Realisasi Program dan Kegiatan urusan pertanian sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku dan realisasi fisiknya telah mencapai 90,50%. Program dan kegiatan dimaksud sebagai berikut :

1) Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 1,1 Km di Subak Dlod Getakan, Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

2) Pengadaan/Pembangunan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) dengan panjang total 3.311 m yaitu pada lokasi sebagai berikut :

a)

Kecamatan Banjarangkan (panjang total 1540 m) dengan rincian yaitu : 1). Subak Lunjungan, Desa Tusan sepanjang 154 m; 2). Subak Gombeng Klod, Desa Nyalian sepanjang 154 m; 3). Subak Gombeng Kaler, Desa Nyalian sepanjang 154 m; 4). Subak Dlod Bakas, Desa Bakas sepanjang 154 m; 5). Subak Pau, Desa Tihingan sepanjang 154 m; 6). Subak Selangit, Desa Getakan sepanjang 154 m; 7). Subak Dlod Getakan, Desa Getakan sepanjang 154 m; 8). Subak Nyanglan, Desa Nyanglan sepanjang 154 m; 9). Subak Timuhun, Desa Timuhun sepanjang 154 m; dan 10). Subak Takmung, Desa Takmung sepanjang 154 m.

b)

Kecamatan Klungkung (panjang total 1155 m) dengan rincian yaitu: 1). Subak Selat, Desa Selat sepanjang 154 m; 2). Subak Manduang, Desa Manduang sepanjang 154 m; 3). Subak Pegending, Kel. Semarapura Kaja sepanjang 154 m; 4). Subak Toye Cau, Desa Tojan sepanjang 154 m; 5). Subak Toye Hee, Desa Gelgel sepanjang 154 m; 6). Subak Pegatepan, Desa Gelgel sepanjang 231 m; dan 7). Subak Kacang Dawa, Desa Kamasan sepanjang 154 m;

c)

Kecamatan Dawan dengan (panjang total 616 m) dengan rincian yaitu : 1). Subak Dawan, Desa

Dawan Klod sepanjang 154 m; 2). Subak Sampalan Dlod Margi, Desa Sampalan sepanjang 154 m; 3). Subak Pesinggahan, Desa Pesinggahan sepanjang 154 m dan 4). Subak Kusamba, Desa Kusamba sepanjang 154 m.

3) Bantuan Langsung berupa 3 unit Traktor Roda Dua di Kecamatan Banjarangkan (Kelompok Tani Limas Sari, Desa Nyanglan) serta Kecamatan Klungkung (Kelompok Tani Sari Rahayu, Desa Selisihan dan Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Satra). Selain bantuan traktor diatas, dana APBD II (Dana DAK) juga dialokasikan untuk 3 unit Alat Pengolahan Pupuk Organik di Kecamatan Banjarangkan (Gapoktan Subur Tani, Desa Tusan), Kecamatan Dawan (Gapoktan Gunung Sari, Desa Gunaksa) dan Kecamatan Nusa Penida (Gapoktan Buana Tirta Ning, Desa Batukandik). 4) Bantuan Sosial (bansos) Alsin dari dana APBD I yang semuanya di salurkan ke Kecamatan

Banjarangkan yaitu 2 unit Traktor Roda dua (lokasi kegiatan di Kelompok Tani Puncak Sari, Desa Nyalian serta Subak Dlod Bakas, Desa Bakas) dan 4 unit Power Threser (lokasi kegiatan di Kelompok Tani Suka Maju, Desa Tihingan; Kelompok Usaha Mertha Sari, Desa Bungbungan; Tempek Beneng, Subak Dlod Getakan, Desa Getakan serta Sekeha Manyi Seri Rahayu, Desa Bakas).

5) Tersalurnya Bantuan Langsung Pupuk (BLP) dari Kementrian Pertanian yaitu 104.000 kg pupk NPK, 104.000 kg pupuk POG dan 2500 lt POC di Kabupaten Klungkung dengan rincian : Kecamatan Banjarangkan 41.000 kg pupuk NPK, 41.000 kg POG, 1.000 lt POC (untuk 18 subak); Kecamatan Klungkung 48.000 kg pupuk NPK, 48.000 kg POG, 1.500 lt POC (untuk 11 subak) serta Kecamatan Dawan 54.000 pupuk NPK, 54.000 POG (untuk 5 subak).

6) Tersalurnya 135 ton pupuk NPK Phonska (subsidi Rp. 500,- per kg) dan 270 ton Petroganik (subsidi Rp. 400,- per kg) yang subsidinya ditambah oleh Pemerintah Provinsi Bali dari HET pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah TA 2011.

7) Terpantaunya jumlah pengeluaran pupuk dari 1 distributor dan 12 buah pengecer resmi di Kabupaten Klungkung.

8) Pembangunan Pagar BBU, Pagar Padmasana dan Draenase di Balai Benih Utama Kusamba, Kecamatan Dawan (1 paket) dan rehabilitasi/pembangunan bangunan kantor perbenihan, perkebunan di Kebun Induk Selat, Kecamatan Klungkung (4 unit). Sebagai Pelaksana teknis kegiatan adalah bagian sekretariat.

9) Pengembangan Inisiasi Pisang dan sekolah lapang (SL) bagi 5 kelompok tani dengan total peserta SL 25 orang (5 orang per kelompok tani) yang semua lokasi terletak Kec. Nusa Penida yaitu 1). Kelompok Tani Gunung Tinggar I, Desa Suana dengan 1.200 bibit pohon pisang untuk luasan lahan 1 ha; 2). Kelompok Tani Gunung Tinggar II, Desa Suana dengan 1.200 bibit pohon (seluas 1 ha) 3). Kelompok Tani Palasari, Desa Batukandik dengan 1.200 bibit pohon (seluas 1 ha) dan 4). Kelompok Tani Kembang Sari, Desa Ped dengan 1.200 bibit pohon (seluas 1 ha).

10) Pengembangan dan Budidaya Tanaman Tembakau di Subak Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan seluas 4 ha dengan jenis bantuan berupa 48.000 batang bibit Tembakau, 1.200 kg pupuk Urea dan 800 kg Phonska untuk 17 orang petani serta Tanaman Kopi Robusta di Kelompok Tani Merta Sari, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan seluas 6 ha (7.200 batang bibit Kopi, 1.800 kg pupuk Urea, 1.200 kg Phonska, 3.600 kg pupuk organik dan 1 paket pestisida)/9 orang petani yang merupakan dana DBH-CHT. Selain itu, terdapat kegiatan pemupukan Kopi Robusta seluas 10 ha/12.000 pohon tahun tanam 2010. Kegiatan pemupukan tesebut dilaksanakan di : 1). Kelompok Tani Giri Taru Sakti, Desa Getakan, Kec. Banjarangkan seluas 3 ha; 2). Kelompok Tani Tani Sari, Desa Nyalian, Kec. Banjarangkan seluas 1 ha; 3). Kelompok Tani Mekar Nadi, Desa Bakas, Kec. Banjarangkan seluas 2 ha dan 4). Kelompok Tani Mekar Sari, Desa Dawan Kaler, Kec. Dawan seluas 4 ha.

11) Pembinaan dan Penyuluhan melalui pertemuan/sangkep subak, serta pertemuan tingkat Kecamatan dan Kabupaten untuk pengendalian dan pemasyarakatan PHT Tanaman Pangan dan Perkebunan.

12) Antisipasi ekplosi serangan OPT dan bencana alam berupa monitoring curah hujan 6 stasiun, pembinaan pola tanam 42 subak.

13) Evaluasi penerapan teknologi padi di subak Toye Hee Kecamatan Klungkung untuk tingkat Provinsi dan Nasional.

14) Pemantapan terhadap 3 gapoktan pelaksana Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) yang tumbuh di Tahun 2010 serta penumbuhan 21 gapoktan pelaksana SIMANTRI. Penumbuhan ke 21 gapoktan di alokasikan pada gapoktan/desa yaitu :

a)

Kecamatan Banjarangkan (3 gapoktan/desa) : 1). Gapoktan Dharma Kerti Sedana, Desa Banjarangkan; 2). Gapoktan Karya Mitra Abadi, Desa Tohpati dan 3). Gapoktan Santi Kumara, Desa Nyanglan.

b)

Kecamatan Klungkung (7 gapoktan/desa) : 1). Gapoktan Amerta Jiwa, Desa Tangkas; 2) Gapoktan Budi Arta, Desa Jumpai; 3). Gapoktan Merta Sari, Desa Selisihan; 4). Gapoktan Dasa Puspa Indah, Desa Tojan; 5). Gapoktan Sri Sedana Yoga, Desa Satra; 6). Gapoktan Tri Pekandelan Indah, Kel. Semarapura Klod dan 7). Gapoktan Boga Sari, Desa Manduang.

c)

Kecamatan Dawan (4 gapoktan/desa) : 1). Gapoktan Sawo Kabeh, Desa Dawan Klod; 2).

Gapoktan Abian Sari Kuning, Desa Paksebali; 3). Gapoktan Bunga Mekar, Desa Pesinggahan dan 4). Gapoktan Wana Lestari, Desa Pikat.

d)

Kecamatan Nusa Penida (7 gapoktan/desa) : 1). Gapoktan Madeg Mandiri, Desa Batumadeg; 2). Gapoktan Suaka Darma Lestari, Desa Tanglad; 3) Gapoktan Tunas Pertiwi, Desa Pejukutan; 4). Gapoktan Kembang Sakti, Desa Sakti; 5). Gapoktan Sari Mekar Jaya, Desa Bunga Mekar, 6). Gapoktan Sad Nuraga, Desa Ped dan 7). Gapoktan Suaka Cipta Karya, Desa Kutampi.

15) Tahun 2011 terdapat Pembinaan dan monitoring tarhadap Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang telah tumbuh dari Tahun 2008-2009 sebanyak 51 desa. Selain itu, tedapat juga Penumbuhan dan pembinaan terhadap PUAP Tahun 2011 di 2 Desa yaitu Gapoktan Karya Mitra Abadi, Desa Tohpati, Kecamatan Klungkung dan Gapoktan Buana Lestari, Kelurahan Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung dengan dana per desa Rp. 100.000.000,- yang berupa bantuan langsung (BLM).

16) Jumlah desa pelaksana Program PUAP (dana APBN) dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 sebanyak 53 desa dengan total dana Rp. 5,3 Milyard Rupiah, dengan rincian yaitu Tahun 2008 sebanyak 21 desa/gapoktan, Tahun 2009 sebanyak 27 desa/gapoktan, Tahun 2010 sebanyak 3 desa/gapoktan dan Tahun 2011 sebanyak 2 desa/gapoktan, sehingga yang tersisa 6 desa/gapoktan, yaitu 1). Desa Kampung Gelgel; 2) Kel. Semarapura Kangin; 3) Kel. Semarapura Kauh; 4). Desa Selisihan; 5). Desa Toye Pakeh dan 6). Desa Lembongan.

17) Pengumpulan data Sensus Pertanian (SP), tabulasi dan analisa data ubinan (padi, Palawija, sayuran, buah-buahan dan tanaman perkebunan) yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). 18) Terlaksananya Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap kegiatan dan program yang

dilaksanakan di Distanbunhut.

19) Terlaksanya kegiatan pembinaan kelompok tani organik komoditas sawo (di Dusun Pasekan Desa Dawan Kaler), kegiatan apresiasi pengolahan hasil (terhadap KWT Catur Sari Desa Besan, KWT Nila Sari Desa Aan, KWT Karya Makmur Desa Klumpu dan KWT Buana Asih Desa Batununggul) dan kegiatan sosialisasi pasca panen (total peserta 60 orang).

20) Pengembangan akses pasar antara lain melalui kegiatan Pelayanan Informasi Pasar (PIP) setiap bulan secara teratur, serta 1 kali Promosi/Pameran Pekan Flora Flori Nasional 2011 dari tanggal 19 – 22 Nopember 2011 di Pantai Matahari Terbit-Sanur Denpasar.

21) Penyaluran dana talangan (dari APBD Provinsi) kepada Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) untuk pembelian gabah kepada petani dengan nilai Rp. 850.000.000,-. Dana talangan tersebut tersalur melalui 4 penyosohan beras/RMU yaitu PB. Sari Merta, PB. Sari Asih, PB. Karya Sejati dan PB. Merta Bakti.

Pencapaian sasaran bidang pertanian adalah sebagai berikut :

a)

Realisasi luas tanam padi dan palawija Tahun 2011

Intensitas Pertanaman (IP) di lahan sawah tahun 2011 mencapai 281,73%. Kondisi ini mengalami peningkatan 8,60 dibanding dengan IP tahun 2010 yaitu 266,80%. Hal ini di sebabkan oleh semakin baiknya jaringan irigasi sehingga pengairan semakin bagus yang tentunya berdampak pada peningkatan IP.

Realisasi luas tanam padi dan palawija rata-rata 78,90%. Tercapainya realisasi tanam padi dan palawija tersebut disebabkan karena perubahan pola tanam, dari padi, palawija ke tanaman sayuran. Hal ini digambarkan dari realisasi luas tanam sayuran tercapai 119,69%.

b)

Produktivitas padi dan palawija Tahun 2011

Realisasi produktivitas padi tahun 2011 sebesar 54,74 kw/ha gabah kering giling, jagung 24,38 kw/ha pipilan kering, kedele 14,64 kw/ha biji kering, kacang tanah 7,41 kw/ha biji kering, kacang hijau 5,74 kw/ha biji kering, dan ubi jalar 146,72 kw/ha umbi basah, Ubi Kayu 171,90 kw/ha ubi basah. Secara keseluruhan, Produktivitas padi palawija mengalami penurunan dengan nilai padi sebesar 9,30%; jagung sebesar 20,87%; kedelai sebesar 2,53%; Kacang tanah sebesar 32,27%; Kacang Hijau sebesar 50,09%; Ubi Kayu sebesar 5,95 dan Ubi Jalar sebesar 10,66% bila dibandingkan dengan Tahun 2010. Turunnya produktivitas pada komoditas padi, kedele, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu disebabkan karena kondisi iklim (curah hujan) yang kurang menguntungkan, yaitu tingginya

intensitas hujan pada tahun 2011 yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta meningkatnya intensitas serangan hama dan penyakit, yang berdampak terhadap menurunnya produktivitas.

c)

Produksi padi dan palawija Tahun 2011

Realisasi produksi padi Tahun 2011 sebanyak 31.472 ton gabah kering giling (93,22%), jagung 8.263 ton pipilan kering (63,40%), kedele 1.760 ton biji kering (123,86%), kacang tanah 1.711 ton biji kering (29,27%), kacang hijau 62 ton biji kering (40,52%), ubi kayu 24.737 ton umbi basah (69,20%), dan ubi jalar 2.991 ton umbi basah (67,76%) dari sasaranyang telah ditetapkan masing-masing : padi 33.762 ton gabah kering giling, jagung 13.033 ton pipilan kering, kedele 1.421 ton biji kering, kacang tanah 5.845 ton biji kering, kacang hijau 153 ton biji kering, ubi kayu 35.745 ton umbi basah, dan ubi jalar 4.414 ton umbi basah. Produksi padi dan palawija Tahun 2011 rata-rata mengalami penurunan 7,79% yang disebabkan oleh menurunnya produktivitas sebesar 18,81%.

d)

Kondisi ketahanan pangan sangat dipengaruhi 3 (tiga) aspek yaitu : aspek ketersediaan yang didukung oleh produksi lokal dan moving bahan pangan antar wilayah, Aspek distribusi dan Aspek konsumsi. Dari segi produksi, terealisasinya sasaran produksi tanaman pangan tahun 2011, secara significant telah memberikan kontribusi terhadap penyediaan pangan karbohidrat yang bersumber dari padi, jagung dan umbi-umbian dan mengalami surplus karbohidrat sebanyak 6.614 ton sehingga dari data tersebut, kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Klungkung cukup aman dan terkendali.

1) Sasaran meningkatnya produktivitas usaha tani yang berorientasi pasar, dicapai dengan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, yaitu kegiatan Pengembangan bibit unggul Pertanian/Perkebunan. Kegiatan ini dikembangkan menjadi 2 indikator sasaran yaitu 1). Tertanamanya Kopi Robusta seluas 15 ha; dan 2). tertanamnya tembakau seluas 4 ha. Dari segi pengukuran pencapaian indikator sasaran dapat dikategorikan sangat baik/tercapai dengan persentase capaian sebesar 100%. Ini Data pendukung yang juga dapat menunjukan sasaran ini tercapai adalah berupa :

a) Terealisasinya sasaran luas tanam, luas panen dan produksi tanaman hortikultura (sayur- sayuran dan buah-buahan) dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Realisasi luas tanam sayuran Tahun 2011 seluas 4.200 ha (119,83%) dari sasaran 3.505 ha.

(2) Realisasi luas panen sayuran Tahun 2010 seluas 4.322 ha (126,93%) dari sasaran 3.405 ha

(3) Realisasi tanaman produktif yang sedang menghasilkan tanaman buah-buahan Tahun 2011 adalah 208.660 pohon (112,42%) dari sasaran yang ditetapkan 185.600 pohon, serta mengalami peningkatan 6,29% apabila dibandingkan dengan Tahun 2010 yaitu sebanyak 196.319 pohon.

(4) Realisasi produksi tanaman sayuran sebanyak 17.260 ton (82.70%) dari sasaran yang ditetapkan 20.872 ton. Produksi sayuran mengalami penurunan 48,79% apabila dibandingkan dengan Tahun 2010 sebanyak 33.705 ton.

(5) Realisasi produksi tanaman buah-buahan sebanyak 11.148,42 ton (136,13%) dari sasaran yang ditetapkan 8.525 ton, serta mengalami peningkatan 4,10% dibandingkan dengan Tahun 2010 yaitu sebanyak 11.148,42 ton.

(1) Realisasi luas areal tanaman perkebunan tahun 2011 seluas 3.967,79 ha (102,39%) dari sasaran yang ditetapkan seluas 3.875,25 ha. Bila dibandingkan dengan Tahun 2010, pada Tahun 2011 mengalami peningkatan 0,17%.

(2) Realisasi produksi komoditas tanaman perkebunan sebesar 3.060,61 ton (99,09%) dari sasaran yang ditetapkan sebesar 3.088,75 ton, serta mengalami penurunan 1,47% apabila dibandingkan dengan Tahun 2010 yaitu 3.106,30 ton.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2011 melaksanakan urusan pilihan pertanian.

Urusan pilihan Pertanian juga dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung dengan penjelasan sebagai berikut :

Realisasi Program dan Kegiatan yaitu :

1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak yaitu Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak dengan pengadaan bahan obat-obatan, bahan kimia, rantai anjing, jasa tenaga kerja non pegawai, jasa transportasi dan akomodasi, pembuatan sarana publikasi, belanja konsumsi untuk kegiatan sosialisasi, serta belanja modal pengadaan sepeda motor, laptop, LCD, dan thermos Vaksin. Selama tahun 2011 kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak terfokus pada penanggulangan penyakit rabies yang menyebar di Kabupaten Klungkung. Kegiatan yang dilakukan antara lain pelaksanaan vaksinasi massal terhadap anjing peliharaan dan eliminasi anjing liar di seluruh wilayah Kabupaten Klungkung. 2) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. Hasil yang dicapai adalah tersedianya N2 Cair yang akan mendukung kegiatan Inseminasi Buatan terhadap Sapi-sapi yang ada di Kabupaten Klungkung dalam upaya utnuk meningkatkan jumlah kelahiran.

Dalam dokumen Terima kasih dalam harian kompas (Halaman 43-48)

Dokumen terkait