• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS MAKANAN HARGA DAN PROM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KUALITAS MAKANAN HARGA DAN PROM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS MAKANAN, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA IAIN

TULUNGAGUNG DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Tulungagung)

PROPOSAL SKRIPSI

Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Proposal Skripsi

DosenPengampu:

Rokhmat Subagiyo, SE., MEI

Oleh:

SHELLA NURHADIATIN NIM 17402153018

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan bisnis kuliner semakin marak dan pesat. sehingga persaingan dibidang kuliner semakin ketat. Oleh karena itu, konsumen semakin selektif dalam menentukan tempat makan pilihannya. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak terkecuali usaha dalam penyajian makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung. Bisnis makanan berskala menengah seperti depot, rumah makan dan cafe. Sampai dengan bisnis makanan yang berskala besar seperti restoran-restoran di hotel berbintang.

Restoran dan tempat makan di Kabupaten Tulungagung telah berkembang pesat. Berbagai jenis makanan dan minuman dijual dengan harga yang juga bervariasi. Tempat yang nyaman serta rasa makanan dan minuman yang enak merupakan salah satu tujuan pembeli. Banyak wargaTulungagung baik yang tua maupun yang muda memilih tempat makan untuk menghabiskan waktunya bersantai dan berkumpul bersama keluarga maupun kerabat dekat.

(3)

keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Pengambilan keputusan pembeli dipengaruhi kemampuan perusahaan menarik pembeli, dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor diluar perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, namun proses pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Schiffman dan Kanuk, secara umum keputusan pembelian adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Tindakan memilih tersebut diperjelas lagi oleh Dharmmesta dan Handoko, sebagai tindakan pengambilan keputusan yang meliputi keputusan tentang jenis dan manfaat produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang penjualnya dan keputusan tentang waktu pembelian serta cara pembayarannya. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut istilah keputusan pembelian dapat diartikan sebagai bagian dari perilaku konsumen yang bertujuan untuk menentukan proses pengembangan keputusan dalam membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara langsung dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa yang ditawarkan tersebut. Oleh karena itu kesimpulan terbaik individu untuk melakukan pembelian terbentuk berdasarkan kebutuhan dan keinginannya. Perusahaan harus bisa memasarkan produk atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Kotler & Amstrong, kualitas produk yang merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik yang akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka waktu yang panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.

(4)

Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan akan menimbulkan suatu kesadaran akan merek produk tersebut. Kualitas produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk.

Tingkat harga yang diterapkan oleh perusahaan mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalamperusahaan. Harga juga merupakan variabel penting. Harga yang rendah atau harga yang terjangkau memicu untuk meningkatkan kinerja pemasaran. Namun harga juga menjadi indicator kualitas dimana suatu produk dengan kualitas tinggi akan berani dipatok dengan harga yang tinggi pula. Harga akan dapat mempengaruhi kesadaran konsumen akan suatu merek produk tertentu.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah faktor kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

2. Apakah faktor harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

3. Apakah faktor promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

4. Apakah faktor kualitas makanan, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

C. Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengkaji pengaruh kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

2. Untuk mengkaji pengaruh harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

3. Untuk mengkaji pengaruh promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

4. Untuk mengkaji pengaruh kualitas makanan, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung ?

D. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan pengelolahan tempat makan untuk bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan tingkat layanan yang memuaskan pelanggan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

b. Bagi Peneliti

Bagi Peneliti diharapkan bisa menjadi tambahan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan dan mampu diterapkan di dunia kerja.

(6)

Bagi ilmu pengetahuan hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi menambah wawasan pengetahuan dan tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian.

Berdasar latar belakang didapat batasan masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Hal ini dimaksudkan agar

penelitian lebih

terfokus pada subjek yang memang menjadi pokok permasalahan. Batasan masalah yang akan diteliti lebih lanjut adalah tentang analisis pengaruh kualitas makanan, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung di Kabupataen Tulungagung. Maka Ruang lingkupnya adalah Mahasiswa IAIN Tulungagung

F. DEFINISI OPERASIONAL

Menurut peneliti bahwa keputusan pembelian merupakan perilaku atau tindakan dari konsumen untuk maumembeli atau tidak terhadap suatu barang. Keputusan pembelian biasanya di pengaaruhi oleh kualitas makanan, harga dan promosi dari barang tersebut. Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah mahasiswa IAIN Tulungagung.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

(7)

Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu produk. Produk yang berkualitas adalah produk yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Kotler produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Oleh karena itu perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Di dalam menjalankan suatu bisnis, produk maupun jasa yang dijual harus memiliki kualitas yang baik atau sesuai dengan harga yang ditawarkan. Agar suatu usaha atau perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan, terutama persaingan dari segi kualitas, perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk atau jasanya. Karena peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen merasa puas terhadap produk atau jasa yang mereka beli, dan akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Menurut Kotler, pengertian produk dalam arti yang lebih luas untuk mencakup segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Konsep produk berpendapat bahwa para konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus-menerus meningkatkan mutu produk tersebut. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk, dapat dipengaruhi oleh harga produk.1

Ada delapan dimensi kualitas produk, yaitu:

a. Kinerja

(8)

Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu produk.

b. Fitur Produk

Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur sering kali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau pesaing tidak memiliki.

c. Keandalan

Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi

Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

e. Daya Tahan

Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.

f. Kemampuan diperbaiki

Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

(9)

Keindahan menyangkut tampilan produk yang bisa membuat konsumen suka. Ini sering kali dilakukan dalam bentuk desain produk atau kemasannya. Beberapa merek diperbarui “wajahnya” supaya lebih cantik di mata konsumen.

h. Kualitas yang dipersepsikan

Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas dibanding dengan merek-merek yang tidak didengar.

Menurut Kotler suatu produk dapat dievaluasi melalui 5 tingkatan produk, yaitu:

a. Manfaat Inti, maksudnya yaitu manfaat utama yang diinginkan oleh seorang konsumen dalam membeli suatu produk.

b. Produk Dasar, maksudnya yaitu gambaran fisik pada suatu produk c. Diharapkan, maksudnya bahwa produk yang diharapkan, yaitu

sejumlah atribut dan keadaan yang umumnya diharapkan dan disetujui oleh pembeli pada saat membeli produk tersebut.

d. Prodak yang di tambahkan, maksudny abahwa manfaat tambahan produk, yaitu suatu produk yang dapat membedakan produk tersebut dengan produk pesaing.

e. Potensi prodak, maksudnya yaitu perluasan perubahan yang mungkin dialami oleh suatu produk di masa yang akan datang2

2. Harga

Menurut Tjiptono, menyatakan bahwa harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran”. Jadi bisa dikatakan harga tergantung pada kemampuan bernegosiasi dari pihak penjual atau pembeli

(10)

untuk memperoleh harga kesepakatan yang sesuai dengan keinginan masing-masing pihak, sehingga pada awalnya pihak penjual akan menetapkan harga yang tinggi dan pembeli akan menetapkan penawaran dengan harga terendah. Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalam permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika konsumen merasa cocok dengan harga yang ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang untuk produk yang sama. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.

Harga merupakan faktor yang sering menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Oleh karena itu, ada kemungkinan konsumen tidak jadi memutuskan untuk membeli karena ketidaksesuaian harga dengan produk yang dijual. Untuk itu, perusahaan makanan harus memiliki strategi yang kreatif agar penetapan harga sesuai dengan kualitas makanan yang disajikan. Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi gambaran produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 3

Menurut Stanton (2004), beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi keputusan penetapan harga, antara lain :

1. Permintaan produk.

Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang penting dalam penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang dapat dilakukan dalam memperkirakan permintaan produk, yaitu

3 Marchelyno Sundalangi , Jurnal : “Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie Jorie. Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza

(11)

menentukan apakah ada harga tertentu yang diharapkan oleh pasar dan memperkirakan volume penjualan atas dasar harga yang berbeda-beda.

2. Target pangsa pasar.

Perusahaan yang berupaya meningkatkan pangsa pasarnya bisa menetapkan haraga dengan lebih agresif dengan harga yang lebih rendah dibandingkan perusahaan lain yang hanya ingin mempertahankan pangsa pasarnya. Pangsa pasar dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan dan kemudahan untuk masuk dalam persaingan pasar.

3. Reaksi pesaing

Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial, merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menetukan harga dasar suatu produk. Persaingan biasanya dipengaruhi oleh adanya produk serupa, produk pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang tidak serupa namun mecari konsumen atau pangsa pasar yang sama.

4. Penggunaan strategi penetapan harga

Untuk produk baru, biasanya menggunakan strategi penetapan harga saringan. Strategi ini berupa penetapan harga yang tinggi dalam lingkup harga-harga yang diharapkan atau harga yang menjadi harapan konsumen. Sedangkan strategi berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi. Strategi ini menetapkan harga awal yang rendah untuk suatu produk dengan tujuan memperoleh konsumen dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat.

5. Produk, saluran distribusi dan promosi

(12)

berbeda. Sedangkan untuk promosi, harga produk akan lebih murah apabila biaya promosi produk tidak hanya dibebankan kepada perusahaan, tetapi juga kepada pengecer.

6. Biaya memproduksi atau membeli produk

Seorang pengusaha perlu mempertimbangkan biaya-biaya dalam produksi dan perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat menetapkan harga4

3. Promosi

Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Basu Swastha Dm dan Irawan dalam angipora, promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Menurut Stanson, promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. Kegiatan promosi ini semakin penting dan dibutuhkan. Hal ini terjadi karena adanya jarak antara produsen dan konsumen yang bertambah jauh dan jumlah pelanggan potensial yang bertambah banyak. Bahwa betapapun bermanfaat suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal

4 Umi Fadilah. Jurnal: “Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi Dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Pada “Cafe Bima” Bandung Tulungagung”. Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN :

(13)

konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli, oleh karena itu perusahaan harus berusaha menciptakan permintaan dan kemudian dipelihara dan dikembangkan.5

Menurut Elliott, peran promosi penjualan bagi perusahaan adalah:

1. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pertama kali

2. Mendorong konsumen untuk membeli produk berikutnya, meski baru pertama kali berkunjung

3. Memberikan pada konsumen untuk tetap loyal terhadap merek dengan pembelian ulang

4. Mengingatkan konsumen tentang keuntungan produk yang ditawarkan meskipun promosi sedang tidak dilakukan (terutama ketika produk pesaing sedang ditawarkan)

5. Memperbaiki reputasi merek (sebagai dukungan terhadap periklanan yang sedang berjalan)

6. Mendorong pengecer untuk tetap memiliki persediaan (stok)

7. Mendorong pengecer untuk membeli dari pesanan regulernya

8. Membujuk pengecer agar memberikan tempat khusus bagi barang yang ditawarkan.6

Loyalitas merek (Brand loyalty) merupakan tindakan pembelian ulang dikarenakan komitmen atas sebuah merek. Jadi brand loyalty berhubungan dengan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek brand loyalty atau loyalitas merek diukur dari tingkat kesetiaan konsumen terhadap merek. Apabila loyalitas merek meningkat, maka kerentanan kelompok pelanggan dari serangan kompetitor dapat

5 Christian A.D Selang. Jurnal : “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya

Terhadaployalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”. ISSN 2303-1174. Hal.16

6 6 Ade Priangani.Jurnal : “Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persaingan

(14)

dikurangi. Hal ini menunjukkan suatu indikator dari ekuitas merek yang berkaitan dengan perolehan laba di masa yang akan datang karena loyalitas merek dapat diartikan sebagai peluang penjualan bagi perusahaan

di masa depan.7

4. Keputusan Pembelian

Merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk membeli produknya. Menurut Kotler, keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk maumembeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak. Pengertian lain tentang keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi8:

7 Rokhmat Subagiyo dan M. Aqim Adlan, Jurnal: "Analisis Dampak Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung vol.4 no.2" (Tulungagung: IAIN

(15)

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:

a) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

b) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.

c) Sumber publik : media massa dan organisasi penilai konsumen.

d) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.

3. Evaluasi alternatif

Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

4. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian

8 Denny Daud. Jurnal: “Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan

Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada Pt. Bess Finance Manado”. ISSN 2303-1174.

(16)

termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.

B. Kerangka Teori

C. Hipotesis Penelitian

Penelitian ini memiliki hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. H1 : Kualitas makanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung

2. H2 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung

3. H3 :Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung

4. H4 : Kualitas makana, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa IAIN Tulungagung

X1

X1

X1

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. penelitian menggunakan metode survei adalah metode pengumpulan data primer melalui komunikasi tertulis dengan responden sebagai sampel individual yang representatif. Survei dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan secara cepat, tidak mahal, efisien dan akurat. Melalui kuesioner akan diperoleh informasi yang relevan dengan penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan angka statistik untuk menyimpulkan hasil penelitian.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua obyek yang ingin diketahui besaran dari karakteristiknya. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa di IAIN Tulungagung. Banyaknya populasi tidak dapat diketahui secara pasti. Sampel merupakan sebagian obyek populasi yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasi yang ingin diketahui besaran karakteristiknya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung.

Tehnik penentuan sample menggunakan purposive sampling, yaitu memilih sample yang sesuai dengan kriteria tertentu. Kriterianya yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung selaku konsumen dalam prodak makanan

C. Sumber Data

(18)

penelitian lapangan karena didapat dari pengamatan langsung dilapangan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data ini diperoleh langsung dari penyebaran angket kepada mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri Tulungagung sebagai responden yang terpilih untuk dijadikan penelitian.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literatur- literatur, jurnal penelitian dan sumber lainnya.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent): Kualitas makanan(X1), Harga(X2), Promosi (X3)

2. Variabel terikat (dependent): Keputusan pembelian(Y).

E. Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena social, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bentuk jawaban skalan Likert antara lain: sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), sangat tidak setuju (2), tidak setuju (1).9

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan:

1. Data Primer

a Observasi

(19)

Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengamati secara langsung objek yang diteliti yaitu dengan mengunjungi temapt-tempat makan besar di Tulungagung seperti Bakso Mas Agus, Mie Nelongso, Thee Green dll untuk mendapatkan informasi tentang data yang di butuhkan.

b Kuesioner dan Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dan dibagikan kepada responden dengan melakukan sedikit wawancara.

2. Data Sekunder

Pengumpulan data diperoleh dengan cara mempelajari literatur yang menunjang pokok permasalahan sebagai landasan teori sebagai dasar dalam melakukan penelitian dalam studi kepustakaan, serta melalui surat kabar, majalah, jurnal, ataupun internet yang menunjang informasi yang berkaitan dengan penelitian

G. Instrumen Penelitian

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Iful. Jurnal : “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produ kTerhadap Keputusan Pembelian”. Volume 4, Nomor 12, Desember 2015.

Alyas dan Muhammad Rakib. Jurnal : “Strategi Pengembangan Usaha Mikro,

Kecil Dan Menengah Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi

Kasus pada Usaha Roti Maros di Kabupaten Maros”. Volume 19 No. 2

Juli 2017

Sundalangi , Marchelyno, Jurnal : “Silvya L. Mandey dan Rotinsulu Jopie Jorie. Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza Hut Manado”. ISSN 2303-1174.

Fadilah, Umi. Jurnal: “Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada “Cafe Bima” Bandung Tulungagung”. Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB.

A.D Selang, Cristian. Jurnal : “Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadaployalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”.

ISSN 2303-1174.

Priangani,Ade. Jurnal : “Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks Persaingan Global”. Vol.2 No.4  Juli 2013. ISSN: 2089-5917.

(21)

Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung vol.4 no.2" (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2018)

Daud, Denny. Jurnal: “Promosi Dan Kualitas Layanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Pembiayaan Pada Pt. Bess Finance Manado”. ISSN 2303-1174

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun wilayah dengan kerentanan sangat tinggi mempunyai luasan yang relatif kecil dari total wilayah kajian yang terdiri dari tiga kecamatan, namun lokasi

1) Untuk mengetahui peran Polisi Militer Angkatan Laut dalam menanggulangi tindak pidana narkotika yang dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan

Penurunan asam lemak bebas dengan reaksi esterifikasi menggunakan katalis lempung Maredan teraktivasi sulfat diperoleh pada kondisi reaksi berat katalis 1 g, suhu

Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi yang dapat memberikan pengunjung museum Lagaligo berupa informasi yang mereka ingin ketahui seputar benda- benda

Massa bangunan utama menampung fungsi sebagai warung makan dengan ruang- ruang yaitu: ruang makan pengunjung, area kasir dan area saji, ruang kasir dan istirahat

Data yang terkumpul dari wawancara dan berbagai literatur mengenai sistem kewarisan (Islam, Nasional dan adat) dan diseleksi kemudian menggunakan pendekatan

Paham Anarkisme muncul dari kata serapan dari bahasa inggris anarchy atau anarchie, yang berakar dari kata yunani anarchos/anarchien tanpa pemerintahan atau

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional. 6 Kedudukan guru sebagai