Bab 8 Perubahan Sosial dan Kebudayaan
A.
Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan
Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di jelaskan.
Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari
perubahan kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu:
kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya. Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan dalam organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang kebudayaan sosial (Soerjono Soekanto,2006: 266).
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam suatu masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik sabagai sebab dan akibat(Soerjono Soekanto,2006: 268).
B.
Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan Sosial dan kebudayaan dapat dibedakan dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
1.Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi)
2.Perubahan kecil dan perubahan besar
C.
Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan tersebut. Pada umumnya bahwa mungkin ada sumber yang terletak didalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya diluar. Sebab-sebab yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain:
1.Bertambah atau berkurangnya penduduk
2.Penemuan-penemuan baru
3.Pertentangan (conflict) dalam masyarakat
4.Terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam masyarakat itu sendiri
Selain dari dalam masyarakat sendiri yang melatar belakangi perubahan juga bisa merupakan faktor dari luar masyarakat, antara lain:
1.Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang berada di sekitar manusia
2.Peperangan dengan negara lain
3.Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
D.
Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yauitu faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan. Dan semua akan diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:
1.Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
a)Kontak dengan kebudayaan lain
b)Sistem pendidikan yang maju
c)Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju
e)Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
2.Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
a)Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b)Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c)Sikap masyarakat yang tradisionalistis
d) Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested interest
e)Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan
E.
Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap yang harus dilalui seperti berikut:
1.Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial equilibrium) merupakan keadaan yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan suatu lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi.
2.Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change) merupakan saluran-saluran yang dilaluioleh suatu proses perubahan. Lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus
masyarakat pada suatu masa tertentu.
3.Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)
Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga(institusionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam masyarakat.
F.
Arah Perubahan (Directory Of Change)
Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau.
G.
Modernisasi
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batas-batasnya tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknoplogis serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.
Syarat-syarat modernisasi yaitu:
Cara berfikir ilmiah
Sistem administrasi negara yang baik
Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur
Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat
Tingkat organisasi yang tinggi