REFORMASI TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh:
M. TAUFIQ AR
(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY)
I. Gambaran Umum Penyelenggaraan
Pemerintahan Di Daerah Istimewa
Yogyakarta
PROFIL UMUM DIY
Secara
astronomis
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta terletak antara 7.33
- 8.12
Lintang
Selatan dan 110 - 110.50 Bujur Timur. Adapun
batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
•
Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Kab Magelang
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Kab Purworejo
•
Sebelah Selatan berbatasan Samudera Indonesia
•
Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kab Wonogiri
•
Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kab Klaten
Dengan luas wilayah 3.185,80 km² atau 0,17 dari luas wilayah
Indonesia, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan
provinsi terkecil setelah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, dan secara administatif meliputi 4 kabupaten dan 1
kota, yaitu :
•
Kota Yogyakarta dengan luas 32,50 Km² (1,02)
•
Kabupaten Bantul dengan luas 506,85 Km² (15,91)
•
Kabupaten Kulonprogo dengan luas 586,27 Km² (18,40)
•
Kabupaten Gunungkidul dengan luas 1.485,36 Km² (46,62)
JUMLAH PENDUDUK
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2009
Rata-rata Nasional = 71,4
Sumber: BPS (2010)
IPM didasarkan pada 3 faktor:
1. Kemampuan daya beli
2. Lama sekolah
3. Usia Harapan Hidup
IPM terendah/terburuk PAPUA
IPM tertinggi/terbaik DKI Jakarta
Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2009
Rata-rata Nasional = 7,9
Sumber: BPS (2010)
Rata-rata Lama Sekolah terendah/terburuk PAPUA
Rata-rata Lama Sekolah
tertinggi/tebaik DKI
Pengeluaran Per Kapita yang Disesuaikan (Ribu Rp/bln)
500,00 520,00 540,00 560,00 580,00 600,00 620,00 640,00 660,00 680,00 700,00 PAPUA BARAT
MALUKU UTARA NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA NAD MALUKU SULAWESI TENGGARA
LAMPUNG GORONTALO BENGKULU DKI JAKARTA SULAWESI TENGAH SUMATERA SELATAN BANTEN KALIMANTAN BARAT SULAWESI BARAT JAWA BARAT JAMBI BALI SULAWESI UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA UTARA KALIMANTAN TENGAH SULAWESI SELATAN JAWA TENGAH KALIMANTAN SELATAN NUSA TENGGARA BARAT KEP. BANGKA BELITUNG KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU JAWA TIMUR DI YOGYAKARTA RIAU
Rata-rata Nasional =
633,64
Sumber: BPS (2010)
Pengeluaran Per Kapita
terendah/terburuk PAPUA BARAT
Pengeluaran Per Kapita
tertinggi/terbaik RIAU
Profil Tingkat Kemiskinan Tahun 2009
Rata-rata Nasional =
12,36
Sumber: BPS (2010)
Tingkat Kemiskinan tertinggi/terburuk
PAPUA
Tingkat Kemiskinan terendah/terbaik DKI
1. SDM aparatur
(Jumlah, kompetensi, penyeb
aran tidak sesuai dengan
kebutuhan. Etos kerja dan
Kesejahteraan rendah
2. Kelembagaan/organisasi
(gemuk, kurang
proporsional)
3. Ketatalaksanaan atau
business process
(cenderung
rumit dan belum semuanya
menyusun SOP)
Dihadapkan
Pada Tuntutan
Masyarakat Agar
Pemerintah
Melaksanakan Good
Governance
1. Tingginya kebocoran
keuangan Negara
2. Tingginya tingkat
korupsi,
3. Dunia Usaha masih
Korup
4. Pelayanan publik yg
masih buruk
5. Rendahnya daya saing
nasional
LATAR BELAKANG
Alasan Rendahnya
Kinerja
Alasan rendahnya
Integritas
Besarnya Peluang
Untuk Menyimpang
- Gaji masih kurang memadahi
- Tidak ada kontrak kinerja
- Kompetensi yang rendah
- Rendahnya integritas moral
- Kurangnya kualitas Pembinaan
moral & etik
- Minimnya figur contoh (
role
model
)
- Poor Management System
- Tidak adanya SOP
- Aturan Kode Etik yang tidak tegas
- Sikap permisif terhadap perilaku
menyimpang
- Pengawasan internal yg tidak
optimal
- Tingginya penyimpangan (korupsi)
Mendasar
Reformasi
Birokrasi
Sistemik
POLA UMUM KORUPSI
Penyalahgunaan Wewenang
Abuse of discretion
Bisnis Orang Dalam
Insider Trading
Nepotisme
Nepotism
Sumbangan ilegal
Illegal Contribution
Pemalsuan
Fraud
Penyuapan
Bribery
Penggelapan
Embezzlement
Komisi
Commission
Pemerasan
Extortion
Pilih Kasih
Favoritism
Bagaimana & darimana
Titik Rawan Terjadinya Korupsi di Pemerintah Daerah
1. Pengadaan Barang dan Jasa
2. Proses Perizinan & Pembuatan dokumen/Surat
Keterangan.
3. Pengelolaan Aset/Barang Milik Negara/Daerah
4. Pengelolaan Penerimaan
Negara/Daerah/Pendapatan Asli Daerah
(Pajak, Retribusi, Denda)
Kerangka Regulasi
UU 13/2012
Aturan Pelaksanaan
(Perdaids)
Aturan Lebih Lanjut
(Perrgub)
UU 32/2004
Aturan Pelaksanaan
(PP)
Aturan Lebih Lanjut (
Permendagri dst..
U
Visi RPJPD 2005-2025
& Visi RPJMD 2012-2017
V
isi RPJPD 2005-2025:
Dz
Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat
Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di
Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang
Maju, Mandiri dan Sejahtera
dz
V
isi RPJMD 2012-2017:
“
Daerah Istimewa Yogyakarta yang Lebih
Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan
Misi Pembangunan DIY 2012-2017
1. Membangun peradaban yang berbasis
nilai-nilai kemanusiaan.
2. Menguatkan perekonomian daerah yang
didukung dengan semangat kerakyatan,
inovatif dan kreatif.
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan
yang baik.
Arah Reformasi
Kesejahteraan dan pelayanan kepada
masyarakat
Kekinian, berorientasi ke
depan
Orientasi pada hasil kerja
Transparansi dan akuntabilitas
Menguntungkan daerah dan
rakyat
Kepercayaan, integritas &
semangat kerja
Langkah Perbaikan
Mind setting
Strategic break
through
Strategy alignment
Managing beliafes &
values
Mengubah pola pikir
Membangun sistem dan mekanisme
terobosan strategi yang terukur
Selaraskan strategi daan program kerja
pada tingkat operasional
Ciptakan jajaran kepemimpinan yang
mampu menciptakan empowering dan
value
inti budaya kerja
Proses Pembaharuan
Perencanaan dan
peningkatan
akuntabilitas publik
Manajemen
sumberdaya manusia
Sistem pengawasan
Kelembagaan dan
kettalaksanaan
Manajemen keuangan.
1
2
3
4
5
Progress
Perencanaan
Kelemb.
M SDM
Keuangan
Pengawasan
Redivinisi visi dan misi
DGS
RIA
Raperda Transparansi dan penyusunan kebijakan publik
Sinkronisasi perencanaan provinsi dengan
kabupaten/kota
Jogja Plan
Single Based Map
Revitalisasi Musrenbang
Sistem rekruitmen yang berkualitas
Asesmen center
Fit proper
Competence based (merrit dan senior)
Diklat transformasi birokrasi
TOM (AB Susanto, Hermawan
Kertadjaja & Butet)
Budaya kerja :SATRIYA
Profil PNS
2 Th WTP
Performance based budgeting
Optimalisasi aset untuk pembiayaan pembangunan
Vision driven organization
Downsizing –right sizing
SOP
SPM
Plaza Informasi (OSS)
BSC
Standar kompetensi jabatan
Menyusun instrumen individual performance appraissal
Menyusun instrumen organizational performance appraisal
Revitalisasi Perencanaan
(Musrenbang)
Sebelumnya
Menjadi
Cenderung Seremonial
(1-2 hari)
Fokus sektoral
Tidak Ada Trilateral Desk
Belum didukung aplikasi
yang memadai
Lebih substansial dan terrbuka terhadap
partisipasi publik
( waktu 1 bulan)
Integrasikan fokus dan lokuds (sektoral dan
kewilayahan
Trilateral Desk (sinergi
kab/kota, provinsi, pusat
Pra
Musrenbang
Pembukaan
Musrenbang
8 Mar
Forum SKPD
12-20 Mar
Forum Gab SKPD
27 Mar
Forum Kab/Kota
28 Mar
Trilateral Desk
2-10 April
Penutupan
Musrenbang
12 April
Pasca Musrenbang
Entry Aplikasi
Perencanaan
13-26 Mar
Fo
Revitalisasi Musrenbang Provinsi untuk menyusun
Rencana Program/kegiatan
Kesepakatan Hasil Trilateral yang harus dikawal
Sepakat
1
•
Cost sharring, pada
lokasi yg sama
dengan aktivitas
belanja yang
berbeda
2
•
Cost sharring pada
sasaran/kelompok
sasaran yang sama
3
•
Cost sharring untuk
menyelesaikan
program strategis dgn
kegiatan yang berbeda
namun pada lokasi yg
sama
APBN
APBD PROVINSI
APBD KAB/KOTA
Kulon Progo
90.000 (23,15%)
Bantul 149.900
(16,09%)
Gunungkidul
148.700
(22,05%)
Sleman 117.000
(10,70%)
Kota Yogyakarta
37.800
(09,75%)
Jumlah Penduduk Miskin & Tingkat Kemiskinan DIY 2010
Sumber : BPS DIYKebijakan
Reward & Punishment
Sasaran
Sistem
Tanggung renteng dan
berjenjang
Raport SKPD Triwulanan
SKPD/Instansi
PNS
Kinerja dan Displin
Penilaian 3 Tingkat
(samping, atas, bawah )
Presensi elektronik
TPP
Manajemen Anggaran
Konsisten Dengan Dokumen Perencanaan :
RPJP, RPJMD, KAU-PPAS, RAPBD, APBD
KonsistenDalam Pengendalian : Cash Flow, Realisasi
Fisik
Konsisten Penerapan Instrumen : Target
Kinerja, ASB, SHBJ
Tahun 2008
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
dengan 28 temuan, 40 rekomendasi dan 39 TL
Tahun 2009
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
dengan 34 temuan, 69 rekomendasi dan 64 TL
Tahun 2010
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan
paragraf penjelasan, dengan 11 temuan, 18 rekomendasi
dan 15 TL
Tahun 2011
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan
paragraf penjelasan
Tahun 2012 Wajar Tanpa Pengecualian
DATA INDONESIA GOVERNMENT INDEX THN 2012 PER PROVINSI
www.kpk.go.id Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari Korupsi
DATA INDONESIA GOVERNMENT INDEX THN 2012
40
Index rata-rata nasional kinerja tata kelola provinsi
mencapai 5,70 dari nilai maksimumnya 10.
Index kinerja Tata Kelola Pemerintahan di DI Yogyakarta
sebesar 6,80 dan menempati peringkat 1 dari 33 provinsi.
Penilaian tersebut berdasarkan dari enam prinsip meliputi:
Indeks Demokrasi Indonesia
42
Kode
Indikator
Index
22
Jumlah rekomendasi
DPRD kepada eksekutif
7.14
21
Persentase jumlah
perda yang berasal dari
hak inisiatif DPRD
terhadap jumlah total
perda yang dihasilkan
18.75
17
Jumlah pengaduan
masyarakat mengenai
penyelenggaraan
pemerintahan
19.27
8
Jumlah aturan tertulis
yang diskriminatif
dalam hal gender, etnis
atau terhadap
75,23
75,77
76,32
76,75
71,76
72,27
72,77
72,77
2009 2010 2011 2012 DIY Nasional
Indeks Pembangunan Manusia DIY
Tahun
Harapan
Hidup (tahun)
Angka Melek
Huruf (%)
Rerata Lama
Sekolah (tahun)
Pengeluaran per
kapita (Rp. 1000)
IPM
2010
73.22
90.84
9.07
646.56
75.77
2011
73.27
91.49
9.20
650.16
76.32
2012
73.27
92.02
9.21
653.78
76.75
IPM DIY menurut komponen penyusunnya :
IPM Sleman : 79,31
IPM Kln Progo : 75,33
IPM Gunungkidul : 71,11 IPM Bantul : 75,58
IPM Kota Yogya : 80,24
IPM Kab/Kota di DIY 2012 :
IPM DIY, 2012
• Peringkat IPM DIY berada pada nomor 4 dalam skala nasional
• Angka harapan hidup di DIY cukup tinggi bahkan berada diatas rerata nasional ( 71,1 pada 2011)
• Salah satu upaya jitu meningkatkan skor IPM adalah memperbaiki tingkat pengeluaran per kapita (dimensi ekonomi)
Cenderung Optimal
Pertumbuhan Ekonomi : berkualitas, adil, kerakyatan, inovatif, & kreatif
2009 2010 2011 2012 2013
DIY Nasional
5.855.379
6.086.507
6.345.750
6.631.806
6.940.000
2009 2010 2011 2012 2013
Pendapatan per kapita (Rp) :
Pertumbuhan ekonomi DIY & Nasional :43,60
2009 2010 2011 2012 2013 *)
44,32
45,17 45,15 45,24
45,47
Indeks Williamson
: ketimpangan wilayah
Indeks Ginie
: ketimpangan distribusi pendapatan
• Indeks Gini pada tahun 2013 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2012 (ketimpangan menurun). Ketimpangan distribusi
pendapatan senantiasa diupayakan menurun
• Ketimpangan wilayah menunjukkan peningkatan. Hal itu
menunjukkan konsentrasi pembangunan yang terpusat pada wilayah perkotaan, seperti : Kota Yogyakarta & sebagian Sleman
RPJPD Lima Tahun Tahap I Lima Tahun Tahap II Lima Tahun Tahap III Lima Tahun Tahap IV
2005-2025 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 RPJMD
2009-2013 2009 2010 2011 2012 2013 RPJMD
2012-2017 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun Perencanaan 2015 : Tahun III Pencapaian RPJMD DIY 2012-2017
•
Tahun 2015 merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMD DIY 2012-2017. Diperlukan strategi akselerasi
pencapaian sasaran indikator yang berkaitan dengan pembangunan perekonomian DIY
•
Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam RPJMN 2015-2019 (pemerintahan baru hasil pemilu 2014)
•
Tahun 2015 merupakan tahun dimulainya Pasar Bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
•
Kondisi perekonomian wilayah, nasional, & dunia diharapkan stabil pada tahun 2015 (harapan pasca ekonomi
dunia mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 & 2014* (*prediksi world bank))
KEBANGKITAN YOGYAJARTA MELANDASI SEMANGAT KEISTIMEWAAN
Renaisans Yogyakarta
VISI
Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan
Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru
MISI
Membangun peradaban yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan
Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik