TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
DOSEN PENGASUH:
Dra. Hj. Lusiana Andriani Lubis, MA., Ph.D.
DINAMIKA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
ILHAMSYAH 1320040021
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA PROGRAM MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
2014
Disebuah Bus trans Medan Banda Aceh, secara tidak sengaja saya mendengarkan sebuah percakapan yang cukup menarik untuk saya curi dengar, kira kira begini percakapannya;
Pria ; mau ke Banda Juga ? (bertanya dengan dialek Aceh Pesisir) Wanita ; iya bang, (menjawab ragu dengan dialek Medan)
Pria ; mau pergi atau pulang? Wanita ; mau pulang bang,
Pria ; Banda dimana tinggal nya? Wanita ; dekat dekat Darussalam bang.
Pria ; oh, kuliah di Unsyiah ya, Abang juga Kuliah disana, Ambil Jurusan Hukum, tinggalnya di Ulee Kareng (menjelaskan Dengan Antusias)
Wanita ; iya bang, aku ambil jurusan Ekonomi, (menjawab tanpa ada ragu)
Dialog diatas, saya pikir –mudah-mudahan betul- adalah kegiatan komunikasi antar budaya, komunikasi yang berlangsung antar dua orang yang berbeda Asal daerah, berbeda jurusan, dan berbeda jenis kelamin, bahkan mungkin berbeda umur.
Saya mengutip www.academia.edu makalah dengan judul Teori Komunikasi Antar Budaya, Komunikasi antar budaya terjadi bila pengirim pesan adalah anggota dari suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari suatu budaya lain. (Richard E.Porter dan Larry A.Samover : 1982). Dengan kata lain, komunikasi antar budaya merupakan komunikasi antar dua atau lebih budaya baik dalam satu Negara maupun antar negara lain. Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan karena bagaimanapun juga budaya merupakan landasan dasar dari komunikasi. Budaya yang ada di dunia ini beragam, oleh sebab itu akan menghasilkan komunikasi yang beragam pula. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus dapat mempelajari budaya daerah atau negara lain.
ekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Masih pada situs yang sama, Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.
Dari dialog diatas tadi, komunikasi yang terjadi begitu saja, keterlibatan dua orang tadi terjadi karena mereka berada dalam satu keadaan tertentu, berjumpa dalam Bus, kebetulan dengan tujuan yang sama, Banda Aceh. Dialog diatas juga sangat sering terjadi, dan terus menerus. Ini sesuai dengan pendapat Lusiana A Lubis dalam bukunya Pemahaman Praktis Komunikasi Antar Budaya. Ia menyebutkan bahwa komunikasi Antar budaya bersifat Dinamis, dengan maksud komunikasi merupakan aktivitas orang-orang yang berlangsung terus menerus dari generasi ke generasi.
Dari dialog diatas juga menggambarkan keraguan diawal dialog, namun kemudian mencair setelah keduanya mengetahui berasal dari kampus yang sama, walaupun dari jurusan yang berbeda. Percakapan mulai tambah seru ketika masing masing merasa mewakili Jurusannya, si abang merasa mewakili jurusan hukumnya, si Wanita merasa mewakili Jurusan ekonomi, ketika ada pembicaraan mengenai keluh kesah administrasi mahasiswa dikampus. Ini sesuai dengan pendapat Lusiana masih dalam buku yang sama, Komunikasi bersifat Interaktif, dengan maksud sumber maupun penerima komunikasi sering mempunyai pengalaman dan latar belakang yang berbeda serta kepribadian yang unik.
Sering dialog ini kita lihat dan saksikan, hal ini disebabkan oleh karena pelaku pada satu bus yang sama hanya berjarak tidak lebih dari 3 jengkal secara konteks fisik. Dialog diatas terjadi begitu akrab juga dikarenakan mereka sama sama berkuliah di Unsyiah, berstatus mahasiswa, konteks sosial yang lebih kontras, mereka berdua adalah sama sama penumpang yang akan menuju kota yang sama, Banda Aceh.
“13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (al-Hujuraat: 13)
Sumber:
- AlQur-an
- Pemahaman Praktis Komunikasi Antar Budaya, Lusiana Andriani Lubis - wikipedia.org/Pengertian Komunikasi Antar Budaya