ANALISIS RENCANA JANGKA PANJANG DAERAH KOTA TEGAL
TAHUN 2009-2014 DAN RENCANA JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA
TEGAL TAHUN 2005-2025
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Daerah Dosen Pengampu Yozi Aulia Rahman
Disusun Oleh Meida Hasyimah Putri
7111412085
EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL
NOMOR 6 TAHUN 2009
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014
Kota Tegal merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terletak antara
109°8' - 109°10' Bujur Timur dan 6°50' - 6°53' Lintang Selatan. Kota Tegal berada pada posisi
strategis yaitu berada pada segitiga jalur kota besar yaitu Yogyakarta-Tegal- Jakarta dan
Semarang-Tegal Jakarta, membentang pada jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah.
Luas wilayah Kota Tegal relatif sempit jika dibandingkan dengan wilayah kabupaten/kota
di sekitarnya yaitu 39,68 km2. Secara administratif Kota Tegal, terbagi dalam 4 wilayah
Kecamatan dan 27 Kelurahan. Kecamatan Tegal Barat memiliki wilayah seluas 15,13 km2.
Kecamatan Margadana seluas 11,76 km2, Kecamatan Tegal Selatan 6,43 km2, dan Kecamatan
Tegal Timur memiliki luas 6,36 km2.
Dokumen RPJM-D Kota Tegal tahun 2009-2014 ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kerja Walikota terpilih, yang telah dipresentasikan dan dipromosikan pada saat kampanye. Dalam penyusunan RPJM-D ini telah memperhatikan aspek normatif seperti diatur dalam sejumlah peraturan perundangan. Dalam penyusunan program-program dalam RPJM-D ini mengacu sejumlah program yang secara hirarki berada pada tingkat yang lebih tinggi yaitu RPJMNasional, RPJM-D Provinsi Jawa Tengah, RPJP-D Kota Tegal dan produk-produk perencanaan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah, dalam hal ini yang dimaksud adalah RTRW Kota Tegal Tahun 2004–2014.
1. Program Pro Growth
Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Kota Tegal
Stabilitas politik dalam negeri yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, antara lain didukung oleh stabilnya kurs nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (US $), menurunnya suku bunga kredit dan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) di pasar internasional. Membaiknya kondisi perekonomian nasional akan berpengaruh pula terhadap perekonomian daerah.
Kondisi perekonomian Kota Tegal dapat digambarkan melalui pertumbuhan PDRB baik atas dasar harga konstan 2000 maupun atas dasar harga berlaku. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 disebut juga pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan PDRB berdasarkan atas dasar harga konstan pada tahun 2004 sampai 2008 menunjukkan kecenderungan meningkat. Pertumbuhan ekonomi dari tahun 2004 – 2008 berkisar 4 – 5%.
Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan penciptaan iklim yang kondusif bagi investasi dan penciptaan peluang usaha guna mendorong tumbuhnya usaha baru.
Untuk mewujudkan misi tersebut program prioritas yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan melalui bidang penanaman modal, ketahanan pangan, pertanian, industri dan perdagangan dengan target pencapaian sebagai berikut:
1. Penguatan promosi investasi.
2. Penguatan fasilitas infrastruktur pendukung pengembangan investasi.
3. Penguatan peran Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Tegal yang berkualitas. 4. Pengembangan investasi pada akhir lima tahun tahun kedua.
6. Penguatan pemenuhan kebutuhan pangan setara dengan 2.100 gram/Kalori perkapita. 7. Penguatan ketersediaan pangan pokok, protein hewani dan nabati bagi seluruhlapisan
masyarakat.
8. Penguatan kesadaran masyarakat tentang keamanan pangan baik untuk bahan pokok maupun bahan tambahan makanan.
9. Penguatan produk pertanian, pangan non beras dan holtikultural.
10.Penguatan usaha budidaya ternak yang ditandai dengan meningkatkan produksi hasil peternakan.
11.Penguatan ketrampilan peternak dalam mengolah hasil-hasil peternakan.
12.Penguatan kemampuan SDM dan teknologi industri untuk lebih produktif danefisien. 13.Penguatan jaringan pemasaran bagi produk usaha mikro, kecil dan menengah.
14.Penguatan kemampuan industri kecil dan menengah untuk mengakses permodalan pada lembaga keuangan.
15.Penguatan kualitas produksi sehingga produksi industri mikro, kecil dan menengah di Kota Tegal dapat bersaing di pasar global.
16.Penguatan akses ketersediaan bahan baku untuk mendukung pengembangan industri mikro, kecil dan menengah di Kota Tegal.
17.Penguatan sistem perlindungan konsumen.
18.Penguatan iklim usaha perdagangan yang kondusif.
19.Penguatan pasar dan distribusi komoditas perdagangan serta penguatan kualitas dan desain produk
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
1. Perdagangan
1) Program peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;
2) Program peningkatan dan pengembangan ekspor;
3) Program peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri;
4) Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
5) Program peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional;
2. Industri
1) Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi;
3) Program peningkatan kemampuan Teknologi Industri;
4) Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial.
3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
1) Program Penciptaan Iklim tentang Usaha Kecil dan Menengah yang kondusif;
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
3) Menengah;
4) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil;
5) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi;
6) Program Peningkatan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
4. Penanaman Modal
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi;
3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
5. Kelautan dan Perikanan
1) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
2) Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan
Sumberdaya Laut.
3) Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
4) Program Pengembangan perikanan tangkap;
5) Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut;
6) Program Optimalisasi dan Pemasaran Produksi Perikanan;
7) Program Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar.
6. Pertanian
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan;
3) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian /Peternakan;
4) Program Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan;
5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak;
7) Program Peningkatan penerapan teknologi peternakan.
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan;
2) Program Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan;
3) Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan.
Target Pemerintah Kota Tegal dalam mewujudkan Kebijakan dan Program Pertumbuhan 1. Perdagangan
Indikator kinerja dan target urusan perdagangan pada tahun 2014 adalah sebagaiberikut:
1) Meningkatnya volume dan nilai Ekspor;
2) Meningkatnya iklim usaha perdagangan yang kondusif ;
3) Meningkatnya ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kelancarandistribusi;
4) Meningkatnya jumlah sarana penunjang perdagangan; 5) Meningkatnya jumlah pelaku usaha di bidang perdagangan; 6) Berkembangnya sentra-sentra ekonomi–perdagangan ;
7) Meningkatnya pengawasan terhadap komoditas perdagangan ;
8) Meningkatnya jumlah Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) ; 9) Terbinanya kelembagaan UDKM;
10)Terlaksananya penataan tempat usaha bagi UDKM. 2. Industri
Indikator kinerja dan target urusan industri pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM di bidang industri ;
2) Meningkatnya produktivitas usaha Industri Kecil Menengah (IKM);
3) Berkembangnya IKM yang mampu menghasilkan produk unggulan dan dapat bersaing;
4) Meningkatnya jumlah sentra-sentra industri;
5) Meningkatnya jumlah produk yang terstandarisasi oleh pemerintah; 6) Meningkatnya kemampuan bersaing di pasar;
7) Terwujudnya jejaring kerjasama antara IKM dengan industri skala besar; 8) Meningkatnya akses permodalan bagi IKM;
11)Tersedianya jejaring penyediaan bahan baku industri bagi IKM. 3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Indikator dan capaian masing-masing program pada urusan koperasi dan usaha kecil 1) menengah tahun 2014 adalah sebagai berikut :
2) Meningkatnya kemampuan Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) untuk 3) bersaing dengan lembaga sejenis;
4) Meningkatnya jumlah koperasi yang berkualitas;
5) Meningkatnya Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam/Koperasi Jasa Keuangan
6) Syariah (KSP/USP/KJKS) menuju Koperasi yang sehat;
7) Naiknya tingkat pendidikan pengelola dan pengurus koperasi dan UMKM; 8) Semakin sesuainya standar pembukuan yang dilakukan oleh koperasi dan UKM; 9) Semakin transparannya manajemen koperasi yang tercermin dalam rapat
umumanggota;
10)Akses yang lebih mudah untuk mendapatkan dana;
11)Revitalisasi Koperasi Unit Desa/Koperasi Petani (KUD/KOPTAN). 4. Penanaman Modal
Indikator dan capaian masing-masing program pada urusan penanaman modal tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1) Naiknya jumlah investasi; 2) Naiknya nilai investasi;
3) Meningkatnya persetujuan dan realisasi investasi; 4) Meningkatnya kondisi yang kondusif dari sisi hukum;
5) Bertambahnya jejaring investasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah lain; 6) Tersusunnya sebuah Perda tentang penanaman modal dan peraturan pelaksanaannya; 7) Tersedianya layanan informasi yang semakin mudah diakses baik secara online
maupun secara langsung;
8) Meningkatnya kualitas dan kuantitas informasi investasi yang dapat disampaikan ke calon investor.
2. Program Pro Job
Perkembangan dan pertumbuhan sektor perdagangan, jasa dan industri di Kota Tegal lebih menonjol dibandingkan dengan sektor lainnya. Meningkatnya perkembangan dan pertumbuhan pada sektor tersebut berdampak secara langsung pada penyerapan tenaga kerja. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani, buruh tani, nelayan, buruh industri, dan buruh bangunan mengalami penurunan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kota Tegal yang paling banyak bekerja sebagai pedagang (26.360 orang) dan yang paling kecil adalah pengusaha (2.387 orang). Selama 5 tahun terakhir penduduk yang bekerja sebagai pedagang mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan sebesar 0,075%.
Tabel Jenis Pekerjaan Penduduk Kota Tegal
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004 jumlah pengangguran sebanyak 13.092 orang menurun pada tahun 2008 menjadi 12.368 orang. jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan pada tahun 2005 sebanyak 20 orang, tahun 2006 sebanyak 80 orang, tahun 2007 sebanyak 60 orang dan tahun 2008 sebanyak 40 orang. Jumlah peserta magang di perusahaan sebanyak 135 orang pada tahun 2004, 108 orang pada tahun 2005, 60 orang pada tahun 2006, 125 orang pada tahun 2007 dan 100 orang pada tahun 2008. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pada tahun 2004 sebanyak 170 orang, tahun 2005 sebanyak 150 orang, tahun 2006, 2007 dan 2008 masingmasing tercatat sebanyak 160 orang. Bursa Kerja Khusus (BKK) di Kota Tegal tercatat sebanyak 8 buah pada tahun 2004, pada tahun 2005 naik menjadi 10 buah, tahun 2006 tetap 10 buah dan naik menjadi 14 buah pada tahun 2007. Sedangkan tahun 2008 tetap 14 buah. Sedangkan jumlah Lembaga Pelatihan Kerja pada tahun 2004 sebanyak 19 lembaga, tahun 200 ada 19 lembaga. Pada tahun 2006 turun menjadi 17 lembaga dan turun lagi menjadi 14 lembag pada tahun 2007 dan 2008.
Kebijakan dalam urusan ketenagakerjaan diarahkan pada:
1) Meningkatkan dan perluasan lapangan pekerjaan di berbagai sektor;
2) Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;
3) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
Program Perencanaan Pembangunan guna mengurangi pengangguran antara lain : 1) Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
2) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap pengurangan kemiskinan dan pengangguran
Untuk mewujudkan misi tersebut program prioritas yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan adalah:
1) Pengurangan angka kemiskinan.
2) Penguatan jangkauan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 3) Penguatan lembaga-lembaga sosial dalam penanganan PMKS.
5) Penguatan upaya mendorong partisipasi masyarakat dan pendayagunaan potensi serta sumber kesejahteraan sosial.
6) Penguatan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor pembangunan. 7) Penguatan kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja.
8) Penguatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
9) Penguatan sistem informasi bursa kerja dan peran lembaga penempatan tenaga kerja. 10)Penguatan perlindungan dan jaminan kesehatan serta keselamatan kerja.
11)Penguatan peran serta lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan dan latihan tenaga kerja
12)Penguatan kualitas dan kuantitas kegiatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) program transmigrasi kepada masyarakat luas.
13)Penguatan penyelenggaraan pelayanan transmigrasi yang berkualitas.
14)Penguatan kerjasama antar daerah dalam penyelengaraan pelayanan transmigrasi
Indikator dan capaian masing-masing program pada urusan ketenagakerjaan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 25%;
2) Meningkatnya Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) sebanyak 80%; 3) Meningkatnya Antar Kerja Antar Negara (AKAN) 75%
4) Meningkatnya jumlah bursa kerja melalui Bursa Kerja Khusus sebanyak 25% 5) Terselenggaranya bursa kerja melalui Bursa Kerja Kursus (BKK);
6) Tersebarnya informasi pasar kerja sampai di tingkat kelurahan;
9) Meningkatnya kesejahteraan pekerja sebesar 40% pada akhir perencanaan (tahun 2014) dan meningkatnya peserta program Jamsostek untuk pekerja informal.
3. Program Pro Poor
Program–program penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat selalu
bertumpu pada peran kelembagaan di tingkat kelurahan, baik melalui Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, pengembangan ekonomi masyarakat
nelayan maupun pengembangan UKM/ koperasi. Pembentukan lembaga keuangan mikro
baik yang dikelola oleh koperasi maupun swadaya masyarakat telah dirasakan manfaatnya
bagi kelompok rentan dalam masyarakat, antara lain buruh, nelayan kecil, pengolah ikan dan
usaha mikro dan sektor informal. Selain itu dalam rangka pengguliran modal usaha terdapat
UED-SP, koperasi simpan pinjam, Badan Kredit Kecamatan (BKK), Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) dan Baitul Mal Wa`Tamwil (BMT) yang dikelola dengan prinsip-prinsip
Kebijakan Umum dan Program Program Penanggulangan Kemiskinan.
Perumahan:
1. Program untuk mewujudkan pembangunan perumahan baru untuk masyarakat
menengah dan kurang mampu;
2. Program peningkatn penataan lingkungan kawasan kumuh perumahan di Kota Tegal.
Social
Sosial:
1. Memantapkan manajemen pelayanan sosial yang mencakup aspek perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta koordinasi atau keterpaduan,
sehingga mencerminkan pengelolaan pelayanan dan perlindungan sosial yang
semakin berkualitas dan akuntabel;
2. Meningkatkan dan memeratakan pelayanan sosial yang lebih adil bagi masyarakat
miskin untuk memperoleh akses pelayanan sosial dasar dan santunan kematian ;
3. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat, termasuk masyarakat mampu ,
dunia usaha dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam penyelenggaraan pembangunan
kesejahteraan sosial.
4. Meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap pengurangan
kemiskinan dan
5. pengangguran.
Pendidikan dan Kesehatan
1. Program Keringanan/Pembebasan Biaya Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan bagi
Masyarakat Tidak Mampu/ Miskin.
2. Program pemerataan dan perluasan akses memperoleh pendidikan
Meningkatkan komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap pengurangan kemiskinan dan pengangguran dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut
Tujuan:
1. Peningkatan efektivitas dan efisiensi program penanggulangan kemiskinan
2. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja
3. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja
4. Peningkatan pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Sasaran :
1. Menurunnya jumlah penduduk miskin
2. Menurunnya angka pengangguran
3. Meningkatnya kesempatan kerja
4. Meningkatnya penanganan PMKS
5. Meningkatnya pengusaha yang terlibat dalam CSR.
Untuk Mencapai tujuan program tersebut prioritas yang Misi pemerintah selama lima
tahun ke depan adalah:
1. Pengurangan angka kemiskinan.
2. Penguatan jangkauan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
3. Penguatan lembaga-lembaga sosial dalam penanganan PMKS.
4. Penguatan kualitas prasarana dan sarana PMKS.
5. Penguatan upaya mendorong partisipasi masyarakat dan pendayagunaan potensi serta
sumber kesejahteraan sosial.
Indikator capaian program kesejahteraan social
1) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memperoleh bantuan
sosialuntuk pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 30%;
2) PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha
3) Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya sebesar 30%;
4) Panti sosial yang menyediakan sarana dan prasana pelayanan kesejahteraan social sebesar 40%;
5) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) yang menyediakan
pelayanan kesejahteraan sosial 30%;
6) Korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasaran
PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL
NOMOR 18 TAHUN 2008
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
KOTA TEGAL TAHUN 2005-2025
Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Kota Tegal akan memuat kondisi umum wilayah, isu strategis, visi, misi dan
arah kebijakan pembangunan daerah selama dua puluh tahun yang akan datang serta kaidah
pelaksanaan, yang berorientasi pada pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah,
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Pembagian urusan
pemerintahan yang dimaksud adalah seperti yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tegal adalah dokumen perencanaan pembangunan Kota Tegal
yang merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Kota Tegal dalam bentuk isu
strategis, visi, misi dan arah pembangunan daerah untuk periode 20 tahun ke depan yang
mencakup kurun waktu mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh)
tahun terhitung mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2025, ditetapkan dengan maksud
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah
(pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan
daerah yang integral dengan tujua nasional sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan
daerah yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh segenap
komponen pelaku pembangunan akan menjadi lebih efektif, efisien, terpadu, berkesinambungan
dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Adapun
tujuan penyusunan RPJPD ini adalah untuk memberikan pedoman bagi penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat Visi, Misi, Arah dan Program
1. Kebijakan Pro Growth
Beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah Kota Tegal untuk meninngkatkan Pertumbuhan ekonomi antara lain dilakukan melalui beberapa sector seperti sector perdagangan, Industri, Investasi(penanaman Modal), pertanian, dan lainnya yang mengarah pada peningkatan Pembangunan Perekonomian
A. Mewujudkan aneka usaha bidang perdagangan, jasa, dan industri, guna mendorong pengembangan ekonomi daerah yang semakin mantap. Misi ini akan dicapai melalui arah
kebijakan pembangunan pada beberapa urusan sebagai berikut:
Perdagangan
Arah kebijakan pembangunan urusan perdagangan adalah sebagai berikut ini :
1) Mengembangkan pasar dan distribusi komoditas perdagangan.
2) Mewujudkan iklim usaha yang kondusif.
3) Mewujudkan perlindungan konsumen.
Industri
Arah kebijakan pembangunan urusan industri adalah sebagai berikut ini :
1) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi industri untuk
lebih produktif dan efisien.
2) Mewujudkan ketersediaan bahan baku untuk mendukung pengembangan industri
kecil dan menengah di Kota Tegal.
3) Meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah untuk mengakses
permodalan pada lembaga keuangan.
4) Meningkatkan kualitas produksi industri kecil dan menengah sehingga bersaing di
pasar global.
5) Meningkatkan jaringan pemasaran hasil produksi.
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Arah kebijakan pembangunan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi.
2) Meningkatkan kemampuan koperasi dan UKM untuk mengakses permodalan
3) Mewujudkan iklim usaha yang kondusif.
Penanaman Modal
Arah kebijakan pembangunan urusan penanaman modal adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan dan mengembangkan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana
daerah pendukung investasi.
2) Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi.
Pariwisata
Arah kebijakan pembangunan urusan Pariwisata adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan potensi perdagangan, dan jasa industri pariwisata.
2) Meningkatkan kepedulian pengunjung untuk menjaga kelestarian lingkungan.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas aparat untuk mengelola pariwisata.
4) Meningkatkan sarana dan prasarana obyek wisata.
5) Meningkatkan promosi pariwisata daerah.
Kelautan dan Perikanan
Arah kebijakan pembangunan urusan kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
2) Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap.
3) Meningkatkan pengembangan budidaya perikanan.
4) Meningkatkan pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.
Pertanian
Arah kebijakan pembangunan urusan pertanian adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan intensifikasi dan diversifikasi pertanian serta penerapan teknologi
pertanian.
2) Meningkatkan budidaya usaha ternak dan pemasaran hasil produksi.
3) Meningkatkan kapasitas dan keterampilan peternak.
Ketahanan Pangan
1) Arah kebijakan pembangunan urusan Ketahanan Pangan adalah sebagaiberikut:
2) Meningkatkan pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat
secara merata dan adil.
3) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keamanan pangan baik untuk
4) Meningkatkan distribusi pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
5) Meningkatkan jaminan ketersediaan pangan, baik makanan pokok dan protein
hewani dan nabati bagi seluruh lapisan masyarakat.
B. Target Pencapaian Program Pro Growth
Perdagangan
Target pencapaian urusan Perdagangan pada tahap pertama RPJPD adalah sebagai
berikut:
1) Pengembangan pasar dan distribusi komoditas perdagangan serta
2) pengembangan kualitas dan desain produk.
3) Pengembangan iklim usaha perdagangan yang kondusif.
4) Pengembangan sistem perlindungan konsumen.
Industri
Target pencapaian urusan Industri pada tahap pertama RPJPD adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan kemampuan SDM dan teknologi industri untuk lebih produktif
dan efisien.
2) Pengembangan akses ketersediaan bahan baku untuk mendukung pengembangan
industri mikro, kecil dan menengah di Kota Tegal.
3) Pengembangan kemampuan industri mikro, kecil dan menengah untuk
mengakses permodalan pada lembaga keuangan.
4) Pengembangan kualitas produksi sehingga produksi industri mikro, kecil dan
menengah di Kota Tegal dapat bersaing di pasar global.
5) Pengembangan jaringan pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah.
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Target pencapaian urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada tahap pertama
RPJPD adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan kualitas dan kuantitas koperasi.
2) Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui peningkatan
keterampilan dalam melakukan usaha dan akses permodalan.
3) Pengembangan profesionalisme dan “bussines like” para pengurus koperasi
sehingga koperasi dapat bersaing dengan usaha lain di luar koperasi.
Penanaman Modal
Target pencapaian urusan Penanaman Modal pada tahap pertama RPJPD adalah
sebagai berikut :
1) Pengembangan fasilitas infrastruktur pendukung pengembangan investasi.
2) Pengembangan promosi investasi.
3) Pengembangan peran Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Tegal.
4) Pengembangan investasi pada akhir lima tahun pertama.
Pariwisata
Target pencapaian urusan Pariwisata pada tahap pertama RPJPD adalahsebagai
berikut:
1) Pengembangan pengelolaan dan pengembangan potensi pariwisata di Kota Tegal.
2) Pengembangan penanganan kerusakan lingkungan terutama untuk wilayah pantai
merupakan ancaman pengembangan wisata pantai di Kota Tegal.
3) Pengembangan kemampuan SDM dalam mengelola pariwisata.
4) Pengembangan pelayanan informasi dan promosi kepariwisataan di Kota Tegal.
5) Pengembangan prasarana dan sarana yang mendukung pengembangan obyek
wisata.
Kelautan dan Perikanan
Target pencapaian urusan Kelautan dan Perikanan pada tahap pertama RPJPD adalah
sebagai berikut :
1) Pengembangan kesejahteraan nelayan.
2) Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana penangkapan dan
3) perdagangan ikan.
4) Pengembangan kualitas produksi hasil perikanan tangkap.
5) Pengembangan hasil perikanan budidaya tambak.
6) Pengembangan industri pengolahan ikan tangkapan baik skala besar, menengah,
maupun skala kecil.
Pertanian
Target pencapaian urusan Pertanian pada tahap pertama RPJPD adalah sebagai
berikut :
2) Pengembangan keterampilan peternak dalam mengolah hasil-hasil peternakan.
3) Pengembangan usaha budidaya ternak yang ditandai dengan pengembangan
produksi hasil peternakan.
Ketahanan Pangan
Target pencapaian urusan Ketahanan Pangan pada tahap pertama RPJPDadalah
sebagai berikut :
1) Pengembangan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat secara
merata dan adil.
2) Pengembangan kesadaran masyarakat tentang keamanan pangan baik untuk bahan
pokok maupun bahan tambahan makanan.
3) Pengembangan pemenuhan kebutuhan pangan setara dengan 2.100 gram/Kalori
per kapita.
4) Pengembangan ketersediaan pangan pokok, protein hewani dan nabati bagi
seluruh lapisan masyarakat.
Perencanaan Pembangunan
Target pencapaian urusan Perencanaan Pembangunan pada tahap pertama RPJPD
adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan sistem manajemen data dan informasi yang akurat sebagai dasar
penyusunan perencanaan pembangunan.
2) Pengembangan penelitian potensi sumber daya daerah untuk peningkatan
pembangunan daerah.
3) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pelibatan penyusunan perencanaan
pembangunan daerah.
4) Pengembangan kapasitas lembaga perencana pembangunan daerah.
5) Pengembangan koordinasi dengan seluruh pemangku pembangunan dalam rangka
sinkronisasi kebijakan dan program pembangunan daerah.
6) Pengembangan koordinasi kerjasama pembangunan antar wilayah dan dunia
Target pencapaian urusan Perencanaan Pembangunan pada tahap pertama RPJPD adalah sebagai
berikut :
Perdagangan
Target pencapaian urusan Perdagangan pada tahap kedua RPJPD adalah sebagai
berikut :
1) Penguatan pasar dan distribusi komoditas perdagangan serta penguatan kualitas
dan desain produk.
2) Penguatan iklim usaha perdagangan yang kondusif.
3) Penguatan sistem perlindungan konsumen.
Industri
Target pencapaian urusan Industri pada tahap kedua RPJPD adalah sebagai berikut :
1) Penguatan kemampuan SDM dan teknologi industri untuk lebih produktif dan
efisien.
2) Penguatan akses ketersediaan bahan baku untuk mendukung pengembangan
industri mikro, kecil dan menengah di Kota Tegal.
3) Penguatan kualitas produksi sehingga produksi industri mikro, kecil dan
menengah di Kota Tegal dapat bersaing di pasar global.
4) Penguatan kemampuan industri kecil dan menengah untuk mengakses permodalan
pada lembaga keuangan.
5) Penguatan jaringan pemasaran bagi produk usaha mikro, kecil dan menengah.
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Target pencapaian urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada tahap kedua
RPJPD adalah sebagai berikut :
1) Penguatan kualitas dan kuantitas koperasi
2) Penguatan usaha mikro, kecil dan menengah melalui peningkatan keterampilan
dalam melakukan usaha dan akses permodalan.
3) Penguatan profesionalisme dan “bussines like” para pengurus koperasi sehingga
koperasi dapat bersaing dengan usaha lain di luar koperasi.
4) Penguatan iklim usaha yang kondusif KUKM.
Target pencapaian urusan Penanaman Modal pada tahap kedua RPJPD adalah sebagai
berikut :
1) Penguatan fasilitas infrastruktur pendukung pengembangan investasi.
2) Penguatan promosi investasi.
3) Penguatan peran Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Tegal yang berkualitas.
4) Pengembangan investasi pada akhir lima tahun tahun kedua. Pariwisata
5) Target pencapaian urusan Pariwisata pada tahap kedua RPJPD adalah sebagai
berikut:
6) Penguatan pengelolaan dan pengembangan potensi pariwisata di Kota Tegal.
7) Penguatan penanganan kerusakan lingkungan terutama untuk wilayah pantai
merupakan ancaman pengembangan wisata pantai di Kota Tegal.
8) Penguatan kemampuan SDM dalam mengelola pariwisata.
9) Penguatan peyediaan pelayanan informasi dan promosi kepariwisataan di Kota
Tegal.
10)Penguatan prasarana dan sarana yang mendukung pengembangan obyek wisata.
Kelautan dan Perikanan
Target pencapaian urusan Kelautan dan Perikanan pada tahap kedua RPJPD adalah
sebagai berikut:
1) Penguatan kesejahteraan nelayan.
2) Penguatan sarana dan prasarana penangkapan dan perdagangan ikan
3) Penguatan kualitas produksi hasil perikanan tangkap.
4) Penguatan hasil budidaya tambak.
5) Penguatan industri pengolahan ikan tangkapan baik skala besar, menengah,
maupun skala kecil.
Pertanian
Target pencapaian urusan Pertanian pada tahap kedua RPJPD adalahsebagai berikut :
1) Penguatan produk pertanian, pangan non beras dan holtikultural.
2) Penguatan keterampilan peternak dalam mengolah hasil-hasil peternakan.
3) Penguatan usaha budidaya ternak yang ditandai dengan meningkatkan
4) produksi hasil peternakan.
Target pencapaian urusan Ketahanan Pangan pada tahap kedua RPJPD adalah sebagai
berikut :
1) Penguatan ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat secara
2) merata dan adil.
3) Penguatan kesadaran masyarakat tentang keamanan pangan baik untuk bahan
pokok maupun bahan tambahan makanan.
4) Penguatan pemenuhan kebutuhan pangan setara dengan 2.100 gram/Kalori per
kapita.
5) Penguatan ketersediaan pangan pokok, protein hewani dan nabati bagi seluruh
lapisan masyarakat.
2. Kebijakan Pro Job
Kebijakan Pembangunan Urusan Ketenagakerjaan
Arah kebijakan pembangunan urusan ketenagakerjaan dalam RPJP Kota Tegal tahun
2005-2025 adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan pelayanan prima dan tertib administrasi kependudukan.
2) Meningkatkan perluasan dan kesempatan kerja bagi masyarakat penganggur dan
setengah penangguran.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan calon tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja.
4) Meningkatkan peran lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja secara optimal.
5) Meningkatkan perlindungan, pelayanan kesehatan, dan jaminan keselamatan kerja
secara optimal.
6) Meningkatkan ketenangan dan kelangsungan kerja dan berusaha.
Target Pencapaian Urusan Ketenagakerjaan dibagi menjadi 4 Tahapan oleh Pemerintah
Kota Tegal. Target pencapaian urusan Ketenagakerjaan pada tahap pertama(2005-2009)
RPJPD adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
3) Pengembangan peran serta lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan dan latihan
tenaga kerja.
4) Pengembangan sistem informasi bursa kerja dan peran lembaga penempatan tenaga
kerja.
5) Pengembangan perlindungan dan jaminan kesehatan serta keselamatan kerja.
6) Pengembangan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor pembangunan
Target pencapaian urusan Ketenagakerjaan pada tahap pertama(2010-2014) RPJPD
adalah sebagai berikut:
1) Penguatan perlindungan dan jaminan kesehatan serta keselamatan kerja.
2) Penguatan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja.
3) Penguatan peran serta lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan dan latihan
tenaga kerja.
4) Penguatan sistem informasi bursa kerja dan peran lembaga penempatan tenaga kerja.
5) Penguatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
6) Penguatan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor pembangunan.
Target pencapaian urusan Ketenagakerjaan pada tahap pertama(2015-2019) RPJPD
adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan perlindungan dan jaminan kesehatan serta keselamatan kerja.
2) Peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja.
3) Peningkatan peran serta lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan dan latihan
tenaga kerja.
4) Peningkatan sistem informasi bursa kerja yang mudah diakses masyarakat dan lembaga penempatan tenaga kerja yang profesional.
5) Peningkatan kepastian kelangsungan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
6) Peningkatan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor pembangunan.
Target pencapaian urusan Ketenagakerjaan pada tahap pertama(2020-2025) RPJPD
adalah sebagai berikut:
1) Pemantapan perlindungan dan jaminan kesehatan serta keselamatan kerja.
3) Pemantapan peran serta lembaga-lembaga penyelenggaran pendidikan dan latihan
tenaga kerja sesuai kebutuhan masyarakat dan pasar kerja. Pemantapan sistem
informasi bursa kerja yang mudah diakses masyarakatdan lembaga penempatan
tenaga kerja yang profesional.
4) Pemantapan kepastian kelangsungan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.
5) Pemantapan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor pembangunan.
3. Kebijakan Pro Poor
Arah kebijakan pembangunan yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat termasuk di
dalamnya urusan kemiskinan. Beberapa Kebijakan yang dirumuskan pemerintah antara lain :
1) Program Pengurangan angka kemiskinan.
2) Program Peningkatan kualitas dan jangkauan dalam penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
3) Menfasilitasi lembaga-lembaga sosial dalam penanganan PMKS.
4) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana PMKS.
5) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan mendayagunakan Potensi serta Sumber
kesejahteraan Sosial (PSKS).
6) Pemberdayaan Masyarakat Desa
7) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan kemampuan masyarakat dalam
pengembangan usaha ekonomi, akses permodalan usaha, keterampilan dan sumberdaya
produktif lainnya.
8) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan manajemen usaha dan
penguatan kelompok usaha ekonomi produktif.
9) Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi tepat guna.
10)Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap tahap pembangunan.
Target pencapaian urusan kesejahteraan masyarakat pada tahap pertama RPJPD adalah
sebagai berikut:
1) Berkurangnya angka kemiskinan.
2) Pengembangan jangkauan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
3) Pengembangan lembaga-lembaga sosial dalam penanganan PMKS.
4) Pengembangan kualitas sarana dan prasarana PMKS.:
5) Pengembangan Pelatihan dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan pengembangkan usaha ekonomi, akses permodalan usaha,
keterampilan dan sumberdaya produktif lainnya.
6) Pengembangan jaringan akses modal usaha, dana bergulir baik melalui
7) perbankan dan lembaga non bank termasuk lembaga keuangan yang dikelola secara
swadaya.
8) Pengembangan tumbuhnya kemampuan masyarakat dalam keterampilan manajemen,
penguatan kelompok usaha dan ekonomi produktif.
9) Pengembangan Pelatihan keterampilan masyarakat dalam mendayagunakan teknologi
tepat guna dalam berbagai usaha ekonomi produktif secara efisien.
10)Pengembangan kelembagaan masyarakat di kelurahan (LPMK, RT/RW dan lain-lain)
dalam penanggulangan kemiskinan dan pembangunan.
11)Pengembangan partisipasi masyarakat setiap tahap pembangunan melalui
12)LPMK, RT/RW dan lembaga lainnya dalam pengembangan usaha mandiri di tingkat
kelurahan
1. Transparan : RPJP dan RPJM Kota Tegal sudah memberikan Informasi yang lengkap dan Benar mengenai Perencanaan Pembangunan baik Jangka pendek atau panjang. Sehingga dengan itu RPJPD dan RPJMD Kota Tegal sudah Transparan dalam pemberian informasi kepada masyarakat Kota Tegal, RPJMD dan RPJPD dapat dilihat dan di unduh di website Kota Tegal.
direncanakan merupakan tindakan pemerintah untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul seperti masalah Kemiskinan, Pengangguran,
3. Efektif dan Efisien :RPJPD dan RPJMD Kota Tegal sudah cukup Efektif dan efisien dilihat dari berbagai macam Target yang telah dirumuskan oleh pemerintah Kota Tegal. 4. Akuntabel : yaitu setiap kegiatan yang di laksanakan oleh pemerintah Kota Tegal dalam
RPJPD dan RPJMD dapat dipertanggung jawabkan pada masyarakat Kota Tegal dengan PEncapaian Target-Target yang telah ditetapkan yang disertai dengan berbagai laporan mengenai kegiatan yang tersedia di BAPPEDA Kota Tegal dan Website Kota Tegal. 5. Partisipatif : KEgiatan kegiatan dalam RPJP dan RPJMD Kota Tegal bersifat Partisipatif
karena dalam Berbagai Kegiatan Pemerintah Kota Tegal melibatkan Berbagai kalangan Masyarakat seperti pada kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Program Pertanian, Pariwisata, dll
6. Terukur : Penetapan Target target yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Tegal dalam Perumusan RPJPD dan RPJMD sudah tersusun, dan terukur secara sistematis tertera dalam RPJPD dan RPJMD
7. Berkeadilan : Perumusan Program yang ada dalam Perumusan RPJPD dan RPJMD Kota Tegal ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat yang merupakan penduduk Kota Tegal. Program-Program tersebut akan dilaksanakan di seluruh bagian wilayah Kota Tegal. 8. Berwawasan Lingkungan : seluruh kegiatan dan Program program yang ada dalam RPJP
dan RPJMD kota Tegal tidak hanya berisi tentang pembangunan dan pertumbuhan Ekonomi saja, namun ada juga berbagai kegiatan yang ditujukan untuk peremajaan, dan pelestarian Lingkungan seperti perbaikan kawasan Hijau di Kota Tegal, meningkatkan aperairan pantai yang ramah lingkungan, menciptakan industry yang ramah lingkungan, dll.
Kekurangan RPJPD dan RPJMD Kota Tegal
2. Indikator capaian target pada RPJPD dan RPJMD Kota Tegal tidak menunjukan
prosentase yang jelas berapakah target yang akan dicapai berdasarkan program-program
tersebut
3. RPJPD dan RPJPM Kota Tegal hanya memiliki sedikit data-data yang mendukung