• Tidak ada hasil yang ditemukan

beberapa masjid di kota selatan.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "beberapa masjid di kota selatan.docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas

Arsitektur Islam

( Arsitektur Islam Di Kota Selatan )

Oleh

Yulandari Ambeda

Mohamad Irwanto Ibrahim

Alfian Nakoda

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO

(2)

A. Masuknya islam di kota selatan

Sultan Amai Mengajarkan masyarakat Gorontalo cara bercocok tanam, berdagang, membangun pemerintahan dan tentunya berdakwah ke seluruh penjuru negeri. Untuk menguatkan pengakuan akan keIslaman di Gorontalo dan untuk mempermudah umat Muslim menjalankan kewajibannya, maka Sultan Amai membangun sebuah mesjid. Beberapa peninggalan sejarah yang masih dapat dilihat di Mesjid ini ialah Al-Quran Tua dengan tulisan tangan, Buku Me’raji tulisan tangan dalam bahasa Gorontalo degan huruf Arab Gundul, Makam Sultan Amai tepat dibawah Mighrab, makam para ulama pada era tahun 1425-1495, Bedug tua terbuat dari pohon Randu dan sumur tua yang tak pernah kekeringan dengan diameter lingkaran tengah berukuran sama dengan sumur zam-zam. Masjid ini disebut Hunto asal dari Kota Gorontalo.

B. beberapa masjid di kota selatan, kota gorontalo 1. Masjid Agung Baiturrahim

a. Latar Belakang Masjid

Masjid Agung Baiturrahim terletak di pusat Kota Gorontalo. Masjid ini merupakan masjid tertua yang dibangun di daerah gorontalo. Masjid tersebut didirikan bersamaan dengan pembangunan Kota Gorontalo yang baru dipindahkan dari Dungingi ke Kota Gorontalo, tepatnya Kamis, 6 Syakban 1140 Hijriah atau 18 Maret 1728 M oleh Paduka Raja Botutihe, yakni Kepala Pemerintahan Batato Lo Hulondalo atau Kerajaan Gorontalo pada waktu itu. Masjid Baiturrahim Kota Gorontalo, adalah masjid yang tua di daerah Gorontalo.

Sesuai dengan data yang ada, masjid tersebut didirikan di pusat Pemerintahan Kerajaan (Batato), di antaranya Yiladiya (Rumah Raja), Bantayo Poboide(Balai Ruang / Balai Musyawarah), Loji (rumah kediaman Apitaluwu atau Pejabat Keamanan Kerajaan), dan Bele Biya / Bele Tolotuhu, yakni rumah – rumah pejabat kerajaan. Selanjutnya sesuai dengan perkembangan Pemerintahan dan masyarakat dan umat Islam, masjid yang sebelumnya menggunakan bahan dari kayu-kayuan, direnovasi dan dibangun kembali.

b. Ciri-ciri Masjid Agung Baiturrahim

(3)

Unonongo. Tebal dindingnya 0.80. Pada tahun 1946 dan 1947 diadakan pembangunan kembali masjid tersebut dipimpin oleh Abdullah Usman sebagai Pimpinan B.O.W. Pada tahun 1964 Masjid Baiturrahim Gorontalo diperluas dengan penambahan serambi sebelah utara dan barat. Perbaikan – perbaikan terus dilanjutkan di bawah pimpinan Sun Bone sampai pada bulan September 1979. Pada tahun 1982 dilakukan penambahan lokasi untuk jamaah wanita pada bagian selatan masjid. Tahun 1988 dilakukan penataan pagar dan halaman. Pada tahun 1996 diadakan penataan sumur bor sebagai tempat pengambilan air wudhu dan pendirian Menara Masjid. Tahun 1999 dalam masa jabatan Walikotamadya Tingkat II Gorontalo Drs. Hi. Medi Botutihe, dilakukan pemugaran total Masjid Agung Baiturahim Kota Gorontalo, yang diresmikan oleh Presiden Baharuddin Jusuf Habibie di Istana Merdeka, Rabu, 13 Oktober 1999 (3 Rajab 1420 H).

c. Tampilan masjid

Gambar 1 tampak depan masjid

(4)

Gambar 2 bagian dalam masjid

Gambar 3 bedug

2. Masjid masjid Hunto a. Latar Belakang Masjid

Pada usianya yang kini menginjak 520 tahun, masjid ini masih kokoh berdiri. Masjid Hunto Sultan Amay namanya, berdekatan dengan deretan perbukitan kapur. Letaknya di kelurahan Biawu, Kota Selatan Kota Gorontalo.

Inilah Mesjid pertama dan tertua di wilayah itu. Berdiri pada 1495 masehi/899 hijriyah. Menjadi saksi sejarah penyebaran ajaran Islam di wilayah itu.

Beberapa benda peribadatan pada masa-masa awal berdirinya masih bisa dijumpai. Bahkan masih dipergunakan hingga kini. Di pojok bagian depan ruangan utama masjid misalnya, terdapat sebuah bedug berukuran sedang.

(5)

Semula, masjid ini hanya berukuran 12 x 12 meter persegi. Berdinding kayu, atapnya sirap. Namun seiring waktu, masjid itu diperluas hingga kini menjadi 20 x 25 meter persegi. Terhitung sudah ada tujuh kali dilakukan pemugaran.

Sebelumnya, masjid ini disangga oleh empat buah tiang kayu. Namun pada 1978, tiang itu diganti dengan beton. Empat tiang melambangkan jumlah sahabat Rasulullah Muhammad SAW, yakni Abubakar Ash Shidiq, Ali Bin Abi Thalib, Umar Bin Khattab dan Usman Bin Affan.

Adapun bentuk enam sisi pada masing-masing tiang, melambangkan jumlah rukun iman dalam Islam, yakni beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, Hari Kiamat, dan beriman kepada Qada dan Qadar atau kehendak Allah SWT.

Restorasi juga dilakukan untuk tiga buah pintu kayu berukuran besar. Masing-masing berada di kedua sisi bangunan utama. Sebelumnya, enam daun pintu itu sempat dibongkar dan ditutup dengan dinding beton

b. Cirri-ciri masjid Hunto

Di sayap kiri masjid, masih bisa dijumpai sebuah sumur berdinding batu karang sedalam enam meter. mata airnya dikenal tak pernah surut. Meski dilanda kemarau sekalipun.

(6)

c. Tampilan masjid

Gambar 4 tampak depan masjid

Gambar 5 bagian dalam masjid

Gambar 6 bagian dalam masjid

3. Masjid darul Arqam

(7)

Lahirnya masjid itu, dimulai dari peran para wanita yang tergabung dalam Aisyah cabang Gorontalo, sebuah organisasi masyarakat Muhammadiyah. Perkumpulan wanita ini membuat tempat ibdah sholat sekelas mushollah.

Bangunan saat itu, berdiri di atas tanah wakaf seorang warga Gorontalo bernama Marie Suleman. Tanah diberikan langsung oleh Suleman tanpa prasyarat tertentu, apalagi mengharap balas jasa. Ini berlangsung di tahun 1937 masehi.

b. Tampilan masjid

Gambar 7 tampak depan masjid

(8)

C. Kesimpulan

Gambar

Gambar 1 tampak depan masjid
Gambar 3 bedug
Gambar  4 tampak depan masjid
Gambar  8 bagian dalam masjid

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga hak yang bersifat khusus seperti menghormati hak seorang pemilik terhadap kepemilikannya, hak penjual mendapatkan harga (uang) dan pembeli mendapatkan barang,

Bank Kustodian akan menerbitkan dan mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki

Pasal 10 ayat (1) PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan menentukan bahwa “Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas ke dalam wilayah Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan dan jenis Kantor Akuntan Publik terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib risiko keuangan

Menurut Pariwono (1989) dalam artikel Kondisi Pasang Surut Di Indonesia, Co-Amplitude memperlihatkan garis yang menghubungkan titik-titik di laut dengan amplitudo yang

Penggunaan jenis bahan wadah fermentasi sistem “termos” dari kayu dengan waktu fermentasi 1-2 hari dapat menghasilkan cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao

Apabila sebelum pandemi ini halaman pertama media cetak dihiasi dengan topik pemberitaan politik, ekonomi, maupun hukum, setelah adanya pandemi ini, halaman depan (headline) di

Jadi, dapat kita bayangkan betapa banyak orang Muslim yang telah jatuh dalam syirik di zaman sekarang -sengaja atau tidak- karena mereka menciptakan hukum dalam