• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA REPRESENTSI PEREMPUAN DALAM POL (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DINAMIKA REPRESENTSI PEREMPUAN DALAM POL (2)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA REPRESENTSI

PEREMPUAN DALAM POLITIK

Disampaikan dalam Kegiatan Pendidikan Politik bagi Perempuan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 9, 16 dan 23 Februari 2016

Oleh : Ratnawati

(2)

No Institusi Perempuan Laki-laki Jumlah % Jumlah %

1. MPR 18 9.2 177 90.8 2. DPR 45 9 455 91.0 3. MA 7 14.8 40 85.2

4. BPK 0 0 7 100

5. KPU 2 18.1 9 81.9 6. Gubernur 0 0 30 100 7. Bupati 5 1.5 331 98.5 8. Eselon I 31 12 235 88 9. Eselon 2 72 5 1359 95 10. Eselon 3 1374 9 14379 91 11. Eselon 4 10637 14 64814 86 12. Eselon 5 20901 18 95532 82 13. Kepala Desa 1559 10.9 66788 89.1 14. Pengadilan tinggi 321 14.8 1406 85.2

(3)

PEMAKNAAN REPRESENTASI

POLITIK

• Representasi Politik seringkali dimaknai sebagai politik presence

(kehadiran) dalam lembaga politik formal  representasi deskriptif /simbolik(Pitkin).

• Akibatnya  perjuangan representasi politik oleh aktivis

perempuan menitik-beratkan pada perjuangan yang berorientasi

fisik, sehi gga perjua ga politik presence selalu ekivale

dengan peningkatan jumlah perempuan di sejumlah lembaga politik dan pemerintahan.

• Muncul kebijakan afirmasi  kuota 30%

• Politik presence ke dala le baga e a g perlu, namun tidak cukup memadai dan signifikan menghasilkan kebijakan yang

(4)

DARI REPRESENTASI DESKRIPTIF KE

REPRESENTASI SUBSTANTIF

• Politik presence /kehadira pere pua ke dala le baga,

bukan makna sesungguhnya pencapaian kesetaraan perempuan.

• Banyak negara telah mengadopsi strategi khusus untuk

memperbaiki kebijakan publik dari segi kebutuhan dan tuntutan perempuan  Representasi Substantif.

• Strategi ini meliputi :

– pembentukan kementerian perempuan dan unit–unit perempuan yang berlokasi di dalam proses kebijakan.

(5)

DARI REPRESENTASI DESKRIPTIF KE

REPRESENTASI SUBSTANTIF

(6)

DARI REPRESENTASI DESKRIPTIF KE

REPRESENTASI SUBSTANTIF

• Faktor yang kuat untuk perubahan dan keberhasilan Gender Mainstreaming bergantung pada political wiil pemerintahan

untuk mendukung proses transformasi pembuatan kebijakan dan proses kebijakan yang tradisional dengan menghapuskan bias

yang tidak menguntungkan perempuan (Wehner dan Byanyima 2004:71).

(7)

DARI REPRESENTASI DESKRIPTIF KE

REPRESENTASI SUBSTANTIF

No Nama Undang Undang Klausul Produk Hukum

1. Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

Perlindungan terhadap perdagangan perempuan dan Anak

UU No.21/2007

2. Perlidungan dan penghapusan tenaga kerja anak

Tenaga Kerja Anak Perempuan UU No.1/2000

3. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Perlindungan untuk perempuan terhadap kekerasan

UU 23/2004

4. Propenas Gender Budgeting dan pembangun berperspektif gender

UU No.25/2000

5. Kepolisian Perlindungan khusus untuk korban perempuan

UU No.2/2002

6. Perlidungan TKI TKW di luar negeri

7. Partai Politik Affirmative action yang menghimbau minimum 30% perempuan di kepengurusan partai politik.*)

UU No.10/2008

8 Pemilu Affirmative action yang menghimbau minimum 30% kuota pada daftar nominasi di dalam pemilu legislatif

(8)

DARI REPRESENTASI DESKRIPTIF KE

REPRESENTASI SUBSTANTIF

No Nama Undang Undang Klausul Produk Hukum

9. Revisi UU No.23/1992 tentang Kesehatan

Aborsi dan kesehatan reproduksi perempuan

Masih dibahas

10. UU Administrasi Kependudukan

Perencanaan keluarga UU No.23/2006

11. UU Pornografi Perempuan dan anak Sudah disetujui DPR 12. Perlindungan saksi dan

Korban

Laki dan perempuan UU No.13.2006

13. Perlindungan anak Anak UU No.23/2004 14. Pendidikan Anak UU No.20/2003

Note :

Di Pemerintah DIY :

• Perda No. 3 Tahun 2012

(9)

MENUJU ANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER

Gender - Budgeting

Alokasi Anggaran Gender Spesific target

Alokasi anggaran Pelembagaan Untuk

Kesetaraan Gender Alokasi Anggaran

untuk meningkatkan kesempatan setara

dalam pekerjaan

Alokasi Anggaran Umum yang Mengikuti

(10)

MENUJU PARTICIPATORY GENDER BUDGETING

(Lesson learned Musrena di Kota Banda Aceh)

• Musyawarah Rencana Aksi Perempuan (MUSRENA)

• Merupakan inisiasi dari Pemerintah Kota Banda Aceh.

• Sebagai wadah komunikasi langsung bagi kaum perempuan untuk memutuskan suatu rencana aksi berjangka waktu 5 tahun dan sebagai salah satu dasar pertimbangan proporsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG atau Bantuan Desa).

• Musrena  mempersoalkan formalisme Musrenbang yang bias gender dan bias elit.

• Peserta  anggota PKK, anggota koperasi wanita terpilih, anggota pengusaha perempuan terpilih, anggota pengajian

(11)

MENUJU PARTICIPATORY GENDER BUDGETING

(Lesson learned Musrena di Kota Banda Aceh)

Mekanisme Musrena :

• Pertemuan/Musrena di tingkat Gampong (Desa) :

Tokoh perempuan akan mengadakan pertemuan di tingkat

gampong dan memilih 2 (dua) orang perwakilan (maksimal) untuk pelaksanaan MUSRENA di tingkat Kecamatan.

Dilaksanakan satu hari sebelum Musrena Kecamatan

• Musrena tingkat Kecamatan. ada klusterisasi.

Dilaksanakan 2 hari

• Forum Integrasi

(12)

MENUJU PARTICIPATORY GENDER BUDGETING

(Lesson learned Musrena di Kota Banda Aceh)

• Ada Tim Monitoring

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

Memahami pengaruh fenomena ENSO, curah hujan, dan perubahan tutupan lahan yang diduga sebagai penyebab perubahan rezim hidrologi di Cekungan Bandung Data debit

Manusia sebagai mahluk sosial melakukan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi sosial merupakan syarat mutlak individu untuk bertahan hidup.

Nindiah Clara Meyliyana, 2013, D1810059, “Penelusuran Bahan Pustaka Menggunakan OPAC Di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta” Tugas Akhir. Fakultas Ilmu Sosial

Peneliti berasumsi Kompas adalah media yang cocok dengan teori analisis wacana fairclough, karena dalam pengambilan judul ia tidak secara langsung menuding Raffi

(3) Penilaian barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh Tim yang ditetapkan oleh Bupati, dan

Walaupun min keseluruhan bagi dimensi ‘Pendedahan pendidikan hak -hak wanita dalam kalangan guru pelatih’ berada tahap kurang memuaskan dan dimensi ‘ Peranan

Rata-rata persentase membran plasma utuh (MPU) spermatozoa kambing Boer juga mengalami penurunan setelah perlakuan pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas