MK : Produksi Ternak Babi dan Kuda Dosen : Dr. Ir. Salundilk, M Si
Asisten : Desmawita K Barus, S Pt, M Si Jadwal : Kamis, 07.00-10.00 WIB
PERFORMA DAN PENGUKURAN TEBAL
LEMAK PUNGGUNG TERNAK BABI
LOU AYY ALZAMAKHSYARI
D14154001
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ternak babi merupakan ternak penghasil daging yang sangat efisien, sehingga ternak babi memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi sebagai ternak potong. Selain pertumbuhan badannya yang cepat, ternak babi juga mampu memanfaatkan segala jenis limbah pertanian, tidak membutuhkan lahan pemeliharaan yang luas, dapat meningkatkan kesuburan tanah serta memiliki litter size yang tinggi. Namun hingga saat ini potensi tersebut masih belum dapat dimanfaatkan dengan baik karena adanya keterbatasan konsumen dan sistem pemeliharaan yang belum memadai. Dilihat dari segi ekonomi, babi mampu melahirkan anak dua kali per tahun atau lima kali per dua tahun, dengan jumlah anak yang dilahirkan bisa mencapai 8 ekor/induk/kelahiran (Booth 1995).
Ternak babi juga merupakan ternak yang memiliki efisiensi dalam konsumsi pakan, karena pakan yang diberikan dapat berupa ransum formulasi dan limbah produksi pertanian. Konversi pakan merupakan salah satu performa yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan pemeliharaan ternak babi, konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi untuk menghasilkan satu kilogram daging. Pertambahan bobot badan pada ternak babi harus diperhatikan untuk mengetahui perkembangan dalam manajemen pemeliharaannya. Pertambahan bobot badan juga akan mempengaruhi tebal lemak punggung pada ternak babi. Peningkatan tebal lemak punggung babi disebabkan dengan bertambahnya umur maka akan terjadi pertumbuhan organ-organ di dalam tubuh ternak berikut lemak yang ada di antara jaringan-jaringan tubuh, termasuk lemak punggung. Penimbunan lemak tubuh terjadi pada setiap tingkat umur jika energi di dalam tubuh melebihi dari kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan.
Bertambahnya umur dan bobot badan, sejalan pula dengan penimbunan lemak terutama ketebalan lemak punggung yang semakin meningkat. Seperti yang di kemukakan oleh Bee (2004), bahwa jaringan utama pada tubuh yang mengalami pertumbuhan adalah rangka, otot dan lemak. Adapun awal pertumbuhan yang cepat terjadi pada rangka kemudian daging dan akhir pertumbuhan terjadi penimbunan lemak.
1.2Tujuan
Mengetahui konversi pakan, efisiensi pakan, pertambahan bobot badan, serta mengetahui metode pengukuran tebal lemak punggung pada ternak babi baik secara manual ataupun menggunakan peralatan modern.
2
METODE KERJA
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2.2 Metode Pelaksanaan
Metode dilakukan dengan review kembali penjelasan metode yang telah diberikan pada saat praktikum tentang konversi pakan, efisiensi pakan, pertambahan bobot badan, serta mengetahui metode pengukuran tebal lemak punggung pada ternak babi manual dan modern. Mencari data melalui pustaka lain , melalui buku dan internet.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pertambahan Bobot Badan
Pertambahan bobot badan akan dipengaruhi oleh jenis pakan dan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak, untuk menghasilkan bobot badan yang maksimal dalam pemeliharaan ternak babi maka perlu diperhatikannya dua faktor tersebut. Prosedur untuk mengetahui pertambahan bobot badan perlunya dilakukan penimbangan secara detail menggunakan alat timbang. Penimbangan ternak babi biasanya dilakukan setelah kelahiran untuk mengetahui bobot awal, diketahuinya bobot awal dapat dilakukan pendugaan untuk bobot tumbuh kembangnya. Hal ini juga memerlukan sistem rekording yang baik agar keberhasilan pemeliharaan dapat tercapai. Menimbang ternak babi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Mengukur pertambahan bobot badan
Pengaplikasian penimbangan pertambahan bobot badan pada ternak babi masih cukup minim dilakukan oleh peternak. Pada umumnya peternak hanya akan menimbang ternak babi jika akan dilakukan pemasaran. Hal ini dipengaruhi oleh efisiensi waktu bekerja bagi peternak.
3.2 Konsumsi Pakan
meningkat dengan meningkatnya berat badan ternak. Jumlah pakan yang dikonsumsi juga akan bertambah dengan bertambahnya umur ternak. Temperatur juga dapat mempengaruhi jumlah konsumsi pakan harian. Pada temperatur yang tinggi ternak akan mengurangi konsumsi pakan. Tingginya kandungan serat kasar dalam ransum akan mempengaruhi daya cerna dan konsumsi ransum sekaligus mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan. Jumlah konsumsi pakan pada ternak babi berdasarkan umur fase produksi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah konsumsi pakan sesuai umur fase produksi Umur Fase
1-4 Minggu Susu Pengganti 0.02-0.05 0.25-0.5
4-8 Minggu Pre Starter 0.5-0.75 0.75-2.0
Bunting Bibit 3.00-4.50 15.0-20.0
Induk Laktasi Bibit 2.00-2.50 7.0-9.0
Jantan aktif
Sumber: Sauland Sinaga (2010)
3.3 Konversi dan Efisiensi Pakan
Efisiensi penggunaan makanan merupakan pertambahan berat badan yang dihasilkan setiap satuan ransum yang dikonsumsi. Efisiensi penggunaan makanan tergantung pada (1) kebutuhan ternak akan energi dan protein untuk pertumbuhan, hidup pokok atau fungsi lain, (2) kemampuan ternak mencerna makanan, (3) jumlah makanan yang hilang melalui proses metabolisme dan (4) tipe makanan yang dikonsumsi (Campbell dan Lasley, 1985). Faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan makanan adalah nutrisi, lingkungan, kesehatan ternak dan keseimbangan ransum yang diberikan. Efisiensi penggunaan pakan dapat digunakan sebagai parameter untuk seleksi terhadap ternak yang mempunyai pertambahan berat badan yang baik.
3.3 Mengukur Tebal Lemak Punggung
kesempatan ternak babi untuk menimbun lemak punggung dari pakan yang dikonsumsinya semakin tinggi menjadikan lemak punggung semakin tebal.
Mengukur Tebal Lemak Punggung (TLP) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan cara manual dan menggunakan alat berupa loin meter
yang merupakan cara terbarukan atau modern. Mengukur TLP secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa pengukur TLP yang terbuat dari besi tipis dengan keterangan angka seperti penggaris. Menurut Badan Standarisasi Nasional Indonesia (2013), pengukuran TLP dilakukan di beberapa titik pada bagian tubuh ternak babi yaitu, (1) di atas tulang rusuk pertama, (2) di atas tulang rusuk terakhir, (3) tepat diatas lipatan persendian paha babi pada posisi tegak. Titik pengukuran TLP dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Titik pengukuran tebal lemak punggung
Pengukuran TLP menggunakan peralatan modern dapat dilakukan menggunakan lean meter. Keuntungan pengukuran TLP dengan alat tersebut adalah mengurangi tingkat infeksi pada ternak babi jika dilakukan pengukuran TLP secara manual. Pengukuran TLP secara manual dilakukan dengan melukai ternak babi pada titik pengukuran yang sudah ditentukan. Pengukuran TLP secara modern dapat dilihat pada Gambar 3.
SIMPULAN
Performa ternak babi dapat dilakukan pengukuran diantaranya adalah pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi dan efisiensi pakan, serta pengukuran tebal lemak punggung (TLP). Hal tersebut perlu diperhatikan oleh peternak agar hasil pemeliharaan ternak babi maksimal serta keseimbangan dalam biaya produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Bee, G. 2004. Effect of Early Gestation Feeding, Birth Weigth and Gender of Progeny on Muscle Fiber Characteristics of Pig at Slaughter. Journal of Animal Science, 826:836.
Booth, W.D. 1995. Wild Boar Farming in The United Kingdom. 1995. Journal of Mountain Ecology, 3, 245-248.
[BSNI] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2013. Bibit Babi-Bagian 3: Duroc. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional Indonesia
Campbell, J. R, and Lasley, J. F. 1985. The Science of Animals that Serve Humanity. Ed. 3rd . McGraww-Hill Publication in the Agricultural Science. Daza A, D. Menoyo1, A. Olivares, G. Cordero dan C.J. López-Bote. 2007. Effect
of Iberian pig feeding system on tissue fatty-acid composition and backfat rheological properties. J. Anim. and Feed Sci. 16:408–419.