• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BPD DAN PEMERINTAH DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) DESA TAMBAK REJO TAHUN 2015 – 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NASKAH KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BPD DAN PEMERINTAH DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) DESA TAMBAK REJO TAHUN 2015 – 2020"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

NASKAH KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA BPD DAN PEMERINTAH DESA

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

(RPJMDes)

DESA TAMBAK REJO

TAHUN 2015 – 2020

Dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)

tahun 2015 – 2020 di Desa Tambak Rejo Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi

Bengkulu, maka pada hari ini Jum’at tanggal 26 Desember 2014 di Balai KP2A Desa Tambak Rejo,

telah dilakukan Rapat Pembahasan RPJMDes antara Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan

Pemerintah Desa, dan secara bersama-sama sepakat untuk menetapkan RPJMDes Tambak Rejo

tahun 2015-2020 menjadi Peraturan Desa (Perdes) Tambak Rejo, sebagaimana tertuang dalam

lampiran Naskah ini.

Demikian Naskah Kesepakatan Bersama dibuat dengan penuh tanggungjawab agar dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

KEPALA DESA

TAMBAK REJO

1.

Samingan

2.

Samiran

3.

Markuat

4.

Samsi

5.

Khusnul Khotimah

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

1. ...

2. ...

3. ...

4. ...

5. ...

(3)

PEM

EMERINTAH KABUPATEN BENGKULU U

KECAMATAN PADANG JAYA

DESA TAMBAK REJO

Alamat : Jalan Siliwangi Dusun I Desa Tambak Rejo

PERATURAN DESA TAMBAK REJO

KECAMATAN PADANG JAYA

KABUPATEN BENGKULU UTARA

NOMOR : 03 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

( RPJMDes ) TAHUN 2015-2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA TAMBAK REJO

sesuai dengan Undang-undang nomor 6 tahun 20

aturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014, maka de

anaan pembangunan yang disusun secara berjangka

ngunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk

dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) untu

untuk melaksanakan Pembangunan dalam

anaannya harus sesuai dengan daftar skala prioritas

urusan Wajib (Pendidikan, kesehatan, sarana dan

a, Lingkungan Hidup, Pemerintahan serta fisik, ekonomi

operasi dan Usaha masyarakat, maka perlu dibuat

a Menengah Desa (RPJMDes);

RPJMDes tersebut merupakan rencana strategis

2015 yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasar

an Desa yang wajib ditetapkan dengan Peraturan Desa;

sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu

Tambak Rejo tentang Rencana Pembangunan Jang

(RPJMDes) Tahun 2015-2020.

KULU UTARA

esa diwajibkan memiliki

erjangka meliputi Rencana

tuk jangka waktu 6 (enam)

untuk jangka waktu 1 (satu)

skala Desa tersebut,

oritas Pembangunan Desa

an Prasarana, Sosial dan

konomi dan sosial budaya,

uat Rencana Pembangunan

egis Pembangunan Tahun

Tujuan, Sasaran, Porgram dan

Desa;

(4)

Mengingat

: 1. Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 nomor 7);

2.

Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

3.

Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4.

Undang-undang nomor 9 tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu

(lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 19 tambahan lembaran Negara Nomor

2828);

5.

Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2014 nomor 123);

6.

Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2014 nomor 168);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Kekayaan Desa;

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 2007 tentang Kader

Pemberdayaan Masyarakat;

10.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman

Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan;

11.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa;

12.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2007 tentang Kerjasama Desa;

13.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 51 tahun 2007 tentang Pembangunan

Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat;

14.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan

Pembangunan Desa;

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 27 tahun 2006 tentang Penetapan dan

Penegasan Batas Desa;

16.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2006 tentang Pedoman

Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;

17.

Surat Menteri Dalam Negeri nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010

tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa;

18.

Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu nomor 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032;

(5)

20.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara nomor 5 tahun 2007 tentang

Pemerintahan Desa;

21.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara nomor 6 tahun 2007 tentang

Keuangan Desa; dan

22.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara nomor 6 tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

2011-2016.

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TAMBAK REJO

DAN

KEPALA DESA TAMBAK REJO

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TAMBAK REJO TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) TAHUN 2015-2020

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :

1.

Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

2.

Daerah adalah Kabupaten Bengkulu Utara.

3.

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara.

4.

Bupati adalah Bupati Bengkulu Utara.

5.

Kecamatan adalah Kecamatan Padang Jaya Camat sebagai Perangkat Daerah.

6.

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

Padang Jaya yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7.

Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan,

Pembangunan dan Kemasyarakatan.

8.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain

dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

9.

Kepala Desa dan Perangkat Desa.

10.

Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga

yang berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung

dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

(6)

Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.

12.

Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa

baik yang bersifat pengaturan maupun penetapan.

13.

Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.

14.

RPJMDes adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka

waktu 6 (enam) tahun.

15.

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa

merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

16.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APB Desa adalah rencana keuangan

tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh

Pewmerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

17.

ADD adalah Alokasi Dana Desa dana yang dialokasikan oleh Pemerintah

Kabupaten / Kota untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten / Kota.

18.

Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.

19.

Misi adalah Pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi

dapat terwujud secara efektif dan efisien.

BAB II

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJMDes

Pasal 2

(1)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tambak Rejo Tahun 2015-2020

disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I

: PENDAHULUAN

BAB II

: PROFIL DESA

BAB III : POTENSI DAN MASALAH

BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN

(2) Sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan landasan dan

pedoman bagi Pemerintah Desa untuk menyusun RPJMDes dan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) tahun 2015-2020

merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa dalam Pelaksanaan Pembangunan lima tahun di Desa

Tambak Rejo.

Pasal 4

(7)

Pasal 5

RKP Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 4 merupakan landasan dan pedoman

bagi Pemerintah Desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APB Des).

Pasal 6

Pelaksanaan Pembangunan dapat mengalami perubahan dari RPJMDes karena terjadi

bencana alam dan atau keadaan darurat lainnya, dan atau keadaan tertentu lainnya.

Pasal 7

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai teknis

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Desa.

Pasal 8

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

: Desa Tambak Rejo

Pada Tanggal : 26 Desember 2014

Kepala Desa Tambak Rejo

ALI SADIKIN

Diundangkan di : Desa Tambak Rejo

Pada Tanggal : 26 Desember 2014

Sekretaris Desa Tambak Rejo

(8)

REN CAN

DESA T

KECA

KAB

Lampiran Peraturan Desa Tambak Rejo

Tanggal 26 Desember 2014

N A PEM BAN GU N AN JAN GK

M EN EN GAH DESA

(RPJ M De s)

TAH U N 2 0 1 5 -2 0 2 0

SA TAM BAK REJO

CAM ATAN PADAN G JAYA

KABU PATEN BEN GKU LU U TARA

PROVI NSI BENGK ULU

ambak Rejo nomor 03 tahun 2014

AN GKA

EJO

YA

(9)

( i )

SAMBUTAN KEPALA DESA

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan

kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar,

pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan potensi

ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan

secara berkelanjutan. Untuk itu, Undang-Undang nomor 6 tahun 2014

menggunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu “Desa membangun” dan

“membangun Desa” yang diintegrasikan dalam perencanaan Pembangunan Desa.

Sebagai konsekuensinya, Desa menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan kewenangannya

dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota. Dokumen rencana Pembangunan

Desa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di Desa dan sebagai dasar penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan dengan

mengikutsertakan masyarakat Desa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan

kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya

masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan

penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa. Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah

Desa dan masyarakat Desa dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan

sumber daya alam Desa. Pelaksanaan program sektor yang masuk ke Desa diinformasikan kepada

Pemerintah Desa dan diintegrasikan dengan rencana Pembangunan Desa. Masyarakat Desa berhak

mendapatkan informasi dan melakukan pemantauan mengenai rencana dan pelaksanaan

Pembangunan Desa.

(10)

( ii )

Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan RPJMDes ini, terutama Tim Penyusun RPJMDes Tambak Rejo, namun demikian dalam

dokumen RPJMDes ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga harus senantiasa dikaji untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.

Terima Kasih.

Tambak Rejo, 26 Desember 2014

Kepala Desa,

(11)

( iii )

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah Nya

sehingga tim perumus RPJMDesa Tambak Rejo dapat menyelesaikan dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini dengan baik.

Penyusunan dokumen RPJMDes ini telah dibantu dan didukung oleh berbagai pihak, oleh

karena itu tim penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Bapak Drs. Waluyo, MM., selaku Camat Padang Jaya.

2.

BPD Tambak Rejo yang telah memberikan saran, bimbingan, serta dukungan dalam penyusunan

dokumen RPJMDes.

3.

Seluruh ketua RT dan Kepala Dusun yang telah membantu dalam pengumpulan data pendukung.

4.

Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemudi, tokoh perempuan dan seluruh lapisan

masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam proses persiapan dan penyusunan dokumen

RPJMDes.

5.

Seluruh jajaran Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan baik tingkat kecamatan dan kabupaten yang

telah menyampaikan informasi tentang pentingnya menyusun dokumen RPJMDes.

6.

Pihak-pihak, organisasi, lembaga, serta instansi yang telah berkontribusi dalam pembangunan di

Desa Tambak Rejo.

7.

Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan dokumen RPJMDes baik secara

langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Tim Penyusun menyadari bahwa dokumen RPJMDes yang telah disusun ini masih jauh dari

sempurna dan terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu tim penyusun mengharapkan saran dan

kritik yang membangun/konstruktif untuk dapat menyempurnakan dokumen RPJMDes ini.

Tambak Rejo, 26 Desember 2014

(12)

( iv )

DAFTAR ISI

NASKAH KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BPD DAN PEMERINTAH DESA ...

PERATURAN DESA TENTANG RPJMDes ...

SAMBUTAN KEPALA DESA ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Dasar Hukum ... 2

1.3. Pengertian ... 3

BAB II. PROFIL DESA

2.1. Kondisi Desa ... 6

2.1.1. Sejarah Desa ... 7

2.1.2. Demografi ... 8

2.1.3. Keadaan Sosial ... 9

2.1.4. Keadaan Ekonomi ... 10

2.1.5. Sarana Prasarana dan Infrastruktur ... 11

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa ... 12

2.2.1. Pembagian wilayah desa... 12

2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa ... 12

BAB III. POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi ... 14

3.2. Masalah... 16

BAB IV. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. Visi dan Misi ... 19

4.1.1. Visi ... 19

4.1.2. Misi ... 19

4.2. Kebijakan Pembangunan ... 20

4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa... 20

4.2.2. Potensi dan Masalah ... 21

4.2.3. Program Pembangunan Desa ... 24

4.2.4. Strategi Pencapaian ... 25

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ... 28

5.2. Saran ... 28

(13)

( v )

DAFTAR GAMBAR

(14)

( vi )

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Demografi Desa Tambak Rejo ... 8

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur ... 9

Tabel 2.3. Keadaan Sosial Desa Tambak Rejo ... 9

Tabel 2.4. Keadaan Ekonomi Desa Tambak Rejo ... 10

Tabel 2.5. Sarana dan Prasarana Desa ... 11

Tabel 2.6. Pembagian Wilayah Desa Tambak Rejo ... 12

Tabel 3.1. Daftar Potensi Desa Tambak Rejo ... 14

Tabel 3.2. Daftar Masalah Desa Tambak Rejo ... 16

Tabel 4.1. Potensi dan Masalah Rumusan Arah Kebijakan Pembangunan Desa ... 21

(15)

( vii )

DAFTAR LAMPIRAN

(16)

( 1 )

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai kesatuan masyarakat hukum, desa perlu

untuk selalu memikirkan bagaimana kondisi desanya dimasa yang akan datang, sehingga desa tersebut

bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumberdaya, potensi dan masalah

yang dimiliki, maka desa perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)

atau langkah-langkah yang perlu dilakukan selama 6 (enam) tahun.

Pemerintah Desa dalam menyelenggaraan urusan pembangunan desa perlu mendasarkan

pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap

terhadap perubahan. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dapat secara efektif,

efisien dan tepat sasaran dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa.

Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem perencanaan pembangunan desa yang merupakan satu

kesatuan tata cara perencanaan pembangunan desa guna menghasilkan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun maupun Rencana Kerja

Pemerintahan Desa (RKPDes) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa menggunakan pendekatan

perencanaan partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa yaitu sistem penyusunan perencanaan yang

dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dengan pembangunan desa.

Pelibatan pihak-pihak dimaksud dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa

memiliki serta tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan rencana pembangunan bagi kemajuan

desanya.

(17)

( 2 )

dengan sistem Perencanaan penyelenggaraan Negara, dan mempunyai keterkaitan serta tidak

terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan daerah. Diharapkan menjadi Dokumen

Perencanaan yang bermakna strategis sehingga dapat menjadi kerangka acuan pembangunan oleh

instansi teknis yang terkecil baik ditingkat Pemerintah Daerah Kabupaten, Provinsi maupun Nasional

yang selanjutnya akan terwujudnya Pembangunan yang lebih baik, efektif dan efisiensi.

1.2

Landasan Hukum

Penyusunan dokumen RPJM Desa Tambak Rejo didasarkan pada beberapa peraturan

perundang-undangan, antara lain :

1.

Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

nomor 7);

2.

Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

3.

Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

4.

Undang-undang nomor 9 tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (lembaran Negara

Tahun 1967 Nomor 19 tambahan lembaran Negara Nomor 2828);

5.

Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang

nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 123);

6.

Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 168);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Negaran Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan

Desa;

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat;

10.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan

Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan;

(18)

( 3 )

12.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 37 tahun 2007 tentang Kerjasama Desa;

13.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 51 tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan

Perdesaan Berbasis Masyarakat;

14.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;

15.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 27 tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas

Desa;

16.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan

Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;

17.

Surat Menteri Dalam Negeri nomor 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk

Teknis Perencanaan Pembangunan Desa;

18.

Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu nomor 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032;

19.

Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu nomor 4 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025;

20.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara nomor 5 tahun 2007 tentang Pemerintahan Desa;

21.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara nomor 6 tahun 2007 tentang Keuangan Desa; dan

22.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara nomor 6 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016.

1.3

Pengertian

1.

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(19)

( 4 )

4.

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang

melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa

berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

5.

Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan

Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh

Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

6.

Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah

dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

7.

Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk

sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

8.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah

Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.

9.

Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM

Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

10.

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta

segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan

kewajiban Desa.

11.

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang

diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah

kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

12.

Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang diterima

kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah

dikurangi Dana Alokasi Khusus.

13.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana

keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

14.

Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh

atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.

(20)

( 5 )

dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat

Desa.

16.

Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang

memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

17.

Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

18.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur

(21)

( 6 )

BAB II

PROFIL DESA

2.1.

Kondisi Desa

Desa Tambak Rejo merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Padang Jaya

Kabupaten Bengkulu Utara. Terletak kurang lebih antara 3° 25' 40,80" LS - 3° 23' 27,24" LS dan

102° 8' 21,4" BT - 102° 10' 7,32" BT. Secara administratif, wilayah Desa Tambak Rejo memiliki batas

sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya

Sebelah Selatan : Desa Suka Rami Kecamatan Air Padang

Sebelah Timur : Desa Kuro Tidur Kecamatan Arga Makmur

Sebelah Barat

: Desa Tanjung Harapan Kecamatan Padang Jaya

Luas wilayah Desa Tambak Rejo adalah 1185 Ha (11,85 km

2

) yang terdiri dari 40% berupa

pemukiman, 25% berupa daratan yang digunakan untuk lahan pertanian, serta 35% berupa lahan

budidaya perikanan. Sebagaimana wilayah tropis, Desa Tambak Rejo mengalami musim kemarau dan

musim penghujan dalam tiap tahunnya. Rata-rata perbandingan musim penghujan lebih besar daripada

musim kemarau, hal itu disebabkan karena wilayah yang masih hijau dengan vegetasi serta relatif dekat

dengan wilayah Hutan Lindung Bukit Barisan.

Jarak pusat desa dengan ibu kota kabupaten yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat

kurang lebih 12 km. Kondisi prasarana jalan poros desa yang masih berupa jalan konstruksi lapen

dengan kondisi rusak parah mengakibatkan waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor

mencapai kurang lebih 30 menit. Sedangkan jarak pusat desa dengan ibu kota kecamatan yang dapat

ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih 9 km. Kondisi ruas jalan poros desa yang dilalui juga

berupa jalan konstruksi lapen dengan kondisi rusak parah mengakibatkan waktu tempuh menggunakan

kendaraan bermotor mencapai kurang lebih 20 menit.

(22)

( 7 )

Gambar 2.1. Peta Desa Tambak Rejo

2.1.1. Sejarah Desa

Desa Tambak Rejo merupakan wilayah pemekaran dari Desa Tanjung Harapan atau yang lebih

dikenal dengan Unit 2. Pada awalnya Unit 2 dibagi menjadi dua wilayah yaitu 2A dan 2B. Seiring

dengan perkembangan waktu, jumlah penduduk serta kebutuhan akan pelayanan masyarakat maka

8

Jalan Lingkungan / Usaha Tani (teknis) Jalan Lingkungan / Usaha Tani (non teknis) Sungai

Sekolah PAUD / TK

Sekolah SD

(23)

( 8 )

tokoh masyarakat wilayah Unit 2B memperjuangkan pembentukan desa melalui proses pemekaran

desa.

Sebelum pemekaran, Unit 2B yang merupakan wilayah Desa Tanjung Harapan pada awalnya

adalah lokasi transmigrasi. Penempatan transmigran dimulai pada tahun 1978. Untuk pembagian

wilayahnya dibagi menjadi 5 (lima) yaitu RK.06, RK.07, RK.08, RK.09 dan RK.10 (RK adalah singkatan

dari Rukun Keluarga).

Pada tanggal 22 Oktober 2009, Desa Tambak Rejo diresmikan menjadi desa defenitif oleh

Bupati Bengkulu Utara Bapak Imron Rosyadi. Tambak Rejo berasal dari kata “Tambak” merupakan

penegasan bahwa sebagian besar penduduknya mempunyai usaha budidaya perikanan di tambak atau

kolam, sedangkan “Rejo” mempunyai arti Jaya dalam bahasa Jawa. Dengan penamaan Tambak Rejo

diharapkan desa ini memiliki kemajuan dan kejayaan dalam usaha budidaya perikanan.

Setelah terbentuknya Desa Tambak Rejo secara resmi, untuk Pejabat Sementara Kepala Desa

adalah Bapak Sasminto. Kantor sekaligus Balai Desa sementara menempati Balai Pertemuan KP2A

yang terletak di RT.01 RW.02 Dusun I. Pada bulan Nopember 2010 dilaksanakan pemilihan Kepala

Desa dan ditetapkan Bapak Ali Sadikin menjadi Kepala Desa.

Sejak terbentuk Desa Tambak Rejo secara resmi, telah banyak pembangunan yang

dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dalam menunjang kawasan Mina Politan,

bantuan dan pembangunan sarana prasarana budidaya perikanan telah banyak dilaksanakan.

Permasalahan telah banyak terselesaikan, tetapi karena perkembangan waktu, luas wilayah, jumlah

penduduk, dukungan potensi, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat, masih banyak program

pembangunan yang harus dilaksanakan.

2.1.2. Demografi

Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang jumlah, sturuktur dan

perkembangannya. Berdasarkan data profil desa, jumlah penduduk Desa Tambak Rejo adalah 2152

jiwa dengan komposisi tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 2.1. Demografi Desa Tambak Rejo

Jenis Kelamin

Dusun I

Dusun II

Dusun III

Jumlah

(a) (b) (c) (d) (e) = (a) + (b) + (c)

Laki-laki

346 Jiwa

317 Jiwa

453 Jiwa

1116 Jiwa

Perempuan

320 Jiwa

289 Jiwa

427 Jiwa

1036 Jiwa

Jumlah Jiwa

666 Jiwa

606 Jiwa

880 Jiwa

2152 Jiwa

Jumlah KK

198 KK

180 KK

260 KK

638 KK

(24)

( 9 )

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Klp. Umur

(tahun)

Dusun I

Dusun II

Dusun III

Jumlah

LK

PR

Jiwa

LK

PR

Jiwa

LK

PR

Jiwa

LK

PR

Jiwa

0

-

4

23

22

45

31

25

56

43

39

82

97

86

183

5

-

9

26

28

54

38

26

64

63

53

116

127

107

234

10 - 14

29

41

70

26

26

52

28

42

70

83

109

192

15 - 19

40

28

68

39

30

69

47

34

81

126

92

218

20 - 24

22

21

43

20

25

45

34

34

68

76

80

156

25 - 29

30

23

53

19

24

43

21

42

63

70

89

159

30 - 34

26

25

51

20

18

38

59

33

92

105

76

181

35 - 39

27

23

50

25

23

48

23

33

56

75

79

154

40 - 44

31

25

56

25

34

59

28

27

55

84

86

170

45 - 49

25

22

47

17

15

32

26

31

57

68

68

136

50 - 54

20

16

36

14

10

24

33

13

46

67

39

106

55 - 59

18

11

29

12

12

24

9

9

18

39

32

71

60 - 64

5

12

17

13

5

18

20

11

31

38

28

66

65 - 69

6

9

15

4

7

11

11

12

23

21

28

49

70 - 74

10

8

18

11

8

19

2

5

7

23

21

44

75 keatas

8

6

14

3

1

4

6

9

15

17

16

33

Jumlah

346

320

666

317

289

606

453

427

880

1116

1036

2152

Sumber : Profil Desa Tambak Rejo

2.1.3. Keadaan Sosial

Adanya fasilitas pendidikan yang memadai serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya

menempuh pendidikan formal maupun non formal mempengaruhi peningkatan taraf pendidikan.

Agama, kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan yang ada juga beragam. Secara detail, keadaan

sosial penduduk Desa Tambak Rejo tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.3. Keadaan Sosial Desa Tambak Rejo

No.

Uraian

Jumlah

Satuan

Keterangan

A.

Tingkat Pendidikan

1.

Belum sekolah

126 Jiwa

2.

SD / sederajat

922 Jiwa

3.

SMP / sederajat

323 Jiwa

4.

SMA / sederajat

206 Jiwa

(25)

( 10 )

No.

Uraian

Jumlah

Satuan

Keterangan

B.

Agama

1.

Islam

2054 Jiwa

2.

Kristen Katolik

7 Jiwa

3.

Kristen Protestan

21 Jiwa

4.

Hindu

0 Jiwa

5.

Budha

0 Jiwa

6.

Konghucu

0 Jiwa

Sumber : Profil Desa Tambak Rejo

2.1.4. Keadaan Ekonomi

Wilayah Desa Tambak Rejo memiliki berbagai potensi yang baik. Potensi tersebut dapat

meningkatkan taraf perekonomian dan pendapatan masyarakat. Disamping itu, lokasi yang relatif dekat

dengan Ibukota Kabupaten dan pusat kegiatan perekonomian, memberikan peluang kehidupan yang

lebih maju dalam sektor formal maupun non formal. Tabel berikut menyajikan data keadaan ekonomi

penduduk Desa Tambak Rejo.

Tabel 2.4. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Tambak Rejo

No.

Uraian

Jumlah

Satuan

Keterangan

A Kesejahteraan Sosial

1.

Keluarga Prasejahtera

156

KK

Jumlah KK = 638 KK

2.

Keluarga Prasejahtera 1

408

KK

3.

Keluarga Prasejahtera 2

58

KK

4.

Keluarga Prasejahtera 3

13

KK

5.

Keluarga Prasejahtera 3 plus

3

KK

B Mata Pencaharian

1.

Buruh Tani

492

Jiwa

2.

Petani

892

Jiwa

3.

Pedagang

14

Jiwa

4.

Tukang Kayu

4

Jiwa

5.

Tukang Batu

15

Jiwa

(26)

( 11 )

No.

Uraian

Jumlah

Satuan

Keterangan

7.

PNS

13

Jiwa

8.

TNI/Polri

1

Jiwa

9.

Pengrajin

3

Jiwa

10. Industri kecil

4

Jiwa

11. Buruh Industri

8

Jiwa

12. Kontraktor

2

Jiwa

13. Supir

12

Jiwa

14. Montir / mekanik

2

Jiwa

15. Guru Swasta

9

Jiwa

16. Lain-lain

Jiwa

Sumber : Profil Desa Tambak Rejo

2.1.5. Sarana Prasarana dan Infrastruktur

Sebagai desa yang berkembang, di Desa Tambak Rejo terdapat hasil pembangunan sarana

dan prasarana seperti tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.5. Sarana dan Prasarana Desa

No.

Sarana / Prasarana

Jumlah

Satuan

Keterangan

1.

Balai Desa

1

unit

Menumpang balai KP2A

2.

Kantor Desa

-

unit

3.

Polindes

1

unit

4.

Masjid

8

unit

5.

Musholla

4

unit

6.

Gereja

1

unit

7.

Tempat Pemakaman Umum

1

titik

8.

Pos Kamling

14

unit

Setiap RT

9.

TK / PAUD

2

unit

10.

SD / sederajat

1

unit

11.

SMP / sederajat

1

unit

12.

TPQ

9

unit

(27)

( 12 )

No.

Sarana / Prasarana

Jumlah

Satuan

Keterangan

14.

Posyandu

2

unit

15.

Jalan Hotmix

-

m’

16.

Jalan Aspal Penetrasi

11 700

m’

17.

Jalan Sirtu / Koral

4 290

m’

18.

Jalan Rabat Beton

2 700

m’

19.

Jalan Tanah

4 135

m'

Sumber : Profil Desa Tambak Rejo

2.2.

Pemerintahan Desa

2.2.1. Pembagian Wilayah Desa

Wilayah Desa Tambak Rejo dibagi menjadi 3 (tiga) Dusun. Setiap dusun dipimpin oleh Kepala

Dusun sebagai delegasi dari Kepala Desa di dusun tersebut. Pusat Desa Tambak Rejo terletak di

Dusun I. Pembagian wilayah Desa Tambak Rejo tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.6. Pembagian Wilayah Desa Tambak Rejo

No.

Pembagian Wilayah

Jumlah

Keterangan

1

Jumlah Dusun

3

2

Dusun I

Jumlah RW

2

Jumlah RT

4

Dusun II

Jumlah RW

2

Jumlah RT

5

Dusun III

Jumlah RW

2

Jumlah RT

5

Sumber : Profil Desa Tambak Rejo

2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

(28)

( 13 )

(29)

( 14 )

BAB III

POTENSI DAN MASALAH

3.1

Potensi

Untuk mendukung perencanaan dan proses pembangunan di Desa Tambak Rejo terdapat

berbagai potensi sebagaimana tersaji dalam tabel berikut :

Tabel 3.1. Daftar Potensi Desa Tambak Rejo

No.

Bidang

Potensi

A.

Pendidikan

1.

Adanya gedung sekolah Taman Kanak-kanak (TK)

2.

Adanya gedung Sekolah Dasar (SD)

3.

Adanya gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP)

4.

Adanya gedung PAUD

5.

Adanya siswa dan calon siswa TK, SD, SMP, SMA

6.

Adanya guru TK, SD dan SMP

B.

Kesehatan

1.

Adanya Poli Klinik Desa (POLINDES)

2.

Adanya gedung POSYANDU

3.

Adanya Bidan Desa

4.

Adanya sumber mata air bersih sumur gali

5.

Aktifnya kegiatan posyandu

C.

Sarana dan Prasarana

1.

Ada sungai yang memiliki batu untuk pekerjaan bangunan

2.

Adanya jalan poros desa

3.

Adanya jalan lingkungan

4.

Adanya jalan usaha tani

5.

Adanya jembatan penghubung antar dusun

6.

Adanya jembatan penghubung pemukiman ke lahan pertanian

7.

Adanya sarana irigasi

8.

Toko bangunan relatif dekat

9.

Adanya tenaga bangunan terampil

10.

Kesadaran gotongroyong cukup baik

11.

Alat berat mudah didapat dengan harga relatif murah

D.

Lingkungan Hidup

1.

Adanya bibit tanaman untuk penghijauan lingkungan desa

2.

Adanya lahan tanah desa

(30)

( 15 )

No.

Bidang

Potensi

E.

Sosial Budaya

1.

Adanya Masjid dan Musholla

2.

Adanya Gereja

3.

Adanya Pos Keamanan Lingkungan

4.

Adanya lapangan Bola Volly, Badminton dan Sepakbola

5.

Adanya kelompok Rebana

6.

Adanya kegiatan Karang Taruna

7.

Adanya pengajian rutin bulanan desa

8.

Adanya klub Bola Volly, Badminton dan Sepakbola

9.

Adanya kegiatan PKK

10.

Adanya forum Imam Khotib

11.

Adanya Tempat Pemakaman Umum

12.

Adanya guru baca Al Qur’an

13.

Adanya kegiatan TPQ di setiap dusun / RW

F.

Koperasi dan Usaha Masyarakat 1.

Kelompok SPP aktif dan lancar

2.

Adanya Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN)

3.

Adanya Koperasi dan KUBE

4.

Adanya penggilingan padi

5.

Adanya usaha meubeler

6.

Adanya usaha warung manisan

7.

Adanya kolam pemancingan

8.

Adanya pengusaha ikan dan pakan ikan

9.

Adanya usaha ayam potong / ras

10.

Adanya masyarakat pemelihara hewan ternak

11.

Adanya usaha menjahit pakaian

12.

Adanya usaha pembibitan tanaman

13.

Adanya usaha pembuatan sangkar burung

14.

Adanya usaha bengkel motor

15.

Adanya usaha keripik pisang dan keripik ubi

16.

Adanya industri kecil pabrik kerupuk

G.

Pemerintahan

1.

Struktur perangkat desa lengkap

2.

Struktur BPD lengkap

3.

Sarana kantor desa cukup memadai

4.

Adanya kendaraan dinas roda dua

I.

Pertanian

1.

Banyaknya kolam budidaya ikan

(31)

( 16 )

No.

Bidang

Potensi

3.

Adanya lahan pesawahan dan palawija

4.

Adanya lahan kebun karet dan kelapa sawit

5.

Adanya petani penggarap

6.

Adanya buruh tani

J.

Pariwisata

1.

Adanya lapangan yang bisa digunakan area hiburan umum

2.

Adanya tempat pemancingan umum

Sumber : Data Pengkajian Keadaan Desa

3.2

Masalah

Berdasarkan pengkajian keadaan desa, masalah yang terdapat di Desa Tambak Rejo tersaji

dalam tabel berikut.

Tabel 3.2. Daftar Masalah Desa Tambak Rejo

No.

Bidang

Masalah

A.

Pendidikan

1.

Masih adanya anak putus sekolah pendidikan dasar

2.

Tidak tersedia perpustakaan desa

3.

Tidak adanya honor guru PAUD / TK dan TPQ

4.

Kurangnya ruang belajar di SD

5.

Kurangnya pengusaan aplikasi komputer bagi murid SMP

6.

Ruang belajar gedung TK kurang memadai

B.

Kesehatan

1.

Adanya masyarakat yang tidak memiliki MCK

2.

Sulit memperoleh air bersih pada musim kemarau

3.

Program BPJS Kesehatan belum merata di masyarakat

4.

Belum dikembangkannya TOGA

5.

Kurangnya pelayanan kesehatan bagi lansia

6.

Kurangnya tenaga medis di polindes

C.

Sarana dan Prasarana

1.

Jalan lingkungan sulit dilalui pada waktu hujan

2.

Jalan poros desa rusak parah

3.

Jalan usaha tani sulit dilalui pada waktu hujan

4.

Tidak tersedianya jaringan telpon / speedy / internet

5.

Adanya pemukiman yang tidak tersentuh jaringan listrik

6.

Bendungan untuk suplay air ke kolam masih non teknis

7.

Saluran irigasi untuk pengairan kolam masih non teknis

(32)

( 17 )

No.

Bidang

Masalah

D.

Lingkungan Hidup

1.

Adanya masyarakat yang membuang sampah ke saluran

irigasi

2.

Adanya genangan air di tepi dan badan jalan ketika hujan

E.

Sosial Budaya

1.

Adanya perjudian / sabung ayam tersembunyi

2.

Adanya mesjid / musholla yang belum memadai

3.

TPQ tidak mempunyai tempat khusus

4.

Terkadang terjadi tidakan kejahatan pencurian

5.

Generasi muda kurang partisipatif dalam musyawarah desa

6.

Masih ada penyandang cacat belum mendapatkan santunan

7.

Ada rumah masyarakat yang tidak layak huni

8.

Acara keagamaan kurang diminati oleh pemuda / pemudi

F.

Koperasi dan Usaha Masyarakat 1.

Kurangnya jumlah pinjaman untuk kelompok SPP

2.

Kurangnya pembinaan terhadap POKDAKAN

3.

Pembudidaya ikan masih ketergantungan modal dengan

pengusaha ikan

4.

Adanya usaha masyarakat tidak memiliki ijin usaha

5.

Bengkel motor tidak memiliki mekanik bersertifikat

6.

Belum dikembangkannya usaha peternakan itik

7.

Belum dikembangkannya usaha pengolahan hasil perikanan

dan peternakan oleh masyarakat

8.

Kurangnya kelompok usaha perempuan

G.

Pemerintahan

1.

Kinerja perangkat desa dan BPD belum memadai

2.

Administrasi desa belum tertata dengan baik

3.

Kuranganya penguasaan teknologi informasi dan aplikasi

komputer oleh perangkat desa

4.

Ada masyarakat yang belum memiliki Kartu Keluarga

5.

Ada masyarakat yang belum memiliki e-KTP

6.

Tidak tersedianya Balai Desa

7.

Tidak tersedianya balai dusun di setiap dusun

8.

Minimnya insentif perangkat desa dan BPD

9.

Sarana kantor desa masih kurang memadai / darurat

10.

Dana untuk operasional kantor desa belum memadai

11.

Insentif pemerintahan desa masih kurang

I.

Pertanian

1.

Pupuk bersubsidi sulit diperoleh

(33)

( 18 )

No.

Bidang

Masalah

3.

Masih adanya lahan pertanian yang tidak digarap (lahan tidur)

4.

Adanya virus ikan pada musim tertentu

5.

Harga pakan ikan tinggi

6.

Belum adanya koperasi yang melayani pembelian hasil

pertanian masyarakat

9.

Belum dikembangkannya usaha pengolahan hasil perikanan

dan peternakan

J.

Pariwisata

1.

Lokasi pemancingan umum belum memadai

2.

Tidak tersedianya tempat penyelenggaraan hiburan umum

Sumber : Data Pengkajian Keadaan Desa

(34)

( 19 )

BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1

Visi dan Misi

4.1.1 Visi

Berdasarkan analisis terhadap kondisi obyektif dan potensi yang dimiliki Desa Tambak Rejo

dengan mempertimbangkan kesinambungan pembangunannya, maka visi Desa Tambak Rejo tahun

2015-2020 adalah sebagai berikut :

MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA YANG RELIGIUS DAN INTELEKTUAL

MELALUI PENINGKATAN USAHA PERIKANAN BUDIDAYA

Visi tersebut memiliki 4 (empat) pokok pikiran yang diuraikan sebagai berikut :

§

Sejahtera

, yaitu merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat Desa Tambak Rejo yang

terbebas dari ketergantungan dan ketertinggalan terutama dalam pemenuhan kebutuhan

hidupnya baik primer maupun sekunder.

§

Religius

, yaitu merupakan cita-cita dan perwujudan masyarakat Desa Tambak Rejo yang

memiliki akhlak mulia dengan meletakan pondasi agama sebagai landasan dalam berpikir dan

bertindak dalam segala aspek kehidupan.

§

Intelektual

, yaitu kondisi pemerintah desa dan masyarakat desa dengan sumberdaya manusia

yang cerdas dan berkualitas serta berbudi pekerti yang luhur.

§

Pengembangan Potensi Usaha Perikanan Budidaya

, yaitu target dan sasaran prioritas

pembangunan di bidang usaha perikanan budidaya sebagai potensi unggulan desa.

4.1.2 Misi

Untuk mencapai visi Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang Religius dan Intelektual melalui

Peningkatan Usaha Perikanan Budidaya

tersebut diatas, Desa Tambak Rejo telah menetapkan misi

sebagai berikut :

1.

Mewujudkan perekonomian masyarakat yang tangguh dan berdaya saing berbasis potensi lokal

2.

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dan sarana umum

(35)

( 20 )

4.2

Kebijakan Pembangunan

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Arah kebijakan pembangunan Desa Tambak Rejo yang dituangkan dalam RPJMDes tahun

2015–2020 merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan visi dan misi desa. Arah kebijakan adalah

pedoman untuk menjabarkan rumusan misi desa agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan

sasaran dalam setiap tahapan pembangunan selama 6 (enam) tahun. Secara operasional, penyusunan

arah kebijakan pembangunan Desa Tambak Rejo tahun 2015-2020 didasarkan pada tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai, dimana tujuan dan sasaran tersebut merupakan langkah operasional dari

setiap misi desa. Arah kebijakan pembangunan Desa Tambak Rejo berdasarkan misi desa adalah

sebagai berikut :

1.

Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya Saing Berbasis Potensi

Lokal

a.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan, pertanian dan perkebunan

b.

Meningkatkan permodalan dan pemasaran produksi perikanan, pertanian dan perkebunan

c.

Meningkatkan teknologi, sarana dan prasarana perikanan, pertanian dan perkebunan

2.

Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur dan Sarana Umum

a.

Pembangunan dan peningkatan prasarana umum, pendidikan, kesehatan dan prasarana

ekonomi produktif

b.

Pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan

prasarana umum, pendidikan, kesehatan dan prasarana ekonomi produktif

c.

Pendataan dan inventarisir hasil pembangunan infrastruktur

3.

Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Amanah dan Berakhlak Mulia

a.

Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan agama

b.

Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama

c.

Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam pembangunan desa

d.

Peningkatan apresiasi budaya dan prestasi olahraga

4.

Memfasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana serta Kesadaran Pendidikan

a.

Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini

b.

Mengusahakan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar

c.

Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan nonformal

5.

Memfasilitasi Pengembangan dan Peningkatan Hasil Perikanan Budidaya

(36)

( 21 )

c.

Penyusunan regulasi desa perlindungan wilayah perikanan

d.

Pengembangan kemitraan dan investasi

e.

Pengembangan produk olahan hasil perikanan budidaya

6.

Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

a.

Pembangunan sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan desa

b.

Peningkatan profesionalisme, netralitas dan kesejahteraan pemerintahan desa

c.

Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa

d.

Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur

e.

Penerapan standar pelayanan minimal dalam memberikan pelayanan masyarakat desa

f.

Meningkatkan pengembangan peralatan teknologi informasi dan komunikasi dalam

memberikan pelayanan publik

4.2.2 Potensi dan Masalah

Dalam menentukan rumusan arah kebijakan pembangunan desa terdapat potensi dan masalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1. Potensi dan Masalah Rumusan Arah Kebijakan Pembangunan Desa

No.

Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Potensi

Masalah

Mewujudkan Perekonomian Masyarakat yang Tangguh dan Berdaya Saing Berbasis Potensi Lokal

1

Meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksi perikanan, pertanian dan

perkebunan

Hasil perikanan, pertanian dan

perkebunan cukup memadai

Harga hasil pertanian dan

perikanan tidak relevan

2

Meningkatkan permodalan dan

pemasaran produksi perikanan,

pertanian dan perkebunan

Lahan budidaya perikanan,

pertanian dan perkebunan

yang baik, kelompok tani dan

Pokdakan

Kurangnya permodalan,

minimnya akses pemasaran,

harga hasil produksi rendah

3

Meningkatkan teknologi, sarana dan

prasarana perikanan, pertanian dan

perkebunan

Besarnya dukungan

pemerintah daerah, lahan

budidaya perikanan, pertanian

dan perkebunan yang baik,

kelompok tani dan Pokdakan

Dibutuhkan biaya tinggi,

kurangnya pembinaan

pemanfaat, tidak merata

pembangunan

Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur dan Sarana Umum

1

Pembangunan dan peningkatan

prasarana umum, pendidikan, kesehatan

dan prasarana ekonomi produktif

Adanya pemanfaat, adanya

tenaga profesional, adanya

kegiatan

(37)

( 22 )

No.

Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Potensi

Masalah

2

Pemberdayaan masyarakat dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan

dan pemeliharaan prasarana umum,

pendidikan, kesehatan dan prasarana

ekonomi produktif

Adanya pemanfaat, adanya

tenaga profesional, adanya

kegiatan

Kesadaran masyarakat

rendah

3

Pendataan dan inventarisir hasil

pembangunan infrastruktur

Adanya hasil pembangunan,

adanya tenaga profesional

Tata kelola yang belum

maksimal

Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Amanah dan Berakhlak Mulia

1

Peningkatan kualitas pemahaman dan

pengamalan agama

Adanya kegiatan pengajian

bulanan desa, adanya forum

Imam Khotib, adanya tempat

kegiatan keagamaan

Kurang / tidak adanya

insentif pengelola, adanya

pengaruh budaya tidak baik

2

Peningkatan kualitas kerukunan umat

beragama

Adanya tokoh-tokoh agama,

adanya kegiatan

Pembinaan dan perhatian

dari pemerintah kurang

3

Peningkatan partisipasi dan peran aktif

pemuda dalam pembangunan desa

Adanya pemuda / pemudi

berkualitas, adanya kegiatan

pembangunan

Kurangnya kepedulian

masyarakat

4

Peningkatan apresiasi budaya dan

prestasi olahraga

Adanya kesenian budaya,

adanya kegiatan olahraga,

adanya minat dan bakat

Kurangnya sarana

penunjang

Memfasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana serta Kesadaran Pendidikan

1

Peningkatan sarana dan prasarana

pendidikan anak usia dini

Adanya gedung Sekolah

PAUD, adanya tenaga

pengajar, adanya taman

bacaan bagi anak usia dini

Tempat belajar siswa

kurang, masih kurangnya

sarana penunjang dan

insentif guru PAUD, serta

sarana bermain anak di

PAUD

2

Mengusahakan pembangunan sarana

dan prasarana pendidikan sekolah dasar

Adanya gedung SD, adanya

tenaga pengajar

Mutu pendidikan SD masih

minim

3

Peningkatan kualitas dan relevansi

pendidikan nonformal

Adanya taman bacaan,

adanya para lulusan

pendidikan tinggi yang belum

memiliki pekerjaan mengikat

untuk menjadi tenaga pengajar

non formal

Kurangnya sarana

penunjang

Memfasilitasi Pengembangan dan Peningkatan Hasil Perikanan Budidaya

1

Pengembangan dan penguatan

Kelompok Pembudidaya Ikan

(POKDAKAN)

Adanya Pokdakan, adanya

SDM berkualitas

(38)

( 23 )

No.

Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Potensi

Masalah

2

Pembangunan sarana prasarana

penunjang perikanan budidaya

Adanya lahan budidaya

perikanan,

Pengairan kolam perikanan

kurang optimal, terbatasnya

pendanaan dan bantuan

dari pemerintah

3

Penyusunan regulasi desa perlindungan

wilayah perikanan

Adanya peraturan pemerintah

tentang larangan memancing

di sekitar wilayah kolam

perikanan

Belum adanya ketegasan

mengenai larangan

memancing di sekitar

wilayah perkolaman,

4

Pengembangan kemitraan dan investasi

Adanya sistem bagi hasil

maupun peminjaman modal

oleh agen kepada petani ikan

Informasi masih kurang

diserap warga, belum

adanya investor yang masuk

ke desa

5

Pengembangan produk olahan hasil

perikanan budidaya

Adanya limbah hasil panen

ikan yang dapat dibuat

menjadi produk unggulan desa

Tingginya harga pakan ikan

tidak relevan dengan harga

jual hasil perikanan, belum

termanfaatkannya limbah

hasil panen ikan

Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

1

Pembangunan sarana dan prasarana

penyelenggaraan pemerintahan desa

Perangkat desa lengkap,

adanya tenaga profesional,

adanya musyawarah desa

Membutuhkan biaya tinggi,

sarana dan prasarana

penunjang lainnya masih

kurang

2

Peningkatan profesionalisme, netralitas

dan kesejahteraan pemerintahan desa

Perangkat desa lengkap

Kurangnya pemahaman

tupoksi, kurangnya inserntif

perangkat desa, minimnya

pendapatan desa,

kurangnya penguasaan

teknologi informasi dan

aplikasi komputer

3

Mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan desa

Perangkat desa lengkap,

adanya buku kas dan

keuangan desa

Tata kelola yang belum

maksimal, kurangnya

pemahaman tupoksi,

kurangnya penguasaan

teknologi informasi dan

aplikasi komputer

4

Meningkatkan kompetensi dan

profesionalisme SDM aparatur

Adanya masyarakat dengan

SDM berkualitas

Kurangnya pemahaman

tupoksi, kurangnya inserntif

perangkat desa, kurangnya

penguasaan teknologi

informasi dan aplikasi

komputer

5

Penerapan standar pelayanan minimal

dalam memberikan pelayanan

masyarakat desa

Adanya kantor desa darurat,

perangkat desa lengkap

Gambar

Gambar 2.1. Peta Desa Tambak Rejo
Tabel 2.1. Demografi Desa Tambak Rejo
Tabel 2.2.
Tabel 2.4. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Tambak Rejo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Profil Kesehatan juga dimanfaatkan sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja dari penyelenggaraan

Dari ketentuan Undang-Undang diatas sangat jelas kalau suatu yayasan yang dalam Undang-Undang BHP masuk dalam badan hukum pendidikan penyelenggara harus

Pengaruh Upah Minimum Kota Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Sedang dan Besar Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Berdasarkan hasil penelitian, UMK (X3) menunjukkan

dengan ini menyatakan bahwa jika sanksi pembatalan pemberian insentif sebagaimana dimaksud Pasal 32 ayat 5 (lima) dan 6 (enam) Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor

bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 Tahun 2011

Sasaran dari penulisan ini adalah melakukan redesain kampus MSD Yogyakarta yaitu dengan penggabungan 2 bangunan eksisting kampus menjadi 1 bangunan yang lebih

(3) Pengaturan hasil sewa sebagaimana dimakud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah untuk Rusunawa yang dibangun di atas tanah milik negara

Simpulan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi menurut pandangan Prinsip kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh