• Tidak ada hasil yang ditemukan

c. Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer. - JENIS DSS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "c. Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer. - JENIS DSS"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya

merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solver yang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model

matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).

DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.

DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka

JENIS DSS

Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

1. Retrive information element (mengambil elemen informasi) 2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)

3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapafiles) 4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)

5. Propose decision (mengusulkan keputusan) 6. Make decisions (membuat keputusan)

TUJUAN DSS

Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :

1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.

2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.

3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi.

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.

Fungsi DSS bagi seorang manajer antara lain:

(2)

b. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajerdan bukan dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

c. Meningkatkan efktiftas keputusan yang diambil manajer.

Keputusan strategis adalah keputusan yang dibuat oleh Manajemen Puncak (Top

Management). Keputusan ini bercirikan pada masalah ketidakpastian terutama yang berorientasi pada masa datang. Informasi yang dibutuhkan pada keputusan strategis ini adalah informasi strategis. Hasil keputusan yang diambil biasanya berpengaruh pada keseluruhan organisasi. Contoh dari keputusan ini misalnya, keputusan mengenai perluasan usaha, penentuan jalur produk dan diversifkasi produk.

Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase: a. Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukkan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifkasikan masalah.

b. Design

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

c. Choice

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan : 1. Proses perumusan/identifkasi persoalan keputusan

2. Penetapan parameter serta variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan

3. Pembuatan penetapan alternatif-alternatif pemecahan persoalan atau keputusan 4. Menetapkan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik 5. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Manajer yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungansebagai berikut:

1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar

2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak

keputusan dalam jangka waktu yang singkat.

3. Model memberikan daya peramalan

4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.

5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.

6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

(3)

8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer

yang kurang berpengalaman.

9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.

10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer

untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:

1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak

dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.

2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model

yang lebih kompleks secara pribadi

CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM

J.1 PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM

Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) .

Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM

Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op. Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004.

Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.

(4)

Sumber :

http://anhar-sib39.blogspot.com/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-pttelkom.html

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pelaksanaan supervisi individual mengikuti kebenaran teori yang ada akhirnya kemampuan guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran 5M sesuai kurikulum

berlari dengan lutut diangkat tinggi diikuti akselarasi lari cepat B. lari cepat dengan

Melayani konsultasi dari siswa dan orang tua berkenaan dengan aktivitas dan materi belajar siswa semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

dengan object oriented hypermedia design method (OOHDM) untuk membantu tugas admin inputkan data guru, inputkan data siswa, validasi nilai yang telah diinputkan oleh guru, input

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku Nomor 7 Tahun 2004 tanggal 17 September 2004 tentang Persetujuan terhadap Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya, Surat

14 Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945; Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-hak Anak.. Susunan Organisasi KPAI terdiri atas 1 orang ketua, 2 orang wakil ket- ua,

Oleh karena itu untuk menjadi seorang pelatih dalam lembaga beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate cabang Kota Semarang tidaklah berbeda dengan ketentuan

Apakah tanpa intervensi CBIA (kelompok kontrol) pada ibu-ibu kelompok BKB dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik yang rasional