• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Siste

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Perusahaan yang Menggunakan Siste"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Sistem DSS

Perusahaan yang Menggunakan Sistem DSS

Pengertian DSS

DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung

pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil

keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk

mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).

DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan

komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.

DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Sistem DSS

(2)

pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan.

Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk

mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) .

Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.

Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan

menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung

ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.

Visi

To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services (TIMES) Player in the Region

Misi

(3)

Contoh 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)

Abstract

Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Pendahuluan

Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam

penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen). DSS menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi

perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat

(4)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) merupakan salah satu jenis sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis evidence. Secara hirarkis, DSSbiasanya dikembangkan untuk pengguna pada tingkatan manajemen menengah dan tertinggi. Dalam pengembangan sistem informasi, DSS baru dapat

dikembangkan jika sistem pengolahan transaksi (level pertama) dan sistem informasi manajemen (level kedua) sudah berjalan dengan baik.

DSS yang baik harus mampu menggali informasi dari database, melakukan analisis serta memberikan interpretasi dalam bentuk yang mudah dipahami dengan format yang mudah untuk digunakan (user friendly). DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan computer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi, ini merupakan sistem pendukung berbasis computer yang dapat membantu dalam mengambil suatu keputusan dari masalah-masalah yang semi terstriktur maupun tak terstruktur. Terkadang istilah DSS digunakan untuk menggambarkan sembarang sistem yang terkomputerisasi.

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System), sistem informasi yang dapat menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, serta output dari model matematika dan sistem pakar. DSS ini digunakan untuk memilih supplier yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria yang diprioritaskan seperti ketepatan waktu, kualitas, harga, dan sebagainya.

PEMBAHASAN/ISI

Jenis - Jenis DSS

Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Mengambil elemen-elemen informasi. b. Menaganalisis seluruh file.

c. Menyiapkan laporan dari berbagai file. d. Memperkirakan dari akibat keputusan. e. Mengusulkan keputusan.

(5)

TUJUAN DSS :

1. Membantu dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur. 2. Mendukung dalam penilaian bukan mencoba menggantikannya.

3. Meningkatkan effektifitas dalam pengambilan keputusan daripada efisiensinya.

Tahapan Dalam Pengambilan Keputusan dalam Decision Support System

1. Tahap Pemahaman

Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data à mengolah data à mengujinya à menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah à mencari solusi à bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.

2. Tahap Perancangan

Sebuah proses pengembangan, analisis dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang mungkin untuk di ambil/ di lakukan à Identifikasi dan mengevaluasi alternative

3. Tahap Pemilihan

Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya à memilih solusi terbaik

4. Tahap Penerapan

Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk

menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi à Menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut.

Jenis Keputusan

(6)

· Keputusan Terprogram: bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.

Permasalahan

· Masalah terstruktur

terdapat pada 3 tahap (pemahaman, perancangan dan pemilihan) Contoh masalah terstruktur : perencanaan jangka pendek, laporan personal, sistem distribusi, dan lokasi warehouse

· Masalah tidak terstruktur

tidak terdapat dalam 4 tahap contoh masalah tak terstruktur adalah pemilihan cover untuk sebuah masalah, recruitment executive, perencanaan proyek,dll.

· Masalah semi terstruktur

Biasanya terdapat dalam satu atau dua tahap .

Model

Model DSS terdiri dari: 1. Model matematika. 2. Database.

3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk

menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.

Dampak Pemanfaatan DSS

(7)

b. Problem yang kompleks dapat diselesaikan. c. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

d. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.

e. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.

f. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yanglebih efektif.

g. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagibeberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.

h. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Faktor Pendukung DSS

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh : a. Faktor teknologi

b. Faktor kompleksitas struktural c. Faktor pasar internasional d. Faktor stabilitas politik e. Faktor konsumerisme

f. Faktor intervensi pemerintah

g. Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut, h. Faktor gaya pengambilan keputusan dan

i. Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta j. Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu k. berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil

(8)

Clinical Decision Support System (CDSS) merupakan suatu sistem elektronik maupun non-elektronik yang didesain untuk membantu klinisi secara langsung dalam mengambil keputusan klinik [1]. Pada

penggunaan CDSS yang berbasis elektronik memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan non-elektronik, apalagi jika sudah terintegrasi dengan rekam kesehatan elektronik.

Ada beberapa keunggulan computer based CDSS diantaranya adalah kapasitas penyimpanan knowledge based dan kecepatan menganalisa dalam memberikan rekomendasi kepada klinisi dalam bentuk alert atau peringatan. Pada Umumnya CDSS elektronik mengkombinasikan karakteristik klinis dan demografis pasien secara individual dengan basis pengetahuan elektronik (computerized knowledge base), yang kemudian secara otomatis menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk bahan pertimbangan klinisi, baik dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang menggunakan.

Pada hakekatnya, pemanfaatan CDSS dalam dunia kesehatan ialah ditujukan untuk meningkatkan performance pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis, yang pada dasarnya memiliki beban kognitif (cognitive load) yang cukup tinggi dalam melayani sejumlah pasien yang memiliki latar belakang, diagnosis dan karakter klinis yang berbeda-beda.

Komponen-komponen dalam Clinical Decision Suporrt System (CDSS) 1. Data base

yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer.Database ini menghimpun berbagai jenis data baik yang berasal dari pasien, obat (jenis, dosis, indikasi, kontraindikasi dll), dokter/perawat dll.

2. Knowledge base:

merupakan kumpulan pengetahuan kedokteran yang merupakan sintesis dari berbagai literatur, protokol klinik (clinical guidelines), pendapat pakar maupun hasil penelitian lainnya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer.

3. Instrumen : adalah alat yang dapat mengumpulkan data klinis seperti: alat pemeriksaan laboratorium, EKG, radiologis dan lain-lain. Keberadaan instrumen dalam suatu SPKK tidak mutlak. 4. Mesin inferensial (inference engine)

merupakan program utama dalam suatu SPKK yang mengendalikan keseluruhan sistem, mulai dari menangkap informasi yang berasal dari pasien, mengkonsultasikannya dengan knowledge base dan memberikan hasil interpretasinya kepada pengguna.

(9)

adalah tampilan program komputer yang memungkinkan pengguna berkonsultasi untuk memasukkan data, memilih menu hingga mendapatkan hasil baik berupa teks, grafis, sinyal, simbol dan bentuk interaktivitas lainnya. Interaktivitas dapat bersifat aktif-otomatis maupun pasif.

Penerapan CDSS

Clinical Decision Support System (CDSS) sudah mulai diterapkan di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan baik di Rumah sakit maupun di Apotek.

Secara umum, fungsi SPKK dapat dilihat pada Randolph et al. 1999 berikut:

Function

Example Alerting

Highlighting out-of-range laboratory value Reminding

Reminding the clinician to schedule mammogram Critiquing

Rejecting an electronic order Interpreting

(10)

Predicting risk of mortality from a severity-of-illness score Diagnosing

Listing the differential diagnosis for patient with chest pain Assisting

Tailoring the antibiotic choices for liver transplantation and renal failure Suggesting

Generating suggestions for adjusting the mechanical ventilator

Tabel 1. Function of computer-based clinical decision support system from Randolph et al, 1999 [2].

Sebagai contoh Clinical Decision Support System (CDSS) yang berkaitan dengan peresepan. Fungsi-fungsi SPKK tersebut antara lain

a) Pengecekan alergi obat pada pasien-pasien tertentu

b) Membantu penentuan dosis obat pada pasien kondisi tertentu seperti pasien anak, pasien kelainan fungsi ginjal, pasien dengan kelainan fungsi hati dll.

c) Pengecekan duplikasi peresepan obat pada multiple prescription d) Peringatan interaksi antar obat

e) Pengecekan interaksi obat dan kondisi fisiologis tubuh. Sebagai contoh antara lain sistem pengingat yang bersifat prefentif dimana tenaga kesehatan diingatkan (alert) terhadap peningkatan kadar kreatinin saat meresepkan obat yang mengandung aminoglikosida pada pasien rawat inap.

Penerimaan Clinical Decision Support System (CDSS) oleh klinisi

(11)

perilaku tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan [5]. Namun demikian, secara praktis masih sedikit tenaga medis yang memanfaatkan sistem ini dalam pelayanan medis di lapangan walaupun SPKK sudah diwacanakan sejak tahun 70an. Hal ini terkait dengan kurangnya penerimaan klinis terhadap sistem CDSS.

Dampak penggunaan CDSS

Sebuah penelitian mengungkapkan adanya penghematan 30% biaya pengobatan dari penggunaan CDSS untuk peresepan obat [6]. Namun demikian, membangun sebuah CDSS mampu menyedot biaya yang cukup signifikan dan membebani pengguna, seperti membeli lisensi perangkat lunak. Pertimbangan implementasi CDSS perlu menghitung unit biaya (unit cost) dari penggunaan CDSS tersebut.

Banyak hasil penelitian terkait CDSS menunjukkan manfaat yang positif bagi pasien. Selain meningkatkan keselamatan (patient-safety), seperti penurunan sampai 50% medication error yang terjadi di rumah sakit. Secara tidak langsung penggunaan CDSS memperbaiki mutu dan standar pelayanan kesehatan oleh tenaga medis yang bersangkutan [1, 4, 5]. Namun demikian, sisi lain CDSS membuat tenaga medis, terutama dokter kehilangan kontrol akan praktek klinis yang dia sendiri dilakukan. Dokter akan merasa terkontrol dan mungkin terintimidasi, terutama dengan fungsi peringatan (alert) yang berkali-kali muncul saat klinisi melakukan pelayanan medis [7].

Tantangan dalam implementasi CDSS

Dunia medis merupakan bidang yang dinamis. Perubahan yang terjadi bisa sangat cepat sehingga berdampak pada penggunaan standar pelayanan medis yang menjadi tulang punggung dari pengembangan CDSS. Alur kerja bidang kesehatan juga sangat kompleks dan subjektif berdasarkan kasus-per-kasus. Hal ini menyebabkan pengembangan CDSS terbatas pada kasus-kasus tertentu yang memiliki prosedur medis yang relatif lebih konstan, seperti CDSS pada sistem peresepan dan CDSS pada interpretasi hasil echocardiograph. Untuk itu perlu dikembangkan lebih lanjut terhadap kasus-kasus lain atau guideline lain yang signifikan mampu mengurangi medical error.

(12)

Contoh 3

Manfaat DSS bagi Perusahaan PT.TELKOM BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Kami menulis Makalah ini, karena Kami tertarik dengan metode DSS yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan. Karena menurut kami DSS sangat bermanfaat bagi

perusahaan dan memudahkan pengembangan bisnis PT.Telkom.

B. Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini membahas tentang Telkom E-service dan Penerimaan Peserta Co-op pada PT.TELKOM dengan menggunakan DSS(Decision Support System), adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:

Mendefinisikan DSS (Decision Support System) Mendefinisikan Jenis DSS

Mendefinisikan Tujuan DSS

Mendefinisikan Alasan Perusahaan Menggunakan DSS dalam skala Besar Mendefinisikan Manfaat DSS bagi Perusahaan

Mendefinisikan Sejarah DSS (Decision Support System) Mendefinisikan Faktor Pendukung DSS

Mendefinisikan Pembuat Keputusan Pengembangan DSS

(13)

11. Simpulan dari Makalah

C. Metode Pengumpulan Data

Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau Informasi-informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B.

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI DSS

DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil

keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk

mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).

(14)

DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka

B. JENIS DSS

Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

Retrive information element (mengambil elemen informasi) Analyze enteries fles (menganalisis semua file)

Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files) Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)

Propose decision (mengusulkan keputusan) Make decisions (membuat keputusan)

DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:

1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.

2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif),

komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.

3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.

(15)

C. TUJUAN DSS

Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :

Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi.

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.

D. ALASAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN DSS DALAM SKALA BESAR

E. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN

Meningkatkan efisiensi pribadi

Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi)

Memfasilitasi komunikasi antarpribadi

Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan Meningkatkan pengendalian organisasi

Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi

(16)

· Kebutuhan akan informasi yang akurat.

· DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. · Kebutuhan akan informasi baru.

· Manajemen diamanahi DSS.

· Penyediaan informasi yang tepat waktu. · Pencapaian pengurangan biaya.

10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.

11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. 12. Mengurangi kebutuhan akan training.

13. Meningkatkan kontrol manajemen. 14. Memfasilitasi komunikasi.

15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user. 16. Mengurangi biaya.

17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.

F. SEJARAH DSS (Decision Support System)

Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam

(17)

mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen)

FAKTOR PENDUKUNG DSS :

a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif. b. Mudah digunakan (user friendly).

c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.

H. PEMBUATAN KEPUTUSAN

Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan yaitu Simon dan Mintzberg.

1. Keputusan menurut Simon

Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.

Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.

(18)

Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :

Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan.

Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.

Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada. Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan

2. Keputusan Menurut Mintzberg

Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.

Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :

Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.

Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.

Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.

(19)

Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu: 1. Database

2. Model Base 3. Software System

Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya

I. CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM

J.1 PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM

Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat

membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.

Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan

(20)

ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.

J.2 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).

Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.

Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.

Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.

Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)

BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN

(21)

bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan

menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.

DAFTAR PUSTAKA

1. Russell, J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal of Management in Engineering, 6, No. 1, 1990.

2. Russel, J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and Their Impact”, Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992.

3. Russell, J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure Prior to Contract Award”, Journal of Construction Engineering and Management, 118, No. 4, 1992.

4. Turban, E., Decision Support System and Expert System Management Support Systems, Prentice- Hall International, inc, 1995.

5. Russell, J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor Prequalification”, Journal of Management in Engineering, 4, No. 2, 1998.

6. Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Evaluating Prequalification Criteria in Contractor Selection”, Building and Environment, Vol. 29 No. 4, 1994.

7. Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Factors Influencing U.K. Construction Clients’ Choice of Contractor”, Building and Environment, Vol. 29 No. 2, 1995.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu untuk menjadi seorang pelatih dalam lembaga beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate cabang Kota Semarang tidaklah berbeda dengan ketentuan

Apakah tanpa intervensi CBIA (kelompok kontrol) pada ibu-ibu kelompok BKB dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan antibiotik yang rasional

14 Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945; Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-hak Anak.. Susunan Organisasi KPAI terdiri atas 1 orang ketua, 2 orang wakil ket- ua,

Dengan pelaksanaan supervisi individual mengikuti kebenaran teori yang ada akhirnya kemampuan guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran 5M sesuai kurikulum

Melayani konsultasi dari siswa dan orang tua berkenaan dengan aktivitas dan materi belajar siswa semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Beradasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor city branding Bandung Smart City terhadap Personal Branding

Limbah cair : Darah, abses, ketuban, urine, air cucian Sumber limbah dari Spoel hok, wastafel dan bak Semua hasil limbah yang ada dalam gedung

a) Definisi Konseptual : Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro berinvestasi adalah mendorong atau keinginan mahasiswa untuk