• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Dapat Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Terhadap Risiko Belanja Online Pada Lazada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Dapat Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Terhadap Risiko Belanja Online Pada Lazada"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

2734

Analisis Faktor-Faktor Yang Dapat Meningkatkan Kepercayaan

Konsumen Terhadap Risiko Belanja

Online

Pada Lazada

Candra Emelia Fransisca1, Ari Kusyanti2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1

cvransisca@gmail.com,

2

kusyanti.ari@gmail.com,

3

admherlambang@gmail.com

Abstrak

Lazada merupakan perintis e-commerce (online shopping) di beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang menawarkan pengalaman belanja online cepat, aman dan nyaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap risiko yang terjadi saat melakukan belanja online pada situs Lazada. Rancangan model yang digunakan merupakan modifikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berfokus pada perpsepsi resiko untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Teknik yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data adalah kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 292. Untuk melakukan analisis data digunakan Path Analysis. Alasan penggunaan Path Analysis karena untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari hubungan model antar variabel sehingga dapat diketahui jalur mana yang paling tepat digunakan untuk variabel independen menuju variabel dependen. Hasil yang diperoleh yaitu variabel

Social risk, dan Financial risk secara individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Consumer trust.

Kata kunci: Path Analysis, Perceived risk, Consumer trust

Abstract

Lazada is a pioneer of e-commerce (online shopping) in some of the fastest growing countries in the world offering a fast, secure and convenient online shopping experience. This study was conducted to determine factors that can increase consumer confidence in the risks that occur when doing online shopping on Lazada. The model design used is a modification of previous studies focusing on perceived risk to increase consumer trust. Techniques used to perform data collection is a questionnaire with the number of respondents as much as 292. To perform data analysis used Path Analysis. The reason for the use of Path Analysis because to know the causal relationship of model relationship between variables so that can know which path is most appropriate used for independent variable to dependent variable. The results obtained are Social risk variable, and Financial risk individually has a significant influence on Consumer trust variable.

Keywords: Path Analysis, Perceived risk, Consumer trust

1. PENDAHULUAN

Jual beli online merupakan aktifitas berupa transaksi penawaran barang oleh penjual dan permintaan barang oleh pembeli secara online

dengan memanfaatkan teknologi internet. Penjual dan pembeli terhubung melalui sebuah situs atau aplikasi yang menawarkan berbagai macam barang, kemudian penjual dan pembeli akan melakukan transaksi secara online tanpa bertemu langsung. Pembeli akan mengirimkan sejumlah uang pada penjual sesuai dengan harga barang dan jika ada akan ditambah dengan ongkos pengiriman, setelah itu penjual akan

mengirimkan barang pada pembeli. Di Indonesia sudah banyak terdapat situs jual beli online

mulai dari fashion, elektronik, makanan, dan berbagai macam barang lainya. Menurut statista.com, Indonesia merupakan Negara dengan total nilai tertinggi pada pasar e-commerce di Asia Tenggara. Salah satu situs jual beli online terbesar di Indonesia adalah Lazada.

(2)

peralatan rumah tangga, mainan anak-anak dan peralatan olahraga (Lazada, 2017).

Dengan adanya media online tersebut dapat memberikan berbagai kemudahan kepada konsumen. Konsumen dapat melakukan belanja dirumah melalui situs maupun aplikasi. Konsumen tidak perlu terjebak macet dan mengantri untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Pengguna hanya perlu duduk dirumah dan mengkases situs jual beli online

yang diinginkan kemudian memilih barang yang sesuai dengan kebutuhan. Setelah melakukan pembayaran pengguna hanya perlu menunggu barang datang. Hal ini dapat lebih menghemat waktu dan biaya. Saat ini juga terdapat fasilitas gratis ongkos kirim untuk barang tertentu atau dengan nominal pembelian tertentu sehingga dapat menarik minat pembeli untuk melakukan transaksi online.

Namun pembelian dengan menggunakan situs jual beli online juga dapat mendatangkan risiko. Ketika melakukan jual beli secara online

penjual tidak bertemu langsung dengan pembeli maupun sebaliknya, pembeli juga tidak dapat melihat secara langsung barang yang akan dibeli sehingga dengan adanya hal tersebut sangat rawan terjadi penipuan. Terkadang penjual dapat mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan yang di inginkan oleh pembeli, atau bahkan penjual tidak mengirimkan barang sama sekali pada pembeli, sehingga pembeli harus selalu waspada dengan risiko yang mungkin akan terjadi. Salah satu hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan pembelian online adalah, pembeli harus lebih cermat dan mengetahui secara pasti penjual tersebut dapat dipercaya sehingga dapat mengurangi risiko yang ada.

Seperti yang diungkapkan oleh Kim dan

Kim (2005) dengan judul “A Study of Online Transaction Self-Efficacy, Consumer trust, and Uncertainty Reduction in Electronic Commerce Transaction”, bahwa terdapat beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk tetap menggunakan sebuah e-commerce.

Berdasarkan hal tersebut akan dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap situs jual beli online Lazada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor—faktor apasaja yang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap situs jual beli

online Lazada dengan kemungkinan adanya risiko yang akan terjadi.

Untuk melakukan analisis data akan digunakan Path Analysis (analisis jalur).

Penggunaan Path Analysis tersebut karena untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari hubungan model antar variabel sehingga dapat diketahui jalur mana yang paling tepat digunakan untuk variabel independent menuju variabel dependent.

2. LANDASAN PUSTAKA

a. Perceived Risk

Risiko merupakan sesuatu yang akan muncul dimasa depan tentang potensi konsekuensi negative dari keputusan yang diambil oleh konsumen pada saat melakukan transaksi online, namun terdapat kemungkinan yang dapat menggantikan risiko tersebut. Menurut Jacoby dan Kaplan (1972 disitasi dari Lee 2008) perceived risk dibagi menjadi lima kategori yaitu : (1) performance risk merupakan kerugian yang ditanggung oleh seseorang akibat dari kerusakan suatu produk yang tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga tidak memberikan manfaat sesuai yang diinginkan, (2) financial risk merupakan

kemungkinan dimana pembelian akan

berpotensi pada kerugian keuangan akibat kesalahan transaksi atau pemeliharaan pembiayaan berikutnya dari produk yang dibeli atau kerugian tersebut dapat berupa penyalahgunaan rekening bank, (3) time risk

merupakan kemungkinan konsumen kehilangan waktu sehingga muncul ketidaknyamanan karena membuat keputusan yang buruk dengan melakukan pembelian yang membuang-buang waktu ketika melakukan pencarian dan pembelian produk atau jasa yang tidak sesuai harapan, (4) social risk merupakan kemungkinan yang terjadi pada seseorang ketika menggunakan suatu produk atau jasa yang terlihat kurang bagus sehingga mengakibatkan ketidaksetujuan dari teman, keluarga maupun rekan kerjanya,

dan (5) security risk dapat berarti potensi kerugian yang ditimbulkan akibat penipuan yang mengorbankan keamanan pengguna situs online

sehingga konsumen kehilangan control atas informasi pribadi yang telah diberikan pada penyedia layanan situs online.

b. Consumer trust

(3)

memiliki investasi dan hubungan yang jujur pada penyedia layanan sehingga dapat tercipta saling percaya antara konsumen dan penyedia layanan.

3. METODOLOGI

Metodologi menjelaskan alur dari penelitian yang akan dilakukan. Pada bab ini dijelaskan tahap-tahap untuk menyelesaikan masalah yang ada pada penelitian. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan rancangan asosiatif, dimana data yang diperoleh dari sampel akan dianalisis sesuai dengan metode statistik untuk mengetahui hubungan antar variabel.

Pada tahap identifikasi permasalahan dilakukan identifikasi terhadap masalah-masalah yang terjadi pada situs Lazada. Selanjutnya dilakukan studi literatur dengan mencari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Untuk menyusun model penelitian digunakan model dari penelitian terdahulu dengan menambahkan variabel yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Model yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan model sebelumnya dari penelitian Kim dan Kim (2005) dengan menjabarkan variabel resiko berdasarkan model dari Lee (2008). Untuk melihat model yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Model penelitian

Berdasarkan model yang telah

digambarkan, didapatkan 5 hipotesis yang akan digunakan pada penelitian. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

H1 : Performance risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

H2 : Social risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

H3 : Time risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

H4 : Financial risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

H5 : Security risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan kuesinoner. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data primer dengan menyebar beberapa pertanyaan atau pernyataan. Penelitian ini akan menggunakan format pertanyaan tertutup, yaitu dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan jawaban yang telah disediakan. Responden diharuskan untuk memilih salah satu jawaban yang ada.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi pada penelitian ini yaitu pengguna Lazada dengan rentang usia 17 hingga 40 tahun.

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu simple random sampling. Teknik simple random sampling adalah teknik yang paling sederhana dimana sample diambil secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi. Kuesioner akan disebar ke 292 orang pengguna Lazada. Pengambilan sampel sebanyak 292 data dilakukan karena menurut Supriyadi (2014), sampel yang layak digunakan dalam Path Analysis adalah antara 10 sampai 20 kali jumlah parameter yang di estimasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab seseorang menggunakan situs jual beli online Lazada. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Path Analysis dengan menggunakan alat bantu pengolahan data SPSS. Tahap ini merupakan tahap dimana akan dihitung koefisien dari diagram jalur serta pengujian hipotesis. Terdapat tiga koefisien jalur yang akan dilakukan yaitu (Riduwan dan Kuncoro, 2014): a. Menghitung koefisien jalur berdasarkan

pada koefisien regresi.

(4)

adalah menghitung koefisien korelasi dan regresi menggunakan tabel correlations, anova, dan

coefficients.

b. Menghitung koefisien jalur secara simultan. Hasil uji koefisien jalur secara simultan dapat dilihat pada tabel anova yang telah diuji pada koefisien regresi. Jika nilai probabilitas

signifikansi ≤0,05 maka hipotesis diterima yang

artinya signifikan. Jika nilai probabilitas

signifikansi ≥0,05 maka hipotesis ditolak yang artinya tidak signifikan.

c. Menghitung koefisien jalur secara individu. Hasil uji koefisien jalur secara individu dapat dilihat pada tabel coefficients. Jika nilai

probabilitas signifikansi ≤0,05 maka hipotesis

diterima yang artinya signifikan. Jika nilai

probabilitas signifikansi ≥0,05 maka hipotesis

ditolak yang artinya tidak signifikan.

4. ANALISIS

Langkah pertama untuk melakukan Path Analysis adalah merumuskan persamaan struktural. Persamaan (1) merupakan persamaan struktural untuk model path analysis:

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3 + ρyx4 X4 + ρyx5 X5 + ρy Ԑ1

(1)

Setelah mendapatkan persamaan structural langkah selanjutnya dalah menggambar path

diagram. Gambar 2 merupakan gambar path

diagram yang digunakan untuk penelitian.

Gambar 2. Path diagram

Setelah path diagram selesai digambar selanjutnya adalah menghitung koefisien korelasi dan regresi. Tabel 1 merupakan hasil dari pengujian koefisien korelasi dan regresi secara keseluruhan. Tabel 2 merupakan hasil dari pengujian koefisien korelasi dan regresi secara individual.

Tabel 1. Hasil Pengujian Secara Keseluruhan

Model F Sig.

Regresion 45,533 0,000

Tabel 2. Hasil Pengujian Secara Individual

Variabel T Sig.

Performance risk 1,402 0,162

Social risk 2,749 0,006

Time risk -0,611 0,542

Financial risk 13,338 0,000

Security risk 1,254 0,211

a. Pengujian hipotesis secara keseluruhan

Hipotesis statistik untuk uji keseluruhan : Ha : Performance risk, Social risk, Time risk, Financial risk, Security risk berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap Consumer trust.

Berdasarkan hasil pengujian koefiseien jalur yang telah dilakukan pada Tabel 1, didapatkan hasil bahwa nilai F yaitu 45,533 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi < 0,05 sehingga dapat dikatakan hipotesis diterima dapat dilanjutkan untuk pengujian secara individual.

b. Pengujian hipotesis secara individual

Untuk melakukan uji hipotesis secara individual digunakan hipotesis yang telah disampaikan pada bab sebelumnya yaitu : 1. H1 : Performance risk memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Consumer trust. 2. H2 : Social risk memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Consumer trust.

3. H3 : Time risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

4. H4 : Financial risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

5. H5 : Security risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Consumer trust.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak dapat dilihat pada hasil pengujian Tabel 2. Dari hasil pengujian tersebut, untuk variabel performance risk

diperoleh nilai signifikansi 0,162, untuk variabel

social risk diperoleh nilai signifikansi 0,006, untuk variabel time risk diperoleh nilai signifikansi 0,542, untuk variabel financial risk

diperoleh nilai signifikansi 0,000, dan untuk variabel security risk diperoleh nilai signifikansi 0,211.

Berdasarkan dari nilai signifikansi tersebut, untuk variabel social risk, dan financial risk

(5)

performance risk, time risk, dan security risk

karena memiliki nilai signifikansi > 0,05 sehingga dapat dikatakan hipotesis untuk variabel-variabel tersebut ditolak.

5. HASIL

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, untuk hipotesis H1 ditolak yang artinya Performance risk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Consumer trust. Menurut responden jarang terjadi kesalahan saat menambahkan barang pada keranjang belanja di situs Lazada. Performa dari situs Lazada sudah cukup baik dengan dapat dibukanya halaman bantuan jika responden kesulitan dalam melakukan transaksi. Sehingga responden dapat mengetahui cara untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Untuk hipotesis H2, hasilnya diterima dan dapat dikatakan bahwa variabel Social risk

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Consumer trust. Responden menganggap lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap kepercayaan konsumen terhadap situs Lazada. Responden cenderung untuk mengikuti apa yang digunakan oleh teman, keluarga maupun rekan kerjanya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Masoud (2013).

Untuk hipotesis H3, hasilnya ditolak dan dapat dikatakan bahwa variabel Time risk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Consumer trust. Responden beranggapan bahwa melakukan transaksi secara

online tidak dapat menghemat waktu karena konsumen harus mencari terlebih dahulu barang yang akan dibeli. Selain itu konsumen juga harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan karena harus melalui proses pengiriman terlebih dahulu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Masoud (2013).

Untuk hipotesis H4, hasilnya diterima dan dapat dikatakan bahwa variabel Financial risk

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Consumer trust. Responden merasa khawatir akan kehilangan lebih banyak uang jika melakukan transaksi di Lazada. Jika suatu situs tersebut memiliki Financial risk yang tinggi maka konsumen akan berfikir ulang untuk melakukan transaksi pada situs tersebut. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Masoud (2013).

Sedangkan untuk hipotesis H5, hasilnya ditolak dan dapat dikatakan bahwa variabel

Security risk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Consumer trust. Responden kurang memperhatikan keamanan dari situs jual beli Lazada. Hal tersebut dapat dikarenakan seorang responden lebih mementingkan untuk mendapatkan barang yang diinginkan dalam situs Lazada dan mengesampingkan risiko keamanan yang mungkin akan terjadi. Responden tidak khawatir memberikan informasi pribadi mereka pada situs Lazada. Responden percaya jika informasi yang mereka berikan pada Lazada tidak akan dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat dua faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap penggunaan situs jual beli online Lazada yaitu

Social risk dan Financial risk.

7. DAFTAR PUSTAKA

Kim, Y.H & Kim, D.J., 2005. A Study of Online Transaction Self-Efficacy, Consumer trust, and Uncertainty Reduction in Electronic Commerce Transaction. Michigan State University. United States. Lazada., 2017. Tentang Lazada. [Online] Tersedia di : <www.lazada.co.id> [diakses 14 Maret 2017].

Lee, M., 2008. Factors Influencing the adoption of internet banking : An integration of TAM and TPB with Perceived risk and perceived benefit. National Pingtung Institute of Commerce. Taiwan.

Masoud, E. Y., 2013.

The Effect of

Perceived risk on Online shopping in

Jordan

. European Journal of Business

and Management. Vol. 5. No. 6.

Riduwan, dan Kuncoro, E. A., 2014. Cara

Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Path Analysis). Alfabeta. Bandung.

Sugiyono., 2015., Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Gambar

Gambar 1. Model penelitian
Gambar 2. Path diagram

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Pelaksanaan (action) terdiri atas kegiatan. 1) Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal. 2) Proses pembelajaran dengan menerapkan metode direc method. 3) Siswa

Untuk mengetahui orientasi atau tujuan dalam belajar bahasa Inggris dapat diperoleh data bahwa yang menyatakan sangat setuju bahwa menguasai bahasa Inggris dapat mengangkat

Kata kunci: Self Disclosure , Instagram Story. Pada dasarnya pengungkapan diri terjadi karena adanya rasa percaya dan rasa nyaman kepada orang lain. Namun, dalam

Fasilitas ini membuat simulasi jaringan distribusi menjadi lebih realistis karena kebutuhan setiap node dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan sebenarnya pada lokasi

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik Convenience Sampling.. Tehnik ini digunakan untuk mendapatkan kemudahan dalam memperoleh data

Pengambilan data hambatan samping dilakukan dengan cara pengamatan pada sisi jalan yang akan diamati sesuai dengan frekuensi kejadian dan tipe kejadian

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa sifat tepung komposit yang digunakan memiliki ukuran granula yang lebih besar dibanding tepung terigu sehingga kelebihannya