• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BIDANG KELAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BIDANG KELAU"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

23

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Bidang

Kelautan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Terhadap Kualitas Laba

Muh. Arifin Sri Ruwanti Firmansyah Kusasi

(Universitas Maritim Raja Ali Haji)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas laba. Variabel-variabel kinerja keuangan yang diduga berpengaruh secara positif terhadap kualitas laba adalah variabel profitablitas sedangkan variabel yang diduga berpengaruh negatif adalah likuiditas dan leverage. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dibidang kelautan. Penelitian dilakukan pada laporan keuangan tahunan yang konsisten dari tahun 2012-2014. Populasi perusahaan berjumlah 32 perusahaan bidang kelautan. Terdapat 12 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dengan menggunakan regresi liner berganda. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas, likuiditas dan leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Secara individu profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba, likuiditas tidak berpengaruh dan leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

Keywords : Kualitas laba, profitabilitas, likuiditas, leverage

PENDAHULUAN

Laba yang tinggi jelas lebih disukai dari pada laba yang rendah karena dengan tingkat laba yang tinggi dinilai bahwa kinerja perusahaan itu baik, sehingga informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan. Kajian terkait laba harus dilakukan, hal ini berkaitan dengan kualitas dari informasi laba itu sendiri. Banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa informasi laba yang ada pada laporan keuangan tidak selalu mencerminkan laba sesungguhnya atau laba tersebut diragukan kualitasnya (lihat Novianti, 2012; Riswan & Kesuma, 2014; Sukmawati, Kusmuriyanto, & Agustina, 2014; dan Maharani, 2015).

(2)

bisnis perusahaan dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pengelolaan perusahaan yang menjadi rasionalisasi penyebab awal laba menjadi kurang berkualitas. Untuk itu kualitas laba tersebut sangat tergantung dari aktivitas manajemen perusahaan atau kinerja dari pengelola perusahaan itu sendiri, sehingga Pendekatan yang dapat atau paling memungkinkan untuk menginterperestasikan bahwa informasi laba pada laporan keuangan itu memberikan informasi laba yang berkualitas adalah dengan menggunakan pendekatan manajemen laba. Karena ketika informasi laba yang disajikan terjadi praktik manajemen laba (earnings management) atau manipulasi laba dalam laporan keuangan perusahaan, efeknya adalah laba yang dilaporkan menjadi tidak berkualitas (Peasnell, Pope, & Young, 2005). Bahkan diungkapkan oleh Maharani (2015), terjadinya peraktek manajemen laba dalam suatu perusahaan secara langsung menurunkan kualitas laba perusahaan tersebut.

Penelitian tentang kualitas laba sebenarnya sudah banyak dilakukan, walaupun tidak ada ukuran yang pasti atau tepat untuk mengukur seberapa besar kualitas laba dari suatu laporan keuangan, yang ada hanya merupakan pendekatan yang digunakan untuk memproksi kualitas laba tersebut (Surifah, 2010). Dalam penelitian ini kualitas laba diukur dengan pendekatan manajemen laba yakni dengan dicretonary accrual. Dicretonary accrual atau akrual yang timbul dari kebijakan manajemen dapat digunakan mengukur kualitas laba perusahaan. Dicretonary accrual yang tinggi akan menghasilkan kualitas laba yang rendah (Paulus, 2011).

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas laba, dalam penelitian Maharani (2015) diungkapkan ada 5 faktor yang mempengaruhi kualitas laba diantaranya; corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen), pertumbuhan laba dan leverage. Sedangkan menurut Surifah (2010) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laba dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kualitas laba yang berpengaruh positif dan berpengaruh negatif, hal ini didasari dari hasil riveiw penelitian (Fanani et al., 2009). Faktor-faktor yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba tersebut adalah siklus operasi, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan risiko lingkungan. Sedangkan Faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan adalah leverage, konsentrasi pasar, dan kualitas auditor. Sedangkan faktor likuiditas, kepemilikan manajerial masih ditemukan hasil yang berbeda-beda.

(3)

25

menyusun rencana-rencana atau target untuk masa yang akan datang, memudahkan pihak manajemen dalam mengidentifikasikan masalah-masalah yang terdapat dalam bidang keuangan sebuah perusahaan sehingga dapat ditentukan suatu solusi yang lebih akurat bagi penanganan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.

Data atau informasi kinerja keuangan dan kualitas laba sangat berguna bagi investor, kreditur dan pengguna lain untuk menghindari kesalahan dalam penanaman modalnya. Oleh karena itu pengguna informasi seperti investor dituntut untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya melalui analisis rasio keuangan perusahaan dan investor ataupun kreditur juga harus tahu bahwa laba yang disajikan di laporan keuangan tidak selalu mencerminkan yang sebenarnya, sehingga sebelum berinvestasi mesti menilai apakah laba perusahaan yang menjadi tujuan untuk berinvestasi berkualitas atau tidak.

Hasil kajian literatur masih ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba perusahaan khususnya dari profitabilitas, likuiditas dan leverage yang tidak konsisten. Dimana hasil penelitian ditemukan ada yang berpengaruh, tidak berpengaruh atau berpengaruh positif dan adapula berpengaruh negatif. Hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi peneliti untuk meneliti lebih mendalam dengan fokus pada perusahaan bidang kelautan. Dimana perusahaan bidang kelautan membutuhan dana cukup besar untuk mengembangkan usaha bidang kelautan seperti pengembangan infrastruktur, modal usaha dan pengembangan usaha-usaha bidang kelautan lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Mentri Kelautan dan Perikanan Ibu Susi Puji Astuti, Ia mengungkapkan “Sektor usaha di bidang kelautan dan perikanan potensinya sangat besar dan itu membutuhkan pembiayaan yang sangat besar” (www.kkp.go.id).

Melihat hal ini salah satu upaya yang mungkin dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan bidang kelautan yang besar tersebut, yakni melalui pendanaan dari investor, kriditur dan lain-lain (investor dari dalam negeri ataupun investor luar negeri). Namun menjadi catatan penting bahwa tentunya investor atau kreditor hanya akan memberikan dananya pada usaha yang menurutnya pantas untuk diberikan dananya. Investor butuh kepastian informasi (terutama informasi laba) sehingga menurut penulis informasi laba harus berkualitas, tujuannya adalah agar semakin banyak investasi yang masuk di perusahaan-perusahaan bidang kelautan Indonesia. Berdasarkan pembahasan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap kualitas laba di perusahaan bidang kelautan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

(4)

akuntansi yang merupakan tindakan manajemen berakibat pada menyesatkan (menipu) investor mengenai kinerja keuangan atau kesehatan ekonomi perusahaan.

Dechow, Weili, & Catherine (2010) mendefinisikan kualitas laba sebagai kemampuan laba (perusahaan) dalam menjelaskan informasi yang terkandung didalamnya yang dapat membantu pembuat keputusan dalam mengambil keputusan. Triyono (2011) mengungkapkan adanya kebebasan dari pihak manajemen untuk memilih metoda akuntansi berterima umum merupakan salah satu cara masuk manajemen melakukan perekayasaan laba (earnings manajement). Laba yang telah mengalami rekayasa menunjukkan kualitas laba yang rendah.

Syarif & Pasaribu (2015) mengungkapkan laba akuntansi merupakan produk akrual, kualitas laba memiliki banyak dimensi dan dapat diukur dengan banyak ukuran, salah satunya menggunakan akrual. Akrual merupakan selisih antara laba bersih dengan arus kas dari aktivitas operasi. Akrual dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu normal accruals (non-discretionary accruals) dan abnormal accruals (discretionary accruals). Non-discretionary accruals merupakan akrual yang diperkirakan sebenarnya terjadi yang merefleksikan kinerja bisnis sebenarnya. Sedangkan discretionary accruals merupakan bagian akrual yang timbul karena tindakan pemilihan metode akuntansi oleh kebijakan manajemen. Sehingga semakin kecil nilai discretionary accruals maka kualitas laba semakin baik. Hal senada juga diungkapkan Wardhani (2009) laba dikatakan berkualitas apabila nilai absolut akrual diskresioner-nya semakin kecil karena ini berarti bahwa tingkat manajemen labanya juga semakin kecil.

Esthirahayu, Handayani, & Hidayat (2014) mengungkapkan laporan keuangan saja belum dapat memberikan informasi yang tepat sebelum dilakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut dan pada umumnya analisis kinerja keuangan perusahaan yakni dengan menggunakan analisis rasio. Untuk itu penelitian ini kinerja keungan akan dilihat pada rasio profitablitas, likuiditas dan leverage.

Salah satu proksi profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aspek earnings atau profitabilitas. ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut (Sukmawati, Kusmuriyanto, & Agustina, 2014). Para investor cendrung akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki tingkat laba yang cukup tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat laba yang rendah karena bagi investor perusahaan yang memiliki laba yang tinggi dinilai mampu menghasilkan laba yang maksimal (Risdawaty & Subowo, 2015).

H1. Kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

(5)

27

sehingga kreditor tidak perlu khawatir dalam memberikan pinjaman. Namun menurut Dira & Astika (2014) apabila likuiditas perusahaan terlalu besar, hal ini berarti perusahaan tidak mampu mengelola aktiva lancarnya semaksimal mungkin sehingga kinerja keuangan menjadi kurang baik dan kemungkinan ada manipulasi laba untuk mempercantik informasi laba tersebut.

H2. Kinerja keuangan yang dilihat dari likuiditas berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

Rasio leverage adalah untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana perusahaan mendanai aktivanya. Rasio ini memberikan ukuran atas dana yang disediakan pemilik dibandingkan dengan keuangan yang diberikan oleh kreditor. Menurut Maharani (2015), leverage mempunyai pengaruh terhadap kualitas laba karena jika aset perusahaan lebih besar dibiayai oleh hutang perusahaan daripada modalnya maka berakibat pada nilai jual perusahaan menjadi lemah terhadap investor. Perusahaan dinilai tidak dapat menjaga keseimbangan financial dalam penggunaan dana antara jumlah modal yang tersedia dengan modal yang dibutuhkan. Sehingga jika tingkat leverage suatu perusahaan semakin tinggi maka kualitas laba perusahaan tersebut menjadi rendah.

H3. Kinerja keuangan yang dilihat dari leverage berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

H4. Kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage) secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laba.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian descripsion quantitative menggambarkan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan (Siregar, 2013). Penelitian dilakukan dengan cara menguji hipotesisi yang dikembangkan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari rasio profitabilitas, likuiditas dan leverage (variabel independen) terhadap variabel dependen yakni kualitas laba (earning quality).

Oprasionalisasi Variabel

No Definisi Variabel Perhitungan Sumber 1 Profitabilitas (Return On

Asset): Putri & Christiawan (2014), ROA merupakan suatu indikator keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total aset yang dijadikan sebagai dasar perhitungan dari likuiditas jangka pendek yang paling utama

(6)

karena mencakup seluruh mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total ekuitas, semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar Sandhieko (2009). Accrual): Discronary accrual

(DACC) umunya menggunakan model Jones (1991) yang di modifikasi oleh Dechow et al. (1995) DACC merupakan accrual yang muncul dari kebijakan manajemen. Sehingga semakin kecil

discretionary accruals (DACC) semakin tinggi kualitas laba dan sebaliknya semakin besar (DACC) maka semakin rendah

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan bidang kelautan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014. Terdapat Tujuh dari Empat belas bidang kelautan menurut Kusumastanto dalam (Limbong, 2015) yang menjadi populasi dalam penelitian ini yakni; 1) Bidang perikanan tangkap; 2) Bidang budidaya 3) Bidang industri pengolahan hasil perikanan; 4) Bidang pariwisata bahari; 5) Bidang transportasi laut atau angkutan laut; 6) Bidang Jasa perdagangan; dan 7) Industri maritim. Metode penetuan sampel menggunakan purposive sampling. Terdapat 12 jumlah sampel sesuai kriteria dalam penelitian ini.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis SPSS 22.00 untuk menjawab rumusan masalah dan manarik sebuah kesimpulan atas penelitian yang dilakukan. Adapun tahapan-tahapannya dilakukan sebagai berikut:

a.Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik merupakan syarat untuk melakukan pengujian regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yakni uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedestisitas.

b.Analisis Regresi Linier Berganda

(7)

29 KL = α + βXKROF+ βXKLIK+ βX3KLEG + e c.Uji Hipotesis (Uji)

Uji hipotesis merupaka suatu proporsi atau tanggapan yang sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau solusi persoalan dan juga untuk dasar penelitian lebih lanjut (Sunyoto, 2011). Adapun uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan; 1) Uji Kofesien (R2); 2) Uji Pengaruh Simultan (Uji f-test); dan 3) Uji persial (Uji t-test).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Penelitian

Hasil tampilan SPSS statistik dekriptif terdapat 36 responden (N) dari 12 sampel perusahaan bidang kelautan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun. Hasil juga menggambarkan kualitas laba (KL) yang diukur dengan discretionary accrual (DACC), nilai minimum discretionary accrual (DACC) adalah -0.1078172 terjadi pada PT. United Tractor Tbk (UNTR) nilai maksimum discretionary accrual (DACC) adalah 0.8971068 terjadi pada PT. Tanah Laut Tbk (INDX). Nilai rata-ratanya dari discretionary accrual (DACC) adalah 0.195123734 hal ini berarti pula manajemen laba pada perusahaan bidang kelautan cukup rendah atau berarti pula kualitas laba dari perusahaan bidang kelautan memiliki kualitas laba yang cukup tinggi.

Tabel Uji Asumsi Klasik

Keterangan Nilai

N 33

Asymp. Sig. (2-tailed) after outlier .044c

.051c

Asymp. Sig. (2-tailed) before outlier

Durbin-Watson

2.194

R Square .403

Adjusted R Square .342

Keterangan Variabel

Multikolinearitas

statistik Glazer Statistik

T VIF t Sig.

(Constant) -.117 .079 .053 .048

ROA .552 1.813 .337 .738

CR .494 2.022 -.312 .757

DER .815 1.227 1.675 .105

Sumber: Output SPSS 22.00, (2015)

Tabel Hipotesis H1, H2, H3, H4

Keterangan Nilai

Adjusted R Square .342

Std. Error of the Estimate .1590646570

F Hitung Anova 6.533

(8)

Keterangan Variabel

Koefisien

(B) Thitung Probabilitas

(Constant) -.117 .149

ROA 1.987 2.881 .007

CR -.010 -.903 .374

DER .176 3.402 .002

Sumber: Output SPSS 22.00, (2016)

Keterangan:

KL = Kualitas laba α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

XKROF = Kinerja keuangan dari Profitabilitas XKLIK = Kinerja Keuangan dari Likuiditas X3KLEG = Kinerja Keuangan dari Leverage

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0,342 atau 34.2% dalam menjelaskan variabel dependen, hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 34.2%. Sehingga profitabilitas (ROA), likuiditas (CR) dan leverage (DER) memiliki pengaruh terhadap kualitas laba (DACC) sebesar 34.2%, sedangakan sisanya 65.8% ditentukan oleh faktor lain diluar model regresi yang tidak terdeteksi dalam penelitian ini. Menurut Ghozali (2013) nilai standar error of the estimate (SEE) yang kecil menunjukan bahwa model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel, berdasarkan tabel 4.8 di atas nilai SEE menunjukan model regresi yang baik karena nilainya cukup kecil yakni sebesar 0.1590646570.

Hasil Uji F, regresi berganda secara manual dengan F hitung sebesar 6,533 dan F tabel sebesar 2,92 menunjukan Fhitung > dari Ftabel (6,533 > 2,92). Adapun secara elektronik nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0.002 < 0.05, maka H0 ditolak atau H4 diterima. Sehingga ini menunjukkan bahwa variabel independen kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage) secara simultan mampu menjelaskan variabel dependen kualitas laba.

Hasil Uji T, dari tiga variabel independen nilai masing-masing nilai probabilitasnya adalah profitabilitas (ROA) 0,007, likuiditas (CR) 0,374 dan leverage 0,002. Sehingga dari ketiga variabel tersebut, berpengaruh dan nilai signifikan < 0.05 terdapat dua variabel yakni profitabilitas dan leverage. Model regresi linier berganda penelitian ini KL = α + βX₁KROF+ βX₂KLIK+ βX3KLEG + e sehingga diproleh hasil KL= -0,117+1,987X₁ KROF-0,010X₂KLIK+0,176X3KLEG +e

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(9)

31

kualitas

laba

perusahaan yang rendah begitu juga sebaliknya

,

sehingga b

erdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kinerja

keuangan perusahaan bidang kelauatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap kualitas laba dengan jumlah data pengujian 33 data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba (H1 ditolak). 2. Kinerja keuangan yang dilihat dari likuiditas tidak

berpengaruh dan tidak signifikan dengan arah positif terhadap kualitas laba (H2 ditolak).

3. Kinerja keuangan dilihat dari leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba (H3 diterima).

4. Kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage) berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laba (H4 diterima).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel ukuran kinerja keuangan atau proksi untuk mengukur variabel seperti profitabilitas dengan ukuran rasio selain return on asset, atau leverage selain debt to equity ratio.

2. Diharapkan untuk menambah jumlah tahun atau priode penelitian agar dapat mencerminkan atau menjelaskan lebih komphrensif dari perusahaan yang diteliti.

3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya apabila ingin menggunakan perusahaan yang sama agar bisa memisahkan perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa agar analisis bisa lebih spesifik dan lebih jelas tentang kualitas laba dari perusahaan bidang kelautan yang manufaktur dan jasa.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya , R. Y., & Suwitho. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, Vol. 3 No. 5 (2014).

Afriyeni, E. (2008, Oktober). Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis Rasio. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 3 No. 2. 2008.

Amanah, R., Atmanto, D., & Azizah, D. F. (2014). Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks Lq45 Periode 2008-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), Vol. 12 No.1. 2014

Anggraini, G. B. (2010). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Dan Growth Terhadap Kulitas Laba Perusahaan. Surakarta: Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Bandi. (2009). Kualitas Laba Dalam Perspektif Akrual-Arus Kas Dan Pensinyalan Dividen. Semarang: Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro.

Boediono, G. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance. Jurnal SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.

Brealey, R., Mayers, S., & Marcus, A. (2008). Dasar-Dasar Manjemen Keuangan Perusahaan (Jildi 2 Edisi Kelima Ed.). (B. P. Erlangga, Trans.) Jakarta: Erlangga.

Dechow, P., Weili, G., & Catherine, S. (2010). Understanding Earnings Quality: A Review Of The Proxies, Their Determinant And Their Consequences. Journal Ofaccountingandeconomics, Vol. 50 (2010) , 344–401.

Dira, K. P., & Astika, I. B. (2014). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Pertumbuhan Laba, Dan Ukuran Perusahaan Pada Kualitas Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 7 No. 1.

Esthirahayu, D. P., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2014). Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage Dan Rasio Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 8 No. 1 2014.

Fanani, Z. (2009). Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu Dan Konsekuensi Ekonomis. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga, Indonesia.

Farida, I. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Malang: Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

(11)

33

Gaol, K. T. (2014). Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, Kualitas Akrual, Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei 2010-2011). Jurnal Economic, Vol. 1. No. 2014.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss . Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Givoly, D., Hayn, C., & Katz, S. (2010). Does Public Ownership

Of Equity Improve Earnings Quality? The Accounting Review, Vol.85, No. 1, 195-225 .

Handono , T. (2011). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Indks Harga Saham Individu (Studi Kasus Pada Delapan Bank Terbesar). Jakarta: Fakultas Ekonomi Program Megister Perencanaan Dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia. Harrison, W., Horngren, C., Tomas, G. W., & Suwardy, T. (2012).

Akuntansi Keuangan: Internasional Financial Reporting Standard-Ifrs. Jakarta: Erlangga.

Hermi, & Ary , K. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Retusn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Priode 2008-2010. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan Publik,Vol. 6 No.2011. Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio

Keuangan. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publising Services).

Horne, J. C., & Wachowicz, J. M. (2005). Fundamental Of Financial Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (12 Ed.). (P. Wulandari, Ed., D. Fitriasari, & A. D. Kwary, Trans.) Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, C. T., & Harrison, W. T. (2007). Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

, C. T., Sundem, G. L., & Elliott, J. A. (1998). Pengantar Akuntansi Keuangan. In A. A. Hermawan, & T. Sihombing (Eds.). Jakarta: Erlangga.

Ilat, V., & Kalalo, M. (2011). Analisis Pengaruh Tingkat Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing, Vol. 2 No. 2 Tahun 2011

Indrawati, N. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Asimetri Informasi Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Dan Kualitas Laba. Riset Akuntansi Dan Bisnis, Vol.11 No. 2.

Irfan, F. H. (2013). Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Dan Aliran Kas Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011). Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universiras Diponegoro .

Ismanegara, A. I. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2010-2011). Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya.

(12)

Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. E-Journal Akuntansi Fakultas Ekonomi, Vol. 1 No. 1, 1-18. Izati, C., & Margaretha, F. (2014). Faktor-Fakto Yang

Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan Basic Industry And Chemicals Di Indonesia. E-Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi, Vol. 1 No. 2 Tahun 2014.

Kamaludin, & Indriani, R. (2012). Manajemen Keuangan "Konsep Dan Dasar Penerapannya". Bandung: Mandar Maju.

Karang, M. D. (2015). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Pada Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Denpasar: Universitas Udayana.

Keshtavar, A., Moeinaddin, M., & Dehnavi, H. D. (2013). Need For Capital Management And Capital Structure In The World Today. International Journal Of, 2 (2): Pp: 67-74.

Limbong, B. (2015). Poros Maritim . Jakarta Selatan : Pt. Dharma Kasra Utama, Jakarta.

Maharani, M. P. (2015). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Pertumbuhan Laba, Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013). Semarang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Mahendra Dj, A. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating) Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

, A., Artini, L. G., & Suarjaya, A. G. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Dan Kewirausahaan, Vol. 6 No. 1 2012.

Maith, H. A. (2013). Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal Emba, Vol. 3 No. 3 2013.

Maulvi, M., & Arafat, M. Y. (2014). Pengaruh Likuiditas, Leverage Dan Efektifitas Komite Audit Terhadap Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Go Public Sektor Real Estate Dan. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, Vol. 9 No. 2. 2014.

Midiastuty, P. P., Hatta, M., & Sari, D. D. (2013). Value Relevance Of Earnings To Explain Market Value Of Firms: A Models Specification Test (Empirical Studi At Non-Finance Firms In Bei). Jurnal Akuntansi,Vol. 3 No. 2. 2013.

Muid, D. (2009). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Fakultas Ekonomi UNDIP, Vol. 4. No. 2. 2009.

Muqorobin , A., & Nasir, M. (2009). Penerapan Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan. Benefit Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol. 13. No.1. 2009.

(13)

35

Novianti, R. (2012). Kajian Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Accounting Analysis Journal, Vol. 1 No. 2. 2014.

Nurhanifah, Y. A., & Jaya, T. E. (2014). Pengaruh Alokasi Pajak Antar Periode, Investment Opportunity Set Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, Vol. 9 No. 2. 2014.

Paulus, C. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Peasnell , K., Pope , P., & Young , S. (2005, September). Board Monitoring And Earnings Management: Do Outside Directors Influence Abnormal Accruals? Journal Of Business Finance & Accounting, Nov.12. 2004.

Prapaska, J. R., & Mutmainah, S. (2012). Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun 2009-2010. Diponegoro Journal Of Accounting, Vo. 1. No.1-2012, 1-2. Purwanti, T. (2010). Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas,

Besaran Akrual, Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Putri, R. A., & Christiawan, Y. J. (2014). Pengaruh Profatibilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Mendapat Penghargaan Isra Dan Listed (Go-Public) Di Bursa Efek Indonesia (Bei) 2010-2012). Business Accounting Review, Vol. 2 No. 1. 2014. Raharjaputra, H. S. (2009). Buku Panduan Praktis Manajemen

Keuangan Dan Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Ramanuningsih, P. (2012). Pengaruh Roa, Leverage, Dan Growth Terhadap Kualitas Laba. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Risdawaty, I. M., & Subowo. (2015). Pengaruh Struktur Modal Ukuran Perusahaan Asimetri Informasi Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 7 No. 2015.

Riswan, & Kesuma, Y. F. (2014). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Penilaian Kinerja Keuangan Pt. Budi Satria Wahana Motor. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 5 No. 1. 2014.

Rupilu, W. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis Dan Sektor Publik (Jambsp), Vol. 8 No. 1 – Tahun 2011.

(14)

Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo

Siallagan, H., & Machfoedz, M. (2006). Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. SNA 9 Padang 2006.

Simamora, H. (2003). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bsinis (Ii Ed.). Jakarta Selatan : UUP AMP YKPN Yoyakarta. Sugiarto, Setiawan, A., & Budhijono, F. (2011). Komparasi

Efektivitas Proksi-Proksi Kinerja Perusahaan Dalam Pengukuran Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Mekanisme Keagenan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Ultima Management, Vol. 3 No. 1/2011.

Suharli, M. (2009). Akuntansi Untuk Bisnis Dan Jasa Dagang (Pertama Ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmawati, S., Kusmuriyanto, & Agustina, L. (2014). Pengaruh Struktur Modal Ukuran Perusahaan Likuiditas Dan Return On Asset Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 1. 2014.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana. Sulistyanto, S. (2008). Manajemen Laba: Teori Dan Model Empiris.

Jakarta: Grasindo.

Sunyoto, D. (2011). Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: CAPS.

Surifah. (2010). Kualitas Laba Dan Pengukurannya. Manajemen & Akuntansi, Vol. 8. No. 2010.

Suyanti, A. N., Rahmawati, & Aryani, Y. A. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 4 No. 3. 2010.

Syahrial, D., & Purba, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan Cara Mudah Dan Peraktis Memahami Laporan Keuangan . Jakarta: Mitra Wacana Media.

Syarif , F., & Pasaribu, D. A. (2015). Pengaruh Tingkat Konvergensi Ifrs Dan Perlindungan Bagi Investor Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Negara: Indonesia, Malaysia, Singapura, Dan India. Simposium Nasional Akuntansi 18.

Theacini, D. A., & Wisadha, I. G. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 7 No. 3. 2014.

Tika, M. P. (2010). Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan . Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Triyono. (2011). Dampak Kualitas Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba, Arus Kas, Dan Komponen Akrual. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011.

(15)

37

Wangi, A. M. (2010). Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Wardhani, R. (2009). Pengaruh Proteksi Bagi Investor, Konvergensi Standar Akuntansi, Implementasi Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Kualitas Laba: Analisis Lintas Negara Di Asia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi Universitas Indonesia.

Wijaya, L. R., & Bandi. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan . Simposium Nasional Akuntansi XIII Porwokerto. Wijayanti, H. T. (2006). Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba

Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, Dan Arus Kas. Simposium Akuntansi Nasional 9 Padang.

Wulandari, R. (2013). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Wulansari, Y. (2013). Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada. Jurnal Sekrepsi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Yana, N. (2011). Pengaruh Corporate Governance Scoring, Board Size Dan Independent Commissioner Terhadap Earning Quality (Study Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Corporate Governence Perception Index Tahun 2005-2009). Depok Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Yushita, A. N., Rahmawati, & Triatmoko, H. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Auditor Eksternal, Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Economia, Vol. 9. No. 2. 2013.

Yusnita, H., Mulyadi, & Erick. (2015). Pengaruh Manajemen Laba Akrual Dan Aktivitas Manajemen Laba Riil Terhadap Kinerja Perusahaan. Jaffa, Vol. 03 No. 1 April 2015, 1-16.

Zahara, M., & Haryanti, D. A. (2011). Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan Mengunakan Metode Economic Value Added Pada Pt. Telkomunikasi Indonesia. Jurnal Processing PESAT, Vol. Oktober 2011.

(16)

Gambar

Tabel Hipotesis H1, H2, H3, H4

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas, yaitu problem ketidaklancaran siklus menstruasi yang dialami banyak remaja puteri, serta pentingnya mempelajari

[r]

Pada radius lengkung 10 cm sampai 15 cm dapat dilakukan perendaman dalam larutan bahan kimia NaOH atau DMSO pada konsentrasi 4%, dapat menurunkan nilai keteguhan lentur rata-rata

Dari beberapa diatas menyatakan bahwa, kinerja keuangan suatu perusahaan sangat berperan penting terhadap perkembangan perusahaan.Maka dari itu penulis tertarik untuk

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Maka dari itu, menjadi hal yang sangat penting untuk memperhatikan sektor pendidikan dalam membangun ekonomi daerah investasi dalam pembinaan sumber daya manusia juga dapat

HTML (HyperText Markup Language) adalah sebuah bahasa markah/ tanda yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi didalam sebuah

Kami berharap, semoga semua orang yang akan membaca seri buku Bacaan Pemula ini dapat diberkati oleh Tuhan dan kemuliaanNya selalu ada dalam kehidupan kita!. Untuk itu janganlah