• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TATA RIAS WAJAH PUNAKAWAN WAYANG ORANG SRIWEDARI SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TATA RIAS WAJAH PUNAKAWAN WAYANG ORANG SRIWEDARI SURAKARTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 41

NILAI-NILAI PENDI DIKAN KARAKTER DALAM TATA RIAS WAJAH

PUNAKAWAN WAYANG ORANG SRI WEDARI SURAKARTA

Sabar Nar imo

E-mail : sabar .nar imo@ymail.com

Pendidikan Akuntansi FKIP Univer si tas Muhammadiyah Surakar ta

Amung Wi w eko

E-mail : amungw i w eko@gmail.com SMA Neger i 2 Sukoharj o

ABSTRACT

he objectives of the r esearch ar e: (1) to know make up character istics of Punakaw an Human Puppet of Sr iw edar i Sur akar t a; (2) to know symbolic meanings of Punakaw an make up of Human Puppet of Sr i w edar i Sur akar ta; and (3) to know char acter s buildi ng values in Punakawan make up of Human Puppet of Sri w edari Sur akar t a. The result show s that the char acter istics of Semar make up descr ibe Semar as w ise, calm, and r eligious per sonality. the char acter istics of Gar en g make up descr ibes Semar as talk less and honest per sonality. The char acter i sti cs of Semar make up descri bes Pet r uk as dynamic and cari ng per sonali ty. The charact er i stics of Bagong make up descr ibes Bagong as stubborn, cr eative, an, and optimistic. Char acter buildi ng values in Semar make up ar e r eligi ous, peaceful, honesty, and nasionali sm. Char act er building values in Gar eng make up ar e honesty, peaceful, and nasionali sm. Char act er buil ding values in Petr uk make up ar e communicative, peaceful , and optimi stic, and Char acter building values in Bagong make up ar e cur iousity, dynami c and cr eative.

Keywor ds: values, char acter building, make up, and human puppet

PENDAHULUAN

Per tunjukan w ayang di kehidupan masyar akat dapat di manfaatkan sebagai medi a untuk ber bagai kepenti ngan, baik yang ber sifat r eli gius, pener angan, pendidikan, metafisi s, esteti s, bahkan sebagai medi a pol itik. Sehingga seni per tunjukan wayang dapat muncul kapan saja, dimana saja, sepanjang manusia masih ada (Cassi r es, 1994: 23)

Wayang or ang, sebagai salah satu jenis w ayang yang ber kembang dalam budaya Indonesia mer upakan per sonifi kasi per tunjukan w ayang kulit purw a yang tumbuh dan ber kembang luas di Pulau Jaw a. Dalam pr akteknya, w ayang or ang mer upakan dr amat ar i yang memanfaatkan ber bagai medium

yang ter padu menjadi per tunjukan yang utuh, dan mer upakan penggabungan seni tari , seni musik, sastra, dr ama dan seni r upa. Wayang Or ang mer upakan bentuk dr ama t r adisional yang dimainkan oleh sekelompok or ang sebagai pemain di atas panggung berdasar kan cer it a Epos Mahabar atha dan Epos Ramayana. Dalam per tunjukan wayang or ang, dalang dan sinden tetap mer upakan komponen penting yang memainkan, musik gamelan Pelog dan Slendro. Par a pemain ber di alog dengan ant awecana dan tembang.

(2)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 42

or ang cer ita Mahabhar ata. Punakawan selalu dimunculkan dal am per tunj ukan w ayang terutama dalam gar a–gara. Hadir nya atau munculnya empat tokoh Punakaw an i ni selalu di tunggu–tunggu ol eh penonton atau penikmat per tunjukan w ayang. Hadi r nya Punakaw an yang bisa membaw a suasana menj adi hangat dan cer ia ser ta membuat penonton ter taw a, ter si r at bahw a punakaw an sangat lekat di hati masyar akat, khususnya masyar akat Jaw a. Para penonton atau penikmat tertaw a dan t er hi bur selain kar ena tingkah laku punakaw an yang lugu juga kar ena r ias w ajah yang l ucu. Ri as w ajah punakw an yang lucu ter sebut ada makna simbol yang dibaw anya at au di sampaikan.

Kar akter punakawan yang ar if, sebenar nya mengajar kan falsafah kehidupan yang sudah dibentuk dan di sampaikan oleh par a lel uhur kita sejak r ibuan tahun lalu. Nilai pendidikan yang di ajar kan melalui tokoh punakawan dapat di lihat dar i makna simbolik bentuk tata r ias w ajah punakaw an, dengan

masyar akat adalah kar akter istik tata r i as w ajah punakawan. Masyar akat hanya melihat bentuk visual r ias w ajah punakaw an yang lucu. Masyar akat secara umum belum memahami bentuk vi sual r ias w ajah ter sebut, dan per lu mengetahui nilai pendi dikan kar akter tata r ias w ajah punakaw an. Pada t ata r ias wajah punakaw an dengan melihat bentuk alis, mata, hidung, dan mulut terdapat makna simbol dan nilai pendidikan yang ber manfaat dalam menj alankan kewajiban hidup

ber masyar akat, ber bangsa, dan ber negara.

Ber dasar kan dengan latar belakang penelitian, maka fokus penelitian ini adalah “bagai mana nilai pendidikan kar akter tat a r i as w ajah punakawan w ayang or ang Sr i w edar i Sur akar ta”?

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adal ah penelitian kual itatif bidang filsafat, dengan pendekatan her meneutik. Penelitian kual itatif bidang fil safat adalah model penelitian i lmiah, yang meneliti kualitas-kual itas obyek penelitian ber upa nilai, makna, emosi manusi a, penghayatan r el igius, keindahan suatu karya seni, per isti wa sejar ah, simbol-si mbol atau artefak ter tentu (Patton, 2009:44).

(3)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 43

menggunakan al at yang dinamakan panduan w aw ancar a (Sugiyono, 2013:100). Dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguj i, menafsir kan bahkan untuk mer amalkan (Moleong, 2012: 160).

Teknik analisis data menggunakan model anal isis i nter aksi yaitu dengan r eduksi data, display, dan kesimpulan gambar. Keabsahan data dil akukan dengan menggunakan t r ianggulasi sumber.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Dalam konteks nasional pendidikan kar akter har us dibangun berlandaskan filosofi kehidupan masyar akat Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila har us menjadi pondasi aw al didalam menumbuhkan penelitian yang dilakukan ol eh Basuki (2006) dijelaskan bahw a di Indonesia, mer upakan kri stalisasi konsep-konsep, ni lai-nilai, dan norma-nor ma yang menj iwai sikap hidup masyarakat sel ama ini dan menyebabkan komunikasi antar anggota masyar akat menjadi efisien. Cer ita w ayang mer upakan hasil kar ya seni yang adiluhung, monumental, dan amat ber har ga, bukan saj a kar ena kehebatan cer ita, keindahan penyampaian, ketegasan pola kar akter , melainkan juga nilai filosofi dan “ajar an-ajar an”-nya yang tidak ter nilai dan masih

saj a r elevan dengan keadaan kini (Mulyono, 1989).

Ni lai -nilai w ayang menyangkut kehi dupan sosi al dan kehidupan r eligius. Nilai w ayang ter lihat kental ter kait dengan nilai kegotong r oyongan, ker ukunan hi dup, kedamaian, kepedulian kepada sesama, solidar itas sesama, dan l ain-lain dengan muar a akhi r ketentr aman dan kedamaian hidup ber sama. Hal itu juga ter lihat dalam ni lai-nilai yang ter kai t dengan unsur r el igius (Nur giyantor o, 2011). Bahkan, dalam cer ita w ayang nilai r eligius amat kental kar ena kehidupan r eligius memperoleh penekanan utama, dan tujuan hidup yang ber upa “kesempur naan hi dup” merupakan hal terpenting dalam cer ita w ayang, w alau or ang tidak boleh mengabaikan kehi dupan sosial . Kehidupan pr ibadi har us dikalahkan demi kepentingan sosial, sebagai mana ter cer min dalam ungkapan “r amai ing gawe sepi ing

pamrih” ‘r ajin beker ja tetapi tidak untuk

kepentingan pr ibadi’.

Nani k (2001) dalam penel itiannya tentang “w arna, gar is, dan bentuk r agam hi as dalam tata rias dan tata busana w ayang or ang sr iw edar i Sur akar ta sebagai sar ana ekspr esi”, mengkaji tentang makna r i as pada tokoh pemain w ayang or ang. Keunggulan peneliti an ini adalah mengkaj i secar a l uas makna tata r ias dan busana sel ur uh tokoh w ayang or ang di Sr i w edar i Sur akar ta.

(4)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 44

Peneliti an Sainah dengn juduL “Tokoh dan Fungsi Penokohan dalam Per tunjukan Wayang Orang Ngesti Pandaw a di Semar ang” pada t ahun 2010. Sainah memaparkan hasil penelitian skr ipsinya berupa penjabar an tent ang tokoh punakawan yang dikaji dari segi ger ak, ontowacono, ri as dan busana pada w ayang or ang Ngesti Pendaw a di Semar ang. Fungsi tokoh punakawan dalam per tunjukan w ayang or ang Ngesti Pandaw a di Semar ang yaitu sebagai pengayom (fungsi si mbolik), penunjuk jalan atau perantar a dalam lakon cer ita

Jadi nilai pendidikan kar akter melalui tokoh w ayang ber usaha membentuk sumberdaya manusia yang berdimensi

kaffah, yaitu memiliki keunggulan

kompetensi dan berkar akter dalam bi dang teknol ogi. Indikator keunggulan sumberdaya manusia yang berdimensi

kaffah sebagai tuntutan er a global

meliputi di mensi godly char act er,

excellent compet ence, kemandir ian

ber pikir, kemampuan emulasi dan

sust ai nable self-lear ning, dan memili ki

spir it ual discerment ( Mukhadis, 2013).

1. Kar akter , makna si mbolik, dan nilai pendidi kan kar akter ali s pada tata r ias w ajah punakaw an Wayang Or ang Sr i w edar i Sur akar ta.

Karakter i stik tata rias w ajah Semar adalah tata ri as wajah or ang tua, dengan alis melengkung tipis ke atas. Makna simbolik bentuk tata r i as alis w ajah Semar adalah Semar mempunyai kepr ibadian yang halus, l embut, tidak suka keker asan. Ali s seperti bulan sabit menunjukkan Gar eng mempunyai kepr ibadi an yang luw es dan di namis. Al is Gar eng mempunyai nilai kar akter ber sahabat / komunikatif, cintai damai. Kar akter istik tata r ias w ajah alis Petr uk adalah tipis ditar ik ke atas, Alis panj ang Petr uk mempunyai makna simbol ik kepr ibadian yang pr aktis dan seder hana; Alis Petruk yang tipi s lur us ditari k keatas mempunyai nilai pendidikan kar akter religius, seder hana. Kar akter istik tata rias w ajah bentuk alis melengkung seperti cacing yang ber ada di samping mata, Alis Bagong mempunyai makna simbolik Bagong adal ah seor ang yang mempunyai kepr ibadian kur ang konsi sten. Untuk ali s Bagong tidak mempunyai nilai pendidikan kar akter kar ena bagong seor ang yang tidak

rembesan, mempunyai makna

(5)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 45

segala sesuatu yang ada disekitarnya, tata r ias mata Petr uk mempunyai nilai pendidi kan karakter r asa i ngi n tahu, ker ja ker as. Bentuk mata Bagong bul at besar, mat a bulat l ebar Bagong memili ki makna simbolik bahw a

Bagong mempunyai r asa ingin t ahu yang besar dan suka di puji ; mata Bagong yang besar bulat mempunyai nilai pendidikan kar akter r asa ingin tahu, kr eatif, dan ker ja ker as.

Tabel 1

Makna Simbolik dari Bentuk Mata Punakawan Nama

Punakawan

Bentuk Mata

Mak na Simbolis

Semar Rembesan Semar matanya r embes menunjukkan mata tua dengan pengli hatan yang ti dak j elas, tetapi Semar mempunyai mata hati yang tajam; memi liki nilai pendidikan kar akter r eligius, tanggung jawab, disiplin, dan percaya dir i.

Gar eng Jul ing/ Ker o Mat a juling menunjukkan bahw a Gar eng ti dak suka melihat hal-hal yang tidak baik, tetapi suka melempar kesalahan pada orang lai n; mata juling Gar eng mempunyai nilai pendidikan kar akter kr eatif.

Petr uk Panjang menyamping

Menunjukkan bahw a Petr uk memiliki sifat i ngin tahu segala sesuatu yang ada di sekitar nya, tata r ias mata Petr uk mempunyai nilai pendidikan kar akter r asa ingi n tahu, ker ja ker as.

Bagong Besar / Bulat Mat a bulat lebar Bagong memil iki makna simbol ik bahwa Bagong mempunyai r asa ingin tahu yang besar dan suka dipuji; mata Bagong yang besar bulat mempunyai nilai pendidi kan karakter r asa ingin tahu, kr eatif, dan ker ja ker as.

3. Kar akter , makna simbolik, dan nilai pendidi kan kar akter hidung pada tata r ias w ajah punakawan w ayang or ang Sr i w edar i Sur akar ta.

Karkater i stik hidung Semar besar dan pesek, makna si mbolik hidung Semar ini tidak suka mencium hal-hal yang sifatnya keduni aw ian; hidung Semar mempunyai nilai pendidikan kar akter r eli gius, taat pada atur an sosi al. Bentuk hidung gareng kecil

pesek, mempunyai makna si mbolik

bahwa Gar eng dapat menci um ni at jahat orang lain; hidung Gar eng nilai pendidikan kar akter nya r asa ingin

tahu, dan ker ja keras. Bentuk hidung Petruk panjang/ mancung, hidung mancung Petruk mempunyai makna si mbolik kalau Petr uk mempunyai jiw a yang longgar / sosial yang ti nggi; hidung Petruk mempunyai nilai pendidikan kar akter seor ang yang jiw a sosial dan pedul i dengan lingkungan. Bentuk hidung Bagong

pesek, hidung pesek Bagong ini

(6)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 46

Tabel 2

Mak na Simbolik dar i Bentuk Hidung Punakawan Nama

Punak awan

Bentuk Hidung

Makna Simbolis

Semar Besar –

Pesek

Semar ti dak suka mencium hal-hal yang si fatnya keduniaw ian, nilai pendidikan kar akter yang mel ekat padanya adalah Rel igius, Ttaat pada atur an social.

Gar eng Kecil Gar eng dapat mencium niat j ahat yang akan/ dilakukan oleh or ang lain, pendidikan kar akter yang menyertainya adalah r asa ingin tahu dan ker ja ker as.

Petr uk mancung Petr uk memiliki jiw a social yang longgar , Kepedul ian terhadap lingkungan yang tinggi,

Bagong Pesek Bagong ti dak suka mencium hal -hal yang si fatnya keduniaw ian, Ber sahabat, cintai kedamaian.

4. Kar akter , makna si mbolik, dan nilai pendidi kan karakter mul ut pada t ata r ias w ajah punakawan Wayang Or ang Sr i w edar i Sur akar ta.

Bentuk bibir Semar melebar ke samping mi ngkem atau sedi kit mencep, makna si mboliknya adalah mul ut bentuk tua, tidak banyak bicar a, pandai menyimpan r ahasia. Dan nil ai pendi dikan kar akter nya adalah r eli gius, tanggung jaw ab, disipli n, dan per caya dir i. Bentuk mul ut Gar eng kecil, ciut, atau cabik. Makna si mbolik mulut Gareng yang ciut ter sebut adalah tidak banyak bicar a t etapi kalau di minta bicar a gareng akan bicar a. Nilai pendidikan kar akter pada mulut Gar eng yang kecil menunjukkan kalau gar eng mempunyai ji wa demokr atis. Bentuk mul ut Petr uk mesem, mulut Petruk mempunyai makna simbolik seor ang yang r amah, mulut Petruk mempunyai nilai pendidikan kar akter ber sahabat, juj ur , cintai damai, tanggung jaw ab, dan demokr atis. Bentuk mul ut Bagong lebar kesamping. mulut lebar Bagong

mempunyai makna si mbolik banyak bicar a/ clemang-clemong tetapi komunikatif. Mulut bagong yang lebar ke samping mempunyai nilai pendidikan kar akter jujur .

Hal ini senada dengan per ilaku yang dil akukan oleh actor pemeran tokoh punakawan w ayang or ang sr i w edar i Sur akar ta ber dasar kan synopsis per ang barat ayuda dalam cer ita mahabar at a. Dan sesuai dengan hasil waw ancar a dengan par a tokoh punakawan w ayang or ang sr i w edar i Sur akarta.

(7)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 47

yang dapat mengar ahkan hidupnya dan member ikan per ti mbangan dan sar an. Pamong dapat diar tikan sebagai guru / mursyid ter hadap upayanya dalam pencar ian jati dir i manusia.

Jika dikaitkan dengan beber apa teor i yang ada, baik dar i teor i par a ahl i tentang konsep pendidikan

karakter , maka dapat si mpulkan bahw a nil ai kar akter yang pada t ata ri as w ajah Punakaw an telah memenuhi kriter ia untuk mewujudkan manusia yang Pancasilais sebagai mana yang t elah dir umuskan ke dalam gr and design pendidikan kar akter.

Tabel 3

Makna Simbolik dari Bentuk Mulut Punak awan Nama

Punak awan

Bentuk Mulut

Makna Simbolis

Semar Melebar ke samping dan ter tutup (mi ngkem)

Dar i bentuk bibir, Semar memiliki sifat Ar if, Bi jaksana, Pendiam tidak banyak bicar a, dan pandai menyimpan r ahasi a.

Kar akter yang diemban oleh Semar adalah r el igius, tanggung jaw ab, disipl in, dan per caya dir i.

Gar eng Kecil , Sempai

(ciut ), atau

cabi k.

Gar eng dapat mencium niat j ahat yang akan/ dilakukan oleh or ang lai n, Rasa keingintahuannya ti nggi,

Petr uk mancung Petr uk memiliki jiw a yang longgar , Kepeduli an social yang tinggi,

Bagong Pesek Bagong ti dak suka mencium hal -hal yang si fatnya keduniaw ian, Ber sahabat, cintai kedamaian.

SIMPULAN

1. Tatar ias Punakawan menggambar kan per an yang lucu. Ol eh kar ena per annya yang lucu, punakaw an memi liki tugas menghibur, membaw a suasana menjadi hangat dan cer i a ser ta membuat penonton ter tawa. Par a penonton mer asa ter tawa dan ter hibur kar ena selain per w aj ahannya yang lucu j uga ti ngkah l aku punakaw an yang lugu/ Lugas.

2. Kar akter punakaw an yang ari f, mengajarkan tentang falsafah

kehidupan yang tel ah dibentuk dan diw ar i skan oleh para leluhur kita. Nilai pendidi kan yang diaj ar kan melal ui tokoh punakaw an dapat dilihat dari makna simbolik bentuk tata ri as wajah pada alis, mata, hidung, dan bentuk mulut.

(8)

J urna l Pe ndidik a n I lm u Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835 48

DAFTAR PUSTAKA

Akhw an, Muzhoffar . 2011. Pendidikan Kar akt er : Konsep dan Implement asinya dalam

Pembelajaran di Sekolah/ Madr asah. Makalah diper si apkan dan disajikan dalam

di skusi dosen Fakultas Il mu Agama Islam UII, tanggal 2 Nopember 2011.

Ar dian Kr esna. 2012. Punakawa: Simbol Ker endahan Hat i Or ang Jawa. Yogyakar ta: Pener bit Nar asi.

Basuki R. 2006. “Panakawan’s Discaur se of Power in Javanese Shadow Pupet Dur ing The Or der Regine: Fr om Tr adisional Per spekt if t o New Hist ori ci sm”. Petr a Chri sti an Uni versity: Engl ish Depart ement.

Cassi r es, E, 1994, An Essay on Man: An Int r oduct ion t o-A- Philosophy of Human Cult ur e, Jakarta: Depar temen Pendi dikan dan Kebudayaan.

Helen P. 2004. ”Pr esident as Punakawan: Por t r ayal of Nat ional Leaders as Clown –

Ser vant in Cent r al Javanese Wayang”. Jurnal of Southear Asi a Studi en. The

National Univer sity of Singapor e.

Moleong, L., J. 2012. Met odologi Penelit ian Kualitat if Edisi Revi si. Bandung: Remaj a Rosdakar ya.

Mulyono. S. 1989. Si mbolisme dan Mist ikisme dalam Wayang. Jakarta : Per tja.

Nanik S.S. 2001. “ War na, Gari s, dan Bent uk Ragam Hias dalam Tat a Rias dan Tata

Busana Wayang Wong Sr iwedar i Sur akart a Sebagai Sarana Ekspr esi”. Dalam

Jur nal Har monia Vol 2 no 3 September – Desember 2001 Sur akar ta: UNS

Patton, M.Q. 2009. Met ode Evaluasi Kualit atif. Yogyakar ta: Pustaka Pelaj ar .

Sainah, 2010. “Tokoh dan Fungsi Punokawan Wayang Or ang Ngest i Pandowo di

Semar ang” Skr ipsi S-1. Jur usan Seni Drama, Tar i, dan Musik Fakultas, Bahasa dan

Seni Uni ver sitas Neger i Semarang.

Sudir o. 2002. “Kesenian Wayang Or ang dan Fungsinya. The ar t of wayang or ang and it s

Fuanct ion” dalam Jurnal Peneliti an Humani or a Vol.3 n0.1 edisi Febr uar i.

Sur akar ta: Lembaga Penel itian UMS

Gambar

Tabel 2 Makna Simbolik dari Bentuk Hidung Punakawan

Referensi

Dokumen terkait

Pada makalah ini akan dipelajari pengaruh proses dealuminasi terhadap sifat karakterisasi zeolite Y dengan menggunakan analisa X-Ray Diffraction dan pengaruhnya

Secara teoritis diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam upanya meningkatkan pembelajaran dan memperkaya kajian tentang peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Santrock (2003), adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan

“Apakah terdapat hubungan antara resiliensi dan stres dengan kejadian vaginosis bakterial pada wanita usia subur di pesisir pantai Ampenan kota Mataram Provinsi

Dengan demikian tidak mengherangkan dan bukanlah suatu keajaiban jika Islam yang pertama masuk di Gantarang Lalang Bata mampu menyebar keseluruh polosok

Hal ini dikarenakan secara umum 5 jenis Diplazium dapat diasumsikan memiliki bentuk spora relatif sama dan hanya 1 jenis ( Diplazium cordifolium ) yang memiliki bentuk spora

Menurut Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran: “Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu

data analytics perlu ditindaklanjuti, perlu dibuat keputusan dari manajemen agar kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan perubahan lingkungan industri dapat tetap efektif