• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Oleh :

Mansur HR

Widyaiswara LPMP

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena dengan rakhmat dan taufikNya jualah sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesikan meskipun dalam bentuk yang amat sederhana.

Makalah yang berjudul Implementasi Penilaian Berbasis Kelas Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini menguraikan beberapa aspek menyangkut Penilain Berbasis Kelas yang merupakan sistem penilaian yang digunakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar dalam pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru sekaligus menjadi bahan bacaan bagi guru untuk lebih memahami apa dan bagaimana Penilaian Berbasis Kelas itu diterapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini, dan sebelumnya penulis menyampaikan terima kasih.

Makassar, Mei 2012.

(3)

iii

A. Konsep Penilaian Berbasis Kelas ... 4

1. Penilaian Berbasis Kelas ... 4

2. Manfaat Penilaian Berbasis Kelas ... 5

3. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas ... 6

4. Prinsip Penilaian Berbasis Kelas ... 6

B. Implementasi Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP …….. 1. Penilaian Unjuk Kerja……….. 8 9 2. Penilaian Sikap ……….... 12

3. Penilaian Tertulis ……….. 17

4. Penilaian Proyek ……….. 19

5. Penilaian Produk ……….. 21

6. Penilaian Portofolio ……….. 23

7. Penilaian Diri ………. 26

BAB III PENUTUP ……….. 29

A. Kesimpulan ………... 29

B. Sasaran ………. 29

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum.

Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu di samping kurikulum yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana.

(5)

2

Penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi menganut prinsip penilaian berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri. Karena itu, penilaian dilaksanakan dalam rangka Penilaian Berbasis Kelas. Dikatakan Penilaian Berbasis Kelas karena kegiatan penilaian dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran (Muslich,2007:91)

Hasil pemantauan di beberapa kelompok kerja guru menunjukkan bahwa masih banyak guru belum memahami tentang Penilaian Berbasis Kelas, baik konsep maupun penerapannya. Misalnya seorang guru di SD yang ingin mengukur kemampuan siswanya menggunakan termometer namun teknik penilaian yang digunakan adalah tes tertulis, penilaian semacam ini tentu saja tidak valid, karena tidak menilai apa yang seharusnya dinilai. Mestinya teknik penilaian yang digunakan adalah performance test (penilaian kinerja), dimana siswa diminta untuk mempraktekkan (menggunakan) termometer kemudian guru mengamati lalu kemudian menilainnya apakah siswa tersebut sudah mampu menggunakan termometer dengan benar atau belum?

Mengingat masih banyaknya guru yang belum memahami apa dan bagaimana penilaian berbasis kelas ini diimplementasikan, maka penulis mencoba menguraikannya dalam makalah singkat ini dengan judul

”Implementasi Penilaian Berbasis Kelas Dalam Kurikulum Tingkat Satuan

(6)

3

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan berkaitan dengan Penilaian Berbasis Kelas yang akan diuraikan dalam makalah ini, yaitu :

1. Apakah penilaian berbasis kelas itu?

(7)

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Penilaian Berbasis Kelas. 1. Pengertian Penilaian Berbasis

Kelas.Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang diperoleh siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan balik perbaikan proses pembelajaran (Sanjaya: 2006,184).

Dari pengertian di atas, penilaian berbasis kelas memiliki beberapa karakteristik penting;

(a) Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran, artinya bahwa penilaian ini dilakukan secara terus menerus dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar kelas, seperti di laboratorium atau di lapangan ketika siswa sedang melakukan proses pembelajaran.

(8)

5

terhadap perkembangan mental melalui penilaian tentang sikap, dan evluasi terhadap produk atau karya siswa.

(c) Hasil pengumpulan informasi dimanfaatkan untuk menetapkan tingkat penguasaan kompetensi, baik standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar seperti yang terdapat dalam kurikulum.

(d) Hasil pengumpulan informasi, digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses perbaikan kualitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien

2. Manfaat Penilaian Berbasis Kelas

Menurut Harianti (2006) manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:

(a) Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

(b) Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

(c) Untuk umpan balik bagi pendidik dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.

(d) Untuk masukan bagi pendidik guna merancang kegiatan belajar.

(e) Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite satuan pendidikan tentang efektivitas pendidikan.

(9)

6

3. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas

Harianti (2006) mengemukakan bahwa Penilaian Berbasis Kelas memiliki fungsi sebagai berikut:

(a) Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

(b) Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).

(c) Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

(d) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. (e) Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuan

perkembangan peserta didik.

4. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas

(10)

7

pelajaran. Oleh karena itulah dalam proses pelaksanaannya, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas. Adapun prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas menurut Sanjaya (2006) dan Harianti (2006) adalah sebagai berikut:

(a) Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran

pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya indikator ”

mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid apabila

mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.

(b) Reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila

unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.

(c) Menyeluruh

(11)

8

menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.

(d) Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

(e) Obyektif

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.

(f) Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

B. Implementasi Penilaian Berbasis Kelas dalam KTSP

(12)

9

Surapranata (2005) mengemukakan ada tujuh teknik yang dapat digunakan dalam penilaian berbasis kelas, yaitu:

1. Penilaian Unjuk Kerja

a. Pengertian

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktek sholat, praktek olah raga prestasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

b. Teknik Penilaian Unjuk Kerja

(13)

10 1) Daftar Cek (Check-list)

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai.

Contoh Check list

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak

baik

1. Organization ( Introduction, body, conclusion) 2. Content ( depth of knowledge, logic)

3. Fluency 4. Language:

Pronunciation

Grammar

Vocabulary

5. Performance (eye contact, facial expression, gesture)

Skor yang dicapai

Skor maksimum 7

Keterangan :

(14)

11 2) Skala Penilaian (Rating Scale)

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.

Contoh Rating Scale

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama Siswa: ________ Kelas: _____

N

o Aspek Yang Dinilai

Skor

1 2 3 4

1. Organization ( Introduction, body, conclusion) 2. Content ( depth of knowledge, logic)

5. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)

Jumlah skor Catatan:

(15)

12 3 = kompeten

2 = kurang kompeten 1 = tidak kompeten

b. Penilaian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut Skor minimum : 1 x 7 (aspek yang dinilai) = 7

Skor maksimum : 4 x 7 (aspek yang dinilai) = 28 Kategori kriteria : 4

Rentangan Nilai : 28 - 7

--- = 5.25 4

Penentuan Kriteria:

Skor 23-28, dapat ditetapkan sangat kompeten Skor 18-22, dapat ditetapkan kompeten Skor 13-17, dapat ditetapkan kurang kompeten Skor 7 -12, dapat ditetapkan tidak kompeten

2. Penilaian Sikap.

a. Pengertian

Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu objek, penomena, atau masalah.

Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.

Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap

(16)

13

Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap

positif terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan.  Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu

memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.

Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan

dengan suatu materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi Biologi atau Geografi.

b. Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Observasi perilaku

(17)

14

Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:

Contoh isi Buku Catatan Harian :

No. Hari/ Tanggal Nama peserta didik Kejadian

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta didik secara keseluruhan.

Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari

BUKU CATATAN HARIAN PESERTA DIDIK nama sekolah

Mata Pelajaran : ___________________ Kelas : ___________________ Program : IPA/IPS/BHS

Tahun Pelajaran : ___________________ Nama Guru : ___________________

(18)

15

peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap.

Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :

N

b. Skor merupakan jumlah dari skor masing-masing aspek perilaku c. Penilaian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut

(19)

16

Kolom keterangan dapat diisi dengan: amat baik, bila jumlah skor 17 - 20 baik, bila jumlah skor 14 - 16

cukup, bila jumlah skor 11 - 13 kurang, bila jumlah skor 8 - 10 sangat kurang, bilajumlah skor 4 – 7

(2) Pertanyaan langsung

Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".

Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap.

(3) Laporan pribadi

Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.

(20)

17

3. Penilaian Tertulis

a. Pengertian

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain sebagainya.

b. Teknik Penilaian

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:

1) memilih jawaban, yang dibedakan menjadi: (1) pilihan ganda

(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) (3) menjodohkan

(4) sebab-akibat

2) mensuplai jawaban, dibedakan menjadi: (1) isian atau melengkapi

(21)

18 Contoh Penilaian tertulis

a). Memilih jawaban (pilihan ganda)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/1

Indikator : Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf Aspek : Membaca

Soal:

Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat. Hal ini ditandai oleh banyaknya

barang elektronik yang beredar di masyarakat. Pemunculan barang tersebut sudah sampai di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Ada yang dikatagorikan barang mewah, ada pula yang dikatagorikan bukan barang mewah.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ... .

a. pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini b. banyaknya peredaran barang elektronik

c. pemunculan barang elektronok di masyarakat d. banyaknya barang mewah yang beredar e. perkembangan barang elektronik yang mewah

b). Mensuplai jawaban (Uraian)

Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/1

Soal : Jelaskan proses terjadinya alam semesta menurut teori Big Bang

(22)

19 Penskoran:

Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

4. Penilaian Proyek

a. Pengertian

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,

kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan

menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara

jelas.

b. Teknik Penilaian Proyek

(23)

20

Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek: a) penelitian sederhana tentang air di rumah;

b) Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako. Contoh Penilaian Proyek

Mata Pelajaran : Sejarah

Nama Proyek : Perkembangan Islam di Nusantara Alokasi Waktu : Satu Semester

Nama Siswa : _________________ Kelas : XI/1

No Aspek Skor (1 – 5)

1. Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul 2. Pelaksanaan

a. Sistematika Penulisan

b. Keakuratan Sumber Data/Informasi c. Kuantitas Sumber Data

d. Analisis Data

e. Penarikan Kesimpulan 3. Laporan Proyek

a. Performans

b. Presentasi / Penguasaan Total Skor

(24)

21

 Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

5. Penilaian Produk

a. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:

 Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan

merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

 Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan

peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

 Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang

dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

b. Teknik Penilaian Produk

(25)

22

1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).

2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal). Contoh Penilaian Produk

Mata Pelajaran : IPA (Kimia) Nama Proyek : Membuat Sabun Alokasi Waktu : 4 kali Pertemuan Nama Siswa : ____________________ Kelas : XI/1

No Aspek Skor (1 – 5)

1. Perencanaan Bahan 2. Proses Pembuatan

a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan

c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan)

3. Hasil Produk

a. Bentuk Fisik c. warna b. Inovasi d. pewangi Total Skor

(26)

23

 Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban

yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

6. Penilaian Portofolio

a. Pengertian

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes yang menunjukkan soal yang mampu dan tidak mampu dijawab (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran. Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.

b. Teknik Penilaian Portofolio

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

(27)

24

sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

2) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya

3) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.

4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

(28)

25

penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

6) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara

peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan

8) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Contoh Penilaian Portofolio

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 Semester

Sampel yang dikumpulkan : karangan

Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1

(29)

26

Setiap karya siswa sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0 - 10 atau 0 - 100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.

7. Penilaian Diri (self assessment)

a. Pengertian

(30)

27

proses dan hasil belajar. Meskipun demikian, hasil penilaian diri dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai.

b. Teknik Penilaian

Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan subyektif. Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.

2) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai. 3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

4) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.

5) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

6) Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.

7) Lakukan tindakan lanjutan, antara lain guru memberikan balikan tertulis, guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian Contoh Penilaian Diri

Mata Pelajaran : Matematika Aspek : Kognitif Alokasi Waktu : 1 Semester

Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1

No S. Kompetensi / K. Dasar

Tanggapan

Keterangan

(31)

28 1. Aljabar

a. Menggunakan aturan pangkat b. Menggunakan aturan akar c. Menggunakan aturan logaritma d. Memanipulasi aljabar

1 = Paham 0 = Tidak Paham

2. Dst

Catatan:

Guru menyarankan kepada peserta didikk untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.

(32)

29

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang terintegrasi dengan proses pembelajaran yang pelaksanaannya harus mengacu pada prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas yaitu validitas, reliabilitas, menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan mendidik.

2. Penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik atau cara yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri. Pilihan pada salah satu teknik penilaian tersebut tentunya disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dasar yang ingin dicapai.

B. Saran

1. Dalam menerapkan sistem penilaian berbasis kelas hendaknya guru (pendidik) mengacu pada prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas yang ada.

(33)

30

DAFTAR PUSTAKA

Harianti Diah, (2006), Makalah Model Penilaian Kelas SD,SMP,SMA Jakarta: Puskur Depdiknas.

Muslich Masnur, (2007), KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan

Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya Wina, (2006), Pembelajaran DalamImplementasi Kurikulum

Berbasis Kompetensi Jakarta: Bumi Aksara.

Supranata sumarna, (2005), Panduan Penulisan Tes Tertulis

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi hama dan patogen penyakit dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan menggunakan

Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencangkup, baik latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan

Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dimaksudkan untuk meningkatkan keterkaitan kebutuhan dan peningkatan transportasi antar wilayah dan antar kawasan permukiman

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor ekonomi makro yang mempengaruhi konsumsi masyarakat Jawa Timur, (2) menganalisis kecenderungan mengkonsumsi

Sultra Tahun Anggaran 2017, kami mengundang perusahaan saudara mengikuti pembuktian kualifikasi dengan membawa dokumen kualifikasi perusahaan asli; Surat pernyataan Perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru ditinjau dari lama mengajar (sig 0,906 > α : 0,05); (2) tidak ada

Undang­Undang Nomor 33 Tahun 2004   tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Mengetahui jenis tanaman pohon mangrove yang berada di suaka margasatwa Muara Angke...