• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peninggalan Sejarah Hindu dan buddha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peninggalan Sejarah Hindu dan buddha "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam Kelas V Semester 1

PENINGGALAN SEJARAH HINDU-BUDDHA DAN ISLAM

IPS Kelas V Semester 1

Standar Kompetensi :

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa

Hindu-Buddha dan Islam Kompetensi Dasar :

1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa

Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia

1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia

A. Kerajaan dan Peninggalan Sejarah Hindu

Tidak diketahui secara pasti kapan agama Hindu masuk ke Indonesia. Agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari India. Di antar pedagang tersebut ada yang menetap di Indonesia. Mereka menikah dengan penduduk Indonesia. Pengaruh agama dan kebudayaan India semakin kuat di Indonesia. Bukti-buktinya sebagai berikut :

 Banyak penduduk yang memeluk agama Hindu setelah para pendatang dari India

memperkenalkan agama Hindu.

 Masyarakat Indonesia dahulu tidak mengenal sistem kerajaan. Karena pengaruh agama

Hindu, mengenal sistem kerajaan.

 Adanya kebudayaan khas India seperti candi, patung, dan budaya baca tulis dalam huruf

Pallawa dan bahasa Sansekerta.

1. Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia

a. Kutai

Kerajaan kutai pertama kali didirikan oleh seorang raja yang bernama Kudungga. Beliau mempunyai anak yang bernama Asmawarman dan Mulawarman. Raja yang terkenal dari kerajaan kutai adalah raja Mulawarman. Raja Mulawarman pernah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Beliau menyembah dewa Siwa.

b. Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mempunyai seorang raja yang bijaksana yaitu raja Purnawarman. Pada masa pemerintahan raja Purnawarman, kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan prasasti. Berikut prasasti tersebut :

1. Prasasti Kebon Kopi

2. Prasasti Tugu

3. Prasasti Jambu

4. Prasasti Munjul

(2)

c. Mataram Hindu

Kerajaan Mataram Hindu di perintah oleh seorang raja yang bijaksana yaitu raja Sanjaya. Raja kerajaan mataram hindu yang terkenal adalah Sanjaya. Kerajaan mataram Hindu meninggalkan sebuah prasasti yang di temukan di daerah Canggal.

d. Kediri

Pendiri kerajaan Kediri adalah raja Bameswara (1117 – 1130). Setelah wafat beliau digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya adalah raja Kediri yang terbesar. Jayabaya di kenal dengan ramalannya yang di sebut jangka Jayabaya.

Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya. Setelah Kertajaya menjadi raja, kerajaan Kediri di serang oleh Ken Arok dari kerajaan Singosari. Serangan itulah yang membuat akhir riwayat kerajaan Kediri.

e. Singasari

Kerajaan singosari didirikan oleh Ken Arok tahun 1222 M. Sebelum menjadi raja, Ken Arok pernah mengabdikan diri ke Tumapel. Saat itu kerajaan Singosari dipimpin oleh Tunggul Amethung.

Setelah menjadi raja Ken Arok bergelar: Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.

Setelah wafat beliau digantikan oleh Anusapati. Raja setelah Anusapati ialah Panji Tohjaya. Setelah Panji Tohjaya, rajanya ialah Kertanegara. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya.

Kerajaan Singosari diserang oleh raja Jayakatwang dari kerajaan Kediri. Peninggalan Kerajaan singosari:

1. Candi Kidal : sebagai tempat pemakaman Anusapati

2. Candi Jago : sebagai tempat pemakaman Ranggawuni

3. Candi Kagenengan : sebagai tempat pemakaman Ken Arok

4. Candi Singasari : sebagai tempat pemakaman Kertanegara

5. Patung Prajna Paramita : sebagai tempat pemujaan terhadap Ken Dedes

2. Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia

(3)

Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa. Brahma adalah dewa pencipta, Wisnu dewa pemelihara, dan Syiwa dewa pelebur. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita.

Candi peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9. Di dalam candi ini terdapat patung Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.

Candi-candi peninggalan agama Hindu :

No Nama Candi Lokasi Penemuan Pembuatan

(Abad Ke) Peninggalan

1 Prambanan Yogyakarta 7 M Mataram Lama

2 Dieng Dieng, Jateng 7 M Mataram Lama

3 Badut Malang, Jatim Tahun 760 M Kanjuruhan

4 Canggal Jawa Tengah 8 M Mataram Lama

5 Gedong

Sanga

Jawa Tengah 8 M Mataram Lama

6 Panataran Blitar, Jatim 11 M Kediri

7 Sawentar Blitar, Jatim 12 M Singasari

8 Kidal Jawa Timur 12 M Singasari

9 Singasari Jawa Timur 12 M Singasari

10 Sukuh Karanganyar, Jateng 13 M Majapahit

b. Prasasti

(4)

Yupa adalah tiang batu yang digunakan pada saat upacara korban. Hewan kurban ditambatkan pada tiang ini. Prasasti Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan Raja Mulawarman. Berikut ini daftar prasasti-prasasti peninggalan kebudayaan Hindu.

No Nama Prasasti Lokasi Penemuan Pembuatan Peninggalan

1 Kutai Kutai, Kaltim Abad ke-4 M Kutai

2 Ciaruteun Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

3 Tugu Cilincing, Jakut Abad ke-5 M Tarumanegara

4 Jambu Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

5 Kebon Kopi Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

6 Cidanghiang Pandeglang Abad ke-5 M Tarumanegara

7 Pasir Awi Leuwiliang, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

8 Muara Cianten Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

9 Canggal Magelang, Jateng Abad ke-7 M Mataram Lama

10 Kalasan Yogyakarta Tahun 732 M Mataram Lama

11 Dinoyo Malang, Jatim Tahun 760 M Mataram Lama

12 Kedu Temanggung,

Jateng

Tahun 778 M Mataram Lama

13 Sanur Bali Abad ke-9 M Bali

c. Patung

Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.

Patung-patung peninggalan kerajaan Hindu :

No Nama Patung Lokas Penemuan Pembuatan Peninggalan

(5)

-2 Dwarapala Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

3 Wisnu Cibuaya I Cibuaya, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

4 Wisnu Cibuaya II Cibuaya, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara

5 Rajasari Jakarta Abad ke-5 M Tarumanegara

6 Airlangga Medangkamulan Abad ke-10 M Medangkamulan

7 Ken Dedes Kediri, Jatim Abad ke-12 M Kediri

8 Kertanegara Jawa Timur Abad ke-12 M Singasari

9 Kertarajasa Mojokerto, Jatim Abad ke-13 M Majapahit

d. Karya sastra (Kitab)

Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun lontar. Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga. Berikut ini daftar kitab-kitab peninggalan sejarah Hindu di Indonesia.

e. Tradisi

Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama Hindu. Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:

1. Upacara Nelubulanin : ketika bayi berumur 3 bulan

2. Upacara Potong Gigi : mapandes

3. Upacara pembakaran mayat (Ngaben)

4. Ziarah : mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.

(6)

Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya mempunyai tiga orang anak yaitu: Bhre Dara, Bhre Kahuripan, Jayanegara.

Setelah raden wijaya wafat, ia digantikan oleh puteranya yang bernama Jayanegara. Pada masa Jayanegara inilah banyak pemberontakkan terjadi. Pemberontakkan tersebut adalah:

1. Pemberontakan Ronggolawe (1903)

2. Pemberontakan Sora (1906)

3. Pemberontakan Nambi (1909)

4. Pemberontakan Kunti (1911)

Setelah Jayanegara wafat tanpa meninggalkan seorang putera beliau digantikan oleh Bhre Kahuripan anak dari Raden Wijaya yang telah menjadi bhiksuni. Setelah menjadi raja,

Bhre Kahuripan bergelar Tribuana Tunggal Dewi Jayawishnu Wardhani.

Akhirnya Tribuana Tunggal Dewi Jayawishnu Wardhani turun tahta yang akhirnya di gantikan oleh puteranya yang bernama Hayam Wuruk. Pada saat itu raja Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun. Setelah menjadi raja, Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Kerajaan Majapahit mempunyai mahapatih yang bernama Gajah Mada. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakkan kunti. Atas keahliannya itu Gajah Mada diangkat sebagai perdana menteri Majapahit.

Gajah Mada menyebutkan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa adalah cita-cita Gajah mada untuk mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada membangun armada laut yang kuat. Armada laut majapahit dipimpin oleh Mpu Nala.

Setelah gajah mada wafat kerajaan majapahit bingung untuk mencari penggantinya. Sedikit demi sedikit kerajaan Majapahit mengalami kemunduran. Keadaan kerajaan Majapahit semakin tidak menentu setelah raja Hayam Wuruk wafat.

B. Kerajaan dan Peninggalan Sejarah Buddha

1. Peninggalan sejarah Buddha di Indonesia

a. Candi

1. Candi Borobudur

Didirikan pada tahun 824 Masehi (746 Saka) oleh Raja Mataram bernama Samaratungga, dari keturunan Syailendra. Candi ini didirikan untuk menghormati pendiri Dinasti Syailendra. Raja-raja Syailendra menganut agama Budha Mahayana. Bangunan candi terdiri dari 10 tingkat yang dibangun menjadi 3 bagian. Seluruh bangunan candi memuat relief, antara lain :

 Karmawibangga, yaitu relief yang menggambarkan berlakunya hukum sebab akibat (karma)

bagi yang melakukannya.

 Lalitavistara, yaitu (kisah sandiwara). Kehidupan Budha yang bergelimang harta hanyalah

(7)

 Awadana dan Jataka, relief ini menggambarkan tentang kehidupan Budha di masa lalu

(Awadana) dan kisah tentang perbuatan kepahlawanan orang-orang suci (Jataka).

Sejak ditemukan kembali tahun 1814, mulai dilakukan usaha-usaha perbaikan diantaranya :

 1907 – 1911, dipimpin Tb. Van Erp (orang Belanda).

 Tahun 1956, UNESCO mengirim utusan Dr. Coremans dari Belgia untuk penelitian akibat

kerusakan candi.

 Tahun 1971, Menteri Pendirikan dan Kebudayaan RI membentuk badan pemugaran candi.

 Tahun 1973 – 1983, pemugaran ke-2 dan mendapat bantuan dari UNESCO.

2. Candi Mendut

Didirikan oleh Raja Indra tahun 824 terletak di sebelah timur Candi Borobudur. Ada 3 patung Budha yaitu, Cakramurti (duduk bersila), Awalokiteswara dan Maitrya.

3. Candi Kalasan

Didirikan tahun 778 M oleh keluarga Syailendra sebagai bangunan suci Dewi Tara yang diduga isteri dari Budha. Didalamnya terdapat arca Dewi Tara terbuat dari perunggu.

4. Candi-candi di Jawa Timur, antara lain : Candi Kidal (Malang) pada masa Raja Anusapati,

Candi Jago (Malang) pada masa Wisnuwardana, Candi Jawi (dekat Prigen) masa Kertanegara sebagai Candi Siwa Budha, Candi Panataran (dekat Blitar).

5. Candi-candi Budha di Sumatera ; Komplek Candi Padang Lawas (Tapanuli), Candi Muara

Takus (Jambi).

6. Candi-candi Budha di Jawa Barat ; Candi Jiwo (Batu Jaya, Karawang), Candi Bindongan

(Karawang), Komplek Candi Cibuaya (Cibuaya, Karawang).

7. Candi-candi Budha di Jawa Tengah ; Candi Mendut (Magelang), Candi Pawon (Magelang),

Candi Borobudur (Magelang).

8. Candi Budha di Yogyakarta ; Candi Sari, Candi Sewu, Candi Kalasan.

(8)

Wujudnya Sang Budha tampil dalam berbagai posisi, tiap posisi mengandung arti / makna dan menghadap ke arah tertentu.

c. Prasasti

1. Kedukan Bukit (683), Pulau Talang Tuo (684), Pulau Telaga Batu. (ditemukan dekat

Palembang).

2. Pulau Kotakapur (dekat Bangka). Pulau Karang Berahi (dekat Jambi).

2. Kerajaan Sriwijaya pusat agama Buddha

Berdiri abad ke-7 M di Sumatera. Pusat kerajaan berada di Palembang, Sumatera Selatan (di muara S. Musi) mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputeradewa. Berita tentang Sriwijaya dapat diketahui dari 5 buah prasasti :

a. Prasarti Kedudukan dan Bukit dekat Palembang, Sumatera Selatan.

b. Prasasti Talang Tuo dekat Palembang.

c. Prasasti Telaga Batu dekat Palembang.

d. Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangka

e. Prasasti Karang Berahi di daerah Jambi.

Wilayah Kerajaan Sriwijaya, yaitu hampir seluruh pulau Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Semenanjung Melayu, Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda. Sehingga Sriwijaya disebut kerajaan nasional pertama. Sriwijaya memiliki angkatan laut yang kuat dapat menguasai selat Malaka, Karimata, dan Sunda sebagai jalur perdagangan India dan Cina sehingga Sriwijaya disebut Kerajaan Maritim. I-Tsing adalah pendeta Budha berasal dari Cina memperdalam agama Budha dan menterjemahkan kitab Suci Budha yang berbahasa Sansekerta ke dalam bahasa Cina dan banyak menulis tentang Sriwijaya. Dua orang mahaguru agama Budha dari India adalah Sakyakirti dan Dharmapala.

Keruntuhan Sriwijaya

(9)

Kejayaan Sriwijaya berhasil menjadi kerajaan besar karena faktor berikut :

1. Sriwijaya merupakan persimpangan dan pusat lalu lintas antara India dan Cina

2. Sriwijaya sebagai kerajaan maritim dan pusat perdagangan di Asia Tenggara

3. Sriwijaya sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha

Sriwijaya berhasil mendirikan bangunan suci. Bangunan suci antara lain : Candi Muara Takus yaitu candi yang berbentuk stupa dari biara Bahal.

C. Kerajaan dan Peninggalan Sejarah Islam

1. Peninggalan sejarah Islam di Indonesia

a. Masjid

Masjid merupakan seni arsitektur Islam yang paling menonjol. Masjid adalah tempat peribadatan umat Islam. Berbeda dengan masjid-masjid yang ada sekarang, atap masjid peninggalan sejarah biasanya beratap tumpang bersusun. Semakin ke atas atapnya makin kecil. Jumlah atap tumpang itu biasanya ganjil, yaitu tiga atau lima. Atap yang paling atas berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat empat tiang utama yang menyangga atap tumpang.

Pada bagian barat masjid terdapat mihrab. Di sebelah kanan mihrab ada mimbar. Di halaman masjid biasanya terdapat menara. Keberadaan menara tidak hanya untuk menambah keindahan bangunan masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin mengumandangkan azan ketika tiba waktu salat. Sebelum azan dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau beduk.

Contoh masjid peninggalan sejarah Islam adalah Masjid Agung Demak dan Masjid Kudus. Masjid Agung Demak dibangun atas perintah Wali Songo. Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Masjid Demak tidak memiliki menara. Sementara masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus.

Masjid Agung Demak. Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Salah satu keunikan Masjid Agung Demak adalah salah satu tiangnya terbuat dari susunan tatal. Konon, tiang ini dibuat oleh Sunan Kalijaga. Tiang dari tatal ini kemudian diganti ketika Masjid Agung Demak dipugar pada tahun 1980. Potongan tiang tatal ini masih tersimpan di bangsal belakang masjid. Berikut ini daftar masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam.

(10)

Kaligraf adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligraf digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligraf pada gapura terdapat di gapura makam Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan Gowa.

c. Istana

Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak.

Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.

Contohnya : Istana

Kesultanan Ternate dan Tidore.

d. Kitab

Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan Sumatra. Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk dan hikayat. Suluk dan hikayat ada yang ditulis dalam bahasa daerah ada juga yang ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga suluk yang diterjemahkan dalam bahasa Melayu. Suluk dan hikayat dibuat untuk mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran Islam.

Beberapa suluk terkenal adalah syair Si Burung Pingai dan syair Perahu karya Hamzah Fansuri serta syair Abdul Muluk dan syair gurindam dua belas karya Ali Haji. Syair gurindam dua belas berisi nasihat kepada para pemimpin agar mereka memimpin dengan bijaksana. Ada juga nasihat untuk rakyat biasa agar mereka menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia. Syair Abdul Muluk menceritakan Raja Abdul Muluk.

Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari kejadian sejarah. Di pulau Jawa, hikayat dikenal dengan nama babad. Babad tanah Jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang terdapat di Jawa. Cerita tersebut dimulai dari kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam. Di Aceh ada beberapa jilid Bustan Al-Salatin yang berisi riwayat nabi-nabi, riwayat sultansultan Aceh, dan penjelasan penciptaan langit dan bumi. Kitab ini ditulis oleh Nuruddi Ar-Raniri.

e. Pesantren

Sejak masuknya Islam ke Indonesia, pesantren merupakan lembaga yang mengajarkan Islam. Pesantren pertama kali didirikan di daerah Jawa dan Madura oleh para kiai. Pesantren pertama ini dibangun pada masa Sunan Ampel yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesatren kemudian berkembang pesat dan melahirkan kelompok-kelompok terpelajar. Para santri belajar bahasa Arab, kitab Kuning, fqih, pendalaman Al Quran, tahuhid, akhlak, dan tradisi tasawuf.

Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar Medan.

f. Tradisi

(11)

1. Ziarah, yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan tradisi

lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan harapan memperoleh frasat dalam mimpi.

2. Sedekah, acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa

gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.

3. Sekaten, yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan Sekaten

dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon.

2. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

a. Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad ke-13. Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang (pantai timur Aceh).

Sebagai sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai. Raja-raja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut.

1. Sultan Malik Al-saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan berusaha

mengembangkan kerajaannya antara lain melalui perdagangan dan memperkuat angkatan perang. Samudra Pasai berkembang menjadi negara maritim yang kuat di Selat Malaka. 2. Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I) yang memerintah sejak 1297-1326. Pada masa

pemerintahannya Kerajaan Perlak kemudian disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai. 3. Sultan Malik al Tahir II (1326 – 1348 M). Raja yang bernama asli Ahmad ini sangat teguh

memegang ajaran Islam dan aktif menyiarkan Islam ke negeri-negeri sekitarnya. Akibatnya, Samudra Pasai berkembang sebagai pusat penyebaran Islam. Pada masa pemerintahannya, Samudra Pasai memiliki armada laut yang kuat sehingga para pedagang merasa aman singgah dan berdagang di sekitar Samudra Pasai. Namun, setelah muncul Kerajaan Malaka, Samudra Pasai mulai memudar. Pada tahun 1522 Samudra Pasai diduduki oleh Portugis. Keberadaan Samudra Pasai sebagai kerajaan maritim digantikan oleh Kerajaan Aceh yang muncul kemudian.

Catatan lain mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari tulisan Ibnu Battuta, seorang pengelana dari Maroko. Menurut Battuta, pada tahun 1345, Samudera Pasai merupakan kerajaan dagang yang makmur. Banyak pedagang dari Jawa, Cina, dan India yang datang ke sana. Hal ini mengingat letak Samudera Pasai yang strategis di Selat Malaka. Mata uangnya uang emas yang disebur deureuham (dirham).

Di bidang agama, Samudera Pasai menjadi pusat studi Islam. Kerajaan ini menyiarkan Islam sampai ke Minangkabau, Jambi, Malaka, Jawa, bahkan ke Thailand. Dari Kerajaan Samudra Pasai inilah kader-kader Islam dipersiapkan untuk mengembangkan Islam ke berbagai daerah. Salah satunya ialah Fatahillah. Ia adalah putra Pasai yang kemudian menjadi panglima di Demak kemudian menjadi penguasa di Banten.

b. Kerajaan Aceh

Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh. Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528), menjadi penting karena mundurnya Kerajaan Samudera Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka. Para pedagang kemudian lebih sering datang ke Aceh.

(12)

Sebagai sebuah kerajaan, Aceh mengalami masa maju dan mundur. Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607- 1636). Pada masa pemerintahannya, Aceh mencapai zaman keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai Johor, Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Di samping itu, Iskandar Muda juga menyusun undang-undang tata pemerintahan yang disebut Adat Mahkota Alam.

Setelah Sultan Iskandar Muda, tidak ada lagi sultan yang mampu mengendalikan Aceh. Aceh mengalami kemunduran di bawah pimpinan Sultan Iskandar Thani (1636- 1641). Dia kemudian digantikan oleh permaisurinya, Putri Sri Alam Permaisuri (1641- 1675). Sejarah mencatat Aceh makin hari makin lemah akibat pertikaian antara golongan teuku dan teungku, serta antara golongan aliran syiah dan sunnah sal jama’ah. Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh pada tahun 1904.

Dalam bidang sosial, letaknya yang strategis di titik sentral jalur perdagangan internasional di Selat Malaka menjadikan Aceh makin ramai dikunjungi pedangang Islam. Terjadilah asimilasi baik di bidang sosial maupun ekonomi. Dalam kehidupan bermasyarakat, terjadi perpaduan antara adat istiadat dan ajaran agama islam. Pada sekitar abad ke-16 dan 17 terdapat empat orang ahli tasawuf di Aceh, yaitu Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-Sumtrani, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdurrauf dari Singkil. Keempat ulama ini sangat berpengaruh bukan hanya di Aceh tetapi juga sampai ke Jawa.

Dalam kehidupan ekonomi, Aceh berkembang dengan pesat pada masa kejayaannya. Dengan menguasai daerah pantai barat dan timur Sumatra, Aceh menjadi kerajaan yang kaya akan sumber daya alam, seperti beras, emas, perak dan timah serta rempah-rempah.

c. Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang

Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Patah ini pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-15. Kemunduran ini memberi peluang bagi Demak untuk berkembang menjadi kota besar dan pusat perdagangan. Dengan bantuan para ulama Walisongo, Demak berkembang menjadi pusat penyebaran agama islam di Jawa dan wilayah timur Nusantara. Sebagai kerajaan, Demak diperintah silih berganti oleh raja-raja. Demak didirikan oleh Raden Patah (1500-1518) yang bergelar Sultan Alam Akhbar al Fatah. Raden Patah sebenarnya adalah Pangeran Jimbun, putra raja Majapahit. Pada masa pemerintahannya, Demak berkembang pesat. Daerah kekuasaannya meliputi daerah Demak sendiri, Semarang, Tegal, Jepara dan sekitarnya, dan cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi di Sumatera, serta beberapa wilayah di Kalimantan. Karena memiliki bandar-bandar penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik, Raden Patah memperkuat armada lautnya sehingga Demak berkembang menjadi negara maritim yang kuat. Dengan kekuatannya itu, Demak mencoba menyerang Portugis yang pada saat itu menguasai Malaka. Demak membantu Malaka karena kepentingan Demak turut terganggu dengan hadirnya Portugis di Malaka. Namun, serangan itu gagal.

Raden Patah kemudian digantikan oleh Adipati Unus (1518-1521). Walau ia tidak memerintah lama, tetapi namanya cukup terkenal sebagai panglima perang yang berani. Ia berusaha membendung pengaruh Portugis jangan sampai meluas ke Jawa. Karena mati muda, Adipati Unus kemudian digantikan oleh adiknya, Sultan Trenggono (1521-1546). Di bawah pemerintahannya, Demak mengalami masa kejayaan. Trenggono berhasil membawa Demak memperluas wilayah kekuasaannya. Pada tahun 1522, pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah menyerang Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Baru pada tahun 1527, Sunda Kelapa berhasil direbut. Dalam penyerangan ke Pasuruan pada tahun 1546, Sultan Trenggono gugur.

(13)

menjadi raja dan Sunan Prawoto, putra sulung Sultan Trenggono. Sunan Prawoto kemudian dikalahkan oleh Arya Penangsang, anak Pengeran Sekar Sedolepen.

Namun, Arya Penangsang pun kemudian dibunuh oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang menjadi Adipati di Pajang. Joko Tingkir (1549-1587) yang kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang. masing-masing. Bupati Surabaya yang banyak berjasa menundukkan daerah-daerah di Jawa Timur diangkat sebagai wakil raja dengan daerah kekuasaan Sedayu, Gresik, Surabaya, dan Panarukan.

Ketika Sultan Hadiwijaya meninggal, beliau digantikan oleh putranya Sultan Benowo. Pada masa pemerintahannya, Arya Pangiri, anak dari Sultan Prawoto melakukan pemberontakan. Namun, pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Pangeran Benowo dengan bantuan Sutawijaya, anak angkat Sultan Hadiwijaya. Tahta Kerajaan Pajang kemudian diserahkan Pangeran Benowo kepada Sutawijaya. Sutawijaya kemudian memindahkan pusat Kerajaan Pajang ke Mataram.

Di bidang keagamaan, Raden Patah dan dibantu para wali, Demak tampil sebagai pusat penyebaran Islam. Raden Patah kemudian membangun sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid Demak.

Dalam bidang perekonomian, Demak merupakan pelabuhan transito (penghubung) yang penting. Sebagai pusat perdagangan Demak memiliki pelabuhan-pelabuhan penting, seperti Jepara, Tuban, Sedayu, gresik. Bandar-bandar tersebut menjadi penghubung daerah penghasil rempah-rempah dan pembelinya. Demak juga memiliki penghasilan besar dari hasil pertaniannya yang cukup besar. Akibatnya, perekonomian Demak berkembang degan pesat.

d. Kerajaan Mataram

Sutawijaya yang mendapat limpahan Kerajaan Pajang dari Sutan Benowo kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke daerah kekuasaan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan, di Mataram. Sutawijaya kemudian menjadi raja Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama.

Pemerintahan Panembahan Senopati (1586-1601) tidak berjalan dengan mulus karena diwarnai oleh pemberontakan-pemberontakan. Kerajaan yang berpusat di Kotagede (sebelah tenggara kota Yogyakarta sekarang) ini selalu terjadi perang untuk menundukkan para bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Mataram, seperti Bupati Ponorogo, Madiun, Kediri, Pasuruan bahkan Demak. Namun, semua daerah itu dapat ditundukkan. Daerah yang terakhir dikuasainya ialah Surabaya dengan bantuan Sunan Giri.

Setelah Senopati wafat, putranya Mas Jolang (1601-1613) naik tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati. Dia berhasil menguasai Kertosono, Kediri, dan Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran di daerah Krapyak sehingga kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo Krapyak.

(14)

Namun, niatnya itu terhambat karena ada VOC yang menguasai Sunda Kelapa. VOC juga tidak menyukai Mataram. Akibatnya, Sultan Agung harus berhadapan dulu dengan VOC. Sultan Agung dua kali berusaha menyerang VOC: tahun 1628 dan 1629.

Penyerangan tersebut tidak berhasil, tetapi dapat membendung pengaruh VOC di Jawa.

Sultan Agung membagi sitem pemerintah Kerajaan Mataram seperti berikut.

 Kutanegara, daerah pusat keraton. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet

(Patih Dalam) yang dibantu Wedana Lebet (Wedana Dalam).

 Negara Agung, daerah sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintah dipegang Patih Jawi (Patih

Luar) yang dibantu Wedana Jawi (Wedana Luar).

 Mancanegara, daerah di luar Negara Agung. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para

Bupati.

 Pesisir, daerah pesisir. Pelaksanaan pemerintah dipegang oleh para Bupati atau syahbandar.

Sultan Agung wafat pada tahun 1645 dan digantikan oleh Amangkurat I (1645-1677). Amangkurat I menjalin hubungan dengan Belanda. Pada masa pemerintahannya. Mataram diserang oleh Trunojaya dari Madura, tetapi dapat digagalkan karena dibantu Belanda. Amangkurat I kemudian digantikan oleh Amangkurat II (1677-1703). Pada masa Buddha, dan Islam, misalnya upacara Grebeg, Sekaten. karya kesusastraan yang terkenal adalah Sastra Gading karya Sultan Agung. Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan tahun Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan.

e. Kerajaan Banten

Kerajaan yang terletak di barat Pulau Jawa ini pada awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Demak. Banten direbut oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah. Fatahillah adalah menantu dari Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah adalah salah seorang wali yang diberi kekuasaan oleh Kerajaan Demak untuk memerintah di Cirebon. Syarif Hidayatullah memiliki 2 putra laki-laki, pangeran Pasarean dan Pangeran Sabakingkin. Pangeran Pasareaan berkuasa di Cirebon. Pada tahun 1522, Pangeran Saba Kingkin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Hasanuddin diangkat menjadi Raja Banten.

Setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, Banten kemudian melepaskan diri dari Demak. Berdirilah Kerajaan Banten dengan rajanya Sultan Hasanudin (1522- 1570). Pada masa pemerintahannya, pengaruh Banten sampai ke Lampung. Artinya, Bantenlah yang menguasai jalur perdagangan di Selat Sunda. Para pedagang dari Cina, Persia, Gujarat, Turki banyak yang mendatangi bandar-bandar di Banten. Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan selain karena letaknya sangat strategis, Banten juga didukung oleh beberapa faktor di antaranya jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) sehingga para pedagang muslim berpindah jalur pelayarannya melalui Selat Sunda. Faktor lainnya, Banten merupakan penghasil lada dan beras, komoditi yang laku di pasaran dunia.

(15)

Pangeran Yusuf kemudian digantikan oleh Maulana Muhammad. Raja yang bergelar Kanjeng Ratu Banten ini baru berusia sembilan tahun ketika diangkat menjadi raja. Oleh sebab itu, dalam menjalankan roda pemerintahan, Maulana Muhammad dibantu oleh Mangkubumi. Dalam tahun 1595, dia memimpin ekspedisi menyerang Palembang. Dalam pertempuran itu, Maulana Muhammad gugur.

Maulana Muhammad kemudian digantikan oleh putranya Abu’lmufakhir yang baru berusia lima bulan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Abu’lmufakhir dibantu oleh Jayanegara. Abu’lmufakhir kemudian digantikan oleh Abu’ma’ali Ahmad Rahmatullah. Abu’ma’ali Ahmad Rahmatullah kemudian digantikan oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692).

Sultan Ageng Tirtayasa menjadikan Banten sebagai sebuah kerajaan yang maju dengan pesat. Untuk membantunya, Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1671 mengangkat purtanya, Sultan Abdulkahar, sebagi raja pembantu. Namun, sultan yang bergelar Sultan Haji berhubungan dengan Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa yang tidak menyukai hal itu berusaha mengambil alih kontrol pemerintahan, tetapi tidak berhasil karena Sultan Haji didukung Belanda. Akhirnya, pecahlah perang saudara. Sultan Ageng Tirtayasa tertangkap dan dipenjarakan. Dengan demikian, lambat laun Banten mengalami kemunduran karena tersisih oleh Batavia yang berada di bawah kekuasaan Belanda.

f. Kerajaan Cirebon

Kerajaan yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah didirikan oleh salah seorang anggota Walisongo, Sunan Gunung Jati dengan gelar Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah membawa kemajuan bagi Cirebon. Ketika Demak mengirimkan pasukannya di bawah Fatahilah (Faletehan) untuk menyerang Portugis di Sunda Kelapa, Syarif Hidayatullah memberikan bantuan sepenuhnya. Bahkan pada tahun 1524, Fatahillah diambil menantu oleh Syarif Hidayatullah. Setelah Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, Syarif Hidayatullah meminta Fatahillah untuk menjadi Bupati di Jayakarta. Syarif Hidayatullah kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Pangeran Pasarean. Inilah raja yang menurunkan raja-raja Cirebon selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan KPH Tana Toraja merupakan program Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tana Toraja yang memiliki visi “terwujudnya pengelolaan kawasan hutan produksi yang

Sebagai sebuah organisasi yang telah berusiasatu abad kekuatan Muhammadiyah terletak pada: 1) Fondasi Islam yang berlandaskan pada Al-Quran dan Al-Sunnah yang disertai pengembangan

(6) Ketentuan mengenai contoh penggunaan kode dan standar yang diterapkan untuk penentuan kelas mutu pada instalasi nuklir tercantum dalam Lampiran III yang merupakan

Peserta didik dipersilahkan menganalisis fungsi linear sebagai persamaan garis lurus pada suatu permasalahan kontekstual dan menentukan gradient persamaan garis lurus

Dengan ini saya Nama: Novialita Herlina NIM: H0712140 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “EFEKTIVITAS TRAP BARRIER SYSTEMDALAM

Jika Anda memiliki lebih dari 1 (satu) rekening yang terhubung dengan kartu ATM BCA yang Anda gunakan untuk registrasi layanan m-BCA, maka secara otomatis semua

Fundamentals of The Drying Mechanism During Air Dehydration of Foods dalam Effect of Pretreatments on Quality Attributes of Air- Dehydrated Pineapple Slices.. Evaluation of Carambola

Untuk dapat menuliskan hasil transliterasi aplikasi mobile “Artos” oleh Mdrawbot mScara, diperlukan perantara sebuah server dan aplikasi mDraw, dimana server ini akan