• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengendalian sedimen dan erosi 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengendalian sedimen dan erosi 1"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanisme dan Bentuk Erosi

Pengendalian

(2)

Pemukaan kulit bumi akan selalu mengalami proses erosi, di suatu tempat akan terjadi

pengikisan sementara di tempat lain akan

terjadi penimbunan, sehingga bentuknya akan selalu berubah.

Proses pengikisan kulit bumi secara alamiah disebut erosi alam atau erosi geologi.

Pada erosi geologi, alam akan mampu

membentuk keseimbangan dinamis, sehingga ketebalan tanah tetap stabil.

(3)

Nilai batas erosi yang dapat diterima

adalah nilai laju erosi yang tidak melebihi laju pelapukan batuan.

Untuk membentuk lapisan tanah setebal 25 mm pada lahan alami dibutuhkan

waktu kurang lebih 300 tahun.

Waktu yang diperlukan untuk membentuk lapisan tanah setebal 25 mm dengan

adanya campur tangan manusia hanya

(4)
(5)

Tahapan terjadinya erosi

Pelepasan partikel tunggal dari massa tanah

Pengangkutan media yang erosif seperti

(6)

Erosi percikan (splash erosion)

Erosi aliran permukaan (overland flow erosion)

Erosi alur (rill erosion)

Erosi parit/selokan (gully erosion) Erosi tebing (stream bank erosion)

Erosi internal (internal or subsurface erosion)

(7)

Erosi percikan adalah terlepas dan terlemparnya

partikel-partikel tanah dari massa tanah akibat pukulan butiran air hujan secara langsung.

Tahapan:

Penggemburan yang cepat pada permukaan tanah sehingga kohesinya menurun, akibatnya laju erosi percikan meningkat.

Terjadi pemadatan permukaan akibat pukulan butir air hujan sehingga terbentuk lapisan kerak (crust) tipis yang akan menurunkan jumlah partikel tanah yang terlempar ke udara dan meningkatkan akumulasi air permukaan.  Terjadinya turbulensi aliran permukaan yang mampu

(8)
(9)

Erosi percikan maksimum akan terjadi segera setelah tanah menjadi basah dan akan

menurun akibat makin meningkatnya ketebalan air dipermukaan tanah

Erosi percikan maksimum terjadi 2 – 3 menit setelah hujan mulai turun

Batas ketebalan air yang masih dapat

ditembus oleh pukulan air hujan adalah sama dengan diameter butir hujan itu sendiri.

Pada lahan datar, butir hujan dengan

diameter 5,9 mm mampu memercikkan

(10)
(11)

Erosi aliran permukaan akan terjadi jika intensitas dan lamanya hujan melebihi

kapasitas infiltrasi atau kapasitas simpan air tanah

Faktor yang berpengaruh terhadap laju erosi pemukaan adalah kecepatan dan turbulensi aliran.

Kecepatan aliran permukaan pada saat mulai mampu mengikis permukaan tanah disebut kecepatan ambang (treshold velocity),

(12)
(13)

Partikel yang berukuran lebih besar

dari 0,5 mm, nilai kecepatan

ambangnya ,meningkat sejalan dengan meningkatnya diameter partikel.

Partikel yang berukuran lebih kecil

dari 0,5 mm kecepatan ambangnya

meningkat sejalan dengan

(14)

Erosi alur terbentuk pada jarak tertentu ke arah bawah lereng

sebagai akibat terkonsentrasinya aliran permukaan sehingga

membentuk alur-alur kecil. Kadang-kadang induk alur

berkembang menjadi saluran

(15)
(16)

Alur terjadi pada lahan yang ditanami dengan pola berbaris menurut arah kemiringan lereng, atau akibat

pengolahan tanah menurut lereng atau tempat menarik balok-balok kayu.

Alur juga bisa terjadi akibat adanya aliran deras secara tiba-tiba.

Alur yang masih dangkal dapat

(17)

Proses terjadinya erosi parit sama dengan erosi alur, sehingga erosi parit dianggap sebagai perkembangan lanjut dari erosi alur.

Dibanding dengan sungai-sungai yang stabil, profilnya relatif halus.

Parit ditandai dengan adanya potongan depan (headcut), tangga atau titik-titik penyempitan sepanjang alurnya.

Parit mempunyai kedalaman yang relatif besar dengan lebar yang sempit, mengangkut beban sedimen yang tinggi dan sangat tidak teratur, sehingga korelasi

antara debit sedimen dan aliran biasanya jelek.

Parit hampir selalu berkaitan erat dengan percepatan erosi disertai dengan ketidakstabilan penampakan

(18)
(19)

Proses pembentukan parit:

Pembentukan depresi pada lereng akibat adanya

bagian lahan yang gundul atau tanaman penutupnya jarang, akibat pembakaran atau perumputan.

Air permukaan terkonsentrasi pada bagian depresi sehingga bagian depresi makin besar dan beberapa depresi menyatu dan membentuk saluran baru.

Erosi terkonsentrasi pada kepala depresi dimana

dinding yang hampir tegak yang melewati aliran kritis terbentuk

Partikel tanah mulai tererosi dan terjadi penggerusan di bagian dasarnya.

Kedalaman depresi bertambah dan dinding (headwall) mulai runtuh akibatnya dinding makin bergeser ke

(20)

Tanah gundul atau tanaman renggang

Pembentukan depresi

Pembentukan headwall

(21)

Pada awal terbentuknya parit

mempuyai kedalaman 25 cm denga lebar 40 cm.

Namun parit yang sudah matang

(22)

Erosi tebing sungai adalah erosi yang

terjadi akibat pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing

atau oleh terjangan arus air sungai yang kuat terutama pada tikungan-tikungan. Erosi tebing akan lebih hebat jika

(23)
(24)

Erosi internal adalah proses

terangkutnya partikel-partikel tanah ke bawah masuk ke celah-celah atau pori-pori akibat adanya aliran bawah permukaan.

(25)

Erosi bawah permukaan hanya

menghasilkan 1% dari material yang tererosi dari lereng bukit.

Pengaruh tidak langsung lebih besar, yaitu meningkatnya erosi permukaan akibat meningkatnya aliran

permukaan, dan pembentukan

(26)
(27)

Tanah longsor merupakan bentuk erosi dimana pengangkutan atau gerakan massa tanah terjadi pada

suatu saat dalam volume yang relatif besar.

(28)

Longsoran terjadi jika:

Adanya lereng yang cukup curam sehingga

massa tanah dapat bergerak atau meluncur ke bawah

Adanya lapisan di bawah permukaan massa

tanah yang agak kedap air dan lunak, yang akan menjadi bidang luncur

Adanya cukup air dalam tanah sehingga

(29)
(30)

Faktor utama:

Iklim

Geologi

Faktor pendukung:

(31)
(32)

Faktor iklim yang paling besar

pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan, temperatur, dan suhu.

Hujan mengerosi tanah melalui tenaga pelepasan dari pukulan butir-butir hujan pada permukaan tanah dan sebagian

melalui kontribusinya terhadap aliran. Karakteristik hujan yang berpengaruh

(33)

Energi hujan: energi potensial (Ep) dan energi kinetik (Ek)

Pada erosi tanah, energi potensial dikonversi menjadi energi kinetik,

sehingga kekuatan erosif hujan hanya dinyatakan dalam energi kinetik saja.

(34)

Tanah terdiri dari partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran, dan memiliki pori-pori kurang lebih 50%, yang sebagian terisi air, dan

sebagian lagi terisi udara.

(35)

Tanah adalah material yang memiliki diameter lebih kecil dari 2 mm, atau lebih kecil dari kerikil.

(36)
(37)
(38)

Tekstur tanah menentukan kecepatan infiltrasi, penetrasi, dan kemampuan pengikatan air oleh tanah.

Terjadi atau tidaknya aliran permukaan, tergantung dari:

Kapasitas infiltrasi: kemampuan tanah

untuk meresapkan air,

Permeabilitas lapisan tanah yang

(39)

Kepekaan tanah terhadap erosi ditentukan oleh mudah tidaknya butir-butir tanah

didispersikan dan disuspensikan oleh air, daya infiltrasi dan ukuran butiran.

Tanah dengan agregat yang mudah didispersikan oleh air dan daya

(40)

Digunakan untuk menerangkan susunan partikel tanah.

Struktur tanah terdiri dari:

Struktur makro: susunan agregat

yang satu dengan yang lainnya.

Struktur mikro: penyusunan

(41)

Berdasarkan tipe dan kedudukan agregat, struktur mikro dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:

Remah – lepas: keadaan tanah tampak lepas,

mudah dipindahkan atau di dorong ke tempat lain.

Remah – sedang: tanah cenderung agak

bergumpalan

Lekat – lengket: tanahnya biasanya sangat

kompak jika dalam kondisi gumpalan, bila

(42)

Infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah melalui

permukaan tanah secara vertikal. Laju infitrasi: banyaknya air yang

masuk melalui permukaan tanah per satuan waktu.

(43)

Hubungan antara kapasitas infiltrasi dan waktu dinyatakan dalam persamaan Horton

Dimana:

f = kapasitas infiltrasi pada sembarang waktu fo = kapasitas infiltrasi awal pada t = 0

fc = kapasitas infiltrasi setelah mencapai konstan k = konstanta positif yang bergantung pada tanah

(44)

Kapasitas infiltrasi bervariasi terhadap: porositas, kelembaban awal, dan

kemiringan tanah.

Makin tinggi nilai kelembaban awal pada profil tanah, makin kecil laju infiltrasinya.

Makin banyak pori-pori besar pada

(45)

Jenis Diameter Pori besar > 10 Pori sedang 0,2 - 0,02 Pori halus ? 0,02

Macam tanah Kapasitas Infltrasi mm/jam Pasir bergeluh (loamy sand) 25 - 30

Geluh (loam) 12,5 - 25 Geluh berliat (silt loam) 7,5 - 15 Lempung (clay) 0,5 - 2,5

< 0,5

(46)

Tanah yang berstruktur kasar membentuk tanah yang ringan. Tanah yang berstruktur halus

membentuk tanah yang berstruktur berat.

Kemungkinan terjadinya aliran

permukaan pada tanah-tanah yang berat lebih besar dibanding pada

(47)

Metode Bouyoucos Clay Ratio

Metode Kuron dan Jong

Dimana: B = transfortabilitas, dan St = stabilitas

(48)

Bahan organik dapat memperbaiki aerasi tanah dan mempertinggi kapasitas air

tanah serta memperbaiki perakaran.

Bahan organik dalam pengendalian air tanah:

Memperbaiki peresapan air ke dalam tanah Mengurangi aliran permukaan

Mengurangi perbedaan kandungan air

(49)

Relief lahan yang mempengaruhi

erosi: kemiringan dan panjang lereng Makin curam dan makin panjang

(50)

Erosi meningkat dengan

meningkatnya kemiringan dan panjang lereng.

Makin panjang lereng, makin banyak air permukaan yang terakumulasi,

sehingga kecepatan dan

(51)

Vegetasi mampu menangkap (intersepsi) butir air hujan sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak langsung menghantam tanah. Tanaman penutup mengurangi energi aliran,

meningkatkan kekasaran, sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan, dan selanjutnya memotong kemampuan aliran permukaan untuk melepas dan mengangkut partikel sedimen.

Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas tanah dengan meningkatkan kekuatan tanah, granularitas, dan porositas.

Tanaman mendorong transpirasi air, sehingga lapisan atas menjadi kering dan memadatkan lapisan

(52)

Besarnya intersepsi sangat tergantung pada jenis tanaman, dan kerapatan tanaman.

Tanaman penutup meningkatkan kekasaran permukaan dan memperpanjang lintasan aliran permukaan sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan.

0 36 64 100 144

Jagung 100 62.9 60.7 67 44.5 68 84.5 Kedelai 100 88.4 78.2 69.5 64.3 65 88.4 Oats 100 - 78.5 78.4 78.9 93 92.1 Haynes Smith Persentase hujan yang sampai ke tanah

Wollny

(53)

Kegiatan yang berkaitan dengan perubahan penggundulan hutan untuk pemukiman,

lahan pertanian, dan gembalaan merupakan faktor penting terhadap terjadinya erosi tanah yang cepat dan intensif.

Kegiatan manusia di muka bumi sering mengganggu keseimbangan antara

regenarasi (pembentukan) tanah dan laju erosi tanah.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik passing atas meningkat melalui implementasi model pembelajaran Quantum pada siswa kelas XI I A 1 SMKN

Hal tersebut dikarenakan kondisi awal operator saat membaca tombol sebelum dilakukanya perancangan dengan melihat patokan-patokan yang ada.Sehingga operator

Mengenai kaitannya dengan penjualan, penyewaan, penggadaian berupa benda tidak bergerak yaitu sebidang tanah dan bangunan seperti dalam penelitian ini maka untuk memberi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh cara budidaya organik dan non-organik padi terhadap mutu gabah, mutu giling, mutu tanak dan kandungan nutrisi

Namun, praktek money politic menjadi sangat tidak wajar atau bahkan bisa menjadi masalah jika dilakukan oleh seseorang yang sangat diagungkan dan dihormati seperti

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern

Hasil ini disebabkan oleh kekurangan- kekurangan pada saat penelitian, seperti factor pemadatan, kurang teliti dalam pembuatan bekisting, penyusutan beton, dan penggunaan

Terjadinya peningkatan nilai pH media pulp pada fermentasi 5 hari dengan konsentrasi starter 8 dan 9% disebabkan karena yeast mengalami fase pertumbuhan yang