• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 20142015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 20142015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN

MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN

PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MIND

MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD

NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN

TRENGGALEK

Oleh: Suharno

SD Negeri 4 Ngadirenggo, Pogalan, Trenggalek

Abstrak. Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV semester I SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Tahun 2014/2015 pada bidang studi PKn melalui strategi belajar Mind Mapping. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan: Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik, hal ini didukung oleh rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,92% dan hasil angket yang dibagikan ke siswa dengan skor 1,76 pada siklus I dan 1,89 pada siklus II berarti respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik. Dengan diterapkannya strategi belajar Mind Mapping, mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti nilai rata rata siswa pada sebelum siklus sebesar 67.65 dengan ketuntasan belajar sebesar 35.29%, meningkat pada siklus I dengan rata rata nilai sebesar 79.41 dengan ketuntasan belajar sebesar 82.35% dan siklus II meningkat dengan rata rata sebesar 91.18 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%.

Kata kunci: Strategi Belajar Mind Mapping, Prestasi Belajar, PKn

Dunia pendidikan yang berkembang mem-bawa dampak positif dan negatif terhadap usaha-usaha pembangunan di berbagai bi-dang, baik di bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pemba-ngunan di Indonesia akan terus dapat me-ningkat apabila sarana dan prasarana pendi-dikan terus diusahakan oleh pemerintah, di samping dibutuhkannya unsur-unsur lain yang sangat mendukung sekali keberhasilan pembangunan di Indonesia.

Pada tahun 1973 melalui MPR ditetap-kan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa: “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimasuk-kan dalam kurikulum di semua tingkat pen-didikan, mulai dari Taman Kanak-kanak

sampai Perguruan Tinggi baik Negeri mau-pun swasta”. (Tap. MPR. No. IV/MPR/ 1973).

(2)

“Tujuan mempelajari PKn adalah un-tuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau de-ngan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik. dengan sikap moral dan perilaku yang berdasarkan falsafah negara dan UUD 1945”. (Djamal, D. 1979: 7). Pada buku lain dirumuskan tujuan PKn sebagai berikut: “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegara-an bertujuKewarganegara-an meneruskKewarganegara-an dKewarganegara-an mengembKewarganegara-ang- mengembang-kan jiwa semangat dan nilai-nilai yang ter-kandung dalam Pedoman Penghayatan dan GBHN kepada generasi muda, dengan me-nekankan ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat merangsang ilham dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik” (GBPP, Depdikbud, 1984: 3).

Dengan demikian PKn juga memben-tuk peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sebagai peserta-didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya. Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang menyusun rencana kegiatan, sebagai suatu komponen penting dalam pelajaran, sehingga kemampuan siswa dalam memaha-mi pelajaran yang diberikan dapat tinggi/ meningkat.

Menurut WJS. Purwadarminta dalam “Kamus Umum Bahasa” mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta,1976: 768).

Bentuk prestasi belajar itu tidak bisa dipandang dari nilai yang diperoleh dari hasil ulangan saja, tetapi prestasi dapat di-lihat dari segi yang lain. Simon Bloom dalam buku “Supervisi Pendidikan“ menje-laskan bahwa bentuk prestasi belajar menca-kup tiga mantra, yaitu: kognifikan, afektif dan psikomotorik (Simon, 1987: 68).

Dalam kegiatan prestasi belajar dan mengajar tentu saja akan dipengaruhi oleh beberapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis. (Sumadi Suryabrata, 1983: 7).

Dalam kenyataannya, kemampuan da-lam memahami pokok bahasan Sistim Pe-merintahan Kabupaten, Kota, dan Provinsi Bidang Studi PKn siswa masih rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan raport sebelumnya. Hal tersebut di atas disebabkan oleh guru yang hanya menggu-nakan metode ceramah, urutan materi meng-ajar tidak runtut, guru hanya menggunakan papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa ter-utama dalam proses pembuatan Mind Map-ping. (Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimal-kan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir). Strategi Belajar Mind Mapping yang telah dikembangkan di negara-negara maju, men-jadi pilihan penulis untuk menjawab pro-blem ini karena metode pembelajaran ini mengarahkan pembelajaran dan sesuai de-ngan karakter pembelajaran PKn.

(3)

metode antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan lain-lain. Metode-metode terse-but merupakan metode lama yang sudah sangat dikenal oleh guru dan siswa. Oleh ka-rena itu, kedangkalan penerapan metode tersebut menyebabkan siswa tidak tertarik lagi dan merasa bosan karena sering mela-kukannya. Akibatnya siswa menjadi kurang berminat dalam pembelajaran. Fokus perma-salahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengem-bangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas.

Kelebihan pembelajaran model Mind Mapping, meliputi: (a) Cara ini cepat; (b) Teknik dapat digunakan untuk mengorgani-sasikan ide-ide yang muncul dikepala anda; (3) Proses menggambar diagram bisa me-munculkan ide-ide yang lain; (4) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. Sedangkan Kelemahan pem-belajaran dengan model Mind Mapping: (1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat; (2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar; (3) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdapat 2 kali perte-muan. Penelitian ini beralokasikan waktu 2x45 menit. Tahap kegiatan penelitian yaitu kegiatan pra tindakan dan kegiatan pelak-sanaan tindakan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Pada kegiatan pra tindakan, peneliti selaku guru kelas IV dibantu kolaborator pe-neliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas IV tentang rendahnya nilai rata rata siswa bidang studi PKn dengan

ca-ra guru menjelaskan pelajaca-ran seperti biasa lalu guru mengadakan pre test. Selama ke-giatan pembelajaran berlangsung, kolabora-tor penelitian mencatat fakkolabora-tor fakkolabora-tor penye-bab rendahnya nilai siswa yang kemudian dicatat dilembar catatan lapangan. Kegiatan pelaksanaan Tindakan, meliputi:

Tahap Perencanaan.

Dari kegiatan pra tindakan, disusun rencana tindakan perbaikan atas masalah masalah yang ada dalam pembelajaran. Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan pembelajaran PKn dengan metode belajar Mind Mapping. Kegiatan yang dila-kukan oleh peneliti diantaranya: (1) Peneliti dan mitra guru/pengamat merumuskan per-masalahan secara operasional, relevan de-ngan rumusan masalah penelitian; (2) Pene-liti dan mitra guru/pengamat merumuskan hipotesis tindakan. Karena penelitian tindak-an lebih meniti beratktindak-an pada pendekattindak-an naturalistik, maka hipotesis tindakan yang dirumuskan bersifat tentatif yang mungkin mengalami perubahan sesuai dengan keada-an lapkeada-angkeada-an; (3) Menetapkkeada-an dkeada-an merumus-kan rancangan tindamerumus-kan yang di dalamnya meliputi: (a) Menetapkan indikator-indika-tor tentang pembelajaran dengan mengguna-kan metode Mind Mapping; (b) Menyusun rancangan metode penyampaian dan penge-lolaan pembelajaran PKn (rancangan pro-gram, bahan, metode belajar mengajar, dan evaluasi); (c) Menyusun metode dan alat pe-rekam data yang berupa catatan lapangan, pedoman analisis dokumen, dan catatan ha-rian; (d) Menyusun rencana pengolahan da-ta, baik yang bersifat kualitatif maupun ku-antitatif.

Tahap Tindakan

(4)

melaku-kan tindamelaku-kan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat; (2) Peneliti dan observer mela-kukan pengamatan dengan menggunakan format observasi, format catatan lapangan dan melakukan refleksi terhadap tindakan melalui diskusi.

Tahap Observasi/ Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlang-sung pengamat mengobservasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi proses yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observer juga mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang tidak tersedia/tertam-pung dalam lembar observasi.

Tahap Refleksi

Peneliti dan kolaborator penelitian mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan melipu-ti: analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektivitas pembela-jaran dengan menggunakan metode Pembe-lajaran Mind Mapping yang dirancang dan daftar permasalahan yang muncul di lapa-ngan yang selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang.

Subyek penelitan adalah siswa kelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek yang siswa-nya berjumlah 17. Alasan peneliti melaku-kan penelitian dikelas IV SD Negeri 4 Nga-direnggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek karena rata rata dari mereka kesulitan dalam pelajaran PKn sehingga ni-lai rata rata siswa kelas IV kurang dari KKM sebesar 75.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen

tes. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat pe-ningkatan pemahaman dan pencapaian hasil belajar siswa. Data berupa hasil tes tulis sis-wa juga dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang digunakan adalah berdasarkan SKM (Stan-dar Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75. Seorang sis-wa dianggap tuntas belajarnya apabila sissis-wa tersebut telah menyelesaikan sekurang-ku-rangnya 75% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya siwa kelas tersebut menye-lesaikan sekurang-kurangnya 85% dari tuju-an pembelajartuju-an ytuju-ang harus dicapai.

Metode Pengumpulan Data yaitu de-ngan menggunakan: (a) Tes; (b) Observasi; (c) Catatan Lapangan (fieldnote).

Untuk menganalisis tingkat keberha-silan atau persentase keberhakeberha-silan siswa se-telah proses belajar mengajar setiap putaran-nya dilakukan dengan cara memberikan eva-luasi berupa soal tes tertulis pada setiap ak-hir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya di-bagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes for-matif dapat dirumuskan:

=

N X X

Dengan:

X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

(5)

Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas be-lajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah men-capai daya serap lebih dari atau sama de-ngan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pra Siklus

Refleksi awal dilaksanakan peneliti sebelum penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab rendah-nya nilai belajar siswa selama ini. Berdasar-kan catatan dari Observer, guru kelas IV ba-nyak melakukan kegiatan ceramah dan men-dikte siswa. Sedangkan aktivitas yang dila-kukan oleh siswa mencatat penjelasan ma-teri yang didiktekan oleh guru dan menger-jakan soal yang diinstruksikan oleh guru.

Setelah kegiatan observasi dilakukan, peneliti bersama kolaborator dalam berdis-kusi untuk menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran PKn berlangsung. Dari hasil analisa obser-vasi aktivitas pembelajaran di kelas IV, dite-mukan rendahnya prestasi belajar siswa pa-da mata pelajaran PKn, sebagai akibat pem-berian metode pembelajaran yang tidak te-pat oleh guru kelas IV. Hal ini terlihat dari nilai rata rata siswa yang masih dibawah KKM. Untuk mengatasi permasalahan

terse-but, peneliti berupaya memperbaiki proses pembelajaran PKn dengan menerapkan stra-tegi belajar Mind Mapping.

Tabel 1 Hasil Tabel Nilai Prasiklus

No Nama Siswa Skor

Tabel nilai prasiklus tersebut menun-jukkan rendahnya nilai pada saat prasiklus, rata-rata nilai siswa sebesar 67.65 dengan tingkat ketuntasan sebesar 35.29%. Berda-sarkan hasil tersebut maka peneliti melaku-kan penelitian untuk meningkatmelaku-kan prestasi siswa.

Siklus I

Planning (Perencanaan)

Persiapan yang perlu dilakukan sebe-lum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Map-ping; (b) Menyusun petunjuk kegiatan sis-wa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian.

Action (Pelaksanaan)

(6)

Berikut adalah langkah langkah kegiatan-nya:

Pertemuan 1, kegiatannya adalah: (1)

Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru mem-bimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru me-nyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/ permasa-lahan yang akan ditanggapi oleh peserta di-dik dan sebaiknya permasalahan yang mem-punyai alternatif jawaban; (c) Guru meminta siswa untuk Membentuk kelompok be-lajarnya sendiri yang anggotanya 3-4 orang; (d) Guru membagikan lembar soal diskusi kepada masing masing kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru mencatat hasil jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep disediakan gu-ru. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Me-nyimpulkan hasil diskusi; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah

Pertemuan 2, kegiatannya adalah: (1)

Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru mem-bimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di-capai; (b) Guru mengemukakan konsep/per-masalahan yang akan ditanggapi oleh pe-serta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Gu-ru meminta siswa untuk membentuk kelom-pok belajarnya sendiri yang anggotanya 3-4 orang; (d) Guru membagikan lembar soal diskusi kepada masing masing kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/men-catat jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok

yang ditunjuk oleh guru mencatat hasil jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Dari data-data di papan peserta didik di-minta membuat kesimpulan atau guru mem-beri perbandingan sesuai konsep disediakan guru. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Sis-wa dibantu guru Menyimpulkan hasil dis-kusi; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya.

Observasi (Pengamatan)

Dari aktivitas guru terekam, guru ma-sih terbawa dengan gaya pembelajaran yang lama, sehingga aktivitas yang diberikan ti-dak sesuai dengan rencana pembelajaran. Guru belum dapat beradaptasi secara maksi-mal terhadap metode pembelajaran yang baru sehingga diperlukan waktu yang relatif lama untuk menyesuaikan diri. Dari pembe-rian aktivitas guru diperoleh rata-rata aktivi-tas guru sebesar 67,50. Dari hasil kriteria aktivitas guru maka aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori “cukup baik”.

Untuk aktivitas siswa, siswa belum menunjukkan sikap antusias dalam pembela-jaran. Untuk kemampuan menyampaikan pendapat siswa masih ragu dalam menge-mukakan pendapat, ide gagasan serta meno-lak pendapat teman yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Sedangkan untuk kerja-sama kelompok, siswa masih dibimbing gu-ru, sedangkan dalam pelaporan hasil kerja kelompok dalam presentasi siswa masih tampak canggung mempresentasikan hasil kerjanya. Dari pemberian aktivitas siswa diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 56,25%. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa, aktivi-tas yang diberikan termasuk dalam kategori “cukup baik”.

(7)

Tabel 2 Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

4 Azizah Septiana

Khoirunisa 80 T -

16 Baha'atu Wulanil

Mahfiroh 80 T - 17 Wahyu Rayhan. D. 80 T - Jumlah Jawaban Benar 1350 14 3 Daya Pembeda 79.41 82.35 17.65

Dari hasil evaluasi diperoleh rata-rata nilai belajar siswa sebesar 79.41 dengan ke-tuntasan kelas sebesar 82.35%.Sehingga ke-tuntasan belajar secara klasikal belum ter-capai.

Refleksi

Dari hasil observasi dapat direfleksi-kan bahwa pembelajaran PKn dengan mene-rapkan Strategi Belajar Mind Mapping Mo-del belum optimal, karena masih dijumpai kendala dalam pembelajaran, sehingga ke-tuntasan belajar secara klasikal belum terca-pai. Untuk itu diperlukan rencana perbaikan pada siklus selanjutnya agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Siklus II

Planning (Perencanaan)

Perencanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda pada siklus I, hanya saja pada siklus II, ditambah dengan rencana

perbaikan tindakan pada siklus sebelumnya. Rencana perbaikan tindakan pada siklus II terdiri dari: (a) Guru harus mampu mengua-sai metode pembelajaran secara maksimal; (b) Guru harus mampu menumbuhkan sikap antusias siswa dalam pembelajaran; (c) Gu-ru mengurangi bimbingan dalam kegiatan kerja kelompok; (d) Guru menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam mengemuka-kan pendapat; (e) Guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam melakukan kerjasa-ma kelompok.

Action (Pelaksanaan)

Pada siklus II pelaksanaan tindakan-nya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi domi-nasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam ke-giatan diskusi. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1, kegiatannya adalah: (1)

(8)

ke-pada kelompok lain yang jawabannya tidak sama seperti yang ditulikan dipapan tulis; (h) Guru memberikan perbandingan dan memberikan solusi dari jawaban kelompok lain yang berbeda; (i) Guru memberikan so-al untuk dikerjakan siswa secara individu; (j) Siswa mengerjakan soal secara individu; (k) Guru membahas hasil jawaban siswa; (l) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (m) Guru memberikan hadiah berupa uang koin kepada siswa yang aktif menjawab perta-nyaan dari guru pengajar. (3) Kegiatan Ak-hir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil pem-belajaran; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah

Pertemuan 2, kegiatannya adalah: (1)

Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru mem-bimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru me-nyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasa-lahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru Membentuk kelompok belajar siswa yang anggotanya 3-4 siswa. Pembagian kelompok secara heterogen baik dari segi kemampuan siswa maupun jenis kelamin; (d) Guru membagikan lembar soal kepada tiap ke-lompok; (e) Tiap kelompok menginventa-risasi/mencatat alternatif jawaban hasil dis-kusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru pengajar menuliskan jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Guru mem-berikan kesempatan kepada kelompok lain yang jawabannya tidak sama seperti yang ditulikan dipapan tulis; (h) Guru membe-rikan perbandingan dan membemembe-rikan solusi dari jawaban kelompok lain yang berbeda; (i) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara individu; (j) Siswa

me-ngerjakan soal secara individu; (k) Guru membahas hasil jawaban siswa; (l) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (m) Guru memberikan hadiah berupa uang koin kepa-da siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru pengajar. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil pembela-jaran; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi ada pertemuan selanjutnya.

Observasi (Pengamatan)

Hasil observasi selama proses pembe-lajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: (a) Kegiatan pembelajaran jauh lebih aktif dibanding dengan kegiatan pembelajaran pa-da siklus sebelumnya. Indikator terlihat pa-dari frekuensi pertanyaan yang meningkat dari siswa; (b) Kendala pembelajaran yang mun-cul pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II; (c) Guru mampu menerapkan metode pembelajaran secara maksimal, de-ngan perolehan rata-rata aktivitas guru se-besar 80,00%. Indikator ini menunjukkan aktivitas yang diberikan termasuk dalam ka-tegori “sangat baik”. Pemberian tindakan oleh guru mendapatkan balikan dari siswa dengan perolehan rata-rata aktivitas siswa sebesar 70,00% dan termasuk dalam kate-gori “baik”.

Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai diadakan test, adapun hasilnya tertera dalam Tabel 3.

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 91.18 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 100%.

Refleksi

(9)

secara optimal pada siklus II. Sehingga ke-tuntasan kelas secara klasikal dapat tercapai.

Tabel 3 Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Skor

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas 1 Bayu Tri Widodo 100 T - 2 Dimas Heru Prasetyo 90 T - 3 Amy Izrul Pamudji 80 T - 4 Azizah Septiana Khoirunisa 100 T - 5 David Kevin Sahdan 80 T - 6 Dewi Masitoh 90 T - 7 Denis Ragiatno 80 T - 8 Farhan Faisal Ridho 100 T - 9 Febrian Haqi Pangestu 90 T - 10 M. Khasan Mu'tasim Billah 90 T - 11 Prasasti Trisna Ari Adi 100 T - 12 Regita Fasysafin Humaini 100 T - 13 Sela Dwi Puspitasari 90 T - 14 Wahyu Dawai Arista 100 T - 15 M. Mifhal Hanif 80 T - 16 Baha'atu Wulanil Mahfiroh 100 T - 17 Wahyu Rayhan. D. 80 T - Jumlah Jawaban Benar 1550 17 0 Daya Pembeda 91.18 100.00 0.00

Interpretasi Data

Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran PKn dari siklus I hingga berakhirnya siklus II

diper-oleh rata-rata aktivitas sebesar 73,75%. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melaku-kan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. De-ngan adanya pemberian tindakan perbaikan pembelajaran, siswa melakukan kegiatan ba-likan dengan memperoleh rata-rata aktivitas dari siklus I hingga siklus II sebesar 62,92 %, sehingga aktivitas yang diberikan terma-suk dalam kategori baik. Dengan perolehan hasil rata-rata aktivitas belajar di atas, maka pemberian tindakan oleh guru mendapat respon yang sangat positif dari siswa.

Analisa di atas sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai yaitu dengan menerapkan Strategi Belajar

Mind Mapping dapat meningkatkan

efektifitas pembelajaran PKn, maka tujuan dari penelitian ini tercapai. Menindak lanjuti analisa efektifitas pembelajaran PKn dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan ke-las yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam kategori penelitian yang berhasil. Se-lanjutnya untuk melihat perkembangan aktivitas belajar di kelas IV, peneliti tam-pilkan grafik perkembangan aktivitas belajar pada Gambar 1.

(10)

Gambar 2 Perkembangan Peningkatan Prestasi belajar Siswa

Perolehan hasil belajar siswa pada bidang studi PKn sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 67.65, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 79.41 dan pada siklus II meng-alami peningkatan menjadi: 91.18. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Strategi Belajar Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn pada siswa Kelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Treng-galek Tahun 2014/2015 secara signifikan. Berikut peneliti tampilkan grafik hasil pe-ningkatan prestasi belajar siswa.

Dari grafik perkembangan prestasi di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis ya-ng diajukan peneliti dalam penelitian tin-dakan kelas yang berasumsi Jika dalam pe-mbelajaran PKn pokok bahasan Sistim Pem-erintahan Kabupaten Kota dan Provinsi guru kelas IV mampu menerapkan Strategi Bela-jar Mind Mapping, maka prestasi belaBela-jar siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupa-ten Trenggalek Tahun pelajaran 2014/2015 akan mengalami peningkatan, telah teruji kebenarannya. Maka penelitian tindakan ke-las ini termasuk penelitian tindakan keke-las yang berhasil.

PENUTUP

Kesimpulan

Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik, hal ini didu-kung oleh rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,92% dan hasil ang-ket yang dibagikan ke siswa dengan skor 1,76 pada siklus I dan 1,89 pada siklus II be-rarti respon siswa terhadap pembelajaran de-ngan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik. Dengan diterapkannya strategi belajar Mind Mapping, mampu meningkat-kan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti nilai rata rata siswa pada sebelum siklus se-besar 67.65 dengan ketuntasan belajar sebe-sar 35.29%, meningkat pada siklus I dengan rata rata nilai sebesar 79.41 dengan ketun-tasan belajar sebesar 82.35% dan siklus II meningkat dengan rata rata sebesar 91.18 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%.

Saran

(11)

dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai de-ngan pelajaran. Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibatkan kegiatan Strategi Belajar Mind Mapping. Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan Strategi Belajar Mind

Mapping. Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkat-kan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau moti-vasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 1994. GBPP SLTP Kurikulum 1994 edisi 99. Jakarta: Dikmenum.

Simon. 1987. Diagnostik Rongen. Jakarta: Erlangga

Sumadi, Suryabrata. 1983. Perkembangan Individu. Jakarta: Rajawali

Tap. MPR. No. IV/MPR/1973

Tim Pembina PKn Depdikbud 1983:24

WJS. Poerwadarminto. 1985. Kamus Umum PKn. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Gambar

Tabel nilai prasiklus tersebut menun-
Tabel 2 Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus I
Gambar 1 Perkembangan Aktivitas Guru & Siswa
Gambar 2 Perkembangan Peningkatan Prestasi belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

PRODUKSI METIL ESTER (BIODIESEL) DARI BAHAN BAKU BIJI SAGA POHON (Adenthera Pavonina L)v. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berbeda dengan ketiga peraturan US, NZS 3101 merekomendasikan nilai kekakuan efektif dari balok perangkai yang bergantung dengan nilai aspect ratio (h/l n ) dan target nilai

berfluktuasi dengan begitu lebar menyebabkan para investor lebih tertarik untuk bermain di pasar mata uang dari pada di pasar modal karena tingkat keuntungan yang

(2) Tingkat konsumsi bahan bakar premium pada sepeda motor Yamaha Mio tahun 2010 menggunakan elektroliser dengan variasi larutan NaHCO3 sebesar 12,46 ml/menit maka terjadi

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pada kompetensi dasar menerapkan prinsip dasar pengolahan dan membuat produk hasil perkebunan

[r]

Metode penelitian yang digunakan adalah : (1) penyebaran kuesioner, (2) menganalisa data dengan menggunakan analisa korelasi untuk mengetahui hubungan kualitas

Batuan yang digunakan dalam penelitian adalah topas dengan rumus molekul AI2SiO4(F,OH)2,sedangkan metodanya menggunakan analisis XRD dan metoda SEM. HasH analisis XRD menunjukkan