• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILU 2010 DI INGGRIS: KEMBALINYA KEKUASAAN PARTAI KONSERVATIF Oleh Rini Afriantari Abstrak - Rini Afriantari 2013 (PEMILU 2010 DI INGGRIS KEMBALINYA KEKUASAAN PARTAI KONSERVATIF)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMILU 2010 DI INGGRIS: KEMBALINYA KEKUASAAN PARTAI KONSERVATIF Oleh Rini Afriantari Abstrak - Rini Afriantari 2013 (PEMILU 2010 DI INGGRIS KEMBALINYA KEKUASAAN PARTAI KONSERVATIF)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 64 PEMILU 2010 DI INGGRIS:

KEMBALINYA KEKUASAAN PARTAI KONSERVATIF

Oleh Rini Afriantari

Abstrak

Hasil pemilihan umum pada 2010, menempatkan kembali Partai Konservatif pimpinan David Cameron sebagai pemenang. Namun kemenangan pemilu kali ini masih dibawah perolehan suara pada pemilu-pemilu sebelumnya. Hal ini menunjukkan persaingan yang makin sengit antara Partai Buruh dan Pertai Konservatif.

Kata Kunci: Pemilu Inggris

Pendahuluan

Inggris (bahasa Inggris: England) adalah sebuah

negara yang merupakan bagian dari Britania Raya. Negara ini berbatasan dengan Skotlandia di sebelah utara dan Wales di sebelah barat, Laut Irlandia di barat laut, Laut Keltik di barat daya, serta Laut Utara di sebelah timur dan Selat Inggris, yang memisahkannya dari benua Eropa, di sebelah selatan. Sebagian besar wilayah Inggris terdiri dari bagian tengah dan selatan Pulau Britania Raya di Atlantik Utara. Inggris juga mencakup lebih dari 100 pulau-pulau kecil seperti Isles of Scilly dan Isle of Wight.

Wilayah yang saat ini bernama Inggris pertama kali dihuni oleh manusia modern selama periode Paleolitikum, namun nama England ini berasal dari kata Angles, yang merupakan salah satu suku Jermanik yang menetap di sana pada abad ke-5 dan ke-6. Inggris menjadi negara yang bersatu pada tahun 927 M, dan sejak Zaman Penjelajahan yang dimulai pada abad ke-15, Inggris telah memberikan pengaruh budaya dan hukum yang signifikan ke berbagai belahan dunia. Bahasa Inggris, Gereja Anglikan, dan hukum Inggris-yang menjadi dasar sistem hukum umum bagi negara lain di seluruh dunia-berasal dan dikembangkan di Inggris, dan sistem parlementer negara ini juga telah banyak diadopsi oleh negara-negara lain.

(2)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 65 meletakkan dasar-dasar sains eksperimental modern terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Topografi Inggris sebagian besar terdiri dari perbukitan dan dataran rendah, terutama di Inggris bagian tengah dan selatan. Dataran tinggi terdapat di bagian

utara (misalnya, pegunungan Danau District, Pennines, serta Yorkshire Dales) dan di barat daya (misalnya Dartmoor dan Cotswolds). Ibu kota Inggris dahulunya adalah Winchester, kemudian digantikan oleh London pada tahun 1066. Saat ini London merupakan daerah metropolitan terbesar di Britania Raya dan zona perkotaan terbesar di Uni Eropa berdasarkan luas wilayah. Penduduk Inggris berjumlah sekitar 53 juta jiwa, atau sekitar 84% dari total populasi Britania Raya, sebagian besarnya terkonsentrasi di London, Inggris Tenggara, dan kawasan-kawasan konurbasi di Midlands, Barat Laut, Timur Laut dan Yorkshire, masing-masing wilayah ini dikembangkan sebagai daerah industri utama selama abad ke-19. Sedangkan kawasan padang rumput terdapat di luar wilayah kota-kota besar.

Kerajaan Inggris (setelah tahun 1284 juga termasuk Wales) adalah sebuah negara berdaulat sampai tanggal 1 Mei 1707. Kemudian Undang-Undang Kesatuan yang menyatakan bahwa Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia disatukan secara politik untuk membentuk Kerajaan Britania Raya disahkan pada tahun 1707.[13][14] Pada tahun 1801, Britania Raya bersatu dengan Kerajaan Irlandia

dengan disahkannya Undang-Undang Kesatuan 1800 dan kemudian namanya berganti menjadi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Pada tahun 1922,

(3)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 66 kemudian namanya diubah lagi menjadi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, yaitu konteks negara Britania Raya yang dikenal hingga sekarang ini.

Bentuk negara Inggris adalah kerajaan. Inggris ini memiliki UUD (konstitusi) yang tertulis. Hal ini menjadi suatu keuntungan bagi pemerintah untuk

menyesuaikan tindakan lembaga-lembaganya terhadap segala perubahan dan tuntutan dengan mudah di dalam prosedurnya. Masyarakat Inggris adalah masyarakat yang menghormati kebebasan dan hak asasi manusia serta menghormati simbol-simbol kekuasaan negara, yaitu ratu dan pemerintah. Sistem politik Inggris meliputi badan eksekutif, parlemen, dan pemilu.

1) Badan eksekutif

Ada dua buah badan eksekutif di Inggris. Pertama adalah ratu/raja yang memiliki kekuasaan yang bersifat simbolis sehingga kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Tetapi, seorang ratu/raja secara formal harus memberikan persetujuan resmi terhadap peraturan perundang-undangan yang telah disahkan oleh parlemen dan bertanggung jawab atas penunjukkan perdana menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa pemilihan.

Kedua adalah perdana menteri yang memiliki kekuasaan yang sebenarnya dan memimpin para menteri. Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas dan menjadi anggota Majelis Rendah karena Konvensi Inggris menyatakan bahwa menteri harus diangkat dari anggota badan legislatif yang telah membuktikan dalam pemilu dapat dipercaya oleh rakyat. Perdana menteri memiliki kekuasaan yang

cukup besar dalam sistem politik di Inggris, yaitu memimpin kabinet, memimpin majelis rendah, memimpin partai mayoritas, dan sebagai penghubung dengan raja.

2) Parlemen

(4)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 67 dengan istilah House of Lords adalah badan majelis yang anggotanya memiliki kedudukan secara turun-temurun. Ada pula anggota yang ditunjuk untuk jabatan

seumur hidup karena jasa-jasanya yang besar kepada masyarakat dan negara. Jumlah anggota Majelis Tinggi adalah 900 orang.

3) Pemilihan umum

Pemilu di Inggris menggunakan sistem distrik. Setiap distrik memiliki satu wakil dalam Majelis Rendah. Jumlah anggota Majelis Rendah yang akan dipilih harus sama dengan jumlah distrik. ( http://handikap60.blogspot.com/2013/03/sistem-politik-inggris.htm)

Nama "Inggris" (England) berasal dari kata Englaland dalam bahasa Inggris kuno, yang berarti "tanah Angles". Angles ini adalah salah satu dari suku-suku Jermanik yang menetap di Britania Raya selama Abad Pertengahan Awal. Suku Angles ini berasal dari semenanjung Angeln di Teluk Kiel, wilayah Laut Baltik. Menurut Oxford English Dictionary, penggunaan pertama yang diketahui dari kata "England" untuk merujuk pada bagian selatan dari Pulau Britania Raya terjadi pada tahun 897, dan ejaan modern untuk kata ini pertama kali digunakan pada tahun 1538.

Penyebutan awal untuk kata England secara tertulis terdapat dalam karya Tacitus yang berjudul Germania pada abad ke-1, yang menggunakan kata Anglii. Etimologi dari nama itu sendiri masih diperdebatkan oleh para sejarawan, dikatakan bahwa nama England ini sebenarnya berasal dari kata Angeln. Sedangkan istilah

yang digunakan untuk menyebut nama Saxons, yang digunakan untuk menyebut keseluruhan negara dan penduduknya tidak diketahui asalnya, namun diperkirakan

bahwa kata ini digunakan karena kebiasaan memanggil orang-orang Jermanik yang menetap di Pulau Britania Raya dengan sebutan Angli Saxones atau English Saxons. Perlu dicatat juga bahwa dalam bahasa Gaelik Skotlandia (bahasa lain yang berkembang di Pulau Britania), sebutan untuk Saxon ini adalah "Sasunn", diperkirakan bahwa kata ini diberikan oleh suku Saxon.

(5)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 68 dari Albion dan Ierne". Kata Albion (Ἀλβίων) atau Pulau Albionum kemungkinan memiliki dua asal-usul; dari kata Latin albus, yang berarti putih, untuk merujuk ke

tebing putih Dover, yang merupakan satu-satunya bagian dari Pulau Britania yang terlihat dari daratan Eropa, atau bisa juga kata ini berasal dari frasa di dalam

manuskrip Massaliote Periplus, yaitu "Pulau Albiones". Kata Albion saat ini digunakan untuk menyebut Inggris dalam kapasitas yang lebih puitis. Nama roman lain untuk Inggris adalah Loegria, yang terkait dengan sebutan dalam bahasa Wales untuk Inggris (Lloegr), dan penggunaannya ini dipopulerkan dalam legenda Raja Arthur.

Sebagai bagian dari Britania Raya, sistem politik dasar bagi Inggris adalah monarki konstitusional dan sistem parlementer. Inggris tidak memiliki pemerintahan sendiri sejak tahun 1707. Berdasarkan Undang-Undang Kesatuan 1707, Inggris dan Skotlandia bersatu menjadi Kerajaan Britania Raya. Sebelum penyatuan tersebut, Inggris diperintah oleh monarki dan Parlemen Inggris. Saat ini, Inggris diatur langsung oleh Parlemen Britania Raya, meskipun negara-negara Britania lainnya diserahi pemerintahan sendiri (devolusi). Pada House of Commons, yaitu Majelis Rendah dalam Parlemen Britania Raya, terdapat 532 dari total 650 anggota Parlemen (MP) yang mewakili konstituensi Inggris.

Dalam pemilihan umum Britania Raya 2010 Partai Konservatif berhasil memenangkan mayoritas suara mutlak di Inggris, yakni 532 kursi; 61 kursi lebih banyak daripada gabungan kursi dari partai-partai lainnya. Namun, Konservatif tidak memperoleh jumlah kursi mayoritas dalam parlemen, sehingga menghasilkan

"parlemen yang menggantung". Untuk bisa memperoleh mayoritas suara di parlemen, Konservatif yang dipimpin oleh David Cameron berkoalisi dengan partai

terbesar ketiga di Britania Raya, yaitu Partai Liberal Demokratik pimpinan Nick Clegg. Selanjutnya, pemimpin Partai Buruh, Gordon Brown, terpaksa meletakkan jabatannya sebagai perdana menteri. Saat ini, Partai Buruh dipimpin oleh Ed Miliband.

(6)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 69 Kemerdekaan, 10 dari Liberal Demokratik, dua dari Partai Hijau, dan dua dari Partai Nasional Britania.

Sejak devolusi, negara-negara lain yang berada dalam kedaulatan Britania Raya (Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara), masing-masing memiliki parlemen

terdevolusi sendiri atau majelis untuk isu-isu lokal. Ada perdebatan mengenai status devolusi di Inggris. Awalnya direncanakan bahwa seluruh region di Inggris akan didevolusikan juga, namun setelah adanya penolakan dari region di Inggris Timur Laut dalam referendum, rencana ini akhirnya berhenti diajukan.

Salah satu isu utama yang muncul dari kebijakan devolusi ini adalah "pertanyaan West Lothian (West Lothian question), yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana anggota parlemen Skotlandia dan Wales dapat memberikan suara atas undang-undang yang terkait dengan Inggris, sedangkan Inggris tidak memiliki hak yang setara. Akibat tidak memiliki devolusi kekuasaan, Inggris menjadi satu-satunya negara di Britania Raya yang tidak diberi hak untuk merumuskan kebijakan mengenai pengobatan kanker gratis, perawatan perumahan untuk penduduk usia tua, dan biaya pendidikan tinggi gratis. Hal ini mengakibatkan semakin meningkatnya rasa "nasionalisme Inggris". Beberapa pihak telah menyarankan pembentukan Parlemen Inggris yang terdevolusi, sedangkan yang lainnya juga mengusulkan agar pemberian suara yang terkait dengan Inggris dibatasi, dengan artian hanya berhak dilakukan oleh anggota parlemen yang berasal dari daerah pemilihan.

Pemilu 2005

Kemenangan untuk ketigakalinya berturut-turut menyamai era Margaret

Thatcher dari Partai Konservatif tahun 1975-1990, telah melegakan kubu partai Buruh dan kemenangan ini dianggap sebagai kado manis bagi PM Tony Blair yang berulang tahun pada 6 Mei. Namun juga semakin meningkatkan introspeksi diri, mengingat popularitas Blair mulai menurun akibat isu Irak karena ia dinilai telah berbohong, sebab Saddam Hussein tidak memiliki senjata pemusnah missal seperti yang selalu digembar-gemborkan dihadapan parlemen.

(7)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 70 salah satu Universitas paling bergengsi di Inggris, Oxford. Pada masa kuliah ia membentuk sebuah band bernama Ugly Rumours, dan posisinya sebagai gitaris.16

Blair menikah dengan Cheerie Booth pada tahun 1980, dan dikaruniai empat anak, yaitu Euan, Nicky, Kathryn dan Leo. Blair menjadi anggota parlemen

pertamakali pada tahun 1983. Ini adalah usahanya yang kedua setelah sebelumnya dalam pemilihan sela di Beaconfields, Blair tidak mendapatkan kursi. Blair masuk dalam pemilihan tahun 1983 dari daerah pemilihan Sedgefield, tidak jauh dari Durham.

Kenaikan Blair ke tampuk pimpinan Partai Buruh baru tercapai 11 tahun kemudian pada tahun 1994, menyusul meninggalnya pemimpin Partai Buruh John Smith secara mendadak. Dalam pemilihan ketua, Blair mengalahkan dua calon lainnya, yaitu John Prescott yang sekarang menjadi Wakil Perdana Menteri dan Margaret Beckett, Menteri Lingkungan. Prescott dan Beckett ketika itu sudah dianggap tokoh tua, dan dari kalangan muda calon yang kuat adalah Blair dan Menteri Keuangan saat ini, Gordon Brown.

Tiga tahun kemudian Tony Blair terpilih menjadi PM Inggris, dan menandai awal kemengan partai Buruh secara berurutan tigakali yaitu pada tahun 1997, 2001 dan tahun 2005. Kemenangan partai Buruh ini lebih disebabkan oleh kejenuhan warga dengan pemerintahan partai Konservatif. Saat itu, dalam pemerintahan pimpinan PM John Major banyak terjadi perseteruan antar sesama anggota parlemen.

Dalam tahun-tahun awal masa pemerintahan, Blair lebih banyak

berkonsentrasi kedalam negeri. Namun, peristiwa 11 September 2001 mengubah Blair menjadi politisi dunia. Serangan terhadap menara kembar di New York dan

Pentagon bagi Blair adalah serangan teroris terhadap dunia keseluruhan.

Peristiwa 11 September juga membuat Blair semakin mendekat dengan Presiden AS George Bush. Persekutuan seorang pemimpin Partai Buruh di Inggris dengan seorang Presiden dari Partai Republik di AS boleh disebut hal yang tidak biasa. Akibat kedekatan dengan AS dan turut serta menyerang Irak, membuat perolehan suara partai Buruh menurun meski masih jadi pemenang.

Inilah harga yang harus dibayar mahal atas keputusannya ikut mendukung Amerika Serikat menginvasi Irak. Meskipun demikian, PM Blair mengatakan “meski

16

(8)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 71 ada penurunan jumlah mayoritas, kita tetap bangga dengan apa yang telah kita capai. Kita kembali mendapat mandate dari rakyat. Dan pesannya jelas, rakyat tetap

ingin bersama Buruh dan tidak ingin Konservatif berkuasa kembali. Pesan itu harus kita dengarkan dan tanggapi dengan bijaksana dan bertanggungjawab”.17

Namun dalam pandangan Simon Atkinson,18 mengatakan menurunnya jumlah dukungan untuk Buruh itu sebenarnya bukan semata-mata karena rakyat Inggris bersimpati dengan Irak. Tapi karena isu Irak lebih merupakan semacam symbol ketidakpercayaan masyarakat terhadap Blair.

Dari hasil pemilu tersebut jelas tampak masyarakat masih ingin Buruh yang berkuasa. Tetapi mereka mau mayoritasnya sedikit berkurang untuk memberi pelajaran kepada Blair yang telah berbohong dan dinilai ingkar janji. Banyak janji-janji Blair dalm pemilu 1997 yang sampai sekarang belum diwujudkan.19

Hal yang sama dikemukakan oleh Dennis Kavanagh,20 yang mengatakan isu Irak sebenarnya tidak cukup popular di kalangan rakyat Inggris pada umumnya, kecuali bagi kalangan etnis minoritas yang Muslim. Isu-isu domestic yang lebih dekat dengan keseharian, seperti pajak, sekolah, kesehatan, pension, dan penegakkan hokum, dinilai lebih penting.

Masyarakat sebenarnya hanya ingin memberi pelajaran kepada Blair atas kesalahannya. Jadi Buruh memang sedikit akan goyang, tapi tidak jatuh. Dan dengan periode kali ini sebaiknya Buruh segera memperbaiki berbagai hal, terutama menangani cara kepemimpinan dan pengambilan keputusan Blair.

Menurut Shamit Saggar, pengamat politik dari University of Sussex dan

mantan penasehat senior kebijakkan di unit strategi PM Inggris, penurunan jumlah pemilih yang paling tampak terlihat di Buruh. Sejak tahun 1974 kelompok etnis

minoritas –kulit hitam dan Asia- adalah penyumbang terbesar suara untuk Buruh. Namun, keadaan berubah karena adanya isu perang Irak. Pilihannya hanya dua, memilih partai lain selain buruh atau memilih untuk tidak memilih.21

Dan pilihannya tampaknya sebagian besar adalah memilih untuk tidak memilih. Ini wajar karena mereka merasa suaranya tidak terwakili. Isu-isu nyata

17

Luki Aulia, “Pekerjaan Rumah Untuk Tony Blair”, KOMPAS, 10 Mei 2005, hal 33.

18

Simon Atkinson adalah Direktur Penelitian di Market & Opinion Research Internasional (MORI).

19

Luki Aulia, op.cit

20

Profesor Dennis Kavanagh adalah pengamat politik dari University of Liverpool

21

(9)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 72 yang mereka rasakan sehari-hari seperti illegal imigrasi, perilaku antisocial, dan terror tidak menjadi isu kuat partai-partai yang ada.

Berdasarkan data resmi dari Komite Pemilihan Umum Pusat Inggris, jumlah pemilih dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Sebelum tahun 1997 jumlah

pemilih mencapai 70-77 persen dari seluruh jumlah penduduk Inggris. Namun pada tahun 1997 jumlahnya turun menjadi 70,9 persen dan tahun 2001 menjadi hanya 59,4 persen. Dan suara tahun 2005 jumlahnya dibawah tahun 2001.22

Buruh memang tidak akan jatuh. Tetapi, tampaknya Blairlah yang akan jatuh. Setidaknya fakta itu didapat dari hasil jajak pendapat MORI, dari 1.628 responden yang diwawancarai pada tanggal 3-4 Mei 2005, sebanyak 53 persen mengatakan bahwa Blair bisa tetap bertahan di posisinya lebih dari dua tahun. Namun sebagian mengatakan bahwa penyebab partai Buruh memperoleh suara jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemilu sebelumnya adalah Tony Blair.

Pemilu 2005 seperti menjadi referendum bagi kepemimpinan Tony Blair, dan itu sebabnya banyak kalangan Partai Buruh sendiri meminta dia agar segera mundur atau paling tidak menentukan jadwal pasti kapan dia akan mundur.23

Sejak memerintah pertama kali pada tahun 1997, sampai delapan tahun kemudian, Tony Blair perlahan tapi pasti membuat “permusuhan” dengan para anggota parlemennya sendiri. Penentangan dari kalangan dalam lebih membuat masalah bagi Blair dibandingkan dengan tantangan dari kubu oposisi. Semasa menjabat, Blair sudah melihat empat kali pergantian Ketua Partai Konservatif, yaitu John Major, William Hague, Ian Duncan Smith, dan Michael Howard.

Di Inggris dikenal sebutan back benchers, yang arti sebenarnya adalah kursi belakang. Sebutan ini merujuk pada para anggota parlemen yang duduk di bagian

belakang, anggota parlemen yang tidak mendapat jabatan apapun dalam pemerintahan. Mereka menjadi penting kalau ada pemungutan suara yang memerlukan mayoritas. Namun, suara mereka sulit dipegang dan banyak yang tidak menyukai gaya kepemimpinan Tony Blair.24

Diantara mereka terdapat nama-nama “kelas berat” seperti mantan Menteri Luar Negeri Robin Cook, mantan Menteri Olahraga Kate Hoey, mantan Menteri Pembangunan Internasional Clare Short, dan mantan Menteri Kesehatan Frank

22

Ibid

23

L. Sastra Wijaya, “Anthony Charles Lynton Blair”, KOMPAS, 15 Mei 2005, hal 16.

24

(10)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 73 Dobson. Belum lagi tantangan dari para anggota parlemen yang sudah lebih lama menjabat dari Blair. Mereka yang tidak mendapatkan kesempatan menjadi anggota

cabinet karena terlalu tua, namun sangat popular di daerah pemilihan masing-masing.

Dengan hasil pemilu 2005 yang suara mayoritas partai buruh tinggal 67 kursi dari sebelumnya 160 kursi, diperlukan pembelotan sekitar 35 anggota parlemen saja untuk membuat pemerintah kalah dalam meloloskan undang-undang. Sebagian besar musuh Tony Blair berasal dari perang Irak. Sebagian mundur, membelot, atau dipecat, termasuk George Galloway yang memenangi suara di daerah pemilihan London Bethnal Green dan Bow, mengalahkan calon dari partai Buruh sendiri.

Kalangan yang lain, berasal dari apa yang disebut old labour (buruh lama). Banyak diantara mereka sudah menjadi anggota parlemen lebih lama daripada Tony Blair. Mereka mewakili nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Tony Blair dan generasinya yang kemudian menyebut diri mereka dan partai sebagai Buruh yang baru (new labour).

Hal ini membuat posisi Blair sangat sulit, dan posisi Blair, menurut Alex Folkes,25 kemungkinan besar yang akan menggantikannya adalah Menteri Keuangan Inggris, Gordon Brown. Dan Folkes memperkirakan Blair hanya akan bertahan pada posisinya maksimal hingga dua tahun mendatang. Paling cepat satu tahun, desakan khalayak yang selalu menanyakan kapan Blair akan turun, pasti membuat Blair cepat atau lambat akan mundur.

Hal senada diungkapkan Atkinson. Posisi Blair kini menjadi lebih rentan

setelah melihat hasil pemilu yang diperoleh Buruh. Blair jelas akan semakin sulit untuk tetap bertahan berada di parlemen karena adanya desakan-desakan dari

kandidat-kandidat Buruh yang tidak terpilih. Dan Brown memang berpotensi menggantikan Blair karena selama ini dialah yang menjadi otak dibelakang layar atas meningkatnya perekonomian Inggris.

Brown memang berbeda dibandingkan Blair yang telah punya postur sebagai pemimpin. Sayangnya, Blair memutuskan segala hal sesuatu dengan instingnya, khususnya sejak peristiwa 11 September.26

Pada pemerintahan selanjutnya, setelah kemenangan pemilu yang ketigakalinya secara berturut-turut, menurut Bobo Lo,27 salah satu hal yang perlu

25

Alex Folkes adalah Press and Campaign Manager dari Electoral Reform Society.

26

(11)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 74 diperbaiki oleh pemerintahan Blair adalah meningkatkan independensi kebijakan luar negeri Inggris. Pasalnya selama ini Inggris sulit independent karena Blair terlalu

manut dengan apa yang dikatakan Presiden AS George W. Bush. Tak heran jika berbagai media massa di Inggris menyebut Blair dengan sebutan “anjing pudel

Bush”.

Jika terus seperti itu, Inggris tak akan bisa independent pada masalah-masalah hubungan trans-atlantik. AS selalu dilihat sebagai Negara yang adidaya dalam berbagai hal. Inilah yang kemudian banyak mempengaruhi kebijakan luar negeri Inggris. Kedekatannya dengan Bush menyebabkan Blair menjadi tidak percaya diri dalam menghadapi berbagai masalah. Lama kelamaan menguat keyakinan Blair bahwa jika berada didekat Bush (AS), maka segala keinginan akan terwujud dan segala masalah akan selesai.

Hal-hal seperti itu kata Rosemary Hollis28 membuat Blair berpikir harus selalu ada AS didekat Inggris. Ini jelas tidak sehat, padahal Blair sendiri memiliki keinginan kuat untuk bias menjadi pihak yang bias menyelesaikan berbagai masalah di dunia. Tetapi kini justru Inggris lebih tampak sebagai kurir atau penyampai pesan AS.

Sementara itu menurut Timothy Garton Ash, sejak memimpin tahun 1997, Blair bisa menciptakan hubungan yang baik antara Inggris dengan AS dan Eropa sekaligus. Dan hal inilah yang tidak pernah terjadi pada masa pemerintahan Margaret Theacher. Bahkan menurut Ash, saat ini adalah masa-masa dimana Inggris tampak lebih nyaman dengan posisi ditengah-tengah Eropa dan AS. Namun yang amat disayangkan, hubungan yang baik antara Inggris dengan Eropa harus

berakhir gara-gara Perang Irak. Inggris terlalu condong ke AS.

Sejak 30 tahun terakhir Inggris selalu berharap bisa menjalin hubungan

mesra, baik dengan AS maupun dengan Eropa. Dan setitaknya pada tahun 1997-2001 Blair telah mewujudkan harapan itu. Pasalnya pada era mantan PM John Major (1992-1997) hubungan Inggris dengan AS dan Eropa tidak begitu bagus. Dan ketika Theacher memimpinpun Inggris berhubungan dekat dengan AS, tetapi tidak dengan Eropa.

Kini kondisinya hamper serupa, dimana Blair terlalu dekat dengan AS dan hubungannya dengan Eropa tak kunjung membaik, dan Blair sadar betul akan hal

27

Dr. Bobo Lo adalah pengamat politik dari the Royal Institute of International Affairs Catham House.

28

(12)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 75 ini, sehingga kemudian muncullah konsep Inggris menjadi semacam “jembatan” penghubung antara AS dengan Eropa. Dengan “jembatan” ini harapannya Inggris

bisa mempengaruhi kebijakan AS. Dan Inggrispun ingin meyakinkan AS bahwa kepentingan AS juga diperhitungkan oleh Eropa.

Sayangnya, jembatan ini sekarang goyah. Alasannya, bukanya mempengaruhi kebijakan AS, justru Inggrislah yang menjadi terpengaruh. Bahkan Inggris kerap kali tampak kebingungan akan berpihak kepada siapa, AS atau Eropa. Misalnya , pada kasus program nuklir di Iran.

Kebijakan Inggris

Sejak perang dingin berakhir, terutama sejak Buruh berkuasa, kebijakan luar negeri Inggris tentang Timur Tengah terpecah dan hanya terbatas pada isu-isu tertentu. Bukan dalam pembahasan Timur Tengah sebagai kawasan utuh secara keseluruhan, seperti halnya Irak. Bahkan, keterlibatan Inggris di Irak minim karena ketidakmampuannya menangani masalah apapun sendirian. Pasalnya kebijakan luar negeri Inggris selalu berdasarkan hokum internasional dan bergabung dalam sebuah aliansi.

Saat ini, Inggris tengah berjuang untuk memfokuskan pada hubungan trans-atlantik dan mencoba memaksimalkan aktivitas politik, ekonomi, dan social Eropa di Timur Tengah. Meski Buruh telah menang bukan berarti isu Irak tidak penting untuk diselesaikan, dan tidak benar juga ketika partai buruh menang, kesalahan Blair lantas dimaafkan. Maka Buruh, lebih khusus Blair harus secepatnya menyelesaikan

masalah Irak karena berkaitan dengan nasib pasukan Inggris.

AS menjadi satu-satunya “mitra strategis” yang tersedia bagi Blair. Dengan

keterlibatan mereka dengan Uni Eropa, terutama soal mata uang Eropa, masioh belum pasti, dan perbedaan usia dengan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder dan Presiden Perancis Jacques Chirac, Blair menemukan teman yang bisa diajak bicara dalam diri Presiden Bush.

(13)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 76 Akan tetapi, karena kedekatan dan ketidakberdayaan Blair mempengaruhi Bush. Blair menjadi santapan empuk para karikaturis. Ia sering digambarkan

sebagai tokoh yang seperti dicocok hidungnya oleh Bush. Blair mengharap dukungan dari Bush untuk masalah yang dipentingkan oleh Blair, namun dukungan

tersebut tidak juga muncul.

Sebagai ganti mendukung kebijakan Irak, Blair misalnya menghendaki dukungan soal penyelesaian masalah Palestina dengan memberikan tekanan lebih keras kepada PM Israel Aril Sharon. AS tidak terlalu antusias dalam masalah ini. Walaupun situasi di Palestina tampak mengalami kemajuan, itu bukanlah karena jasa Blair, tetapi adalah karena meninggalnya Yasser Arafat.

Yang ironis bagi Blair adalah bahwa perang Irak menjadi masalah politik yang besar baginya dibandingkan dengan Bush di AS, padahal dia adalah tokoh pendamping, bukan tokoh utama. Para pendukung Buruh secara tradisional bukanlah mereka yang gila perang dan demonstrasi antiperang pada tahun 2003 termasuk salah satu yang terbesar di dunia.

Sistem pemerintahan juga berbeda antara Inggris dan AS. Di Inggris, keputusan apapun yang diambil dengan berhati-hati dan dibicarakan dengan seksama di parlemen. Masuknya pasukan AS ke Irak, jatuhnya Saddam Husein, dan berbagai persoalan yang ditimbulkannya lebih menimbulkan persoalan bagi Blair.

Inggris mulai mengembangkan lembaga-lembaga modernnya didalam masyarakat agraris feodal. Konstitusi yang terdapat di Inggris pada permulaan masa industrialisasi merupakan konstitusi “campuran”. Pada waktu itu kekuasaan

dibagi dua diantara Raja dan parlemen dengan tujuan menghindarkan terjadinya dominasi oleh salah satu pihak. Raja harus bekerja sama dengan parlemen untuk

menjamin kelangsungan pemerintahannya sebagaimana Presiden Amerika Serikat harus bekerjasama dengan Kongres. Adanya Raja-raja yang lemah dan harus menghadapi suatu parlemen yang kuat dan bebas mengakibatkan munculnya para politisi yang mahir dalam mengendalikan Raja maupun anggota-anggota parlemen. Pada permulaan abad ke-18, jabatan PM berperan sebagai perantara antara Raja dan Parlemen, hasilnya adalah pemerintahan yang terbatas tetapi efektip.

Pemilu 2010

(14)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 77 yang mendapatkan suara mayoritas di Parlemen (House of Commons) dan hal ini adalah kejadian yang pertama kali semenjak 40 tahun.

Partai Konservatif memenangkan jumlah kursi di parlemen yaitu dengan mendapatkan 306 kursi di parlemen disusul oleh Partai Buruh dengan 258 kursi dan

Partai Liberal Demokrat 57 kursi, sisanya diperoleh oleh partai-partai kecil seperti Partai Persatuan Demokrat (Union Democratic Party), Partai Nasional Skotlandia (Scottish National Party) dan lainnya.

Partai Liberal Demokrat menjadi penentu siapa yang akan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya, karena jika dua partai terbesar berhasil menggandeng partai ini maka akan menghasilkan kursi mayoritas di Parlemen dimana calon Perdana Menteri Inggris telah mengerucut menjadi dua orang, apakah Gordon Brown (Partai Buruh-status quo) atau David Cameron dari Partai Konservatif, yang kemudian melahirkan PM baru dari Partai Konservatif, setelah John Major.

Margaret Thatcher 4 Mei1979 28 November1990 Konservatif

John Major 28 November1990 2 Mei1997 Konservatif

Tony Blair 2 Mei1997 27 Juni2007 Buruh

Gordon Brown 27 Juni2007 11 Mei2010 Buruh

David Cameron 11 Mei2010 Sedang Menjabat Konservat

Penutup

Selama ini Inggris memakai sistem distrik. Namun lantaran sistem tersebut dinilai merugikan partai-partai kecil, koalisi pemerintahan Konservatif-Liberal kini berencana mereformasi sistem pemilihan.

(15)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 78 Daftar Bacaan:

1. L. Sastra Wijaya, “Anthony Charles Lynton Blair”, KOMPAS, 15 Mei 2005.

2. Luki Aulia, “Pekerjaan Rumah Untuk Tony Blair”, KOMPAS, 10 Mei 2005. 3. Luki Aulia, “Ketika Rakyat Mulai Bosan”, KOMPAS, 14 Mei 2005.

4. Office for National Statistics (2009). "Population Estimates by Ethnic Group (experimental)". neighbourhood.statistics.gov.uk. Diakses 18 May 2011. 5. Population and household estimates for England and Wales, March 2011.

Accessed 16 July 2012

6. Office for National Statistics. "The Countries of the UK". statistics.gov.uk. Diarsipkan dari aslinya tanggal 20 December 2008. Diakses 1 February 2009. 7. Countries within a country". number-10.gov.uk. Diarsipkan dari aslinya

tanggal 9 February 2008. Diakses 1 February 2009. Unknown parameter |unused_data= ignored (help)

8. Changes in the list of subdivision names and code elements (Page 11)" (PDF). International Organization for Standardization. Diakses 1 February 2009.

9. England – Culture". britainusa.com. Diarsipkan dari aslinya tanggal 16 May 2008. Diakses 1 February 2009.

10. http://news.bbc.co.uk/2/shared/election2010/results/

11. http://en.wikipedia.org/wiki/United_Kingdom_general_election,_2010

Referensi

Dokumen terkait

Islamisasi sains yang diidentifikasi Nidhal merupakan Model i‘jâz tidak bisa dikembangkan karena terlalu integrasi agama dan sains modern yang ditawarkan Nidhal

Variabel-variabel yang menjadi objek kajian dalam penelitian tahun I (2009), adalah (1) keberadaan jenis dan model tek fisika yang digunakan oleh guru dan siswa

Berdasarkan studi literatur ini, kajian lanjutan yang dapat dilakukan, di antaranya: (1) melakukan studi terhadap perbandingan pertumbuhan dan perkembangan pasar modal Indonesia

berdasarkan pendekatan terhadap kinerja pasar yang ada di Malaysia dan penelitian dari Tan et al (2007) yang meneliti mengenai pengaruh intellectual capital yang

Based on the explanation above, the writer then states that when the reading comprehension appears, there is a connection between the reader and the reading material, because

Dan dari segi proses kegiatan pembelajaran peneliti menyimpulkan bahwa dengan tipe make a match ini dapat memberikan manfaat bagi santri, diantaranya adalah: (1) mampu

meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada produk pakaian wanita di online shop Aris Grosir atau dapat melakukan. penelitian di

Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan