• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOLOGI 3A Teori Belajar Kognitif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOLOGI 3A Teori Belajar Kognitif"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI BELAJAR KOGNITIF

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA

KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

ARIF HADI BROTO

1301145010

WAHIDA FITRIA SHARA

1301145115

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah dikoreksi dan disahkan oleh Dosen Belajar dan Pembelajaran

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan ridho-Nya makalah “TEORI BELAJAR KOGNITIF” ini terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Belajar dan Pembelajaran serta memberikan informasi tambahan kepada para pembaca agar dapat lebih memahami Teori Belajar Kognitif.

Tak hanya itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel, tulisan, dan buku telah kami jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.

Saya berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tak ada gading yang tak retak, saya menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari sempurna, maafkan jika kalau banyak kekurangan dan kesalahan. Saya setulus hati menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Jakarta, 5 September 2014

Penyusun

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1. Latar belakang ...1

2. Rumusan masalah ...1

3. Tujuan ...1

BAB II PEMBAHASAN...2

1. Teori belajar kognitif...2

2. Prinsip umum teori belajar kognitif...2

3. Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran...6

BAB III PENUTUP...7

1. Kesimpulan...7

2. Saran...7

Daftar pustaka...iii

(5)

BAB I memahami kehidupan. Teori kognitif yang dipakai untuk menerangkan tugas yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan kompleks dan memesahkan masalah yang tidak jelas.

Secara umum terdapat ada tiga jenis teori belajar yang telah dikenal, yaitu teori belajar Behavioristik, Kognitif dan teori belajar Konstruktivistik. Namun pada pembahasan kali ini, akan disampaikan pembahasan mengenai teori belajar kognitif. Teori belajar ini tidak sama dengan teori belajar behavioristik.

Teori kognitif lebih mementingkan sebuah proses belajar dari pada hasil dari belajar itu sendiri. Untuk penganut aliran kognitif mengungkapkan bahwa belajar bukanlah sekedar melibatkan hubungan diantara respon dan stimulus. Berbeda dengan model belajar behavioristik yang mempelajari setiap proses belajar hanya menjadi hubungan stimulus-respon.

2. Rumusan Masalah

1) Pengertian Teori Belajar Kognitif?

2) Apa saja prinsip umum Teori Belajar Kognitif? 3) Apa saja aplikasi teori kognitif dalam pembelajaran?

3. Tujuan

1) Pembaca mengetahui tentang Teori belajar Kognitif.. 2) Apa saja pandangan dalam Teori Belajar Kognitif. 3) Sebagai pemenuhan tugas kuliah.

1

(6)

BAB II PEMBAHASAN

1. Teori Belajar Kognitif

Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

2. Prinsip umum teori Belajar Kognitif

Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil Disebut model perseptual.Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna.

Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Dalam praktek pembelajaran teori ini tampak pada tahap-tahap perkembangan(J. Piaget), Advance organizer (Ausubel), Pemahaman konsep (Bruner), Hierarki belajar (Gagne), Webteaching (Norman).Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkan. Materi pelajaran disusun dengan pola dari sederhana ke kompleks. Perbedaan

(7)

individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar.

Beberapa pandangan tentang teori kognitif, diantaranya:

A. Teori perkembangan Piaget

Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya piker atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Menurut Piaget, proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (penyeimbangan antara asimilasi dan akomodasi).1 Anak-anak yan berada dalam fase ini mulai dapat berfikir secara logis tetepi kemampuan berfikirnya sangat konkrit

1Ahmad wahab jufri. Belajar dan pembelajaran sains. Bandung: pustaka reka cipta. 2013. hlm. 20

(8)

d. Tahap operasional formal berlaku setelah usia 11 tahun. Dalam fase ini seorang anak sudah dapat mengembangkan kemampuan berfikir yang bersifat abstrak.2

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :

a. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.

b. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.

c. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

d. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

e. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.

B. Teori belajar menurut Bruner

(9)

perkembangan kemampuan analisis, kurang mengembangkan kemampuan berpikir intuitif. Padahal berpikir intuitif sangat penting untuk mempelajari bidang sains, sebab setiap disiplin mempunyai konsep-konsep, prinsip, dan prosedur yang harus dipahami sebelum seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan (discovery inquiry learning).

Pembelajaran dengan strategi diskoveri-inkuiri memiliki keuntungan seperti:

a. Pegetahuan yang diperoleh dengan cara ini dapat bertahan lama dalam ingatan jika dibandingkan dengan pengetahuan yang diperoleh dengan cara lain.

b. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir, karena peserta didik dilatih untuk menganalisis informasi untuk

menyeesaikan permasalahan.

c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu (curiosity)

d. Dapat meningkatkan motivasi untuk bekerjakeras intuk menemukan jawaban permasalahan yang diatasinya.

Menurut bruner ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam kegiatan belajar, yaitu:

a. Proses perolehan informasi baru.

b. Proses mentransformasikan informasi yang diterima c. Relevansi dan ketetapan pengetahuan.3

Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu :

a. Tahap enaktif, dalam memahami dunia anak mengunakan pengetahuan, motorik : sentuhan, pegangan dll.

b. Tahap ikonik, Seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal. c. Tahap simbolik,seseorang memahami dunia melalui

simbol-simbol bahasa, logika, matematika dll.

C. Teori belajar bermakna Ausubel

3Ibid., hlm.23

(10)

Menurut Ausubel, belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengtahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk strukur kognitif. Teori ini banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

Hakikat belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal. Atau dengan kata lain, belajar merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Dengan asumsi bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif tang telah dimiliki seseorang.

Beberapa Prinsip Teori Ausubel adalah:

a. Proses belajar akan terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan pengetahuan yang tlah dimilikinya dengan pengetahuan baru.

b. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memamahi makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami.

c. Siswa lebih ditekankan unuk berpikir secara deduktif (konsep advance organizer).

3. Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran a. Keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan

(11)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pandangan teori belajar kognitif, siswa adalah individu yang aktif mempelajari ilmu pengetahuan. Dalam menempuh proses pembelajaran siswa tidak hanya sekadar bersifat pasif dalam menerima pengetahuan. Siswa mencari informasi untuk mengatasi maslah yang dihadapi dan menyusun pengetahuan tersebut untuk memperoleh sebuah pemahaman baru terhadap masalah yang dihadapi. Konsep penting adanya pemrosesan informasi yang menjelaskan tentang aktivitas pikiran individu dalam menerima, menyimpan dan menggunakan informasi yang dipelajari.

Tidak seperti halnya belajar menurut perspektif behavioris dimana perilaku manusia tunduk pada peneguhan dan hukuman, pada perspektif kognitif ternyata ditemui tiap individu justru merencakan respons perilakunya, menggunakan berbagai cara yang bisa membantu dia mengingat serta mengelola pengetahuan secara unik dan lebih berarti. Teori belajar yang berasal dari aliran psikologi kognitif ini menelaah bagaimana orang berpikir, mempelajari konsep dan menyelesaikan masalah. Hal yang menjadi pembahasan sehubungan dengan teori belajar ini adalah tentang jenis pengetahuan dan memori.

B. Saran

Hendaknya pengetahuan tentang kognitif siswa perlu dikaji secara mendalam oleh para calon guru dan para guru demi menyukseskan proses pembelajaran di kelas. Tanpa pengetahuan tentang kognitifsiswa, guru akan mengalami kesulitan dalam mengajar di kelas, yang pada akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang dilakukan oleh guru di kelas. Karenafaktorkognitif yang dimiliki oleh siswa merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Faktor kognitif merupakan jendela bagi masuknya berbagai pengetahuan siswa melalui kegiatan belajar baik secara mandiri maupun secara kelompok.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik/

teori-belajar-kognitif diunduh hari Jumat tanggal 5 September 2014 pukul 20.45

http://blogmarlis.blogspot.com/2013/06/teori-belajar-kognitif.html diunduh hari Jumat tanggal 5 September 2014 pukul 21.17

http://deceng.wordpress.com/2008/06/09/teori-belajar-kognitif/ diunduh hari Jumat tanggal 5 September 2014 pukul 22.00

Jufri, A wahab. belajar dan pembelajaran sains. Bandung: pustaka reka cipta 2013

Referensi

Dokumen terkait

teknologi hibernate pada sistem informasi akuntansi koperasi kredit ini.. menggunakan studi kasus di Koperasi Kredit Merapi

Berdasarkan uji t tersebut kontribusi minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa diperoleh hasil perhitungan

Sesuai dengan judul yang peneliti ambil dalam penelitian ini, maka penelitian ini hanya terfokus pada makna dari konsep islamisasi ilmu Ismail Raji al- Faruqi yang

Pada proses pembelajaran di SMK terdapat pembelajaran mengenai makna kata yang tertera pada silabus SMK kelas XI semester 1 dengan SK (Standar Kompetensi) berkomunikasi dengan

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah yang menjelaskan tentang aktifitas perusahaan dan pekerja manual material handling yang mengangkut beban secara berlebih jika

Berdasarkan hasil analisa diketahui lebih dari 50% lokasi mata air berada pada lahan dengan kondisi kritis dan sangat kritis, yang mana kondisi lahan ini

menyiapkan bahan penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan koordinasipenyelenggaraan kebijakan dibidang pemeliharaan sarana