INTEGRITAS DAN
WAWASAN
KEBANGSAAN
DIKLAT
KEPEMIMPINAN
Tahap I
Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi
Tahap II Taking
Ownership (Breaktrough I)
Tahap III
Merancang Perubahan dan Membangun Tim
Tahap IV
Laboratorium Kepemimpinan (Breaktrough II)
Tahap V
Evaluasi
WAWASAN KEBANGSAAN
2. Pembekalan isu strategis 3. Diagnostic Reading
4. Penjelasan Proyek Perubahan
1.Coaching 2.Counselling
1.Inovasi 2.Membangun
TimEfektif 3.Benchmarking ke
best practice 4.Merancang Proyek
Perubahan 5.Merancang Policy
Brief
6.Seminar Proyek Perubahan 7.Seminar Policy Brief 8.Pembekalan
Implementasi Proyek Perubahan
1.Coaching 2.Counselling
1.Seminar Laboratorium Kepemimpinan
2.Evaluasi Kepemimpinan
26 hari kerja untuk klasikal dan 125 hari kerja non klasikal
INTEGRITAS :
KESESUAIAN ANTARA
HATI, UCAPAN DAN
TINDAKAN
INTEGRITAS:
KEMAMPUAN UNTUK
SENANTIASA
MEMEGANG TEGUH
PRINSIP-PRINSIP
Io = Integritas Organisasi
a= alignment/Interaksi
A= Accountability
C= Competence
E= Ethic
•
Mematuhi Peraturan
dan Etika Organisasi
•
Jujur
•
Memegang Teguh
Komitmen
•
Bertanggung Jawab
•
Konsisten Antara
Ucapan dan Tindakan
PEMIMPIN YANG MEMILIKI WAWASAN KEBANGSAAN?
DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN FORMAT
YANG DISEDIAKAN
SIAPA YANG
TEPAT
?
PEMIMPIN
BERINTEGRITAS?
1
2
“Suatu proses untuk mempengaruhi sebuah kelompok yang terorganisir untuk mencapai
TUJUAN” {Hughes, et al, 2002}
“Kapasitas untuk menterjemahkan Visi ke
dalam REALITA” {Warren Bennis, dalam ST.
R. Covey, 2004}.
“SENI, yang dipelajari dan diterapkan dengan
hati-hati, Kepemimpinan bersifat DINAMIS &
SITUASIONAL” {Walters}
The ability of an individual to influence, motivate, and enable others to contribute toward the effectiveness and success of the organizations of which they are members (house, rj, 2004)
1
2
3
4
HAKEKAT KEPEMIMPINAN
Hughes, et al, 2002 Warren Bennis, 2004
Walters
LEADERSHIP
THE ABILITY OF AN INDIVIDUAL TO INFLUENCE, MOTIVATE, AND ENABLE OTHERS TO CONTRIBUTE TOWARD THE
1. Penentu Arah Kebijakan (Direction Setter),
2. Agen Perubahan (Change Agen),
3. Sebagai Juru Bicara (Spokes Person) ,
4. Sebagai Pelatih (Coach) .
PERAN PEMIMPIN ADALAH :
1. Menjadi Anutan,
2. Menjadi Perintis Jalan (mengarahkan hidup dengan visi),
3. Menjadi Penyelaras (menyelaraskan visi yg sudah ditetapkan),
4. Menjadi Pemberdaya (membantu orang lain mencapai potensi dirinya),
4 PERAN KEPEMIMPINAN:
• INTELEKTUAL (IQ)
• EMOSI (EQ)
1. INTEGRITY (TULUS, JUJUR)
2. NURTURES (ASAH, ASIH, ASUH) OTHER PEOPLE
3. FATH(KEPERCAYAAN) IN PEOPLE
4. LISTEN TO PEOPLE
5. UNDERSTANDING PEOPLE
6. ENLARGES (MEMBESARKAN) PEOPLE
7. NAVIGATES (MENJADI PEDOMAN) FOR OTHER
PEOPLE
8. CONNECTS WITH PEOPLE 9. EMPOWER PEOPLE
A PERSON OF INFLUENCE:
FOUR SECRETS OF LEADERSHIP
•Musyawarah
•Lemah lembut
•Kasih sayang
•Adil
•Konsisten
•Disiplin
•Siap mundur
Connects with people Listens to people
Understands people Self Confidence
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS
CHARACTER
Memiliki karakter/akhlak yang baik
CONCEPT
Memiliki wawasan kebangsaan
COMPETENCE
Memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi
CONNECTION
Memiliki kemampuan dalam menciptakan jejaring kerja internal dan eksternal
COMMITMENT
Peduli terhadap situasi dan
kondisi lingkungan organisasi
yang terus berubah.
ommitment
ttention
P
FILSAFAH BANGSA
FALSAFAH HIDUP IDEOLIGI
IDIOLOGI BANGSA
CITA-CITA (IDEALISME)
DASAR NEGARA (NORMA / ATURAN) PEMBUKAAN UUD 1945
BUDAYA NAS. DI DAERAH
KEBIASAAN PERILAKU SEHARI-HARI
PASAL-PASAL &
ATURAN PERUNDANGAN DIBAWAHNYA
PELAKSANAAN ATURAN SEHARI-HARI
JALUR HUKUM JALUR DOKTRIN
/ AJARAN
JALUR
BUDAYA
Wawasan berarti cara
memandang, cara meninjau,
cara melihat,cara tanggap
inderawi.
Dalam arti luas, wawasan
adalah cara pandang yang lahir
dari keseluruhan kepribadian
kita terhadap lingkungan
BANGSA adalah
sekelompok manusia yang :
Memiliki cita-cita bersama.
Memiliki sejarah hidup
bersama
Memiliki adat, budaya,
kebiasaan yang sama.
Memiliki karakter, perangai
yang sama yang menjadi pribadi dan jati diri.
Menempati suatu wilayah
tertentu yang merupakan kesatuan wilayah.
WAWASAN KEBANGSAAN
pada hakekatnya adalah
hasrat yang sangat kuat
untuk mewujudkan
kebersamaan dalam
mengatasi segala perbedaan
dan diskriminasi.
Kesadaran Wawasan
FALSAFAH HIDUP BANGSA MENCERMINKAN KONSEPSI YG MENYELURUH DG MENEMPATKAN HARKAT DAN MARTABAT
MANUSIA SBG FAKTOR YG SANGAT SENTRAL
Konsep kebangsaan merupakan hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia.
Dalam realitanya konsep
kebangsaan Indonesia itu telah
dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus di dalam
Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD1945.
Untuk memahami tentang
wawasan kebangsaan, maka
perlu memahami FALSAFAH
PANCASILA yang
mengandung nilai-nilai
dasar sebagai pedoman
dalam bersikap dan
bertingkah laku yang
bermuara pada
1. Menjamin kemerdekaan tanpa diskriminasi dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaan
2. Mengakui dan memperlakukan semua warga negara sbg manusia yg bermartabat
3. Memiliki solidaritas yg tinggi dan hidup rukun
4. Mengakui dan menghargai
kedaulatan rakyat, mengusahakan agar rakyat melaksanakan
kedaulatannya secara demokratis
5. Negara mengikut sertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP DAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA MERUPAKAN CITA-CITA MORAL BANGSA INDONESIA YG MENGIKAT PARA PEMIMPIN BANGSA DAN SELURUH WARGA
MASYARAKAT
PANCASILA MEMBERIKAN INSPIRASI DAN MENJADI PEMBIMBING DALAM MEMBUAT UU YANG MENGATUR KEHIDUPAN
NEGARA, MENETAPKAN
LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA DAN TUGAS MASING-MASING SERTA HUBUNGAN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA, HAK-HAK DAN
KEDUDUKAN WARGA NEGARA,
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
1. PANCASILA PERLU TAMPIL DENGAN IDEOLOGI TERBUKA
2. KETERBUKAN BUKAN MENGUBAH NILAI DASAR PANCASILA, TAPI
MENGEKSPLISITKAN
WAWASANNYA SECARA LEBIH
KONKRIT, SEHINGGA TAJAM DLM MEMECAHKAN BERBAGAI
NILAI DASAR
Penjabaran dari nilai
dasar sbg arahan
kinerja untuk waktu &
kondisi tertentu;
bersifat lebih
kontekstual dan harus
selalu disesuaikan
Interaksi antara nilai instrumental dengan situasi konkrit pada tempat tertentu dan situasi tertentu
Bersifat Dinamis demi tegaknya nilai instrumental dan menjamin nilai dasar tetap relevan dengan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat dalam zamannya;
Merupakan perpaduan antara idealisme dengan realitas;