Pro kontra prom night untuk anak SMP
Detik-detik Un kelas 9 SMP, sisiwa- siswi kelas 9 SMP memiliki berbagai permintaan untuk perpisahan mereka. Salah satunya adalah prom night. Program prom night merupakan program baru untuk anak-anak kelas 9 SMP. Berbagai pendapat muncul dari siswa-siswi dan wali murid.
Beberapa siswa dan wali murid yang setuju untuk program ini berpendapat bahwa program ini diperlukan, kerena dengan mengadakan prom night ini maka siswa siswi akan menjadi semangat untuk melakukan UN. Mereka juga beralasan bahwa dengan program ini maka siswa siswi yang stress selesai ujian, maka mereka akan lebih fresh dengan diadakannya program tersebut.
Tidak sedikit siswa maupun wali murid yang tidak setuju dengan program ini. Mereka tidak setuju karena mereka menganggap bahwa program ini tidak cocok untuk anak SMP. Karena anak SMP masih terlalu kecil untuk program ini. Mereka juga berpendapat bahwa pro night hanya sebagai tempat hura-hura atau berkesan glamor karena
biasanya dilaksanakan di hotel atau gedung mewah, mendatangkan bintang tamu dan juga dekorasi dan baju yang digunakan berkesan mewah. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan social. Karena belum tentu di sekolah tersebut semua siswanya
merupakan anak yang berkecukupan, jika ada anak yang tidak berkecukupan maka kesan glamor dalam prom night akan menyebabkan orang tua mereka tertekan akan biayanya. Selain itu, mereka juga berpendapat dengan program ini tidak akan banyak menghasilkan sisi positif untuk anak-anak melainkan memberikan banyak sisi negatif. Karena program ini dilaksanakan pada malam hari, maka hal ini memungkinkan terjainya hal yang tidak diinginkan. Banyak orang tua yang was-was dengan adanya program ini karena faktor keamanan yang kurang memadai.
Prom night ini tidak seharusnya dilakukan untuk anank- anak SMP. Karena usia mereka terlalu dini untuk mengenal kehidupan glamor. Oleh karena itu lebih baik bahwa anak SMP melakkan hal-hal yang bermanfaat untuk perpisahan mereka. Jikalau siswa-siswi SMP tetap ingin melakukan prom night, maka diperlukanna peraturan peraturan ketat soal pakaian para siswa, mensyaratkan agar acaranya dilangsungkan di sekolah (sambil diawasi guru), dan juga lebih mengetatkan keamanan sekitar.