• Tidak ada hasil yang ditemukan

USAHA USAHA KESEHATAN MASYARAKAT. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USAHA USAHA KESEHATAN MASYARAKAT. docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jumat, 08 April 2011

USAHA-USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

A. Usaha Kesehatan pokok ( Basic health services ) yang diajukan Organisasi Kesehatan Sedunia

( WHO: World Health Organization ) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah:

1. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari resevior ataupun dari benda – benda yang mengandung bibitr penyakit lainnya ke manusia – manusia yang sehat. Penyakit infeksi dapat berupa virus, bakteri,dll.

Contoh usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, yakni pemberantasan penyakit Kolera antara lain dengan cara:

o Penemuan penderita dan pelaporan penyakit secepatnya kepada para petugas kesehatan o Isolasi penderita dari benda yang berbahaya untuk penularannya

o Penyediaan air bersih

o Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

o Pengobatan penderita dan memusnahkan sumber penularan penyakit

2. Kesejahteraan Ibu dan Anak

Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak yang bergerak dalam pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan penyakit, penting sekali untuk meningkatkan kesehatan umum dari masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan Ibu:

o Perawatan antre – partum ( waktu hamil ) o Perawatan intra – partum ( saat melahirkan ) o Perawatan post – partum ( setelah melahirkan )

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada Bayi yakni meliputi pengawasan pertumbuhan dan perkembangannya bayi, makanan yang sehat dan tepat, pemberian vaksin dasar yaitu BCG dan Polio.

3. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Hygiene dan Sanitasi Lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologi, kimia, social, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan atau diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dimusnahkan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada lingkungan

o Penyediaan air bersih

o Perawatan atau penanaman pohon di sekitar pekarangan rumah agar dapat menghasilkan oksigen

atau udara yang bersih

o Melakukan pembersihan di lingkungan sekitar, baik itu selokan, tempat sampah, jamban, dll.

(2)

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep pendidikan kesehatan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kea rah yang lebih dewasa.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pendidikan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:

o Penyuluhan tentang pentingnya kesehatan kepada masyarakat o Mengajarkan perilaku hidup yang sehat kepada masyarakat

5. Statistik Kesehatan

Statistik Kesehatan adalah suatu pernyataan jumlah atau keterangan yang sebaik – baiknya dinyatakan dengan angka dari keadaan yang timbul dalam masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada statistic kesehatan, yaitu:

o Keterangan penyakit malaria dalam suatu wilayah epidemic

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah usaha perawatan yang dijalankan dalam masyarakat yang dilakukan dalam waktu sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan, memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

o Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga yang sakit

o Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar masalah kesehatan apa yang

dihadapi keluarga dalam masyarakat.

7. Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan merupakan suatu tindakan dalam segala kegiatan yang kerkaitan dengan kesehatan masyarakat

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

o Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga yang sakit

o Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar masalah kesehatan apa yang

dihadapi keluarga dalam masyarakat.

B. Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha / kegiatan kesehatan masyarakat,

yaitu:

1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari resevior ataupun dari benda – benda yang mengandung bibitr penyakit lainnya ke manusia – manusia yang sehat. Penyakit infeksi dapat berupa virus, bakteri,dll.

Contoh usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, yakni pemberantasan penyakit Kolera antara lain dengan cara:

o Penemuan penderita dan pelaporan penyakit secepatnya kepada para petugas kesehatan o Isolasi penderita dari benda yang berbahaya untuk penularannya

o Penyediaan air bersih

(3)

o Pengobatan penderita dan memusnahkan sumber penularan penyakit

2. Kesejahteraan Ibu dan Anak

Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak yang bergerak dalam pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan penyakit, penting sekali untuk meningkatkan kesehatan umum dari masyarakat. pertumbuhan dan perkembangannya bayi, makanan yang sehat dan tepat, pemberian vaksin dasar yaitu BCG dan Polio.

3. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Hygiene dan Sanitasi Lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologi, kimia, social, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan atau diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dimusnahkan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada lingkungan

o Penyediaan air bersih

o Perawatan atau penanaman pohon di sekitar pwkarangan rumah agar dapat menghasilkan

oksigen atau udara yang bersih

o Melakukan pembersihan di lingkungan sekitar, baik itu selokan, tempat sampah, jamban, dll.

4. Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat sekolah, baik itu siswa – siswi atau anak didik, guru, kepala sekolah, dll. Usaha Kesehatan Sekolah mencakup Taman Kanak – Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah atas.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam sekolah yakni:

o Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah ( PMTAS ) o Pemberian imunisasi kepada anak sekolah

o Memberikan pendidikan kesehatan bagi siswa – siswi tentang cara hidup sehat dan merawat

lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

5. Usaha Kesehatan Gigi

Penyakit Gigi dan mulut, khususnya penyakit caries Dentis merupakan suatu penyakit yang

tersebar luas pada sebagian besar penduduk di seluruh dunia sehingga betul – betul menjadi masalah Kesehatan Masyarakat. Untuk itu perlu adanya usaha peningkatan kesehatan di bidang kesehatan bagian Gigi.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha kesehatan Gigi, yaitu:

o Melakukan pembersihan gigi ( sikat gigi ) setelah habis makan dan sebelum tidur malam o Pendidikan kesehatan terutama gigi

(4)

6. Usaha Kesehatan Mata

Penyakit mata masih banyak terdapat dikalangan masyarakat Indonesia. Penyakit mata ada yang menular dan ada yang tidak, jika tidak diberikan pengobatan maka akan mengakibatkan kebutaan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha kesehatan mata, yaitu :

o Pengobatan dan perawatan penderita penyakit mata untuk penyembuhan dan meniadakan

sumber penularan bila penyakitnya menular.

o Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi Vitamin A.

7. Usaha Kesehatan Jiwa

Keadaan kesehatan jiwa adalah keadaan yang menggambarkan kesatuan hubungan yang erat antara pikiran, perasaan, atau ucapan dan tingkah laku. Karena itu sangatlah sulit untuk memberikan batasan kesehatan jiwa dengan kata – kata yang sederhana.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha kesehatan jiwa, yakni:

o Melakukan rehabilitasi kepada penderita penyakit jiwa yakni dengan memasukan pesien

kedalam Rumah Sakit Jiwa

8. Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep pendidikan kesehatan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kea rah yang lebih dewasa.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pendidikan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:

o Penyuluhan tentang pentingnya kesehatan kepada masyarakat o Mengajarkan perilaku hidup yang sehat kepada masyarakat

9. Usaha Gizi

Dalam kehidupan manusia sehari hari, orang tidak terlepas dari makanan, karena makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia, disamping udara. Dalam makanan harus mengandung berbagai unsure gizi, seperti protein, lemak, vitamin, dll.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha kesehatan gizi. yakni:

o Memberikan kepada masyarakat makanan yang mengandung nilai gizi

o Memberikan anak – anak makanan yang bergizi agar tidak terkena penyakit busung lapar dan

gizi buruk

10. Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan merupakan suatu tindakan dalam segala kegiatan yang kerkaitan dengan kesehatan masyarakat

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

o Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga yang sakit

o Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar masalah kesehatan apa yang

dihadapi keluarga dalam masyarakat.

(5)

Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah usaha perawatan yang dijalankan dalam masyarakat yang dilakukan dalam waktu sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan, memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

o Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga yang sakit

o Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar masalah kesehatan apa yang

dihadapi keluarga dalam masyarakat.

12. Keluarga Berencana

Keluarga Berencana adalah daya upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral pancasila demi untuk kesejahteraan keluarga.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam usaha keluarga berencana, yaitu:

o Penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, pil KB jika masyarakat ingin berhubungan

seksual.

13. Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah usaha – usaha untuk mengembalikan bekas penderita kedalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna sesuai dengan kemampuannya.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada rehabilitasi, yaitu:

o Rehabilitasi fisik, mental, social, dll.

14. Usaha – Usaha Farmasi

Usaha – usaha peningkatan kesehatan peda bidang farmasi yakni pengawasan obat – obatan, baik itu obat – obatan palsu yang beredar dalam masyarakat juga obat yang telah jatuh tempo.

15. Laboratorium

Usaha di bidang laboratorium erat sekali hubungannya dengan pengawasan terhadap penyakit – penyakit akut epidemis dan kronis endemis juga dengan usaha pemeriksaan pengobatan dan perawatan orang sakit.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada laboratorium, yaitu:

o Pemeriksaan kimia klinis, faeces, darah, urine o Pemeriksaanserologis, bakteriologis, virologis

16. Statistik Kesehatan

Statistik Kesehatan adalah suatu pernyataan jumlah atau keterangan yang sebaik – baiknya dinyatakan dengan angka dari keadaan yang timbul dalam masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada statistic kesehatan, yaitu:

o Keterangan penyakit malaria dalam suatu wilayah epidemic

(6)

Menejemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam system pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi obyek atau sasaran manajemen adalah system pelayanan kesehatan masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada administrasi kesehatan adalah:

o Penyusunan rencana kerja

o Penyusunan rencana pelaksanaan o Koordinasi

o Pengawasan, dll.

Diposkan oleh Jackson Apostle di 20.20

http://jackapostle.blogspot.co.id/2011/04/usaha-usaha-kesehatan-masyarakat_08.html

Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Published on 20 Oktober 2015 by Candra Wiguna

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kondisi umum kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132 unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat di semua kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal.

(7)

Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang. Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.

Dengan adanya tantangan seperti tersebut di atas maka diperlukan suatu perubahan paradigma dan konsep pembangunan kesehatan. Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara lain :

1. Status kesehatan penduduk miskin masih rendah.

2. Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh masyarakat adalah penyakit infeksi menular dan pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular, sehingga Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burden)

3. Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah.

4. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata.

5. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat.

6. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.

7. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan merupakan kegiatan lintas sektor belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan.

8. Lemahnya dukungan peraturan perundang-undangan, kemampuan sumber daya manusia, standarisasi, penilaian hasil penelitian produk, pengawasan obat tradisional, kosmetik, produk terapetik/obat, obat asli Indonesia, dan sistem informasi.

Strategi Paradigma Kesehatan

(8)

Perubahan paradigma kesehatan dan pengalaman kita dalam menangani masalah kesehatan di waktu yang lalu, membuat kita melihat kembali prioritas dan penekanan program dalam upaya meningkatkan kesehatan penduduk yang akan menjadi pelaku utama dan mempertahankan kesinambungan pembangunan. Indonesia yang menjadi sumber daya manusia sehat dan produktif harus berpikir dan agak berbeda dengan apa yang kita lakukan sekarang. Pembangunan penduduk yang sehat tidak bisa dilakukan melalui pengobatan yang sedikit saja. Perubahan paradigma perlu dilakukan adalah paradigma atau konsep yang semula menekankan pada penyembuhan penyakit berupa pengobatan dan meringankan beban penyakit diubah ke arah upaya peningkatan kesehatan dari sebagian besar masyarakat yang belum jatuh sakit agar bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan.

Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan kesehatan masyarakat dititik beratkan pada :

1. Promosi kesehatan, peningkatan vitalitas penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness dan vitamin.

2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.

3. Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk (melalui perubahan perilaku).

4. Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui pelayanan medis.

Paradigma sehat merupakan strategi pembangunan kesehatan untuk semua sehat di tahun 2010, dimana mengarah kepada mempertahankan kondisi sehat dan tidak sakit dan produktif yang dikenal dengan upaya promotif dan preventif ketimbang upaya kuratif yang hanya menekankan pada upaya penanganan orang-orang sakit.

Upaya Program Kesehatan

Dalam upaya kesehatan program yang diperlukan adalah program kesehatan yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan sekaligus memenuhi program upaya kesehatan. Model ini menekankan pada upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang.

2. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.

3. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif.

(9)

5. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.

6. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.

7. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)

8. Penggerakan peran serta masyarakat.

9. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja secara sehat.

10. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.

11. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).

12. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.

Upaya kesehatan seperti tersebut di atas tidak lain merupakan bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya pencegahan yang sesuai dengan konsep paradigma baru.

Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti program kesehatan yang menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan menghasilkan SDM Indonesia yang sehat produktif sehingga obsesi upaya kesehatan harus dapat mengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang cukup.

Upaya Tenaga Kesehatan

Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Sebaliknya tenaga kesehatan yang menekankan masalah preventif dan promotif adalah sarjana kesehatan masyarakat yang juga sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistik yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual. Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral, mampu mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat. Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalah bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber dana yang ada pada mereka.

(10)

PROGRAM INDONESIA SEHAT UNTUK ATASI MASALAH

KESEHATAN

DIPUBLIKASIKAN PADA : SELASA, 03 FEBRUARI 2015 00:00:00, DIBACA : 58.595 KALIJakarta, 3 Februari 2015

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, walaupun saat ini Indonesia masih berada pada ranking 108 dari 187 negara di dunia. Pembangunan manusia pada dasarnya adalah upaya untuk memanusiakan manusia kembali. Adapun upaya yang dapat ditempuh harus dipusatkan pada seluruh proses kehidupan manusia itu sendiri, mulai dari bayi dengan pemberian ASI dan imunisasi hingga lanjut usia, dengan memberikan jaminan sosial. Kebutuhan-kebutuhan pada setiap tahap kehidupan harus terpenuhi agar dapat mencapai kehidupan yang lebih bermartabat.

Seluruh proses ini harus ditunjang dengan ketersediaan pangan, air bersih, sanitasi, energi dan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, jelas Menkes Prof. Dr. dr. Nila F. Moeleok, Sp.M(K) saat Jumpa Pers Awal Tahun tentang program kerja Kemenkes, di Jakarta (3/2).

Dalam rangka mendorong pembangunan manusia secara menyeluruh, perlu perhatian pada kesehatan sejak dini atau sejak Balita. Kita lihat bahwa sangat penting untuk melakukan investasi yang tepat waktu agar pertumbuhan otak anak sampai usia 5 tahun dapat berjalan dengan baik, untuk menghindari loss

generation, terang Menkes.

Ditegaskan, salah satu ancaman serius terhadap pembangunan kesehatan, khususnya pada kualitas generasi mendatang, adalah stunting. Dimana rata-rata angka stunting di Indonesia sebesar 37.2%. Menurut standar WHO, persentase ini termasuk kategori berat.

Menkes juga mencermati angka kejadian pernikahan dini yang masih cukup tinggi dan kerentanan remaja pada perilaku seks berisiko serta HIV/AIDS khususnya pada kelompok usia produktif.

(11)

Guna mengurangi dampak kesehatan seperti contoh di atas, Kemenkes menyelenggarakan Program Indonesia Sehat sebagai upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

Program Indonesia Sehat terdiri atas 1) Paradigma Sehat; 2) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of

care dan intervensi berbasis risiko (health risk).

Paradigma sehat menyasar pada 1) penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu maupun di hilir, 2) Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit; 3) Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat, serta 4) Masyarakat, yang merasa kesehatan

adalah harta berharga yang harus dijaga.

Kementerian Kesehatan akan melakukan penguatan pelayanan kesehatan untuk tahun 2015-2019. Penguatan dilakukan meliputi 1) Kesiapan 6.000 Puskesmas di 6 regional; 2) Terbentuknya 14 RS Rujukan

Nasional; serta Terbentuknya 184 RS Rujukan regional.

Khusus untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, di bangun RS kelas D Pratama dengan kapasitas 50 Tempat Tidur untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan rujukan. Pada regional Papua akan didirikan 13 Rumah Sakit Pratama. Sementara pada Regional Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi akan didirikan 55 Rumah Sakit Pratama.

Menkes menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah melakukan implementasi e-catalogue pada pengadaan obat dan alat kesehatan di lingkup Satuan Kerja Pemerintah. Hal ini telah dimulai sejak tahun 2013 untuk obat, dan awal tahun 2014 untuk alkes. Ini merupakan wujud nyata tindak lanjut arahan Presiden RI agar pengadaan barang/jasa di lingkup Pemerintah dilakukan secara elektronik.

Kartu Indonesia Sehat (KIS)

KIS yang diluncurkan tanggal 3 November 2014 merupakan wujud program Indonesia Sehat di bawah Pemerintahan Presiden Jokowi. Program ini 1) menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat manfaat pelayanan kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan; 2) perluasan cakupan PBI termasuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Bayi Baru Lahir dari peserta Penerima PBI; serta 3) Memberikan tambahan Manfaat berupa layanan preventif, promotif dan deteksi dini dilaksanakan

lebih intensif dan terintegrasi.

Pertemuan Antar Menteri

(12)

sejak akhir tahun 2014 dan masih berlangsung hingga saat ini.

Tanggal 23 Desember 2014 Menkes bertemu dengan Mendagri. Ini merupakan pertemuan pertama antar Menteri Kabinet Kerja. Hasil pertemuan kedua Menteri adalah Mensosialisasikan JKN melalui asosiasi kepala daerah; Memperkuat pembekalan teamwork Nakes yang akan ditempatkan di daerah untuk menyeimbangkan pelayanan promotif-preventif dan kuratif-rehabilitatif; Memperbanyak Puskesmas Bergerak untuk pelayanan kesehatan di daerah terpencil; Prioritas pembangunan Puskesmas di 50 wilayah; Membuat surat edaran kepada kepala daerah untuk mendukung peraturan pemerintah terkait Standar Pelayanan Mutu (SPM) bidang kesehatan; dan Integrasi data administrasi kependudukan.

Tanggal 31 Desember 2014 Menkes bertemu dengan Menkominfo. Hasil pertemuan menyepakati Penguatan SPGDT dengan layanan satu nomor panggil 119 serta Pelaksanaan assessment oleh Kemenkominfo terhadap berbagai aplikasi yang ada di Kemenkes.

Pada tanggal 2 Januari 2015 Menkes melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Hasil pertemuan adalah Menyiapkan infrastruktur pendukung (bangunan fisik, jalan, air bersih, sarana komunikasi); Sistem keamanan secara khusus untuk wilayah perbatasan terkait dengan pergerakan manusia, hewan, barang, penyakit; dan Khusus untuk wilayah transmigrasi baru mempertimbangkan juga bidang usaha kecil yang terjamin dan sehat.

Tanggal 5 Januari 2015, Menkes bertemu dengan Menteri Perdagangan. Hasil pertemuan adalah Mempromosikan jamu sebagai warisan budaya Indonesia baik di dalam negeri maupun luar negeri; Mendukung perlindungan masyarakat untuk produk makanan import; Mendukung pengaturan bahan berbahaya untuk makanan dan minuman; Meningkatkan koordinasi perdagangan barang dan jasa dalam

rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pada tanggal 8 Januari 2015 Menkes melakukan Rapat Koordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan hasil yaitu Membangun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan Kesehatan Primer; Meningkatkan pembangunan saranan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat; Membangun perumahan untuk tenaga kesehatan; Mengintegrasikan pembangunan kawasan kumuh dengan program Kesehatan (Air bersih, STBM dan PHBS); dan Target kolaborasi dilaksanakan dalam 5 tahun ke depan,

Tanggal 27 Januari 2015 Menkes bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun hasil pertemuan adalah Menyusun materi PHBS untuk guru sebagai agent of change; Merevitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); Menghidupkan kembali program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) melalui gerakan sarapan pagi; Membangun paket kegiatan rutin anak sekolah berupa Membaca, Olah raga, menyanyi lagu daerah dan piket membersihkan lingkungan sekolah; serta Kegiatan akan dimulai dengan tahun ajaran baru 2015/2016: Menyusun peraturan tentang pendirian SMK dan

bidang penjurusannya.

Nusantara Sehat (NS)

(13)

Kemenkes membentuk program Nusantara Sehat (NS). Di dalam program ini dilakukan peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu Nakes berbasis pada tim yang memiliki latar belakang berbeda mulai dari dokter, perawat dan Nakes lainnya (pendekatan Team Based). Program NS tidak hanya berfokus pada kegiatan kuratif tetapi juga pada promitif dan prefentif untuk mengamankan kesehatan masyarakatdan daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita membangun dari pinggiran.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.

Referensi

Dokumen terkait

Metode Sphere- Plane Detection (SPD), Sphere-Sphere Detection (SSD) dan deteksi penghindaran tabrakan antar obyek yang mengacu pada metode Potential Field

Winingrum, Evi Putri, 2001, “Analisis Stock Selection Skills, Market Timing Ability, Size Reksa Dana, Umur Reksa Dana dan Expense Ratio Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang turut ambil bagian dalam pembangunan bangsa sehingga, setiap lapisan masyarakat berhak menerima pendidikan yang

1. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan RI tidak dapat terlepas dari kualitas kerjasama pemerintah terkait,

Penarikan kesimpulan dilakukan terhadap temuan penelitian setelah dilaksanakan proses pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray (TSTS).

P ha se Login Batabase Login Login Tampil Menu MS Tampil Menu PS Tampil Menu BO Kelola data sentra Input data sentra Tampil data sentra Kelola data pinjaman Input status

Penerapan antisipasi perundungan pada SDIT Nurul Ilmi, SDN 002 dan SDN 028 mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pengawasan untuk mengantisipasi dan menimalisir tindakan

terpisahkan dengan komponen lainnya di dalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan