• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Perilaku Masyarakat a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Meningkatkan Perilaku Masyarakat a"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNIK LINGKUNGAN DAN PENGELOLAAN AMDAL

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU MASYARAKAT

AKAN PENTINGNYA LINKUNGAN YANG BERSIH DAN

ASRI MELALUI KERJA BAKTI SOSIAL

Disusun Oleh:

JULIANDI ARIFIN

10581207614

TEKNIK SIPIL V.A

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...3 C. Tujuan penuliasan...3

BAB II PEMECAHAN MASALAH

A. Metode Pemecahan Masalah...4 B. Kerangka Pikir...11 C. Pemecahan Masalah...12

BAB III PENUTUP

A. KEIMPULAN...13 B. SARAN...14

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan yang bersih dan asri merupakan dambaan bagi setiap warga masyarakat yang menempati suatu pemukiman. Masalah-masalah yang kerap mengganggu kesehatan warga suatu pemukiman sering kali berasal dari kurangnya kualitas kebersihan dari warga dan lingkungannya.

Perilaku warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya untuk tetap bersih memamg masih sering menjadi kendala tersendiri yang kerap mengganggu kesehatan suatu lingkungan masyarakat. Perilaku bersih masyarakat memang masih cukup banyak dilakukan oleh warga masyarakat, akan tetapi pada sebagian kecil warga masyarakat justru perilaku bersih pada lingkungannya masih dirasakan sangat kurang.

Perilaku-perilaku yang tidak bersih dalam menjaga kesehatan lingkungan masyarakat masih sering ditemukan sehingga menjadi masalah tersendiri pula untuk membentuk kesadaran warga untuk memiliki perilaku bersih yang lebih baik. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap individu agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka mmeningkatkan derajat kehidupan mereka. Termasuk dalam usaha meningkatkan kebersihan lingkungan pemukiman dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan.

Kesadaran masyarakat perlu dibangkitkan untuk memiliki perilaku bersih yang lebih baik dengan memberikan kesadaran kolektif untuk bersama-sama menunjukkan perilaku hidup bersih yang lebih baik. Upaya peningkatan perilaku hidup bersih masyarakat yang lebih baik antara lain dapat dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial yang dapat membangkitkan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan asri.

(5)

harmonis, yang pada akhirnya peningkatan perilaku hidup bersih masyarakat dapat ditingkatkan.

Kegiatan bakti sosial yang dapat dilakukan adalah berupa kerja bakti di lingkungan Rukun Tetangga (RT) yang diawali dengan kesadaran dari inividu masing-masing warga dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Kegiatan bakti sosial di lingkungan masyarakat berupa kegiatan pembuatan jalan umum yang lebih teratur dan tertata dengan baik agar terlihat lebih asri, pengelolaan sampah secara baik, membuat tong sampah untuk pemukiman warga, membersihkan saluran air dan lain-lain. Kegiatan bakti sosial ini diharapkan bukan hanya dilakukan oleh aparat warga masyarakat tertentu saja, tapi perlu partisipasi dan bantuan dari masyarakat secara umum baik moril maupun materil sehingga kegiatan bakti sosial manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga masyarakat, maka dengan demikian tujuan kegiatan bakti sosial ini terwujud dengan baik.

Perilaku hidup bersih yang selama ini terlihat di beberapa daerah masih dirasakan kurang baik, lingkungan yang kurang bersih dan sehat tersebut antara lain terlihat dari : 1. Selokan dilingkungan depan rumah masih terlihat kotor karena banyaknya tumpukan sampah sehingga menimbulkan genangan air.

2. Tidak tersediannya tempat sampah yang layak, sehingga sampah sering terlihat bukan pada tempatnya.yaitu tempat sampah, tapi bertebaran kemana-mana karena ditiup angin. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berswadaya membuat jalan umum yang lebih teratur dan tertata. Hal ini nampak masih banyak jalan kampung yang rusak, berlubang yang membentuk kolam air.

Keadaan ini menunjukan bahwa perilaku hidup bersih masyarakat perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Pada penelitian ini upaya yang hendak ditempuh adalah melalui pelaksanaan kegiatan kerja bakti sosial sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan asri di lingkungan masyarakat itu sendiri.

(6)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka Perumusan masalah ini adalah :

1. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perilaku warga masyarakat akan pentingnya hidup bersih ?

2. Bagaimana upaya meningkatkan perilaku hidup bersih yang asri ? 3. Bagaimana ciri-ciri kondisi lingkungan yang bersih dan asri ? 4. Bagaimana kerja bakti sosial dapat dilakukan pada masyarakat ?

5. Bagaimana kerja bakti sosial dapat meningkatkan prilaku hidup masyarakat yang bersih dan asri ?

6. Bagaimana upaya meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan asri dilingkungan pemukiman ?

C. Tujuan Masalah

(7)

BAB II

PEMECAHAN MASALAH

A. Metode Pemecahan Masalah

1. Hakekat Perilaku Masyarakat Akan Pentingnya Lingkungan Bersih Dan Asri

Pengertian perilaku didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,yang berasal dari kata Laku adalah : ”Perbuatan; Kelakuan; Cara menjalankan atau berbuat.”[1]

Suatu perbuatan seseorang yang berhubungan dengan keseharian-hariannya dalam kehidupan bermasyarakat sangat berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menilai perilaku seseorang dapat dikatakan baik dan buruk. Perilaku adalah suatu perbuatan yang menjadi suatu kebiasaan sehari-hari seseorang serta berkaitan dengan sikap yang dimiliki orang tersebut.

Hal ini sebagaimana pendapat berikut, bahwa : ”Tingkah laku berupa perangai, akhlak dan watak, merupakan alat batin dan panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk.” [2]

Seseorang dalam berperilaku jika mendasarkan pada perasaan, biasanya lebih menonjolkan sisi emosi. Sedangkan berperilaku jika mendasarkan pada pikiran biasanya lebih menonjolkan sisi logika. Namun demikian perilaku yang baik seyogyanya adalah dengan berdasarkan pikiran dan perasaan sehingga dalam berperilaku seseorang terdapat keseimbangan dalam perbuatannya.

Perilaku yang lebih baik dilakukan dengan kesadaran secara sengaja dan sadar dalam melakukan perbuatan.

Kemudian daripada itu pendapat lain mengatakan :

”Perilaku merupakan keselarasan hidup moral manusia dengan alam manusia itu sendiri. Perilaku itu dapat dicapai dengan kerja-kerja manusia yang tidak dipaksa yang dilaksanakan dengan kebebasan berbuat dan diperbuat dengan sengaja.”[3]

(8)

dari luar dalam dirinya. Artinya potensi reaksi yang sudah terbentuk dalam dirinya akan muncul berupa perilaku aktual sebagai cerminan sikapnya”[4]

Seberapa besar potensi yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu hal dari faktor dalam diri orang tersebut yang sangat besar pengaruhnya terhadap terwujudnya perilaku. Perilaku dapat terjadi secara berulang ulang yang sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan orang tersebut. Selanjutnya tentang perilaku pendapat lain mengatakan : ”Perilaku juga dirumuskan sebagai proses belajar yang terjadi karena interaksi antara individu dan dunia sekitarnya. Sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari seorang individu akan dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut maupun oleh situasi masa kini.”[5]

Sebagaimana dijelaskan dari pendapat di atas mengatakan bahwa prilaku seseorang dapat terbentuk dari hasil proses belajar dan juga pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Sehingga untuk dapat mewujudkan suatu prilaku sesuai dengan yang diharapkan maka unsur pengetahuan dan pemahaman serta pengalaman adalah hal yang harus dipehatikan.

Menurut pendapat berikut ini menyatakan bahwa masyarakat adalah :

Masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidupdengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiridan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendir. Manusia diikat didalam kehidupan kelompok karena rasa sosial serta merta dan kebutuhannya.”[6]

(9)

mentaati peraturan, membangun komitmen bersama dalam kelompok atau organisasinya, dan sejenisnya.”[7]

Sedangkan pengertian bersih di dalam kamus bahasa Indonesia arti dari kata bersih adalah bebas dari kotoran. jadi,perilaku bersih dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan untuk hidup bersih bebas dari kotoran. Hidup bersih dan sehat merupakan bagian dari gerakan yangyang dicanangkan oleh pemerintah sehingga hendaknya menjadi budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dikatakan pula bahwa : ”Masyarakat adalah mencakup semua hubungan dan kelompok dalam suatu wilayah.”[8]

Sosial yang dimaknai sebagai kumpulan anggota masyarakat yang mencakup semua hubungan atau interaksi yang seharusnya mampu terbina melalui salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial.

Keterikatan manusia satu sama lain dalam hubungan sosial secara berkelompok merupakan konsekuensi logis dari hakikat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Keterikatan ini kemudian akan menumbuhkan suatu sistem dan identitas bersama.

Dari pada itu pendapat ini menyatakan : ” Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.”[9]

Perihal perilaku bersih merupakan kebutuhan penting untuk kehidupan manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan kualitas hidup dan kelestarian lingkungan hidup bersih akan membantu tercapainya kehidupan yang sehat karena bersih mengandung pengertian bebas dari kotoran.

Untuk menanamkan perilaku bersih pada masyarakat antara lain dengan membudayakan hidup bersih, sehingga pemerintah selalu mengingatkan masyarakat tentang perlunya perilaku bersih. Disebutkan bahwa : ” Sasaran dalam budaya bersih adalah terwujudnya budaya bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.”[10]

(10)

dari segala sesuatu yang mengotori dan merusak keasrian, kelestarian dan keasrian lingkungan alam maupun lingkungan ruang-ruang publik seperti taman, lapangan, dan jalan-jalan umum.

Seharusnya disadari semua pihak bahwa yang paling besar memberikan dampak negatif terhadap kebersihan adalah persoalan sampah. Sampah diyakini menjadi salah satu faktor utama yang menjadi permasalahan dalam menciptakan lingkungan yang bersih.

Dinyatakan menurut pendapat berikut ini bahwa : ”Untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan membuang sampah dilingkungan sekitar kita.”[11]

Perilaku bersih masyarakat diusahakan dapat terwujud untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkan akibat problem utama kebersihan yang sering mengganggu lingkungan yakni terutama mengenai masalah sampah-sampah yang menumpuk dapat menyebabkan pencemaran tanah. Selain itu, sampah juga dapat menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu, warga masyarakat sebaiknya harus mencegah pencemaran tersebut dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut, misalnya tidak membuang sampah kesungai atau sebaiknya mengubur sampah agar menjadi kompos. Sampah yang ada dapat juga didaur ulang sehingga lebih dapat bermanfaat.

Perilaku bersih juga dengan memperhatikan kebutuhan udara yang sehat terwujud disekitar lingkungan masyarakat yang tentunya juga adalah hal yang terkait dengan perilaku bersih masyarakat. Mencegah terjadinya pencemaran udara juga merupakan perilaku bersih yang dapat melestarikan lingkungan sehat. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara adalah dengan cara menanam pepohonan, menggunakan bahan bakar yang tidak menimbulkan polusi, dan tidak membakar sampah secara berlebihan. Hal ini dilakukan agar udara disekitar lingkungan menjadi bersih sehingga tidak mengganggu pernapasan. Selain dapat menyaring udara, pepohonan juga berfungsi untuk menyimpan cadangan air sehingga tanah tidak menjadi kering dan tandus. Dengan adanya pepohonan suasana lingkungan akan menjadi sejuk dan asri.

(11)

melestarikan lingkungan dengan mengadakan pengelolaan sampah yang baik dan penghijauan disetiap tempat yang rawan kerusakan lingkungan.

Perilaku bersih dapat disadarkan kepada warga masyarakat dengan sosialisasi tentang hidup bersih yang sehat serta menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga lingkungan untuk tetap bersih dan untuk terbiasa membebaskan dari perilaku membuang sampah sembarangan.

Selain itu adanya, program bersih lingkungan dan program kali bersih juga dapat menunjang kelestarian dan kesehatan lingkungan. Lingkungan yang bersih dan selalu terjaga akan berdampak baik bagi kehidupan warga masyarakat. Sebaliknya, jika warga masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan berperilaku bersih, maka kerusakan lingkungan akan berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan alam.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa hakikat perilaku hidup bersih adalah perbuatan sehari-hari dalam menjaga diri sendiri dan lingkungan untuk bebas dari sampah serta segala sesuatu yang dapat menghindarkan seseorang dan lingkungannya dari kotoran dan berbagai macam penyakit yang mengganggu kesehatan. 2. Hakikat Kerja Bakti Sosial

Kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat seringkali dilakukan secara bersama-sama karena kodrat manusia adalah hidup bersosialisasi.

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk sosial adalah dasar yang membentuk suatu masyarakat, kebutuhan manusia akan kehadiran orang lain dalam hidupnya secara langsung menciptakan suatu hubungan antar manusia. Secara langsung menciptakan suatu hubungan antar manusia. Hubungan antar manusia mempunyai sistem dan pola-pola tertentu sehingga tiap-tiap masyarakat akan berbeda satu sama lain baik dalam hal budaya, norma-norma serta adat istiadatnya.

(12)

Selanjut nya pendapat berikut ini memberi penjelasan bahwa :”Sosial pada hakikatnya adalah merupakan interaksi dalam pergaulan hidup manusia dalam masyarakat dan dalam proses ini terkandung didalamnya, solidaritas, kesamaan nasib sebagai unsur pemersatu kelompok.”[12] Sosial yang dimaknai sebagai kumpulan anggota masyarakat yang mencakup semua hubungan atau interaksi yang seharusnya mampu terbina melalui salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial.

Kerja bakti sosial diselenggarakan secara berkala dan dilakukan bersama-sama sehingga kemudian keberhasilan penyelenggaraan kegiatan bakti sosial ini sangat bergantung kepada partisipasi yang diberikan oleh warga masyarakat. kegiatan bakti sosial yang sering dilakukan di lingkungan antara lain adalah kerja bakti, bakti sosial dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Selanjutnya dinyatakan menurut uraian pendapat di bawah ini yang mengatakan bahwa :

”Kerja Bakti Sosial adalah sebagai kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persatuan-persatuan berupa konsensus nilai-nilai yang dijunjung tinggi bersama. Integrasi sosial hanya akan terwujudbila individu-individuyang ada dalam suatu masyarakat menjauhkan diri dari prasangka dan diskriminasi. Dengan demikian konflik-konflik yang mengancam eksistensi masyarakat yang bersangkutan dapat dihindari.”[13]

Sebagaimana disebutkan pendapat tersebut diatas yang mengatakan bahwa sosial dapat dimaknai sebagai proses kerjasama dalammencipatakn lingkungan yang nyaman dan aman untuk ditinggali bagi kepenting bersama. Kegiatan bakti sosial diharapkan mampu untuk mengikat warga anggota masyarakat untuk saling bekerjasama.

Daripada itu pendapat ini menyatakan : ” Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.”[14]

(13)

setiap warga masyarakat. Setiap individu wajibmenjaga fasilitas umum untukkepentingan bersama.”[15]

Kerja bakti sosial merupakan bagian dari prestasi warga masyarakat dalm mendukung terciptanya lingkungan yang bermanfaat bagi kepentingan bersama. Sebagaimana di sebutkan uraian pendapat tetrsbut diatas yang mengatakan setiap individu secara langsung harus turut ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

Kemudian daripada itu pendapat di bawah ini mengatakan bahwa: ”Kata sosial berarti hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam bentuknya yang berlain-lainan, misalnya:

a. Keluarga. b. Sekolah

c. Organisasi, dan sebagainya.”[16]

Selanjutnya pendapat berikut ini mengatakan : ”Kata sosial berarti hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam bentuknya yang berlain-lainan, misalnya keluarga, sekolah, organisai, dan sebagainya.”[17]

Kegitan bakti sosial ini dilaksanakan secara berkala atau menurut dari hasil kesepakatan diantara warga masyarakat. Kegiatan bakti sosial ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku hidup bersih.

Dengan demikian diharapkan dengan semakin seringnya kegiatan bakti sosial dilakukan oleh warga masyarakat maka kemudian nantinya akan bisa menciptakan lingkungan masyarakat yang nyaman untuk ditinggali.

(14)

B. Kerangka Pikir

Perilaku hidup bersih merupakan kebiasaan yang ditunjukan dengan menerapkan pola hidup sehat atau menjaga lingkunga agar tetap menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Perilaku hidup bersih antara lain adalah tindakan untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga selokan air tetap mengalir, penciptaan lingkungan asri dan nyaman. Perilaku-perilaku seperti itu dibutuhkan bagi warga yang hidup bermasyarakat dipemukiman. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka perilaku hidup bersih sangat penting untuk selalu terwujudkan dengan baik pada kebiasaan-kebiasaan warga masyarakat disuatu pemukiman. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan perilaku hidup bersih sangat diperlukan agar selalu dilakukan pembinaan. Upaya yang dapat dilakukan adalah salah satunya dengan pelaksanaan kegiatan bakti sosial. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang mengupayakan untk terbentuknya kerja sama diantara warga masyarakat agar secara bersama-sama menjaga lingkungan.

Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan secara berkala atau menurut dari hasil kesepakatan diantara warga masyarakat. Kegiatan bakti sosial ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku hidup bersih. Masyarakat karena dapat memberikan kesadaran untuk terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang menjaga kebersihan lingkungan. Perilaku hidup bersih dapat ditingkatkan dengan semakin baiknya penyelenggaraan kegiatan bakti sosial. Maka dengan demikian diharapkan dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial kemudian dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan perilaku hidup bersih.

Berdasarkan kerangka pikir tersebut diatas maka penelitian ini hendak difokuskan pada pembahasan mengenai bagaimana upaya meningkatkan perilaku hidup bersih melalui kegiatan bakti sosial dikampung Karang Asem Timur Citeureup.

(15)

Upaya meningkatkan perilaku hidup bersih melalui kegiatan bakti sosial antara lain adalah dapat dilakukan dengan :

1. Menyelenggarakan usaha penyuluhan-penyuluhan atau peneranganpenerangan kepada warga masyarakat yang dilakukan bekerjasama dengan instansi pemerintahan daerah di bidang kebersihan lingkungan sehingga dapat menambah pemahaman dan kesadaran yang lebih baik bagi warga masyarakat untuk berperilaku bersih.

2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan kerja bakti bersama yang dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali pada masing-masing wilayah lingkungan rukun warga (RW) dengan berkoordinasi antar pengurus rukun tetangga dalam memobilisasi partisipasi warga pemukiman.

3. Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada warga desa pada tingkatan lingkungan Rukun Tetangga (RT) ataupun lingkungan Rukun Warga (RW) yang dapat dilakukan berupa semacam lomba kebersihan antar lingkungan desa warga pada setiap peringatan hari-hari besar nasional.

4. Mengupayakan terbentuknya semacam satuan tugas kebersihan di lingkungan wilayah rukun warga yang bertugas mengawasi dan mengarahkan perilaku hid up bersih warga masyarakat dengan memberikan sanksi-sanksi tertentu sesuai aturan dan ketentuan yang disepakali dalam musyawarah atau rembug warga.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut di atas maka dapat dinyatakan bahwa upaya meningkatkan perilaku hidup bersih melalui kegiatan bakti sosial telah mendapatkan hasil yang baik.

(16)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil penelitian maka kesimpulan dari upaya meningkatkan perilaku hidup bersih melalui kegiatan bakti sosial di adalah sebagai berikut :

Upaya meningkatkan perilaku hidup bersih melalui kegiatan bakti sosial dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, penyuluhan atau penerangan tentang perilaku hidup bersih dan membentuk satuan tugas kebersihan serta mengadakan perlombaan kebersihan lingkungan untuk mengapresiasi perilaku hidup bersih warga pemukiman.

Upaya meningkatkan perilaku hidup bersih melalui kegiatan bakti sosial dapat berhasil dengan baik apabila pengurus lingkungan pada satu lingkungan bisa saling berkoordinasi dalam setiap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan membersihkan lingkungan pemukiman sehingga memperbesar partisipasi aktif warga dalam kegiatan tersebut.

B. Sasaran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut diatas maka saran yang hendak disampaikan adalah terutama kepada :

1. Hendaknya dapat mengelola koordinasi yang baik antar pengurus masing-masing daerah guna mensinergikan kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya meningkatkan prilaku hidup bersih warga dapat berjalan dengan baik dan berhasil.

2. Hendaknya dapat turut berpartisipai aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus di lingkungan daerah dengan menyumbangkan tenaga, pikiran, dukungan moril maupun sokongan materill sebagai wujud nyata dalam menunjukkan prilaku hidup bersih yang lebih baik

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan penelitian dengan judul Peranan Kepala Desa Dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Di Desa Wonosari Kabupaten Bengkalis Kecamatan

Selain itu karena probabilitas yang diperoleh 0.000 lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis alternatif yang berbunyi ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial

Kompensasi finansial langsung adalah kompensasi yang langsung dapat dirasakan oleh pegawai atas hasil jasa yang telah mereka berikan untuk perusahaan pada sub bab ini

Dengan metode karakterisasi charge-discharge menggunakan arus konstan 10 A, maka parameter internal superkapasitor Maxwell 100F dan 650F dapat dimodelkan menjadi komponen

Pada hari ini Jumat tanggal Tujuh bulan Juni tahun Dua Ribu Tiga Belas , kami Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dari mengetahui faktor penyebab rendahnya minat baca, upaya peningkatannya, kurikulum sekolah dan keunggulan membaca serta dengan mengatur pola dan strategi dalam pembelajaran

Yaitu untuk menjawab tantangan eks- ternal untuk bisa mengikuti perlombaan Musa- baqah Qiraatul Kutub (MQK). Sekali lagi, sebuah penelitian membuktikan bahwa tradisi