• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMEN SPEKTROSKOPI I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMEN SPEKTROSKOPI I"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMEN SPEKTROSKOPI PERCOBAAN I

ANALISIS KUANTITATIF PEWARNA RHODAMIN B PADA SAMPEL SAOS DAN SOFT DRINK MEREK X MENGGUNAKAN

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

OLEH :

NAMA : AMRIN

NIM : F1C1 14 059

KELOMPOK : X (SEPULUH)

ASISTEN : IWAN KURNIAWAN M.

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini sering kita tidak sadari bahwa dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat toksik, baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan bahan campuran lainnya. Zat-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama (Eka, 2013).

Beberapa jenis bahan makanan yang diuji Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (rhodamin b), methanyl yellow, dan amaranth. Bahan-bahan ini biasanya ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak seperti es sirup atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal (Eka, 2013).

Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industri tekstil dan kertas, yang secara ilegal digunakan untuk pewarna makanan. Makanan yang menggunakan bahan ini bisa dikenali dari warna merah mencolok yang tidak wajar, banyak terdapat titik-titik warna karena tidak homogen (Kristina, 2010).

(3)

ditandai dengan gejala adanya pembesaran hati, ginjal, dan limfa diikuti perubahan anatomi berupa pembesaran organnya (Merck Index, 2006). Hal ini yang mendorong praktikan pada praktikum instrumen spektroskopi Jurusan Kimia FMIPA UHO untuk menganalisa kandungan rhodamin B pada sampel saos dan soft drink yang beredar di pasar Kota Kendari dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan

kadar Rhodamin B pada sampel saos dan soft drink dengan analisis kuantitatif

dengan menggunakan metode spektrofotometri uv-vis?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kadar rhodamin B pada saos dan soft drink yang beredar di Kota Kendari.

2. Mempelajari prinsip kerja spketrofotometri UV-Vis. D. Manfaat Percobaan

Manfaat yang dapat diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kepada peneliti tentang cara menentukan kadar rhodamin B dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.

(4)
(5)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pewarna teksti pada makanan

Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari makanan

dan minuman olahan. Berbagai makanan yang dijual ditoko, warung, dan para

pedagang keliling hampir selalu menggunakan bahan pewarna. Warna ini

biasanya disesuaikan dengan rasa yang ingin ditampilkan pada produk. Secara

umum, bahan pewarna yang sering digunakan dalam makanan olahan terbagi atas

pewarna sintestis (buatan) dan pewarna natural (alami). Pewarna sintetis pada

umumnya terbuat dari bahan-bahan kimia. Kadang-kadang, pengusaha yang nakal

juga menggunakan pewarna bukan makanan untuk memberikan warna pada

makanan. (Aminah, 2009).

Zat pewarna makanan merupakan suatu senyawa berwarna yang memiliki

afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Warna suatu produk makanan

ataupun minuman merupakan salah satu ciri yang sangat penting. Warna

merupakan kriteria dasar untuk menentukan kualitas makanan, antara lain warna

juga dapat memberi petunjuk mengenai perubahan kimia dalam makanan, seperti

pencoklatan (Syah, 2005).

B. Rhodamin B

(6)

berat molekul sebesar 479.000. sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluoresensi kuat (Cahyadi, 2009).

Gambar. 2.1 Struktur Rhodamin B (Muntaha dkk., 2005).

Penetapan kadar rhodamin B dilakukan dengan spektrofotometri cahaya tampak pada panjang gelombang 400-800 nm. Sedangkan untuk menghitung kadar rhodamin B dalam sampel dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi dengan persamaan regresi : y = ax ± b (Mamoto dan Citraningtyas, 2013).

C. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis merupakan teknik Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan eksitasi elektron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi (Khopkar, S. M., 1990).

(7)
(8)

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan analisis kuantitatif pewarna Rhodamin B pada sampel saos menggunakan spektrofotometer UV-Vis dilaksanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2016, pada pukul 13.00-17.10 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan adalah spektrofotometer UV-Vis, gelas ukur 100 mL, waterbath, gelas kimia, timbangan analitik, spatula, corong, pipet tetes dan batang pengaduk.

2. Bahan

(9)

C. Prosedur Kerja 1. Preparasi Sampel

2. Pembuatan larutan induk Rhodamin B

3. Pembuatan Larutan Baku Rhodamin B 10 ppm Sampel Saos

- Dimasukkan dalam labu takar 1000 mL - Ditambahkan akuades sampai tanda tera - dihomogenkan

Larutan induk Rhodamin B 100 ppm

Larutan induk 100 ppm Rhodamin B - Dipipet 10 mL

- Dimasukkan dalam labu takar 100 mL - Ditambahkan akuades sampai tanda tera - dihomogenkan

(10)

4. Pembuatan Larutan Standar

a. Larutan Standar Rhodamin B 1 ppm

b. Larutan Standar Rhodamin B 2 ppm

c. Larutan Standar Rhodamin B 3 ppm

Larutan standar Rhodamin B 1 ppm -dipipet 0,5 mL

-dimasukkan dalam labu takar 50 mL -ditambahkan akuades sampai tanda tera -dihomogenkan

Larutan baku Rhodamin B 10 ppm

Larutan baku Rhodamin B 10 ppm

Larutan standar Rhodamin B 2 ppm -dipipet 1 mL

-dimasukkan dalam labu takar 50 mL -ditambahkan akuades sampai tanda tera -dihomogenkan

Larutan baku Rhodamin B 10 ppm

-dipipet 1,5 mL

-dimasukkan dalam labu takar 50 mL -ditambahkan akuades sampai tanda tera -dihomogenkan

(11)

d. Larutan Standar Rhodamin B 4 ppm

e. Larutan Standar Rhodamin B 5 ppm

Larutan standar Rhodamin B 4 ppm -dipipet 2 mL

-dimasukkan dalam labu takar 50 mL -ditambahkan akuades sampai tanda tera -dihomogenkan

Larutan baku Rhodamin B 10 ppm

Larutan standar Rhodamin B 5 ppm -dipipet 2,5 mL

-dimasukkan dalam labu takar 50 mL -ditambahkan akuades sampai tanda tera -dihomogenkan

(12)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sampel

Percobaan ini menggunakana dua sampel yakni saos dan soft drink. Kedua sampel ini akan ditentukan kadar rhodamin B yang terkandung didalamnya. Sampel saos yang digunakan dalam praktikum ini diambil dari kantin FMIPA UHO pada hari senin tanggal 10 Oktober 2016, pukul 12.45 WITA. Pengambilan sampel saos tanpa memperhatikam teknik dasar dalam penyamplingan. Warna saos sangat mencolok dan encer.

Sampel soft drink yang dianalisis pada percobaan ini diambil dari kantin FMIPA UHO pada hari senin tanggal 10 Oktober 2016 pukul 12.00 WITA. Pengambilan sampel dengan cara random. Dimana sampel target yang tersusun di kulkas kantin diambil pada bagian tengah. Sehingga sampel tersebut mewakili air minum dalam kemasan yang berperisa buah. Warnanya terang dan kondisi kemasan sangat baik.

B. Analisis Kadar Rhodamin B

Spektrofotometer UV-Vis Jason 630 yang digunakan pada percobaan ini untuk menentukan absorbans dan panjang gelombang maksimum sampel. Perlakuan pertama yakni pengukuran absorbans larutan standar untuk membuat kurva kalibrasi. Selanjutnya pengukuran absorbans sampel saos dan soft drink. Namun, sebelumnya telah diukur lebih awal panjang gelombang dari rhodamin B yaitu 544 nm.

(13)

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Gambar 2. Grafik hubungan konsentrasi vs absorbansi

Berdasarkan grafik diatas diperoleh kurva kalibrasi dengan persamaan linear y=0,005x + 0,0146 dengan derajat kelinearitasannya 0,9019. Sebagaimana diketahui bahwa bila derajat kelurusan mendekati 1 (R2 ≤ 1) maka kurva yang diperoleh semakin baik.

Pengukuran absorbansi sampel saos dan soft drink dilakukan pada

panjang gelombang sebesar 544 nm. Spektrofotometer UV-Vis menunjukan

absorbans 0,033 ppatada sampel saos dan soft drink sebesar 0,039. Kadar

rhodamin B yang terkadung dalam kedua sampel dapat diketahui dengan

memasukkan nilai absorbansi sampel pada persamaan kalibrasi. Dimana sumbu X

menunjukan kadar rhodamin B sedangkan sumbu Y menunjukan absorbansinya.

Oleh karena itu, didapatkan kadar Rhodamin B pada sampel saos sebesar 3,68

ppm dan sampel soft drink sebesar 4,88 ppm.

(14)
(15)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan pada percobaan ini maka dapat

disimpulkan bahwa kadar Rhodamin B dalam sampel saos sebesar 3,68 ppm dan sampel soft drink sebesar 4,88 ppm. Kadar ini diperoleh dari kurva kalibrasi

dengan persamaan y=0,005x+0,0146. Metode yang digunakan pada percobaan ini

spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip memancarkan sinar tampak pada panjang

gelombang tertentu kemudian melewati suatu larutan dan diserap. Serapan

tersebut yang kemudian disebut sebagai absorbansi.

B. Saran

Saran praktikan terhadap percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada pihak laboratorium sebaiknya alat yang digunakan pada percobaan ini divariasikan lagi agar kedepannya hasil yang diperoleh lebih akurat, aktual

dan terpercaya.

2. Kepada pemerintah melalui BPOM agar mengontrol makanan dan minuman berwarna yang diduga mengandung rhodamin B.

3. Penelitian selanjutnya mungkin bisa dilakukan di tempat lain agar bisa

diketahui serapa besar peredaran makanan dan minuman yang mengandung

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Andari S., 2013, Perbandingan Penetapan Kadar Ketoprofen Tablet Secara Alkalimetri Dengan Spektrofotometri- Uv, Jurnal Eduhealth, 3(2).

Aminah, 2006, Farmakope Indonesia Edisi ke-4, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Cahyadi, W., 2006, Bahan Tambahan Pangan dan Gizi, Penebar Swayada: Jakarta.

Eka, Reysa, 2013, Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya, Jakarta: Titik Media Publisher.

Kristiana, F., 2010, Post Market Vigilance. Buletin Keamanan Pangan, (Online),17(9):3-4,12, (http://perpustakaan.Pom.go.id/.../Buletin

20Keamanan %20Pangan/0110.pdf ), diakses pada 16 Oktober 2016. Khopkar, S.M., 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press, Jakarta.

Mamoto, L. V. dan Fatimawali G. C., 2013, Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar Di Pasar Kota Manado, Pharmacon, 2(2).

Merck Index, 2006, Chemistry Constant Companion, Now with a New Additon, Ed 14Th 1410, 1411, Merck & Co., Inc, Whitehouse Station, NJ, USA. Muntaha, dkk, 2006, Gambaran Kandungan Zat Pewarna Rhodamin B dalam

Terasi yang dijual Di Wilayah Kota Palembang Tahun 2005, Jurnal Kesehatan Bina Husada, 2(2).

(17)

Lampiran 2

1. Hasil Pengamatan

a. Tabel pengamatan

Tabel I. Larutan standar rhodamin B No

. Konsentrasi

Absorbansi

1 1 ppm 0,022

2 2 ppm 0,023

3 3 ppm 0,026

4 4 ppm 0,037

5 5 ppm 0,040

Tabel 2. Pengukuran serapan sampel No

. Sampel Absorbansi

1 Saos 0,033

(18)

2. Analisis data

a. Penentuan kadar saos Dik: absorbansi = 0,033

y = 0,005x + 0,0146 Dit: kadar (ppm) = ...? Penyelesaian :

y = 0,005x + 0,0146 0,033 = 0,005x + 0,0146 x = 0,0184 / 0,005 x = 3,68 ppm b. Penentuan kadar soft drink

Dik: absorbansi = 0,039 y = 0,005x + 0,0146 Dit: kadar (ppm) = ...? Penyelesaian :

(19)

Gambar

Gambar. 2.1 Struktur Rhodamin B (Muntaha dkk., 2005).
Gambar 2. Grafik hubungan konsentrasi vs absorbansi
Tabel 2. Pengukuran serapan sampel

Referensi

Dokumen terkait