• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL KERJA PRAKTEK PENGAMATAN COAL P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL KERJA PRAKTEK PENGAMATAN COAL P"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN COAL PROCESSING PLANT DI PT ADARO INDONESIA

KABUPATEN BARITO SELATAN, KALIMANTAN TENGAH

WALDO ANATAMA (H1C111020)

APRIANO (H1C111219)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN COAL PROCESSING PLANT DI PT ADARO INDONESIA

KABUPATEN BARITO SELATAN, KALIMANTAN TENGAH

Disusun oleh :

Mahasiswa I Mahasiswa II

WALDO ANATAMA APRIANO NIM. H1C111020 NIM. H1C111219

Mengetahui :

Ketua Program Studi S1 Teknik Pertambangan

R

(3)

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

“PENGAMATAN COAL PROCESSING PLANT DI PT ADARO INDONESIA

KELANIS, BARITO SELATAN - KALIMANTAN TENGAH”

A. LATAR BELAKANG

Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku energi yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional. Informasi mengenai sumber daya dan cadangan batubara menjadi hal yang mendasar di dalam merencanakan strategi kebijaksanaan energi nasional. Dewasa ini pemerintah tengah meningkatkan pemanfaatan batubara sebagai energi alternatif baik untuk keperluan domestik seperti pada sektor industri dan pembangkit tenaga listrik. Sejalan dengan itu pemerintah telah melibatkan pihak swasta dalam pengusahaan pengembangan batubara.

Produksi dan kebutuhan pasar batubara di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan energi. Industri pertambangan batubara di Kalimantan Selatan berkembang dengan pesat sejalan dengan bertambahnya permintaan pasar, baik untuk mengatasi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor.

Tingginya permintaan pasar ini disebabkan karena batubara digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam suatu industri, namun agar dapat dimanfaatkan tentunya harus memenuhi persyaratan yang diminta oleh konsumen/pasar. Salah satunya adalah ukuran butir batubara.Untuk itulah pada umumnya batubara sebelum dimanfaatkan (hasil dari tambang) dilakukan pengolahan terlebih dahulu.

(4)

Kerja praktek pada dasarnya merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat. Dalam kegiatan ini mahasiswa dapat mengamati dan menganalisa secara langsung keadaan di lapangan sesuai dengan ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah

Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah perusahaan yang bersedia membina dan mengarahkan serta bersedia memberikan pengalaman ilmu praktek secara langsung di lapangan kepada mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek. Hal ini penting diperhatikan, karena melalui kerja praktek diharapkan sumber daya manusia meningkat hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna nantinya pada masa mendatang serta dapat mempunyai pandangan umum mengenai aktivitas kegiatan penambangan di sebuah perusahaan.

(5)

Meskipun kami mengajukan topik Kerja Praktek di atas, namun kami tidak keberatan jika pihak perusahaan memberikan kebijakan perubahan judul yang lebih sesuai tetapi masih berhubungan dengan kegiatan coal processing plant.

Adapun latar belakang dalam pemilihan judul ini adalah keinginan kami untuk mendalami dan mendapatkan pengalaman serta mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan coal processing plant yang dilakukan di PT Adaro Indonesia.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk mengenal tentang dunia pertambangan secara umum di PT Adaro Indonesia, Kelanis serta mengaplikasikan secara langsung teori yang didapatkan di bangku kuliah sehingga dapat mengetahui bentuk coal processing plant secara langsungnya di lapangan.

Tujuan dari kerja praktek (KP) yang dilakukan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui metode pengolahan batubara

2. Mempelajari prinsip kerja alat-alat pengolahan batubara

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada alat-alat pengolahan batubara dan cara perawatannya.

C. METODE KERJA PRAKTEK

Tahapan penulisan dalam penyusunan laporan terdiri dari :

a. Pengamatan lapangan

(6)

data yang aktual dengan berpedoman kepada desain, tujuan, dan batasan masalah kerja praktek. Pengamatan lapangan ini diharapkan dapat dilakukan secara intensif dan efektif selama waktu pelaksanaan kerja praktek yang diajukan.

b. Studi literatur

Merupakan metode pengumpulan data dengan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori atau digunakan dalam mendukung argumen penelitian.

c. Interview

Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada individu yang berkaitan, berkompeten, dan dilaksanakan dengan bimbingan dari perusahaan terkait.

e. Pelaporan.

Pelaporan dari kegiatan kerja praktek ini berisi hasil pengamatan kami pada coal processing plant PT Adaro Indonesia, Kelanis.

D. BATASAN MASALAH

(7)

E. PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

1. Tempat Kerja Praktek

Kerja Praktek bertempat di PT Adaro Indonesia, Kelanis yang terletak di Kabupaten Barito Selatan, Propinsi Kalimantan Tengah.

2. Waktu pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek ini akan kami usulkan selama ± 30 hari (1 bulan) dimulai dari tanggal 30 Maret 2015 sampai tanggal 30 April 2015. Apabila karena suatu hal yang tidak dapat dihindarkan maka pelaksanaan Kerja Praktek dapat menyesuaikan dengan jadwal perusahaan yang bersangkutan atas persetujuan bersama.

F. BENTUK KEGIATAN

Dalam proses Kerja Praktek di PT Adaro Indonesia, Kelanis saya ingin mengetahui secara langsung proses-proses coal processing mulai dari tahap persiapan di lapangan hingga pengolahan data. Oleh karena itu, sebagai wujud nyata saya ingin terjun langsung dalam proses itu sehingga saya dapat mengetahui secara nyata bagaimana bentuk dunia kerja sebenarnya, khususnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang saya pelajari, dan bentuk kegiatan saya ini disesuaikan dengan kebijakan PT Adaro Indonesia, Klanis.

G. PESERTA

Peserta adalah Mahasiswa jurusan Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat berjumlah 2 orang yaitu :

1. Waldo Anatama (H1C111020)

(8)

H. DASAR TEORI

Pada awalnya, batubara merupakan tumbuhan purba, yang berakumulasi di rawa-rawa, kemudian tertutup oleh sedimen diatasnya dalam suatu area yang sama. Dalam pembentukannya harus mempunyai waktu geologi yang cukup. Selanjutnya, material tumbuh-tumbuhan yang terkubur tersebut mengalami proses fisika dan kimiawi, sebagai akibat adanya tekanan dan suhu yang tinggi. Proses perubahan tersebut, kemudian menghasilkan batubara yang kita kenal sekarang ini.

Batubara mentah terdiri dari satu campuran produk yang diperlukan seperti serpihan batupasir dan sebagainya. Batubara juga mengandung berbagai macam komponen yang disebut lithotypes, micro-lithotypes, dan maseral yang kejadiannya bergantung pada sifat dasar bahan asal batubara dibentuk.

Ada dua sifat fisik batubara yang menyangkut dalam preparasi batubara adalah ukuran butir dan berat jenis. Ukuran partikel adalah sub-mirometer. Bagaimanapun bentuk rekahan menunjukkan tingkat dan jenis batubara tergantung pada peralatan crushing dan merupakan suatu standar yang dapat diprediksi sesuai dengan proses crushing.

Setiap batubara yang dihasilkan, memiliki kualitas (dilihat dari tingkat kelembaban, kandungan karbon, dan energi yang dihasilkan) yang berbeda-beda. Pengaruh suhu, tekanan, dan lama waktu pembentukan (disebut maturitas organik), menjadi faktor penting bagi mutu batu bara yang dihasilkan.

(9)

seragam, dengan ukuran < 3 mm, sedang ukuran paling kasar sampai 50 mm. Butir paling halus perlu dibatasi dengan sifat dustness (ukuran terkecil agar tidak diterbangkan oleh angin, dengan harapan tidak mengotori lingkungan), sedangkan dustness dan tingkat kemudahan untuk diterbangkan angin dipengaruhi pula oleh kandungan lengas (moisture content). Makin kecil nilai HGI, maka makin keras keadaan batubaranya. Sebagai catatan, harga HGI batubara Indonesia berkisar antara 35-60.

Setelah dilakukan penambangan, batubara kemudian diolah untuk memisahkannya dari kandungan yang tidak diinginkan, sehingga mendapatkan mutu yang baik dan konsisten. Biasanya pengolahan ini terdiri dari coal crushing dan coal washing. Proses pengolahannya menyiapkan kondisi batubara sesuai dengan keinginan pengguna, misalnya menyesuaikan ukuran butir, membuat agar batubara lebih homogen, mengurangi kadar sulfur, mengurangi kadar abu.

(10)

b. Tahapan Pada Crushing Plant

Unit pengolahan (crushing plant) merupakan rangkaian peralatan mekanis yang digunakan untuk mereduksi ukuran hasil penambangan. Pengolahan batubara hasil penambangan perlu dilakukan terutama untuk memenuhi atau menyesuaikan dengan permintaan konsumen akan kualitas dan ukuran butiran.

Secara umum peralatan yang digunakan didalam proses pengolahan ialah semua peralatan yang dipakai dan diperlukan didalam siklus kegiatan pengolahan bahan galian.

Adapun peralatan yang dipakai pada siklus pengolahan bahan galian antara lain terdiri dari :

I. Hopper, Grizzly dan Dust Supression

Hopper adalah tempat penumpahan barang atau sebagai mulut crusher. Hopper kebanyakan dibuat posisi tinggi, akan tetapi karena posisi tinggi membuat waktu kurang efisien, saat ini hopper yang efisien dan cepat umpan adalah hopper model bunker. Hopper merupakan wadah penyimpan yang terbuat dari baja dan mencakup sebuah tempat pemberhentian truk, grizzly, side wings, wear plates dan sistem penyemprot debu spinkler fungsi hopper dan grizzly adalah untuk :

 Menyediakan ruangan bagi batubara untuk diumpan ke feeder breaker.

 Bertindak sebagai surge bin, sehingga pasokan batubara yang dijatuhkan oleh dump truck dapat diatur secara konstan menuju feeder breaker.

(11)

Gambar 1. Hopper, Grizzly, dan Dust Supression

II. Feeder dan Feeder Breaker

Fungsi utama feeder adalah mengatur aliran bahan batuan yang masuk ke dalam pemecah batu (crusher). Terdapat dua jenis feeder, yaitu apron feeder dan mechanical atau reciprocating plate feeder. Apron feeder umumnya digunakan untuk memasok batuan ke primary crusher, dan merupakan heavy duty construction untuk menahan beban kejut batuan yang ditumpahkan. Feeder stamler breaker digunakan untuk menghancurkan material yang cukup keras. Rotating drum dilapisi dengan sejumlah besi karbit, berfungsi untuk memecahkan batu, dan membawa umpan ke konveyor bagian bawah. Contoh penggunaan feeder breaker :

(12)

 Material dimasukkan ke dalam hopper oleh truk atau loader material berjalan sepanjang feeder di bawah rotating drum.

 Gerigi besi pada rotating drum memecahkan bahan apa pun yang lebih besar dari pada gap/celah antara drum dan feeder.

 Sebuah elektromagnet mendeteksi serpihan baja yang ikut terambil saat proses pengangkutan.

 Material diangkut menuju conveyor utama.

III. Crusher

Crusher adalah sebuah mesin yang dirancang untuk mengurangi ukuran batu-batu besar ke batu kecil, kerikil, atau serpihan batu. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran, atau mengubah bentuk, untuk material pengotor sehingga mereka dapat lebih mudah dibuang atau didaur-ulang, atau untuk mengurangi ukuran yang solid campuran bahan baku (seperti di batu bijih), sehingga potongan-potongan komposisi yang berbeda dapat dibedakan.

Double roll crusher ialah jenis crusher yang memecahkan material dengan cara menghimpitkan material tersebut diantara dua silinder logam, dengan sumbu sejajar satu sama lain dan dipisahkan dengan spasi sama dengan ukuran produk yang diinginkan. Menggunakan kompresi untuk menghancurkan material.

(13)

inci. Roll crusher hanya akan menghancurkan materi ke ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm). Sebuah roll crusher meremukkan menggunakan gaya kompresi, dengan dua roll berputar terhadap suatu poros. Kesenjangan antara roll diatur ke ukuran produk yang diinginkan, dengan realisasi bahwa partikel material terbesar hanya dapat 4 kali kesenjangan roll.

IV. Conveyor

Conveyor loading atau conveyor muat adalah suatu alat yang terdiri dari banyak roll yang di atasnya terdapat putaran ban/karet berjalan. Conveyor loading banyak membantu di dalam pekerjaan pemuatan barang. Dalam hal ini kami membicarakan conveyor loading untuk pemuatan batubara ke stockpile.

V. Stockpile

Stockpile merupakan tempat penimbunan batubara setelah diproses sebelum dikirim ke pembeli. Biasanya pada stockpile, batubara dipisahkan berdasarkan karakteristik tertentu dari batubara tersebut sesuai parameter batubaranya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan produksi crusher sebagai alat produksi, antara lain sebagai berikut.

 Kondisi fisik dari peralatan.

 Kondisi dan tata letak tempat kerja.

 Kecakapan operator.

 Pengaturan sistem kombinasi kerja.

 Penggunaan alat dan pengelolaannya.

(14)

I. PENUTUP

(15)

LAMPIRAN 1

RENCANA PENYUSUNAN ISI LAPORAN

Laporan kerja praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan sistematik dengan rencana daftar isi sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang 1.2. Maksud dan tujuan 1.3. Tahapan penelitian 1.4. Batasan Masalah BAB II TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah dan perkembangan Perusahaan

2.2. Lokasi dan kesampaian daerah

2.3. Iklim dan Cuaca

2.4. Keadaan Geologi

2.5. Sistem Penambangan

BAB III DASAR TEORI

3.1. Preparasi Batubara

3.2. Tahapan Pada Crushing Plant

(16)

4.1. Kegiatan Pengamatan Pengolahan Batubara

4.1.1. Peralatan Yang Digunakan

4.1.2. Metode Pengolahan Batubara

4.2. Sinkronisasi alat-alat pengolahan pada crushing plant

4.3. Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(17)

LAMPIRAN 2

CURRICULUM VITAE

Nama :

Jenis Kelamin : Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

Telepon :

E-mail :

Agama :

Status :

Riwayat Pendidikan

- SD :

- SLTP :

- SMA :

- Perguruan tinggi :

(18)

CURRICULUM VITAE

Nama :

Jenis Kelamin : Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

Telepon :

E-mail :

Agama :

Status :

Riwayat Pendidikan

- SD :

- SMP :

- SMA :

- Perguruan tinggi :

(19)

-LAMPIRAN 3

Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek Mahasiswa

LAMPIRAN 4

Kegiatan Kerja Praktek 1 Minggu Ke-2 3 4 Orientasi Lapangan

(20)

Form Penilaian Kegiatan Praktek Kerja Mahasiswa

Nama : ______________________________ NIM : ______________________________ Topik : ______________________________ ______________________________

NO Parameter Penilaian Nilai *)

1 Kedisiplinan

Analisa Data Produksi Crushing Plant

(21)

Data primer :

- Metode Pengolahan Batubara - Proses Pengolahan Batubara - Waktu Kerja Aktual

- Parameter yang diperlukan pada Alat Pengolahan

- Volume dan waktu pada

pengumpanan

- Volume dan waktu pada Crusher - Volume dan waktu pada Belt

conveyor

- Volumedan waktu output

Pengolahan Data

Produktivitas Alat pada :

- Pengumpanan

- Crusher

- Belt conveyor

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya, maka Praktek Kerja Lapangan

Kerja praktek di lapangan secara langsung adalah sebuah media bagi mahasiswa untuk memahami dan mengerti secara mendalam bagaimana ilmu yang selama ini

Dengan diadakannya praktek kerja lapang ini, diharapkan mahasiswa dapat melihat secara langsung proses kerja yang ada di perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat memperluas

Kerja praktek di lapangan secara langsung merupakan sarana bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana ilmu yang selama ini didapat di bangku kuliah diaplikasikan di

Dengan syarat kelulusan yang ditetapkan, Kerja Praktek telah menjadi salah satu pendorong utama bagi tiap-tiap mahasiswa untuk mengenal kondisi di lapangan

Disamping itu, kurikulum pendidikan yang berlaku pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, dimana kegiatan kerja praktek

Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya, maka Praktek Kerja Lapangan

Maksud dan tujuan kerja praktek adalah agar mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas mengenai dunia konstruksi dan dapat mengaplikasikan antara ilmu