• Tidak ada hasil yang ditemukan

bekal sambut ramadhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bekal sambut ramadhan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaga Amil Zakat Nasional

Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011 Certificate No: 10071

ISO 9001:2008

Majalah Donatur Y

atim Mandiri Mei 2017 / S

ya’b

an - Ramadhan 1438 H

Donatur:

146.292

Bekal Sambut Ramadhan

Pemanis untuk

Penderita Diabetes

Berbagi untuk Yatim Negeri

Milad Yatim Mandiri

Amalan

(2)
(3)

Mata Hati

Diriwayatkan Siti Aisyah Radhiyallahu Anha, “Aku tidak

pernah melihat Nabi SAW berpuasa sebulan penuh selain puasa

Ramadhan, dan aku juga tidak pernah melihat beliau begitu banyak

berpuasa selain pada bulan Sya’ban.”

(4)

2

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

BANK INFAK SHODAKOH ZAKAT WAKAF KEMANUSIAAN

Mandiri 1400003117703 1420010313327 1420010313350 BCA 0101 358 363 0883 996 647 088 399 6621

BRI 009601001 968305 0096010001969301

Muamalat 701 0054 803 70 100 548 04 BNI Syariah 010 835 1174 02 114 97 003

Syariah Mandiri 700 1201 454 700 1241 782 700 1241 782 Permata Syariah 0290 1445 144

BNI 2244 900 000

SURAT PEMBACA

LAZNAS YATIM MANDIRI

SK. Menteri Agama No. 185/2016

VISI

Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun Kemandirian Yatim

MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian yatim dhuafa 2. Meningkatkan pertisipasi masyarakat dan dukungan

sumberdaya untuk kemandirian yatim dan dhuafa 3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi

Pembina

GM Regional Offi ce I GM Regional Offi ce II

Penasehat

Penasehat Hukum

H. Nur Hidayat, S.Pd, M.M Prof. Dr. Moh. Nasih. Ak Moch. Hasyim Ir. Bimo Wahyu Wardoyo Drs. H. Abdul Rokib Yusuf Zain, S.Pd, MM Drs. Sumarno

H. Mutrofi n, SE

Zaini Faisol

Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA Drs. Agustianto, MA

KH. Abdurahman Navis, Lc., MHI Drs. Sumarno Ir. H. Jamil Azzaini, MM

Dr. Muhammad Nafi k

H. Mahfud, SH HEAD OFFICE

Graha Yatim Mandiri

JL. Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya 60232 Telp. (031) 8283488 (Hunting) Fax. (031) 8291757

Website: www.yatimmandiri.org Email: info@yatimmandiri.org

REDAKSI MAJALAH YATIM MANDIRI

Dewan Redaksi: Sumarno, Zaini, Mutroin Pemimpin Umum: Zaini Faisol

Wakil Pemimpin Umum: Kindy M. U

Pemimpin Redaksi: Bambang Prianggodo

Reporter : M. Irsyad

Layout : Hilya F. dan Fahreza Putra P.

Fotografer : M. Irsyad, Sirkulasi : Bam

Diterbitkan oleh : LAZNAS Yatim Mandiri

Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya telp. (031) 8283488, fax. (031) 8291757

Email : redaksi.yatimmandiri@gmail.com

ISSN : 1410-542X

Para Donatur yang budiman, bila anda ingin memberikan masukan atau usulan terhadap Majalah Yatim Mandiri, silahkan kirimkan melalui:

email : redaksi.yatimmandiri@gmail.com

SMS Center : 0856 4844 3000

Saksikan liputan berita dan tausiyah di Yatim

Mandiri TV Channel dengan subscribe di:

BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar, Balikpapan, Telp. (0542) 860 609, 081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung, Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten, Telp. (0254) 219375, 0812 8744 8444. BATAM Perumahan Kurnia Djaya Alam Parkit 01, No. 02 Batam Center - Batam, Telp. (0778) 7413 149, 0813 7260 1112. BEKASI Jl. Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 8240 1706, 0851 0805 6400. BLITAR Jl. Bali No. 264 Blitar, Telp. (0342) 8171727, 0851 0376 1333. BOGOR Jl. Sempur Kaler No. 02 Bogor Tengah - Kota Bogor, Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO

Jl. Panglima Polim Gg. Mangga 2 Sumbang Bojonegoro, Telp. (0353) 5254809, 0857 3336 4999. DENPASAR Jl. Gunung cemara 7K Perumnas Monang Maning, Denpasar - Bali, Telp. 081 333 241 248. DEPOK Jl. Margonda No. 23B, Pancoran Mas Kota Depok, Telp. (021) 7777785, 0821 40742135, 0852 407 421 35. GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik, Telp. (031) 399 0727, 0853 4774 2008, Fax. (031) 399 0727.

JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No. 64 Matraman Jakarta Timur, Telp. (021) 29821197, 081 316 313 700. JAKARTA BARAT Jl. C No. 41 Kebon Jeruk Jakarta Barat, Telp. 087 77 35 333 56, (021) 2567 2565. JAKARTA SELATAN Jl. Gedung Hijau Raya SV.07 No. 74 Pondok Indah Jakarta Selatan, Telp 0812 8016 5001, 081 613 307 01. JEMBER Pandora Square Jl. Mastrip No. 8 Ruko 8 E, Jember, Telp. 0817 9393 412, 0851 0264 0333. JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III Jombang, Telp. (0321) 865879, 0851 0015 0808.

KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri, Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975. Yanu Trisna Lestari

Alhamdulillah, sangat memudahkan untuk bersedekah yang insyaAllah tersampaikan dan merata untuk adik-adik yatim.

Arya

Yayasan yatim mandiri adalah yayasan yg telah

berpengalaman concern dan istiqomah focus hingga kurun waktu 23 tahun di dalam membantu proses kemandirian generasi penerus bangsa indonesia terkhusus para anak anak yatim piatu yang dhuafa dan menurut saya ini adalah pekerjaan yang mulia dan hebat..bravoo dan sukses selalu yatim mandiri!

Puput Silviana Dewi

Alhamdulillah bersyukur bisa ketemu lembaga yatim mandiri dan ikut serta melakukan kewajiban berbagi dgn anak yatim.

(5)

KUDUS Jl. Ganesha 2 No. 4 Purwosari Kudus 59316, Telp. (0291) 2912735, 0851 0275 4279. KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen, Telp. (0341) 392199, 081 3329 006 39. LAMPUNG Jl. ZA Pagar Alam No. 11, Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung - Lampung, Telp. (0721) 5613878, 0852 7566 9977.

LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan, Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427. LUMAJANG JL. Suwandak No. 42, Lumajang, Telp. (0334) 890300, 081 2491 424 53. MADIUN Jl. MT Haryono No. 105 Madiun, Telp. (0351) 457740, 081 332 537 501. MAKASSAR JL. Andi Tonro No.11 Kec. Tamalate, Kota Makassar, Telp. 0813 3000 3450, 0853 9561 5116. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing, Kota Malang, Telp. (0341) 4371011, 0857 4567 8974.

MAROS Jl. Ibrahim (HM kasim DM) NO. 19 Turikale, MAROS, Telp. (0411) 371635, 0823 4343 0681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan, Mojokerto, Telp. (0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898. PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73, Telp. (0711) 362598, 0852 6734 8612.

PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah blok 8 No. 11b Pasuruan, Telp. (0343) 4742 017, 0888 0550 8832, 0852 3499 3585. PEKALONGAN Jalan Bina Griya blok B-IV No. 191 Medono, Pekalongan, Telp (0285) 421082, 0853 2927 7285, 0822 4440 1333. PONOROGO Jl. Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413, Telp (0352) 488223, 0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Mawar No.50 Kota Probolinggo, Telp. (0335) 894623, 085 1036 44 849.

PURWOKERTO Jl. Patriot No. 073 RT/RW 03/03 Kel. Karangpucung Kec. Purwokerto Selatan, Telp 0281-639042, 0851 0092 6664. SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang, Telp. (024) 8416166, 0812 2715 3899, 0857 5154 3068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A No. 2 Sidoarjo, Telp. (031) 9970 2587, 0851 0049 0045 Fax. (031) 8921021. SOLO Jl. Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta, Telp. (0271) 656218, 0851 0301 2224. SRAGEN Jl. Raya Sukowati No. 514 Sragen Wetan, Sragen, Telp. 0823 0013 4410, 0857 2597 3921, 0877 3307 4777. SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya, Telp. (031) 8494100, 0813 3503 3503. TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang, Telp. (021) 2917 0263, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Soekarno - Hatta No. 29 Tuban, Telp. (0356) 327118, 0813 3388 3360. TULUNGAGUNG. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung, Telp. (0355) 332 306, 0851 0577 0187.

YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta, Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007. GRAHA YATIM MANDIRI Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya, Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757. MEC Jl. Jambangan No. 70 Surabaya, Telp. (031) 8299970, 0857 4888 8170, Fax : 031-8297654. KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo, Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo. Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337.

DAFTAR ISI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

A

lhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita.

Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghi rah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan suci, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Tentu saja persiapan diri atau bekal yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut kedatangan Ramadhan, yaitu: Pertama, berdoa kepada Allah SAW, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafus shalih. Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Ketiga, persiapan keilmuan (memahami i kih puasa). Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Kelima, persiapan dana (i nansial). Keenam, persiapan i sik yaitu menjaga kesehatan. Dan ketujuh, menyelenggarakan tarhib Ramadhan.

Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul SAW memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para sahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk memberi motivasi dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam dalam beribadah di bulan Ramadhan. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai

keutamaannya.

Itulah tema bahasan utama pada rubrik Bekal Hidup Majalah LAZNAS Yatim Mandiri Edisi Mei 2017. Serta kami juga menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik lainnya. Semoga Majalah LAZNAS Yatim Mandiri edisi kali ini semakin informatif, menarik dan dapat menambah wawasan bagi para donatur. Aamiin.

Tak lupa, kami segenap redaksi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1438H.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Redaksi

(6)

4

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

T

ak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan suci, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Tentu saja persiapan diri atau bekal yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa.

Banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut kedatangan Ramadhan, yaitu: Pertama, berdoa kepada Allah SAW,

sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafus shalih. Mereka berdoa kepada Allah SWT dengan

sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan, sejak enam bulan sebelumnya. Dan selama enam bulan berikutnya, mereka berdoa agar puasanya diterima Allah SWT.

Di antara doa mereka itu adalah ”Ya Allah, serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya kepadaku dengan kerelaan”. Dan doa ”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.

Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban.

Sebagaimana Aisyah r.a tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa. Maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar idyah menurut sebagian ulama.

Bekal

Sambut Ramadhan

Bekal Hidup

(7)

Ketiga, persiapan keilmuan (memahami ikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata, ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.

Begitu juga ilmu, sangat diperlukan dalam melaksanakan ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini, sudah sepatutnya kita untuk membaca buku iqhus shiyam (ikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca Al-Quran.

Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya. Yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW.

Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya.

Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.

Kelima, persiapan dana (inansial). Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari kita, ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan).

Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini. Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(8)

6

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

A

dalah Rasul SAW yang mempersiapkan diri betul menyambut kedatangan setiap bulan Ramadhan. Persiapan Rasul tersebut bukan hanya bersifat jasmani, melainkan paduan jasmani dan rohani. Mengingat puasa sebagaimana ibadah yang lain adalah paduan ibadah jasmani dan rohani, di samping ibadah yang paling berat di antara ibadah wajib (fardu) lainnya.

Oleh sebab itu, ia disyariatkan paling akhir di antara ibadah wajib lainnya. Persiapan jasmani tersebut dilakukan oleh Rasul SAW melalui puasa Senin-Kamis dan puasa pada hari-hari tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan, sejak bulan syawal hingga Sya’ban.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasul, engkau senantiasa puasa Senin dan Kamis.” Beliau menjawab,

“Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis, Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali

dua orang yang bermusuhan. Allah berirman,

‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai’.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam kaitannya dengan puasa tiga hari setiap bulan, Rasul SAW bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari RA, “Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa setiap bulan, maka puasalah tanggal 13, 14 dan 15.” (HR. Tirmidzi).

Sedangkan persiapan rohani dilakukan oleh Rasul SAW melalui pembiasaan shalat tahajud setiap malam, serta dzikir setiap waktu dan kesempatan. Bahkan, shalat tahajud yang hukumnya sunah bagi kaum Muslimin, menjadi wajib bagi pribadi Rasul SAW. Diriwayatkan oleh Aisyah RA yang bertanya kepada Rasul SAW mengenai pembiasaan shalat Tahajud, padahal dosa-dosa beliau telah diampuni oleh Allah SWT, Rasul SAW menjawab dengan nada yang sangat indah, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”

Memasuki bulan Sya’ban, Rasul SAW

meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah puasa, qiyamul lail, zikir dan amal salehnya. Peningkatan tersebut dikarenakan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang akan menjadi puncak aktiitas kesalehan dan spiritualitas seorang Muslim.

Jika biasanya dalam sebulan Rasul SAW berpuasa rata-rata 11 hari, maka di bulan Sya’ban ini beliau berpuasa hampir sebulan penuh. Dikisahkan oleh Aisyah RA bahwasanya, “Rasulullah banyak berpuasa (di bulan Sya’ban) sehingga kita mengatakan, beliau tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah banyak berpuasa (di luar Ramadhan) melebihi Sya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat Usama bin Zayed RA dikatakan, “Aku bertanya kepada Rasul, ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulan Sya’ban?’ Beliau menjawab, ‘Sya’ban adalah bulan yang dilupakan manusia, letaknya antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah SWT dan aku menyukai pada saat amal diangkat, aku dalam keadaan berpuasa’.” (HR. An-Nasa’i).

Sya’ban adalah bulan penutup rangkaian puasa sunah bagi Rasulullah SAW sebelum berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Jika Rasul telah mempersiapkan penyambutan Ramadhan dengan berpuasa minimal 11 hari di luar Sya’ban dan 20-an hari di bulan Sya’ban, berarti untuk menyambut Ramadhan, Rasulullah SAW telah berpuasa paling sedikit 130 hari atau sepertiga lebih dari jumlah hari dalam setahun.

Maka, hanya persiapan yang baiklah yang akan mendapat hasil yang baik, dan demikian pula sebaliknya. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk mempersiapkan diri di bulan Sya’ban, sehingga memperoleh hasil yang maksimal di akhir Ramadhan. Wallahu a’lam. (*)

Bekal Hidup

Cara Nabi SAW

(9)

S

udah menjadi tabiat dan karakter orang-orang yang beriman untuk merasa senang dengan ketaatan dan merasa sedih dengan kemaksiatan. Sebagaimana aqidah yang dipegang teguh oleh Ahlus Sunnah, bahwa iman itu bertambah dan berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan, dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.

Keimanan dengan segala cabangnya adalah bagian tak terpisahkan dalam hidup umat Islam. Sebaliknya, kekairan dengan segala cabangnya adalah perusak dan pengganggu ketentraman hidup mereka. Maka kedatangan bulan Ramadhan di setiap tahun merupakan penyejuk hati dan penentram perasaan. Dengan kesejukan suasana Ramadhan, umat manusia dilatih untuk mengendalikan berbagai keinginan nafsunya. Ia ditundukkan, digembleng dan dibina dalam rangka taat dan mendahulukan kecintaan Rabbnya di atas segala-galanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Akan merasakan manisnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi.” (HR. Muslim)

Keimanan itulah yang menjadi syiar hidup mereka. Mereka hidup dan mati di atasnya, bergerak dan diam karenanya, rukuk dan sujud dengannya, harap dan takut karenanya, cinta dan benci pun karenanya. Iman itulah yang menggerakkan persendian hidup mereka. Karena itulah, tatkala noda maksiat dan kotoran dosa merusak hati dan pikiran mereka, mereka pun merasa terganggu dan tidak nyaman dengannya. Mereka sangat menyadari bahwa lunturnya nilai-nilai keimanan merupakan bencana bagi kehidupan mereka, di dunia sebelum nanti di akhirat.

Jadi tidak heran, jika sahabat Abdullah bin Mas’ud

memberikan gambaran dua sikap yang sangat berlainan, antara orang yang menjaga nilai-nilai keimanan dengan orang yang telah terbuai dan terbius dengan racun-racun kekairan.

Beliau berkata, “Seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir/

munaik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang

mampir di atas hidungnya, lantas dengan ringannya dia halau lalat tersebut dengan tangannya.” (HR. Bukhari)

Sehingga momentum Ramadhan dengan ibadah puasanya, adalah kesempatan emas bagi orang yang merasa memiliki dosa di hadapan Tuhannya. Karena apabila dosa-dosa itu tidak diampuni, tentulah ia akan membuahkan penyesalan, kesedihan, dan rasa takut kelak di hari pembalasan.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah ibadah agung yang dinantikan itu. Seorang mukmin, tak akan melewatkan kesempatan emas ini. Baginya, dunia seisinya tidak ada artinya dibandingkan ampunan dan rahmat Allah SWT. Inilah kenikmatan hakiki dan kebahagiaan yang sejati. Karena dengan puasa, seorang hamba akan berjuang untuk menjadi sosok yang bertakwa. Dan dengan ketakwaan itulah, seorang manusia akan menjadi mulia dan dicintai oleh Rabb alam semesta.

Ramadhan ada dihadapan, bekali diri kita dengan ilmu dan iman, tuk menyambut bulan yang agung, bulan yang penuh kebaikan, bulan yang menjadi penghibur hati orang-orang yang beriman.(*)

Bekal Hidup

Momen

(10)

8

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

T

HALHAH bin Ubaidillah RA menceritakan kisah menarik mengenai pentingnya persiapan menuju Ramadhan. Alkisah, ada dua saudara dari suku Baly yang datang menjumpai Rasulullah SAW. Keduanya sama-sama memeluk Islam. Meski demikian, yang satu lebih giat dan sungguh-sungguh.

Saat ada kesempatan berjihad di medan perang, saudara yang lebih giat ini turut berjuang. Pada akhirnya ia gugur di medan jihad. Sedangkan saudara satunya tetap hidup, dan setahun kemudian ia baru wafat.

Anehnya, saat Thalhah RA sedang tertidur, ia bermimpi: saudara yang wafat terakhir, ternyata lebih dahulu masuk surga. Padahal di mata orang, dinilai dari kesungguhannya, masih kalah dibanding dengan saudara pertamanya yang telah syahid.

Ketika kisah ini diceritakan Thalhah kepada tetangga esok hari, mereka merasa heran dan heboh dengan mimpi yang dianggap aneh ini. Untuk mengobati rasa penasaran, diceritakanlah mimpi ini kepada Rasulullah SAW.

“Apa yang membuat kalian heran?” tanya Nabi SAW kepada mereka yang dirundung rasa takjub. Menurut mereka, yang pertama lebih giat daripada yang kedua, dan lebih dulu gugur syahid. Lalu bagaimana mungkin, yang terlebih dulu masuk surga adalah yang kedua. Nabi pun menjawab rahasia di balik keheranan mereka semua. Pertama, ia masih hidup selama setahun. Kedua, dalam setahun itu dirinya menjumpai Ramadhan kemudian berpuasa dan (selama setahun) begitu giat menunaikan shalat, sekian banyak sujud. Dengan kedua alasan tersebut, Nabi memungkasi, “Jarak antara keduanya lebih jauh daripada langit dan bumi.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah).

Kisah singkat ini memberikan beberapa poin

penting terkait persiapan menuju bulan Ramadhan: Pertama, kelebihan umur yang dimiliki agar

dimanfaatkan sungguh-sungguh untuk amal kebaikan. Umur yang lebih panjang, jika digunakan untuk amal yang baik, maka akan menjadikannya manusia terbaik.

Kedua, sungguh beruntung orang yang masih bisa menjumpai Ramadhan. Dan saat menjumpai Ramadhan, waktunya tidak disia-siakan begitu saja, tapi dipergunakan untuk beribadah (seperti: puasa dan shalat).

Ketiga, gambaran Nabi mengenenai keduanya melebihi jarak antara langit dan bumi. Secara tersirat menunjukkan, bahwa dalam waktu setahun itu ia benar-benar menyiapkan diri untuk menyambut Ramadhan. Ketika datang Ramadhan, dirinya pun sudah siap dalam menyambut tamu agung ini.

Kisah lain yang masih berkaitan erat dengan tema ini, menurut penuturan Mu’alla bin Fadhl, para ulama salaf mempunyai kebiasaan menarik: enam bulan sebelum Ramadhan mereka berdoa kepada Allah agar diperjumpakan dengan Ramadhan. Enam bulan setelahnya, mereka berdoa agar amalan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah (Afani, Nidaa al-Rayyaan, 164). Enam bulan sebelum Ramadhan mereka sudah mempersiapkannya dengan baik.

Lebih lanjut Yahya bin Abi Katsir, dalam buku yang sama, menyebutkan secara gamblang isi doa yang mereka lantunkan, “Ya Allah, anugerahkan aku kesehatan hingga berjumpa Ramadhan. Sehatkan aku selama Ramadhan; dan terimalah ibadahku ketika Ramadhan.”

Saat Ramadhan tiba, salah satu kebiasaan unik nabi adalah begitu antusias menyampaikan kabar gembira mengenai kedatangan tamu spesial: Ramadhan, kepada para sahabat-sahabatnya (HR. Ahmad). Wallahu a’lam.(*)

Hikmah

Sang Tamu Agung

Oleh: Mahmud Budi Setiawan

Penulis Bina Qalam

(11)

T

inggal menunggu hitungan hari dan kita akan memasuki bulan penuh barokah, Ramadhan mubarok. Tidak terlambat memang, mengingat beberapa waktu mendatang kita perlu banyak bermuhasabah untuk diri kita, merenung dan menimbang amal kita, persiapan kita sebelum masuk bulan suci ramadhan.

Kita akan melihat tiga hal yang semestinya disiapkan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Yakni:

Pertama: Bekal Ilmu. Bekal ini yang utama agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan.

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata: “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).

Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa. Ingatlah syarat diterimanya ibadah bukan hanya ikhlas. Ibadah bisa diterima jika mengikuti tuntunan Nabi SAW.

Semoga dengan ilmu tersebut, ibadah kita menjadi lebih baik dan diterima oleh Allah.

Kedua: Perbanyak Taubat. Inilah yang dianjurkan oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar. Kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan. Ingatlah bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah, “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).

Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni. Semoga Allah menerima taubat-taubat kita sebelum memasuki bulan Ramadhan sehingga kita pun akan mudah melaksanakan kebaikan.

Di antara doa untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah doa berikut ini:

“Allahummagh-irlii khothii-atii, wa jahlii, wa isroii ii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-irlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa

Menyambut

‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”

(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan). (HR. Bukhari).

Ketiga: Banyak memohon kemudahan dari Allah. Selain itu, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari Allah. Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.

Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon doa pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Quran dan kebaikan lainnya.

Doa yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut:

“Allahumma inni as-aluka i’lal khoiroot wa tarkal

munkaroot.”

(Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi).

Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita lebih baik dari sebelumnya. Marilah kita menyambut Ramadhan mubarok dengan suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak doa kemudahan.(*)

Oase

Oleh:

Drs. Usman Daud, M. A.

Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

(12)

10

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Jendela

Milad Ke-23 Yatim Mandiri

Berbagi Untuk Yatim Negeri

D

engan mengusung tema Indonesia Peduli Yatim Dhuafa, LAZNAS Yatim Mandiri menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati Milad Ke-23. Yang meliputi bakti sosial, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, donor darah, khitan gratis, penyaluran bantuan sembako dan lainnya.

Kegiatan berbagi untuk anak-anak yatim dan dhuafa ini, digelar serentak di 41 kota di Indonesia. Hal ini merupakan wujud rasa syukur LAZNAS Yatim Mandiri yang telah genap berusia 23 tahun dalam membina, mendidik dan memandirikan anak-anak yatim Indonesia.

“Semoga kami selalu memberikan manfaat untuk anak-anak yatim dhuafa, masyarakat dan donatur. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang turut peduli dan membantu anak-anak yatim melalui program-program kemandirian LAZNAS Yatim Mandiri,” kata Drs. Sumarno selaku Direktur Utama LAZNAS Yatim Mandiri.(*)

(13)

Naik Kelas

Alumni MEC Angkatan VII

HARISUL MU’MININ

Mandiri Berkat Bisnis Online

A

lumni MEC (Mandiri Entrepreneur Center) bernama lengkap Harisul Mu’minin, mulai mengawali bisnisnya dengan hanya bermodal uang Rp 1 Juta. Namun dengan modal segitu, sekarang bisnis onlinenya telah mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta.

Salah satu bisnis yang sedang tren saat ini dikalangan entrepreneur adalah bisnis online (online shop). Sesuai namanya, yakni berjualan via media online sebagai lapak bisnisnya. Termasuk salah satunya Harisul Mu’minin, atau akrab di sapa Haris.

Sejak tahun 2014, Haris telah mulai berbisnis online. Saat itu dia berinisiatif berbisnis madu herbal secara online sebagai pekerjaan sampingan yang tak disengaja. “Dari kampus ada kegiatan kewiraushaan. Setiap mahasiswanya harus punya produk dan harus bisa memasarkannya. Dari situ saya tertarik dan mulai belajar menekuni bisnis online,” kata pemuda kelahiran Bojonegoro, 25 April 1993.

Semangatnya untuk belajar bisnis online pun semakin tinggi, ketika pimpinan ditempatnya bekerja memberikan kesempatan kepadanya untuk mempelajari marketing online. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan angka penjualan. Nah, istilahnya

“sambil menyelam minum air” ia pun memanfaatkan kesempatan ini untuk berjualan madu herbal miliknya.

Sebagai modal awalnya, Haris membeli 10 botol madu herbal. Dan

tak sampai sepekan, 10 botol tersebut laku terjual. Lalu,

Haris memberanikan itu, hanya dalam

waktu 1 bulan, madu pun terjual habis. “Untuk beli madu saya ada modal Rp 1 Juta. Pada kulakan berikutnya saya mencari pinjaman uang sebesar Rp 1,5 Juta untuk kulakan lebih banyak lagi,” ungkapnya.

untuk berhenti dari tempatnya bekerja di tahun 2016. Kemudian ia belajar bisnis online secara privat kepada orang yang ahli marketing online. Selama 2 bulan, Haris mengikuti pelatihan bisnis online bersama salah satu pebisnis online ternama, Agus Piranha Emas. Dan selama itu pula, untuk sementara bisnis online madu herbalnya dihentikan.

Dan setelah mengikuti pelatihan tersebut, bisnis onlinenya semakin berkembang. Bahkan, Haris sudah sanggup menjadi supplier madu herbal untuk wilayah Surabaya-Sidoarjo. Kini setiap bulannya ia bisa menjual 1 ton madu herbal. Dengan meraup keuntungan sekitar Rp 15 Juta sampai Rp 25 Juta. “Alhamdulillah bisnis online saya sukses,” ucapnya seraya bersyukur.

Haris memang bertekad ingin mengubah nasib hidupnya. Dirinya sejak kecil bercita-cita menjadi pengusaha. Namun, saat usianya 13 tahun, sang ayah (Muslih) meninggal dunia. Lalu, selepas lulus dari SMKN Ndandar Bojonegoro, ia mendaftarkan diri untuk bisa kuliah gratis di MEC. Lantas Ia pun bersyukur berhasil diterima di MEC Jurusan Desain Grai s.

(14)

12

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

D

ilihat dalam konteks global dan kaitannya dengan era pasar bebas, kualitas bangsa Indonesia secara umum hingga saat ini masih belum menunjukkan lompatan perbaikan yang signiikan. Contohnya, data capaian HDI (Human development indeks) yang mengukur tingkat

pemenuhan kebutuhan pokok, kemampuan baca tulis, dan penguasaan kemampuan dasar tahun 2016, masih berada pada peringkat 110 dari 188 negara yang disurvei.

Data capaian Programme for International Student Assessment yang mengukur kualitas generasi muda sampai dengan usia 15 tahun dalam penguasaan IPA dan Matematika terapanth 2015, Indonesia masih berada pada peringkat 69 dari 76 negara yang disurvei. Posisi perguruan tinggi kita di tingkat intenasional juga masih belum setara dengan perguruan tinggi kelas dunia dari negara lain.

Melihat kondisi tersebut kemudian timbul pertanyaan kita, dapatkah kondisi ini diperbaiki dalam waktu singkat? Bagaimana caranya? Jawabannya tentu bisa, karena setiap orang dibelahan bumi manapun diciptakan oleh Allah dalam keadaan sempurna, kita tinggal memilih cara yang paling efektif. Caranya adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan.

Sedikit menengok sistem pendidikan di negara lain yang lebih baik, misalnya Inggris yang akar budayanya mirip dengan Indonesia, ternyata mereka mengendalikan kualitas negaranya melalui pendidikan, lebih spesiiknya melalui pembelajaran. Pembelajaran mereka diarahkan untuk tiga hal, yaitu membangun kapasitas belajar/building learning power (disingkat dengan BLP), pembelajaran berbasis minat dan gaya belajar/learning style (disingkat LS), dan pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi/ thinking skills (disingkat TS).

BLP diarahkan untuk membekali generasi muda/ young people menghadapi tantangan kehidupan menuju suatu kemandirian. Siswa lulusan SD dipastikan sudah memiliki learning power yang baik yang sudah dimulai dari jenjang pra sekolah, sudah familier dengan pembelajaran learning style, dan juga sudah mengenal thinking skills. Learning Power meliputi: kekuatan visi pribadi, kekuatan perilaku syukur, kekuatan akhlaq (tertib, peduli, santun), ketangguhan (fokus & pantang menyerah), konsistensi dalam releksi diri/muhasabah.

Dalam praktiknya guru melakukan kegiatan

menjelaskan, mengorkestra kelas, mengomentari, dan menjadi model untuk para siswanya. Kegiatan utamanya adalah pembiasaan dan memberikan pengalaman belajar yang menantang. Di negara kita BLP ini disamakan dengan pendidikan karakter, meskipun sebenarnya tidak sama persis.

Pembelajaran learning style diarahkan agar para siswa memiliki minat yang tinggi pada suatu topik pembelajaran, sehingga kajian dapat dilakukan lebih dalam. Siswa pada jenjang pendidikan menengah dipastikan telah menguasai secara nyata sampai ke tingkat penerapan dalam kehidupan topik-topik pada mata pelajaran. Pada jenjang menengah BLP masih dikembangkan dengan target yang lebih tinggi, sedangkan TS sudah mulai diarahkan pada pengembangan kreativitas dan inovasi.

Pembelajaran learning style meliputi kemampuan mengajukan pertanyaan spesiik terhadap topik yang dibahas, kemampuan memanfaatkan sumber belajar, kemandirian dan kerjasama, dan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil kajian. Di negara kita LS ini disamakan dengan pendekatan ilmiah atau scientiic aproach yang merupakan ciri utama dari pembelajaran Kurikulum 2013.

Thinking Skills diarahkan agar para siswa dapat mengembangkan kemampuan berikir secara optimal sehingga bisa menghasilkan karya-karya besar yang kreatif dan inovatif di berbagai bidang kehidupan. Siswa pada jenjang pendidikan tinggi dipastikan telah mampu menghasilkan karya penelitian yang kreatif dan inovatif yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Pembelajaran Thinking Skills meliputi kemampuan-kemapuan: memunculkan ide kreatif, membuat pertanyaan penting, menganalisis komponen spesiik, membuat pertanyaan spesiik, dan memanfaatkan sumber daya.

Untuk menuju suatu perubahan kearah kesetaraan dengan bangsa lain yang sudah lebih maju hanya diperlukan kesamaan cara pandang tentang pendidikan yaitu keselarasan sasaran pendidikan, pengembangan kurikulum, dan strategi pembelajaran termasuk di dalamnya sitem penilaian, yang tertata secara berkesinambungan dalam setiap jenjang pendidikan. Mulai dari TK sampai dengan jenjang pendidikan tinggi. Itulah yang disebut dengan keselarasan dan kesinambungan dalam pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa menunjukkan jalan yang benar untuk perjuangan kita. Amin.(*)

Keselarasan dan

Kesinambungan Pendidikan

Catatan

Oleh: Dr. Margono, M.Pd

(15)

P

ekerjaan seorang leader terkadang tidak terlihat sekaligus. Ia akan terlihat beberapa waktu kemudian dengan angka-angka dan kinerja. Bagi Anda yang “kepo” dan ingin tahu apa saja rutinitas seorang leader, berikut saya rangkumkan beberapa rutinitas seorang leader.

Pertama, menyusun agenda perubahan. Seorang leader itu bergerak dan menggerakkan orang lain. Ia selalu bertumbuh, ia selalu berubah mengikuti bahkan melebihi perubahan zaman.

Begitu ia berhenti bergerak dan menggerakkan, berhenti berubah dan mengubah pada hakekatnya kepemimpinnya melemah dan memudar. Menyusun agenda perubahan adalah rutinitas yang melekat kuat pada seorang leader.

Kedua, membangun tim untuk mewujudkan tujuan. Ciri utama leader adalah ia punya tim, dan timnya itu siap digerakan untuk mewujudkan tujuan. Leader itu menghasilkan leader bukan follower.

Ia terus bangun timnya dengan menciptakan banyak leader disetiap unit atau bagian, dan ia mampu mensinergikan satu tim dengan tim lainnya. Leader itu mampu mewujudkan tujuan melalui timnya.

Ketiga, memastikan strategi yang menantang berjalan dengan sempurna. Memiliki strategi memudahkan perkerjaan dalam mencapai arah dan tujuan yang ditetapkan.

Namun, strategi tidak akan mengubah apa-apa apabila tanpa eksekusi yang memadai. Seorang leader menyibukkan diri memastikan bahwa strategi yang sudah ditetapkan tereksekusi di lapangan. Setiap ada penyimpangan atau kesalahan, ia segera mengambil tindakan dengan segera.

Keempat, mempelajari dan menganalisis trend masa depan. Sehebat apapun organisasi saat ini, apabila leadernya abai terhadap trend dan perkembangan masa depan maka organisasi itu akan punah.

Seorang leader selalu mempelajari dan menganalisis perkembangan dan kemudian menyusun strategi untuk menghadapai masa depan yang terus berubah.

Apakah Anda sudah menjalankan rutinitas seorang leader?

Salam SuksesMulia.(*)

Rutinitas

Seorang Leader

Move On

Apakah Anda sudah menjalankan rutinitas seorang leader?

(16)

14

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Tausiyah

Oleh: Ustad Muhammad Arifi n Ilham

S

emua perbuatan dan keberadaan kita sudah didesain dengan apik oleh Allah SWT. Wallahu khalaqakum wa maa ta’maluun (QS. Ash-Saf at: 96). Dialah Desainer semua kejadian dan peristiwa. Tidak satu pun yang luput dari pengawasan dan keteraturanNya. Dialah Mahakarya,

Penentu semua ciptaan.

Meskipun segala sesuatunya telah ditakdirkan, ada banyak amalan yang bisa menentukan arah keberpihakan takdir Allah. Amalan tersebut juga adalah bagian dari takdirNya. Di antara yang bisa mengubah takdir adalah ikhtiar atau usaha.

Jalinan Takdir dan

(17)

Tausiyah

Dalam beberapa ayat, banyak ditemukan, bahwa sejatinya Allah mengikuti amalan dan usaha manusia. Kaya-miskin atau sukses tidaknya usaha dan aktivitas kita tergantung dari seberapa besar usaha yang dilakukan.

Jika ikhtiar dan usaha kita sungguh-sungguh, Allah akan sungguh-sungguh penuhi permintaan kita. “Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib satu kaum, kecuali dari kaum itu sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Terus Bergerak

Jangan pernah berharap bisa mendapatkan harapan dan cita-cita jika kita berdiam diri dan tidak mau usaha. Diam hanya akan melahirkan kekecewaan, kegagalan, dan kesialan. Tidak ada keberuntungan diraih dengan berpangku tangan (laysatin najah bis sukuuti).

Tidak mungkin emas jatuh tiba-tiba dari langit. Semuanya ada proses dan waktu. Di situlah sesungguhnya peran usaha dan ikhtiar kita. Tidak bergerak dan berproses berarti berhentinya roda kehidupan.

Orang yang tidak mau berusaha dan tidak bekerja hanya akan memperbanyak persoalan. Air yang menggenang dan tidak mengalir menyebabkan sarang penyakit.

Singa yang tidak mau keluar dari sarang akan sakit, bahkan menemui kematian. Begitu juga dengan matahari yang tidak bergerak, pertanda awal bagi berakhirnya kehidupan.

Perbanyak Amal

Marilah berbuat sesuatu. Ciptakan amaliyah untuk mengubah takdir kita. Selama pagi masih menjelang, pasti kita akan menemui kejutan-kejutan siang. “Berbuatlah (dan bergeraklah). Karena Allah, rasul, dan orang-orang beriman akan menjadi saksi atas perbuatan kita.” (QS. At-Taubah: 105).

Dan, Allah tidak akan menyia-nyiakan apa pun yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di hadapanNya (QS. Ali-Imran: 191).

Haqul Yaqin, Allah akan membimbing kita menemukan jalan-jalan kebaikan, asal kita sungguh-sungguh berusaha menjemput takdir. Takdir kita di antaranya karena usaha kita.

Dengan catatan, usaha tetap berada dalam syariatNya dan tidak dengan jalan kemaksiatan dan kotor (dosa). Cara-cara yang tidak baik hanya akan menemukan deretan panjang kesialan kita.

“Dan, mereka yang bersungguh-sungguh berbuat di jalan Allah, maka pasti Kami akan tunjukkan jalan-jalan (kebaikan).” (QS. al-Ankabut: 69). Wallahu a’lam.(*)

Sesungguhnya, Allah tidak akan

mengubah nasib satu kaum, kecuali

dari kaum itu sendiri.

(18)

16

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Jawaban

Waalaikumussalam Warahmatullahi Wabarkatuh. Pak Bagus Setiawan yang saya hormati. Ya memang dengan datangnya bulan Ramadhan, harus kita merasa senang dan bersiap-siap untuk menyambutnya. Semoga kita dapat sampai dibulan Ramadlan dan dapat melaksanakan dengan khusyuk dan sempurna, serta diterima oleh Allah SWT.

Baiklah pengasuh jawab pertanyaan Anda: 1. Secara khusus pengasuh tidak menemukan doa

khusus menyambut Ramadhan, tapi ada hadis riwayat Imam Ahmad doa untuk menyambut ramadhan yang dimulai sejak bulan rajab sebagaimana berikut:

“Alloohumma baariklanaa ii Rojaba wa Sya’ban,

waballighnaa Romadhon”

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad)

Begitu juga Al-Haidz Ibnu Rajab menyebutkan satu riwayat yang menunjukkan semangat mereka dalam menyambut Ramadhan. Ibnu

Amalan

Menyambut Ramadhan

Solusi Islam

KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI

Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Assalammu’alaikum Wr. Wb. Ustad Abdurrahman Navis yang saya hormati, Alhamdulillah, tak terasa bulan Ramadhan telah dekat. Tepat di pengujung bulan ini, jika Allah memberikan umur panjang kita akan melakukan ibadah di bulan Ramadhan tersebut.

Saya mengajukan pertanyaan terkait menyambut bulan Ramadhan, yakni :

1. Adakah doa untuk menyambut Ramadhan?

2. Amalan apa saja yang sebaiknya dikerjakan untuk menyambut bulan Ramadhan?

Demikian pertanyaan yang saya sampaikan. Atas penjelasan dan bimbingannya, saya mengucapkan berterima kasih.

(19)

Solusi Islam

Rajab menyebutkan keterangan Mu’alla bin Al-Fadhl (ulama tabi’ tabiin) yang mengatakan, “Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

Satu harapan yang luar biasa. Karena mereka menilai, Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Sehingga mereka tidak akan menjadikannya kesempatan yang sia-sia.

Kemudian Al-Haidz Ibnu Rajab menyebutkan salah satu contoh doa yang mereka lantunkan. Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir (seorang ulama tabi’in), bahwa beliau mengatakan, diantara doa sebagian sahabat ketika datang Ramadhan, “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264) .

Kedua, ada satu doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika masuk Ramadhan. Doa itu adalah doa melihat hilal. Akan tetapi sejatinya doa ini adalah doa umum, berlaku untuk semua awal bulan, ketika seseorang melihat hilal dan tidak

khusus untuk bulan ramadhan.

Teks doa itu, “Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan

membawa tauiq yang membimbing kami menuju

apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad)

2. Secara khusus pengasuh tidak menemukan riwayat amalan khusus menyambut bulan ramadlan, tapi bisa mengamalkan segala amal shaleh yang dianjurkan Nabi secara umum, tanpa terikat waktu. Seperti membersihkan hati, belajar hukum puasa, bersedekah, bersilaturrahim, ziarah kubur orang tua dan semacamya. Karena semua itu boleh dikerjakan kapan saja. Termasuk menjelang bulan Ramadhan dan termasuk bekal takwa. Allah menyatakan di dalam irmanNya, “…..Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197)

(20)

18

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

T

idak peduli sulitnya kehidupan yang dijalani, sebenarnya selalu ada sesuatu yang membuat kita merasa sangat beruntung serta bersyukur. Selalu merasa bersyukur adalah sebuah ilmu yang diinginkan orang tua untuk diwariskan pada anak-anaknya.

Salah satu caranya, orang tua akan selalu mengajarkan anak berdoa memanjatkan syukur di setiap kesempatan. Mengajarkan mereka beramal dengan menyumbangkan mainan dan pakaian.

Mengajari Anak

Untuk Bersyukur

Kebiasaan yang diharapkan akan menjadi bagian dari kehidupan mereka nantinya.

Banyak buku panduan pola asuh yang memberikan kita tips untuk menstimulasi anak, mendidik menjadi cerdas. Namun, hal tersebut jangan membuat kita lupa mengajarkan anak-anak untuk belajar menghargai hal-hal sederhana dalam hidup.

Kita semua dapat membesarkan anak-anak kita menjadi anak yang bersyukur dan murah

Smart Parenting

(21)

hati, karena keduanya berjalan seiring. Caranya adalah dengan memulai sedini mungkin dan menjadikannya bagian dari hidupnya.

Jika kita ingin membesarkan anak yang mudah untuk bersyukur, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan dalam keseharian:

1. Ajarkan Sopan Santun.

Mulailah sejak balita, bahkan saat anak belum bisa bicara dan berjalan. Jika ia menangis karena lapar katakan padanya, “Ibu aku lapar tolong buatkan makanan.” Jika sudah selesai jangan lupa katakan, “Terima kasih ibu.” Selalu tekanan kata “tolong” jika menginginkan sesuatu dan ucapan “terima kasih” jika mendapatkan sesuatu. Ini adalah cara paling konkret untuk mengajarkan mereka selalu bersyukur.

2. Memberi Contoh.

Orang tua tentu akan selalu mengajarkan yang baik-baik pada anak. Namun, pernahkah kita memberi contoh berulang-ulang melalui perilaku sehari-sehari. Memberikan contoh adalah cara paling ampuh dalam mendidik anak. Dengan cara ini, anak lebih patuh pada perintah orang tua. Jika kita mengajarkan anak untuk selalu berterima kasih, lakukan itu di depannya. Ucapkan terima kasih usai membayar di kasir, setelah disediakan makanan oleh asisten rumah tangga, ketika diberikan hadiah dari suami, ibu atau kawan. Serta selalu mengucapkan kata yang baik bila meminta bantuan orang lain. Anak-anak akan meniru

Smart Parenting

yang kita lakukan.

3. Buatlah Menyenangkan.

Sebuah ceramah panjang tentang bersyukur, akan membosankan anak-anak. Nasihat demi nasihat panjang lebar bisa membuat mereka jenuh. Anak-anak biasanya belajar lebih cepat, bila prosesnya menyenangkan. Kita dapat membuat permainan, di mana setiap orang dalam keluarga bergiliran dan menyebutkan satu hal yang mereka syukuri. Saat ingin mengumpulkan buku, pakaian serta mainan untuk disumbangkan, sertakan anak kita untuk membantu mengumpulkannya, serta saat memberikannya. Kita juga bisa menjadi sukarelawan sebagai sebuah keluarga dalam sebuah kegiatan sosial. Atau jangan remehkan kekuatan dongeng pengantar tidur tentang cerita yang mengajarkan kemurahan hati.

4. Sering Memuji.

Setiap kali kita melihat anak kita melakukan perbuatan baik, tunjukkan apresiasi secara terang-terangan. Tunjukkan betapa bangganya kita dan betapa hebatnya dia.

5. Menunjukkan Rasa Terima Kasih Kepada Guru.

(22)

20

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

(23)
(24)

22

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

S

uatu hari, raja dalam tidurnya bermimpi. Dalam mimpinya ia melihat dirinya berdiri di tepi sungai Nil. Air sungail Nil turun di depan matanya, lalu tenggelam dan habis, sehingga sungai itu menjadi tumpukan tanah yang kosong dari air. Kemudian keluarlah dari sungai itu tujuh sapi yang gemuk dan keluar juga tujuh sapi yang kurus. Sapi-sapi yang kurus itu malah menyerang Sapi-sapi-Sapi-sapi yang gemuk. Sapi-sapi yang kurus itu berubah menjadi binatang-binatang buas yang melahap sapi-sapi yang gemuk.

Dalam mimpinya, raja berdiri dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan dan menakutkan itu. Ia menyaksikan teriakan-teriakan sapi-sapi yang gemuk itu saat dimakan oleh para sapi kurus. Lalu di atas tepi sungail Nil muncul tujuh tangkai hijau dan tenggelam dalam tanah. Dan muncullah ditanah yang sama tujuh tangkai yang kering.

Setelah melihat mimpi itu, tiba tiba raja bangun dari tidurnya dengan diselimuti rasa takut. Setelah itu raja menceritakan mimpinya kepada para peramal, para dukun dan juga para menterinya. Ia meminta kepada mereka untuk mengartikan mimpinya.

Kabar mengenai mimpi raja itu akhirnya sampai ke telinga petugas pemberi minum raja yang dulu sempat di penjara. Kemudian ia mengingat, bahwa ada seorang yang bernama Yusuf yang mentafsirkan mimpinya. Ia pun segera bergegas ke tempat sang raja dan menceritakan apa yang dialaminya bersama Yusuf.

Kemudian raja mengutus orang itu ke penjara untuk menemui Yusuf dan bertanya kepadanya perihal mimpinya. Nabi Yusuf pun menerima apa yang diminta utusan itu tanpa mengajukan imbalan apapun, atau meminta mengeluarkan dari penjara. Ia tidak mengatakan banyak hal, selain berusaha untuk mentafsirkan mimpi raja itu.

Nabi Yusuf pun mampu mentafsirkan mimpi sang raja. Ia menjelaskan bahwa negeri Mesir akan mengalami masa yang subur selama tujuh tahun, dimana saat itu tanaman akan tumbuh segar. Dan hendaklah warga Mesir tidak melampui batas dalam memanfaatkan musim subur ini, karena akan disusul dengan tujuh tahun paceklik. Pada masa itu, apa saja yang disimpan oleh warga Mesir akan habis. Oleh karena itu, cara yang terbaik untuk menyimpan

hasil tanaman mereka adalah dengan menjaga dan merawatnya agar tidak rusak atau terkena hama.

Setelah menjelaskan, Nabi Yusuf memberitahukan tentang keadaan suatu tahun yang belum pernah dimimpikan oleh raja. Yaitu tahun yang penuh kebahagiaan. Tahun dimana manusia mendapatkan karunia dan banyak tanaman yang tumbuh dan air yang melimpah. Juga pohon zaitun yang mereka tanam, bisa menghasilkan minyak zaitun. Tahun tersebut tidak ada dalam mimpi sang raja.

Ini adalah ilmu khusus yang didapatkan Nabi Yusuf dari Allah SWT. Nabi Yusuf menyampaikan kepada utusan raja itu agar hal tersebut juga disampaikan kepada raja dan masyarakat.

Mendengar semua penjelasan dari Nabi Yusuf, raja menjadi heran. Kemudian raja berkata, “Siapa gerangan orang yang dipenjara ini. Sungguh luar biasa. Ia menceritakan hal-hal yang akan terjadi. Bahkan lebih dari itu, dia juga memberikan cara-cara mengatasi persoalan yang akan terjadi, tanpa meminta upah atau balasan atau agar ia dibebaskan dari penjara.”

Kemudian raja mengeluarkan perintah agar Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara. Namun, Nabi Yusuf menolak keluar dari penjara kecuali semua tuduhan yang diarahkan kepadanya dicabut. Sebelumnya Nabi Yusuf masuk penjara karena tuduhan telah memotong tangan para wanita.

Lalu sang raja mencoba untuk mencari

kebenarannya dari permasalahan Nabi Yusuf. Semua orang yang terlibat dalam masalah tersebut dipanggil dan dimintai kesaksiannya, termasuk Zulaikha. Dan pada saat itulah, Zulaikha mengakui kesalahannya. Pengakuannya tersebut menjadi bukti bahwa Nabi Yusuf memang tidak bersalah. Akhirnya, Nabi Yusuf diputus tidak bersalah oleh raja. la dibebaskan.

Selanjutnya raja pun mempercayai Nabi Yusuf dan mengangkatnya menjadi menteri di Mesir. Ia diberi kewenangan untuk menangani krisis yang akan terjadi. Dan mimpi raja yang telah ditafsirkan oleh Nabi Yusuf itupun menjadi kenyataan.

Nabi Yusuf bekerja keras untuk mengatasinya. Dan Mesir menjadi negeri yang adil, makmur, dan damai. Selain itu, Nabi Yusuf juga giat berdakwah menyampaikan ajaran Allah SWT, sehingga pengikutnya semakin bertambah banyak.(*)

Mukjizat Nabi Yusuf

Menafsirkan Mimpi Raja

(25)

G

hibah. Kebiasaan satu ini begitu mudah menjangkit pada seseorang. Bisa datang melalui televisi, bisa pula melalui kegia-tan arisan, berbagai pertemuan, sekedar obrolan di warung belanjaan, bahkan melalui pengajian. Berikut ini beberapa cara untuk menghindari ghibah:

1. Isi waktu luang dengan kegiatan positif. 2. Cobalah untuk berempati.

Bayangkan bagaimana jika keburukan kita pun dibicarakan orang, ingatlah bahwa Allah akan menutupi cacat kita sepanjang kita tidak membuka cacat orang lain. Sebaliknya tak perlu heran, jika Allah pun akan membuka cacat kita di depan orang lain jika kita membuka cacat orang.

3. Cobalah untuk berpikir sebelum berbicara. Tanyakan dalam diri, “Perlukah saya mengatakan hal ini?” dan kembangkan menjadi, “Apa man-faatnya? Apa mudharatnya?”

4. Berbicara sambil berdzikir.

Berzikir di sini maksudnya selalu menghadirkan ingatan kita kepada Allah SWT. Ingatlah betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah kepada orang yang berghibah.

.

Agar Terhindar

Dari Ghibah

5. Tingkatkan rasa percaya diri.

Orang yang tidak percaya diri, suka mengikut saja perbuatan orang lain, sehinga ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan dia pun berpotensi menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri, sehingga lebih senang memperhatikan, membic-arakan dan menilai orang lain.

6. Buang penyakit hati.

. Kebanyakan ghibah tumbuh karena didasari rasa iri dan benci, juga ketidak ikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung dari pada kita. Dan kalau dirinya kurang beruntung, dia pun senang menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih sengsara daripada dirinya.

7. Hindari, Ingatkan atau Pergi.

Hindarilah segala sesuatu yang mendekatkan kita pada ghibah, dimana saja dan kapan saja. Jika terjebak dalam sistuasi ghibah seperti di komunitas arisan atau komunitas apapun, ingat-kanlah mereka akan kesalahan. Jika tak mampu, setidaknya diam dan tak menanggapi ghibah tersebut. Atau Anda bisa memilih untuk pergi dan menyelamatkan diri.(*)

(26)

24

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

24

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Dapur

with Ice Cream

cara membuat: kilit pancake:

• ambil 1 sendok sayur dasar pancake, tuang ke dalam paci dadar/telon yang telah dipanaskan dan diolesi margari

• panggang di atas api kecil hingga kecoklatan, angkat

• taburi permukaan pancake dengan tobleron dan ice cream coklat, tambahkan selai coklat dan jangan lupa oreo.

• dan pancake siap di santap Bahan:

• 200 gr tepung terigu • 2 sdm gula pasir • 1/2 sdm backing powder • 1/2 sdt garam

• 2 butir telur • 300 ml susu cair

Cara Membuat:

• ayak tepung terigu dan backing powder, tam-bahkan gula pasir dan garam sambil diaduk rata

• campur telur dan susu cair, aduk rata. • tuang campran ke dalam campuran tepung

sedikit demi sedikit sambil diaduk rata hingga licin, saring

(27)

D

alam mengatur kehidupan yang penuh dengan dinamika ini, sering kali kita dihadapkan pada kenyataan-kenyataan yang sulit untuk dihindari. Kenyataan-kenyataan itu terkadang membuat sedih, susah dan harus bersabar.

Namun, keluarga sakinah mawaddah wa rahmah harus tetap bisa terwujud. Oleh karena itu, pasangan suami istri haruslah bisa saling memahami, saling melengkapi kekurangan, dan saling menghargai.

Dalam kehidupan yang terus berkembang ini, pasangan suami istri harus saling mengerti keadaan masing-masing. Suami Istri juga harus saling memahami dan mengerti sifat-sifat pasangannya. Apa harapan terbesar dari suami kepada istrinya? Dan apa pula harapan terbesar istri kepada suaminya?

Harapan, keinginan, dan impian haruslah disesuaikan dengan kemampuan. Harapan dan keinginan yang terlalu tinggi tentu sulit untuk direalisasikan. Untuk itulah, suami dan istri harus mengerti seberapa kemampuan yang bisa diusahakan.

Apapun harapan pasangan kita, kebahagiaan adalah hal yang paling utama.

Antara Harapan

dan Tanggung Jawab

Muslimah

Oleh karena itu, sebelum mengejar harapan, pondasi dasar hak dan kewajiban diantara pasangan haruslah ditunaikan. Sebagai muslimah, hendaknya istri tidak melupakan tugas dan tanggungjawabnya. Jangan sampai pekerjaan diluar rumah, mengganggu peran utama seorang istri (dan ibu).

Shaikh Abdul Azis bin Baaz dalam Al-Rasaail wal-Fatawa Al-Nisaiyah pernah melarang wanita bekerja diluar rumah. Apalagi jika pekerjaan itu lebih layak dikerjakan oleh pria.

Pendapat ini ada benarnya dan patut untuk dijadikan pertimbangan dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Namun jika tuntutan ekonomi mendesak, maka tugas dan tanggungjawab utama tidak boleh dilalaikan. Lebih baik hidup dalam serba keterbatasan dan kekurangan, daripada harus kehilangan jati diri dan fungsi asasi muslimah sebagai istri dan ibu.

Begitu juga dalam usaha untuk meraih

(28)

26

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

B

ulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan bagi seluruh umat Islam dimanapun mereka berada. Tak heran, bulan suci Ramadhan selalu menjadi bulan yang spesial dan dinanti oleh setiap umat muslim di penjuru dunia. Bahkan di beberapa negara memiliki tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadhan setiap tahunnya. Berikut ini tradisi menyambut Ramadhan di beberapa negara:

Jepang

Meskipun di Jepang umat muslim terhitung dengan jari, ini tak menyurutkan semangatnya dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya umat muslim di Jepang mengadakan acara selama bu-lan suci Ramadhan di Japan Islamic Centre. Seperti mengadakan majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, pameran buku-buku Islam, dan lainnya.

Bangladesh

Bangladesh adalah salah satu negara yang penduduknya mayoritas muslim. Untuk menyambut Ramadhan, warga Bangladesh memiliki kebiasaan ber-beda dari negara lainnya. Mereka justru memanfaatkan bulan Ramadhan untuk membaca buku-buku agama. Tak heran ketika Ramadhan tiba, warga Bangladesh justru rutin mengadakan pameran buku-buku.

China

Umat muslim di China memang sangat sedikit sekali. Namun bukan berarti mereka tak memiliki tra-disi dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Mereka memiliki tradisi yang dinamakan Muqam. Muqam ada-lah sebuah tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan berupa tari-tarian dan nyanyian. Biasanya ini dilakukan oleh umat muslim Kashgar di China.

Mesir

Seluruh penduduk di Mesir memang bukan hanya umat muslim, namun hampir mayoritas penduduknya adalah muslim. Tentu ketika bulan suci Ramadhan tiba, mereka menyambutnya dengan tradisi Maldah Rah-man. Yakni dengan membagi-bagikan makanan gratis untuk orang-orang yang berbuka puasa, termasuk takjil.

Albania

Albania adalah yang terletak di tenggara benua Eropa. Masyarakat muslimnya memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya mereka menggelar sebuah pertunjukan kesenian

tra-Tradisi Menyambut Ramadhan

di Penjuru Dunia

disional yang dinamakan Lodra. Lodra adalah pertun-jukan perkusi yang berukuran cukup besar. Bentuknya hampir mirip dengan bedug, namun ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan bedug.

Liberia

Untuk menyambut Ramadhan, biasanya warga muslim di Liberia akan memainkan alat-alat musik tra-disional yang terbuat dari kayu selama beberapa jam. Uniknya, ketika waktu sahur tiba ada seorang petugas yang bertugas membangunkan sahur bagi setiap war-ga muslim di Liberia.

India

Masyarakat muslim di India memiliki tradisi yang unik untuk menyambut bulan suci Ramadhan, khususn-ya bagi para pria. Mereka akan menghiasi mata mereka menggunakan celak atau di India lebih dikenal dengan sebutan Kohl.

Mauritania

Mauritania adalah negara Islam yang terletak di se-belah barat Laut Afrika. Negara ini memiliki tradisi yang unik dalam menyambut Ramadhan. Salah satunya yang biasa dilakukan adalah meminum minuman khas dari negara ini, yaitu teh hijau sambil berkunjung ke setiap rumah. Tujuannya adalah untuk menghidupkan ukhu-wah Islamiyah bagi setiap umat muslim di Mauritania.

Austria

Masyarakat muslim di Austria biasanya mengada-kan kampanye, menjelang bulan suci Ramadhan tiba. Kampanye ini bertujuan untuk mengumpulkan paket lebaran bagi keluarga-keluarga miskin dan hadiah un-tuk anak-anak yatim piatu di Palestina. Kampanye yang rutin diadakan setiap tahunnya ini diberi nama Feeding Fasting Palestinas.

Swedia

Walaupun umat muslim di Swedia sangat minoritas, namun mereka semangat untuk menyambut bulan Ramadhan. Yakni dengan cara men-gunjungi setiap rumah

(29)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang terhormat dr. Irmayanti, ayah saya adalah penderita penyakit diabetes. Setahu saya penderita di-abetes dilarang mengonsumsi makanan bergula. Untuk kesehariannya, saya memberikan gula jagung sesuai saran dari dokter.

Yang ingin saya tanyakan adalah :

1. Bolehkah penderita diabetes mengkonsumsi pe-manis buatan?

2. Bagaimana mengatur pola makan dan minum bagi penderita diabetes?

3. Apakah penyakit diabetes adalah penyakit turunan? Demikan pertanyaan yang saya sampaikan. Atas jawaban dan penjelasannya saya mengucapkan terima kasih.(*)

Ningsih, Kediri

Jawaban:

Wa’alaikumussalaam Wr. Wb.

Saat ini, banyak pemanis buatan pengganti gula yang beredar di masyarakat, salah satu pemanis buatan tersebut adalah gula jagung (fruktosa). Kalori gula jag-ung terbukti lebih rendah, namun apakah gula jagjag-ung lebih baik dari gula biasa.

Penelitian yang dilakukan oleh Kim-Anne le dkk (2009) dalam sebuah jurnal Amerika yang menyatakan, bahwa konsumsi gula jagung dalam jumlah tinggi selama 7 hari sudah mampu untuk memicu terjadinya dislipidemia, deposisi lemak pada hepar yang memicu obesitas atau kegemukan dan memicu resistensi insulin yang merupakan awal penyebab terjadinya kencing manis.

Pemanis

Untuk Penderita Diabetes

Jadi tidak ada satu pun jenis gula yang lebih baik dibandingkan dengan gula lainnya. Gula rendah kalori jika dikonsumsi secara berlebihan tetap akan member-ikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Namun, bukan berarti bahwa penderita kencing manis dan obesitas tidak boleh mengkonsumsi gula sama sekali.

Cobalah untuk selalu mengontrol jumlah gula yang Anda konsumsi setiap harinya tergantung dengan kebutuhan kalori Anda. Jika kebutuhan kalori Anda 1800 kalori, sebaiknya Anda membatasi untuk mengkonsumsi hanya 5 sendok teh gula setiap harinya. Dan jika kebu-tuhan kalori Anda 2000 kalori, maka batasi konsumsi gula hanya sebanyak 8 sendok teh setiap harinya.

Dalam mengatur pola makan untuk penderita diabe-tes, prinsipnya adalah 3J yaitu:

1. Jumlah.

Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, jenis aktivitas, dan juga umur.

2. Jenis.

Penyusunan makanan untuk penderita diabe-tes mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta buah-buahan dan sayuran. Kebutuhan gizi harus dipenuhi dengan menu yang tepat. Untuk pen-gaturan pola makan diabetes dalam sekali makan mencakup:

• ½ bagian sayuran (bayam, sawi hijau, wortel). • ¼ bagian karbohidrat (nasi merah, oat). • ¼ bagian lauk (daging, ikan, tempe, tahu). 3. Jadwal.

Yaitu waktu makan tetap mencakup makan pagi, makan siang, makan malam, dan makanan selin-gannya.

Selain itu disarankan untuk berolahraga secara ter-atur dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan. Olahraga yang ideal adalah jalan atau lari pagi, bersepe-da, berenang, dan lain sebagainya. Selama 30-40 menit.

Memang benar, keturunan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes. Semakin dekat hubungan keluarga, semakin besar pula risikonya. Orang yang ayah atau ibunya menderita diabetes, tentu punya risiko lebih tinggi dibanding yang hanya kakek atau neneknya terkena diabetes. Walaupun memiliki risiko lebih tinggi, Anda bisa terbebas dari diabetes kalau menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.(*)

Solusi Sehat

Oleh:

dr. Irmayanti Soeratmi

(30)

28

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2017

Pintu Rezeki

Dagangan Laris dan Bisa Umroh

Berkat Sedekah

Taufi qul Faiq

B

isa bertamu ke Baitullah adalah impian bagi setiap muslim. Termasuk Taui qul Faiq, atau akrab disapa Taui q, yang juga donatur LAZNAS Yatim Mandiri Jombang. Dari kerja keras dan penghasilannya menjual mainan dan camilan anak-anak, ia mampu mewujudkan impian tersebut dengan menunaikan ibadah umrah.

Kesan sederhana nampak pada keseharian Taui q. Dirumahnya yang berukuran sekitar 5m x 6m, Taui q dibantu oleh istri dan anak pertamanya membungkus camilan dan mainan anak-anak. Pagi harinya, ia berkeliling ke sekolah-sekolah untuk menjajakan camilan dan mainan tersebut. Kadang, ada beberapa tetangganya yang ikut membantu menjajakan barang dagangannya.

Usaha yang dirintisnya sejak tahun 2010 ini, tak membutuhkan modal yang besar. Kali pertama menjalankan usaha ini, ia hanya bermodal Rp 150 ribu. Meski begitu, dagangannya banyak diminati oleh masyarakat. Hingga lebih

dari 6 tahun ia berdagang, usaha tersebut semakin berkembang. “Saya sampai kewalahan dan mengajak tetangga untuk bekerja sama menjualnya,” terang Taui q.

Bahkan, meski telah dibantu oleh tetangganya, masih ada beberapa

peminatnya yang belum bisa dipenuhi. “Saya fokuskan untuk pasaran di sekolah-sekolah dulu. Sedangkan permintaan penjualan untuk rumahan saya hentikan dulu,” lanjutnya.

Berhenti Jadi Pegawai Dulunya Taui q bekerja di sebuah pabrik di Sidoarjo. Karena sang istri tengah mengandung, akhirnya di tahun 2009 ia memutuskan untuk berhenti bekerja. “Saya pulang ke kampung halaman Jombang. Karena disini bisa sambil ngaji,” ungkap bapak dua anak ini.

(31)

tersebut ia bayarkan hutang di perusahaan sebanyak Rp 9 Juta. Dan sebagian lagi, Taui q gunakan untuk syukuran bersama temen-teman kerjanya. Terakhir, uang tersebut tersisa Rp 350 Ribu.

Saat itu, ia sempat terpikir untuk bersedekah di LAZNAS Yatim Mandiri. Namun, akhirnya tertunda karena harus memperbaiki listrik rumahnya. Namun, taui q malah tertipu oleh petugas listrik palsu. “Dengan sisa uang Rp 250 Ribu, saya langsung menelpon Yatim Mandiri untuk bersedekah Rp 100 Ribu. Dan sisanya saya buat modal usaha itu,” jelasnya kepada redaksi.

Kerja Keras dan Bersedekah

Siapa sangka, dari modal kecil itu, Taui q mampu membesarkan usahanya. Menurutnya, rahasia kesuksesannya adalah bekerja dengan giat. Selain itu, ia tak melupakan untuk bersedekah. “Saya ingat, bagi siapa pun yang bersedekah pasti akan dicukupkan rezekinya. Untuk itu, siapa yang bisa menyangka, usaha sederhana saya bisa memiliki omzet puluhan hingga juta rupiah. Alhamdulillah,” tuturnya seraya bersyukur.

Bahkan, untuk bisa beribadah umrah, sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh Taui q. Pasalnya, saat itu ia menganggap hanyalah seorang pedagang kecil. Namun, sejak 3 tahun usahanya

Pintu Rezeki

berdiri, ia mampu menabung dari keuntungan yang didapat. “Dari usaha ini saya bisa membeli sepeda motor dan juga rumah,” ucapnya.

Dan tak terasa, jumlah tabungannya sudah bisa dipakainya untuk berangkat umroh. “Alhamdulillah. Tanpa ragu-ragu lagi, saya pun berangkat umroh pada 22 Januari 2014 lalu,” jelasnya.

Selama berada di tanah suci, Taui q benar-benar menikmati ibadahnya. Disana, ia merasakan ketenangan dan ketentraman hati. Bahkan matanya selalu berlinang air mata ketika ia memanjatkan doa.

Dirinya juga berjuang untuk bisa mencium Hajar Aswad. Saat menerobos segerombolan umat muslim lainnya, tas yang ia bawa terputus dan hilang. “Saya kebingungan mencari tas saya. Akhirnya, saya langsung kembali ke belakang dan duduk bersimpuh seraya berdoa agar tas saya kembali. Alhamdulillah, seketika itu tas saya kembali, dilemparkan seseorang dan jatuh tepat ke arah saya. Saya pun bersyukur, doa saya langsung dikabulkan Allah,” kenangnya.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Uji antibakteri ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) terhadap pertumbuhan Fusobacterium Nucleatum dilakukan dengan mengaplikasikan ekstrak kulit nanas dalam berbagai

Hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian, diantaranya adalah penelitian dari Anggriani (2012) yang dilaksanakan pada siswa kelas VII di SMP N

b) Bahwa sebagaimana keterangan Para Teradu yang disampaikan secara lisan maupun tertulis dalam persidangan tanggal 9 Agustus 2016, Putusan Mahkamah Agung Republik

Berdasarkan hasil survei pendahuluan penjual makanan jajanan penjual makanan jajanan yang tidak memakai alat atau perlengkapan menjajah dagangannya sehingga beresiko

Tim penyusun mengadakan pertemuan dengan seluruh civitas akademik dan pihak eksternal untuk mensosialisasikan draf penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan

Undang - unJang Perkm·finan yanG baru t e rsebut dalam sidan~sidang DPR banyak mengalami kesu1iten , korena masing-masing go1o ngan.. dan fraksi - fraksi dalarn DPR

Untuk mengetahui total nilai ekonomi terumbu karang, data dianalisis dengan menjumlahkan nilai manfaat langsung, nilai manfaat tak langsung, nilai manfaat

Bapak dan Ibu Dosen STIE Perbanas Surabaya yang dengan ikhlas memberikan ilmu kepada penulis selama proses pembelajaran. Seluruh Civitas Akademika STIE