• Tidak ada hasil yang ditemukan

51 TAHUN2012(DEWAN PENGAWAS PDAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "51 TAHUN2012(DEWAN PENGAWAS PDAM)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : TAHUN 2012

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI KUNINGAN

Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kuningan telah diatur dalam Peraturan Bupati Kuningan Nomor 26 Tahun 2011;

b. bahwa dalam perjalanan operasional Perusahaan Daerah Air Minum selanjutnya terdapat ketentuan yang menyangkut Dewan Pengawas dan Direksi yang dinilai sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha perusahaan belum terakomodir dalam Peraturan Bupati Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 dimaksud sehingga perlu ditinjau kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, untuk menjamin kepastian hukum dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati Kuningan tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kuningan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat ;

(2)

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Le,baran Negara Reupblik Indonesia Nomor 4490);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum;

9. Keputusan Menteri Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Sistem Akuntasi PDAM;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 68 seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 82);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kepengurusan dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kuningan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 82 seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 83);

12. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kuningan;

(3)

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUNINGAN.

Pasal I

Peraturan Bupati Kuningan Nomor 26 Tahun 2011 tentang Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kuningan telah diundangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2011 Nomor 26, diubah sebagai berikut :

A. Pasal 4 diubah dan harus dibaca :

Pasal 4

(1) Keanggotaan Dewan Pengawas yang diangkat terdiri atas unsur Pemerintah Daerah, Profesional dan Masyarakat Konsumen;

(2) Unsur Pemerintah Daerah dimaksud pada ayat (1), adalah Pegawai Negeri Sipil dan atau Pensiunan Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kemampuan berdasarkan penilaian Tim, bertindak sebagai wakil pemilik PDAM.

(3) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Dewan Pengawas berakhir, Direksi mengajukan surat pemeberitahuan tentang akhir masa jabatan Dewan Pengawas kepada Bupati;

(4) Berdasarkan surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (3) dibentuk Tim untuk mengadakan seleksi Calon Dewan Pengawas;

(5) Tim dimaksud pada ayat (4) terdiri atas: a. Ketua, Sekretaris Daerah;

b. Wakil Ketua, Asisten Pembangunan dan Kesra; c. Sekretaris, Ka. Bag. Organisasi Sekretariat Daerah; d. Anggota, terdiri atas unsur PDAM dan unit kerja terkait.

(6) Tim dimaksud ayat (5) dibentuk dengan Keputusan Bupati;

(7) Calon Dewan Pengawas yang dianggap telah memenuhi persyaratan diajukan kepada Bupati untuk ditetapkan.

B. Pasal 12 diubah dan harus dibaca :

(4)

(1) Jumlah Direksi ditetapkan 1 (satu) orang Direktur apabila jumlah pelanggan PDAM kurang dari 30.000 (tiga puluh ribu) sambungan langganan dan 3 (tiga) orang apabila jumlah pelanggan PDAM sudah diatas 30.000 (tiga puluh ribu).

(2) Pengangkatan Direksi lebih dari 1 (satu) orang tidak dilaksanakan dalam satu paket.

(3) Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya pada kondisi awal masa jabatan Direksi sedang berjalan.

(4) Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengangkatan, maka Direksi yang bersangkutan harus mengikuti ketentuan:

a. Melepaskan jabatan sebagai PNS.

b. Melepaskan seluruh jabatan sebagai pengurus atau ikatan yang melekat dengan kegiatan kepartaian dan atau menghindari kegiatan politik.

c. Tidak melakukan pencalonan sebagai Direksi dan atau Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN/BUMD/Perusahaan lain, kecuali dilakukan dengan mengajukan surat permohonan cuti/permohonan non aktif.

(5) Apabila ketentuan dimaksud pada ayat (4) tidak dipenuhi, maka akan diterbitkan Keputusan Bupati tentang Pemberhentian dari Jabatan Direksi.

(6) Pegawai PDAM yang diangkat menjadi anggota Direksi, maka yang bersangkutan dapat memilih status kepegawaiannya apakah berhenti sebagai pegawai PDAM atau menunda status kepegawaiannya dengan memilih sebagai pengurus/ Direksi.

(7) Apabila pegawai yang bersangkutan memilih sebagai pengurus atau Direksi, dan setelah masa jabatan Direksinya berakhir yang bersangkutan kembali mengambil status kepegawaiannya, maka masa kerja Direksi diakui sebagai masa kerja pada PDAM.

C. Pasal 13 diubah dan harus dibaca:

Pasal 13

(5)

(2) Pengangkatan kembali Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak perlu menempuh proses pencalonan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11.

(3) Pengangkatan kembali Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan oleh Dewan Pengawas dengan dilampiri hasil penilaian kinerja Direksi selama masa jabatan berjalan;

(4) Apabila Direksi berhenti dan atau diberhentikan sebelum habis masa jabatan dengan sisa masa jabatan diatas 1 (satu) tahun, dilakukan pergantian Direksi antar waktu;

(5) Apabila Direksi berhenti dan atau diberhentikan sebelum habis masa jabatannya dengan sisa masa jabatan sampai dengan 1 (satu) tahun, di tunjuk Pejabat Sementara (Pjs) yang berasal dari Pejabat Struktural di lingkungan PDAM berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(6) Pergantian antar waktu dimaksud pada ayat (4) dapat diisi oleh unsur yang berasal dari :

a. Pejabat Struktural di lingkungan PDAM; b. Tenaga Profesional di luar PDAM.

(7) Pergantian Direksi antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf a dilaksanakan untuk mengisi sisa masa jabatan Direksi sebelumnya.

(8) Pergantian Direksi antar waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diisi oleh Pejabat Struktural yang memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian Dewan Pengawas dengan persetujuan Bupati ;

(9) Pengangkatan Direksi dimaksud pada ayat (8) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(10)Pejabat Struktural yang diangkat menjadi Direksi antar waktu sebagaimana dimaksud ayat (5) mendapat penghasilan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan bagi Direksi;

(11)Bagi Direksi antar waktu yang diangkat setelah habis masa jabatannya dapat mencalonkan kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan menempuh proses pencalonan sebagaimana dimaksud Pasal 11;

(12)Pejabat Struktural yang diangkat menjadi Pejabat Sementara sebagaimana dimaksud ayat (9) tidak diberhentikan dari jabatan sebelumnya.

(6)

(14)Pergantian Direksi dimaksud ayat (13) ditempuh mekanisme sesuai dengan ketentuan pencalonan sebagaimana dimaksud Pasal 11.

(15)Untuk pelaksanaan pergantian Direksi antar waktu dimaksud pada ayat (6) huruf b diangkat Pejabat Sementara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan Pada tanggal :

BUPATI KUNINGAN

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan Pada tanggal:

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

Drs. H. YOSEP SETIAWAN, M.Si

Pembina Utama Muda Nip. 195802171985031003

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap UMKM dengan cara memberikan informasi mengenai kendala penerapan akuntansi yang

Berdasarkan hasil olah data lapangan didapatkan hasil penilaian yang dilakukan oleh para wisatawan berupa 40% wisatawan menilai bahwa variasi atraksi yang terdapat di Taman

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Bupati

Melalui kontrak ini kedua belah pihak dapat mengumpulkan modal mereka untuk membuat sebuah usaha sebagai suatu badan hokum (legal entity).Kedua belah pihak

Sebut kan judul film dokumenter produksi Eagle Award Documentary Competition 2005-2010 yang anda anggap paling tidak menarik dan jelaskan alasannya!. Apakah perbedaan antara film

Cabang Dinas merupakan unsur pelaksana tekhnis Pembangunan Dinas Peternakan dalam Wilayah Kerja Daerah Tingkat II dengan kegiatan- kegiatan pembangunan melalui Pos Satgas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a huruf b dan huruf c, dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati Situbondo tentang Perubahan Kedua Atas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati Bandung tentang Perubahan atas Peraturan Bupati