• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kerentanan Vektor Filariasis Culeq quinguefasciatus terhadap Insektisida Organofosfat, Karbamat dan Pirethroid di Kabupaten Pekalongan - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Kerentanan Vektor Filariasis Culeq quinguefasciatus terhadap Insektisida Organofosfat, Karbamat dan Pirethroid di Kabupaten Pekalongan - UDiNus Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Program S1 Public Health Health Faculty of Dian Nuswantoro University

Semarang 2006

ABSTRACT

Nita Wahyuningsih

SUSCEPTIBILITY TEST OF Culex quinquefasciatus FILARIASIS VECTOR TO THE FENITHROTION 1,0%, BENDIOCARB 0,1% AND PERMETHRIN 0,75% INSECTICIDE IN PEKALONGAN REGENCY ON 2006

Culex quinquefasciatus the main vector of filariasis in urban area, is stagnant water breeder. Since 1990 Carbamate and Pyrethroid Insecticide have been used on the the vector control program by Local Health Service in Pekalongan Regency, but the prevalence of filariasis case still high. The research purposes to determine the susceptibility status of filaria vector to the Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1% and Permethrin 0,75% insecticide in Samborejo village, Tirto district, Pekalongan Regency.

This research was Exsperimental with Cross sectional approach. The population of this research was Culex quinquefasciatus collected from Samborejo, Tirto, Pekalongan using WHO standart method. The number of sample research was Culex quinquefasciatus as much 375.

Adults susceptibility test were conducted using Standart WHO test methods. Field blood fed female filaria vector were exposed for one hour to Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1% and Permethrin 0,75% Insecticide Impregnated Paper.

The susceptinility test of Culex quinquefasciatus collected from Samborejo, Tirto, Pekalongan to Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1% and Permethrin 0,75% resulted in mortality of 87%, 29% and 17% respectively it can be concluded that the population of Culex quinquefasciatus show resistant to Bendiocarb 0,1% and Permethrin 0,75%, except to Fenithrotion 1,0% is tolerant. There for the use of another insecticide group for vector control Culex quinquefasciatus as filariasis vector in Samborejo, Tirto, Pekalongan was suggested.

Keyword : Susceptibility of Culex quinquefasciatus, insecticide Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1% and Permethrin 0,75%

(2)

Program studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang

2006

ABSTRAK

Nita wahyuningsih

UJI KERENTANAN VEKTOR FILARIASIS Culex quinquefasciatus TERHADAP INSEKTISIDA FENITHROTION 1,0%, BENDIOCARB 0,1% DAN PERMETHRIN 0,75% DI KABUPATEN PEKALONGAN TH. 2006

Nyamuk Culex quinquefasciatus merupakan vektor filariasis di daerah perkotaan,habitatnya di air kotor. Insektisida telah digunakan untuk pengendalian vektor filariasis di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Upaya pengendalian telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dengan menggunakan insektisida golongan Karbamat dan pirethroid namun prevalensi kasus filariasis masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerentanan Culex quinquefasciatus terhadap insektisida Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1% dan Permethrin 0,75% di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan

Jenis penelitian ini adalah Eksperimental dengan pendekatan Cross sectional, Populasi penelitian ini adalah nyamuk Culex quinquefasciatus yang berada di desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan yang berhasil ditagkap berdasarkan metode standar WHO. Sampel penelitian ini adalah nyamuk Culex quinquefasciatus sejumlah 375 ekor betina kenyang darah dari lapangan dikontakkan selama 1jam dengan kertas berinsektisida yaitu fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1%dan Permethrin 0,75%.

Uji kerentanan Culex quinquefasciatus yang berasal dari desa Samborejo Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan menghasilkan kematian masing – masing 87%, 29% dan 17% terhadap Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1%, dan Insektisida Permethrin 0,75%.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Culex quinquefasciatus

resisten terhadap Bendiocarb 0,1% dan Permethrin 0,75%, kecuali terhadap Insektisida Fenithrotion 1,0% mengalami toleran. Oleh karena itu disarankan agar program maupun masyarakat menggunakan Insektisida selain tiga jenis insektisida tersebut. Dengan demikian Culex quinquefasciatus sebagai vektor filariasis di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan bisa dikendalikan yang akhirnya kasus filariasis dapat diturunkan.

Kata kunci : kerentanan Culex quinquefasciatus, Fenithrotion 1,0%, Bendiocarb 0,1% dan Permethrin 0,75%

Referensi

Dokumen terkait

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Kitab-kitab berbahasa arab yang diajarkan di pesantren biasa disebut dengan kitab kuning, para santri tidak bisa memahami kitab-kitab tersebut tampa memahami ilmu alat

Bahan tanam yang digunakan adalah tanaman bawang daun sejumlah 119 nomor tanaman yang terdiri dari 2 kultivar yaitu kultivar Fragrant berjumlah 76 nomor dan kultivar

Sesuai dengan rumusan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPA melalui penerapan pembelajaran quantum

(Virkkunen 1971, 32-34.) Vesa Nikunen ja tunnustuksellisuus uskonnonopetuksen näkökulmana Rehtori Vesa Nikunen (1973) näki, että tunnustuk- sellisuuden takia uskonnonopetus

Upaya untuk mewujudkan kemandirian desa melalui beberapa kegiatan dan program tersebut dilakukan dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

Sesuai dengan karakteristik yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal, khususnya pendidikan kesetaraan maka Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Jenderal

beli pesanan atau salam dari pemesanan produk atau barang. Dalam hukum Islam pengertian jual beli salam adalah salah satu bentuk jual beli dimana uang atau harga