Sektor UMKM Masih Potensial Raih Pembiayaan
Written by Artikel
Monday, 01 November 2010 09:27 -
USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diakui dunia mampu memberikan kontribusi besar dalam perekonomian riil dan menjadi penopang ekonomi nasional. Di Jepang, pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dikaitkan dengan besarnya sektor usaha kecil. Di negara-negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat, Jerman, Italia, UMKM menjadi pilar utama perekonomian negara.
Di Indonesia, peran usaha mikro dan kecil dalam produk domestik bruto (PDB) mengalami kenaikan dibandingkan sebelum krisis, bersamaan dengan merosotnya usaha menengah dan besar, ter* utama pada puncak krisis ekonomi tahun 1998 dan 1999. Usaha kecil telah pulih dari krisis pada tahun 2001, sedangkan usaha besar baru pulih dari krisis pada tahun 2003.
Banyak keunggulan usaha kecil yang tidak dimiliki usaha skala besar. Mayoritas UMKM menggunakan bahan baku lokal dan memiliki potensi ekspor sehingga akan membantu
menstabilkan kurs rupiah dan tingkat inflasi. Usaha kecil mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian akibat inflasi dan bisa menambah nilai devisa negara. In-dustri kecil khususnya yang be rada di sektor informal berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat lapisan bawah.
Sektor ini juga banyak memanfaatkan sumber daya alam dan padatkan a, seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, dan restoran.
Diperkirakan, UMKM memberikan lapangan kerja pada lebih dari 90% rakyat Indonesia, dan masih akan menjadi tumpuan penyerapan tenaga kerja pada masa mendatang.
Selama periode 2000-2003, usaha mikrodankeciltelahmampu memberikan lapangan kerja baru bagi7,4jutaorangdanusahamene-ngah mampu memberikan lapangan kerja baru sebanyak 1,2 juta orang. Pada sisi lain, usaha besar hanya mampu memberikan lapangan kerja sebanyak 55.760 orang selama periode 2000 - 2003. Penciptaan lapangan kerja tinggi ini terjadi karena beberapa usaha kecil tidak memerlukan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, serta tidak membutuhkan investasi besar karena sarana produksi relatif sederhana.
Dalam UMKM, inovasi teknologi untuk upaya pengembanganproduk mudah dilakukan karena tidak terhambat birokrasi yang berjenjang dan kaku. Fleksibilitas dan kemampuan
menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar sangat besar. Terdapat dinamisme dalam mana jemen dan kreativitaskarena struktur perusahaan yang lebih kecil dan sederhana, serta hubungan yang kemanusiaan yang akrab.
UMKM yang menempati posisi strategis dalam perekonomian di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan bisnisnya. Masalah kurang modal, kurang
pengetahuan pengelolaan usaha, lemah dalam pemasaran, dan lemahnya jaringan menjadikan posisi tawar pelaku usaha kecil dalam persaingan di pasar kurangkuat.
Pengembangan jaringan usaha antara UMKM atau antara UMKM dengan usaha besar dalam negeri maupun luar negeri bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing memasuki pasar global. Pengembangan jaringan usaha bisa meningkatkan lingkup ekonomi, efisiensi,
Sektor UMKM Masih Potensial Raih Pembiayaan
Written by Artikel
Monday, 01 November 2010 09:27 -
pengelolaan bisnis yang efisien, dan memperluas pangsa pasar. Dengan demikian usaha akan memiliki kekuatan untuk bersaing dengan pelaku bisnis lainnya.
Di Taiwan, jaringan usaha dikembangkan melalui dua konsep, yaitu satelite factory system untuk sektor industri dan cooperative exchange program untuk jaringan usaha nonindustri. Konsep satelite factory system identik dengan pola subkontrak sebagaimana berkembang pada industri automotif di Jepang. Industri-industri besarmelakukan subkontrak beberapa komponen yang dikerjakan oleh industri kecil dan menengah.
Dalam kaitan tersebut,industri besar hanya memproduksi bagian-bagian penting dan merakit produk yang dihasilkan. Industri kecil menjadikan dirinya sebagai komplemen usaha bagi industri perusahaan produsen utama. Di Taiwan, industri-industri yang me-ngembangkan sistem setehte, antara lain industri perakitan mobil, industri elektronik, dan industri mesin pesawat.
Konsep cooperative exchange program merupakan forum kerja sama informasi dan pengalaman dalam pengembangan usaha. Jaringan usaha seperti ini dilakukan secara multisektoral.
Sumber : Harian Seputar Indonesia