BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian
eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah anak kelompok usia 10 – 12
tahun di PPA Agape IO-847 Salatiga, dengan pertimbangan hasil dari skala sikap
perilaku prososial anak. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa
dengan kategori perilaku prososial yang rendah dan sangat rendah. Dari 22 siswa
yang memiliki perilaku prososial rendah sebanyak 8 anak dan sangat rendah
semabnyak 4 anak. Anak dibagi dalam 2 kelompok yaitu 6 anak dalam kelompok
eksperimen dan 6 anak dalam kelompok kontrol.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental Design. Quasi
Experimental Design adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. (Sugiyono, 2011).
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Group Pre-Test Treatment Post-Test
Kel.Eksperimen R1 O1 X O2
Kel.Kontrol R2 O3 O4
R1 & R2 = Kelompok Eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari hasil
penyebaran skala perilaku prososial
O1 & 03 = Kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol yang termasuk
kategori perilaku prososial rendah dan sangat rendah
O2 = Kelompok eksperimen yang sudah diberikan treatment
O4 = Kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment
X = Treatment.
Sebelum diberikan perlakuan melalui Terapi bermain kelompok diberi
Pre-Test dengan menggunakan skala sikap perilaku prososial anak, dengan maksud
untuk mengetahu kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi
perlakuaan Terapi bermain. Setelah kondisi dapat diketahui dengan jelas, maka
subyek diberikan tratment yang kemudian akan diukur keberhasilannya melalui
Post-Test.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel merupakan objek atau apapun yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu
:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau
disebut juga variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik Terapi
bermain.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung atau variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas atau disebut juga variabel dependent. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah perilaku Prososial siswa.
3.5 Definisi Operasional
1. Perilaku Prososial adalah Perilaku prososial yitu suatu kegiatan menolong
orang lain dimana pelaku tidak mendapatkan keuntungan fisik secara langsung,
bahkan dapat mendatangkan resiko pada pelaku. Perilaku prososial memiliki
beberapa ciri,yaitu : (a) Berbagi; (b) Bekerjasama; (c) Menolong; (d) bertindak
jujur; (e) kepedulian terhadap orang lain, sebagaimana diukur oleh skala
perilaku prososial. Semakin tinggi skor perilaku prososial maka semakin tinggi
pula jiwa sosial anak, semakin rendah perilaku prososial anak maka semakin
rendah jiwa sosial anak.
2. Teknik Terapi bermain adalah suatu teknik yang didasari oleh konsep
permainan dengan melihat ekspresi alami anak untuk membantu mencegah
atau mengatasi kesulitan sehingga dapat mencapai pertumbuhan yang optimal.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan skala sikap perilaku prososial anak yang disusun sendiri oleh peneliti. Penyusunan skala sikap berdasarkan teori
dari Eisenberg dan Mussen dalam Dayakisni, T. & Hudaniah (2003) mengenai
favourable dan 14 item unfavourable dengan 4 kategori jawaban dan skoring
sesuai dengan pilihan jawaban. Selain itu juga digunakan metode observasi dalam
bentuk checklist untuk mengetahui perilaku-perilkau yang muncul berkaitan
dengan perilaku prososial, serta pedoman observasi yang digunakan sebagai
[image:4.595.101.511.220.748.2]pengamatan proses saat anak menerima layanan.
Tabel 3.2
Kriteria penskoran skala perilaku prososial anak
Jawaban Favourable Unfavourable
Sangat tidak setuju 4 1
Tidak setuju 3 2
Setuju 2 3
Sangat setuju 1 4
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Skala sikap perilaku prososial anak kelompok usia 10 – 12 tahun PPA Agape IO-847
Variable Aspek Indikator Item Jml
f uf
Perilaku Prososial
Berbagi Memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk merasakan sesuatu yang dimilikinya
5, 21
22 3
Kerjasama Melakukan kegiatan
bersama untuk tujuan bersama 7, 17 18, 15 4
Menyumbang Memberikan dengan
sukarela (tidak meminta balasan) sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain
11 23 2
Menolong
Membantu
meringankan beban orang lain 9, 19 24, 26 4
lain dari bahaya
Kejujuran
Mengakui keadaan yang sebenarnya
13 27 2
Bertindak sebagaimana mestinya (tanpa dibuat-buat)
6 14 2
Kedermawanan Memberikan barang, uang, atau tenaga untuk menolong orang lain, atas dasar kesadaran diri
1 12 2
Mempertimban
gkan hak dan
kesejahteraan orang lain
Menghargai Kondisi orang lain dalam keadaan apapun
16 28 2
Memenuhi kepentingan
pribadi tanpa
mengganggu
kesejahteraan orang lain
2, 4 29, 30
4
Menghargai pendapat orang lain
8, 10
20 3
Jumlah 30
3.7 Uji Coba Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu item dalam suatu
angket utnuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas item digunakan
untuk mengukur sahih atau valid tidaknya suatu skala/angket. Menurut Azwar
(2009) suatu item dikatakan valid bila item tersebut mampu menjalankan fungsi
ukurannya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Uji coba instrumen diberikan kepada siswa kelas IV dan V
SDN Negeri Blotongan 01 Salatiga.
Instrumen skala perilaku prososial terdiri dari 30 item yang valid dengan item
toal correlation bergerak pada 0.265 – 0.782. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan
kriteria azwar (1999) dengan patolan 0.25 dapat dikatakan valid. Pengujian
validitas menggunakan Statistical Product and Service Solution For Windows
(SPSS) versi 1.6.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Suryabrata (2002), Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Terdapat beberapa standar
reliabilitas yang dikemukakan George dan Mallery (1995), yaitu :
α > 0.9 : Baik sekali (excellent)
0.8 < α ≤ 0.9 : Baik (good)
0.7 < α ≤ 0.8 : Dapat diterima (acceptable)
0.6 < α ≤ 0.7 : Dipertanyakan (qestionable)
0.5 < α ≤ 0.6 : Jelek (poor)
α ≤ 0.5 : Ditolak (nacceptable)
Reliabilitas skala kematangan karir diji menggunakan Statistical Product and
Service Solution for Windows (SPSS) versi 16.0. Teknik uji reliabilitas yang
digunakan adalah alpha cronbach. Reliabilitas skala kematangan karir sebesar
[image:6.595.99.513.211.593.2]0,903, masuk dalam kategori reliabilitas baik sekali (exellent)
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.903 30
3.8 Uji Homogenitas
Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap
kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat
dilihat dari kelas, usia, jenis kelamin, dan hasil skala perilaku prososial. Setelah
dilakukan uji beda pada hasil skala perilaku prososial pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua
kelompok dengan ditunjkkan sig. 0.873 > 0,5, sedangkan mean rank kelompok
eksperimen 6.33 dan mean rank kelompok kontrol adalah 6,67. Sehingga penulis
dapat melanjutkan penelitian. Hasil uji beda skala prilaku prososial dapat dilihat
pada tabel. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan layanan Terapi Bermain,
[image:7.595.104.510.109.725.2]sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan layanan.
Tabel 3.5
Uji Homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ranks
Kelompok N
Mean Rank
Su m of Ranks
prososial kelompok eksperimen
6 6.33 38.
00
kelompok kontrol 6 6.67 40. 00
Test Statisticsb
prososi
al
Mann-Whitney U 17.000
Wilcoxon W 38.000
Z -.161
Asymp. Sig. (2-tailed) .872
Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)]
.937a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann
Whitney yaitu untuk melihat perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Jika hasil post test kelompok eksperimen lebih
tinggi dibanding kelompok kontrol, maka dapat dikataka bahwa teknik terapi
bermain dapat meningkatkan perilaku prososial anak kelompok usia 10 – 12 tahun