Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD DINAS
PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI NTT
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
Dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah dibidang Pertambanagan dan
Energi terdapat urusan yang akan dilaksanakan daerah dan Dekonsentrasi dari
pemerintah pusat untuk kegiatan yang bersifat non fisik.
Sebagaimana telah digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian urusan Pemerintah anataraPemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maka kewenangan dan
tanggungjawab Pemerintah Provinsi yaitu urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral merupakan urusan Pilihan untuk Pemerintah Daerah.
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral di NTT meliputi sub bidang
Pertambanaan, Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral, bidang Kelistrikan
dan Pemanfaatan Energi serta bidang Minyak dan Panas Bumi.
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang secara nyata ada dan
berpotensiuntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi
kekhasan dan potensi unggulan provinsi NTT adalah air tanah, mineral dan
geologi.
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT sebagai salah satu Lembaga
Tekhnis Daerah dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 12
Tahun 2013 Tentang pembentukan organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 11). Adapun tugas pokoknya adalah
membantu Gubernur Provinsi NTT dalam menentukan kebijaksanaan di bidang
pertambangan dan energi di daerah serta penilaian atas pelaksanaannya. maka
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT sebagai
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-2 a. Tugas Pokok
1. Membantu Gubernur Provinsi NTT dalam penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan di bidang pertambangan dan energi
Daerah .
Dalam melaksanakan tugas-tugas otonomi daerah di bidang
pertambangan dan energi yang telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 dan telah dirubah dengan Undang-Undang No 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah
dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah Otonom maka yang menjadi
tugas pokok Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara
Timur adalah melaksanakan urusan rumah tangga daerah dibidang
pertambangan dan energi seperti mengatur, mengurus, mengembangkan,
melakukan koordinasi dan kerja sama dengan aparat pemerintah daerah
dan instansi terkait serta memberikan pelayanan usaha dibidang sumber
daya mineral, energi dan air bawah tanah di daerah Undang-Undang
Nomor: 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Praktek pertambangan yang baik didefinisikan sebagai suatu kegiatan
usaha pertambangan yang memenuhi ketentuan, kriteria, kaidah dan
norma yang tepat sehingga pemanfaatan sumberdaya mineral
memberikan hasil yang optimal dan dampak negatif dapat diperkecil. Hal
ini meliputi dengan didukungnya legalitas usaha yaitu melalui pemberian
ijin, teknis pertambangan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
lingkungan, keterkaitan hulu-hilir/konservasi/nilai tambah dan
pengembangan masyarakat/wilayah di sekitar lokasi kegiatan, dan
mempersiapkan penutupan dan pasca tambang dalam bingkai kaidah
peraturan perundangan dan standar yang berlaku, sesuai tahap-tahap
kegiatan pertambangan yang meliputi:
2. Penyelidikan umum;
3. Eksplorasi;
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-3
5. Konstruksi;
6. Eksploitasi;
7. Pengolahan;/Pemurnian;
8. Pengangkutan;
9. Pengawasan;
10.Perizinan;
11.Pemboran Air Bawah Tanah;
12.Pengembangan Listrik dan Energi Baru Terbarukan (energi alternatif);
13.Pembinaan dan penyuluhan;
14.Pendidikan dan pelatihan Teknis.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud maka Dinas Pertambangan
dan Energi Nusa Tenggara Timur mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Penyediaan dukungan pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya
mineral dan energi serta air bawah tanah;
2. Pemberian izin usaha pertambangan umum lintas kabupaten/kota yang
meliputi Penyelidikan Umum, Eksplorasi, Eksploitasi, Penjualan dan
Pengangkutan/Penerimaan.
3. Pemberian izin usaha inti listrik dan distribusi lintas Kabupaten/Kota
yang tidak disambung kegrid nasional.
4. Pengelolan sumberdaya mineral dan energi non migas kecuali radio aktif
pada wilayah laut dari 4–12 mill;
5. Pelatihan dan penelitian dibidang pertambangan dan energi di wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain tugas otonomi daerah tersebut maka sebagai SKPD bidang
Pertambangan dan Energi melaksanakan pula kewenangan pemerintah
pusat di sektor sumberdaya mineral sebagai berikut:
1) Bidang Pertambangan Umum
a. Pengelolaan Kontrak karya dan Perjanjian karya pengusahaan
pertambangan batubara, yang ditandatangani oleh Pemerintah
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-4
b. Pemberian Rekomendasi dan perizinan yang meliputi :
Izin operasi kapal keruk;
Izin penggunaan bahan peledak;
Izin alat angkut;
Izin penimbunan bahan bakar cair;
Rekomendasi re-ekspor barang dan peralatan;
Rekomendasi penghapusan barang modal;
Rekomendasi pengembangan dan pengoperasian pelabuhan
khusus kegiatan tambang;
Rekomendasi dalam rangka pemberian izin contoh ruah (bulk
sample).
Rekomendasi pemberian izin securuty clearance survey udara;
Rekomendasi pemberian izin gudang bahan peledak;
Rekomendasi pemusnahan bahan peledak;
Rekomendasi Rencana tahunan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan (RTKPL);
Rekomendasi reklamasi lahan pasca tambang;
Rekomendasi penetapan jaminan reklamasi.
c. Pembinaan dan pengawasan
Pengangkatan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang (KAPIT);
Pengangkatan Pelaksanaan Inspeksi Tambang (PIT);
Pengesahan kepala Teknik tambang dan wakil kepala teknik
Tambang;
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia;
Pengembangan masyarakat (Community Development) dan
kemitraan usaha;
Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi;
Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja;
Pengawasan lingkungan;
Pengawasan reklamasi;
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-5
2) Bidang Minyak dan Gas Bumi yang meliputi:
a. Pengawasan kegiatan penambangan minyak bumi pada
sumur-sumur tua/kegiatan operasi produksi;
b. Pengawasan Pelaksanaan lifting minyak bumi di terminal ekspor;
c. Pengawasan pengangkutan BBM di daerah provinsi meliputi
jumlah armada yang mengangkut BBM, kemampuan kapasitas
pengangkutan, jumlah BBM yang diangkut dan kelayakan sarana
transportasi BBM;
d. Pengawasan tata niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) meliputi
jumlah badan usaha yang beroperasi di daerah
Provinsi/Kabupaten/kota, harga penjualan di Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian;
e. Bahan Bakar Bungker (SPBB), Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Industri (SPBI) Stasiun Pengisian Bahan Bakar ABRI (SPBA),
Agen Premium Minyak Solar (APMS), Premiun Solar Paket Dealer
(PSPD), Pangkalan Minyak Tanah, alat ukur di lokasi penjualan
serta pengoplosan dan penyeludupan BBM;
f. Pengawasan peredaran pelumas yang tidak memiliki NPT dan
pemantauan pencantuman NPT sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Pengawasan Keselamatan Kerja dan lingkungan di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Bungker (SPBB), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Industri
(SPBI) Stasiun Pengisian Bahan Bakar ABRI (SPBA), Agen
Premium Minyak Solar (APMS), Premiun Solar Paket Dealer
(PSPD), Pangkalan Minyak Tanah;
h. Pengawasan kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak
dan gas bumi yang berdomisili di provinsi yang bersangkutan.
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan
dibantu oleh Sekretaris serta Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian,
yakni:
1. Satu Kepala Dinas
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-6
3. Empat Bidang dengan dua belas seksi
4. Bagian Sekretariat yang terdiri dari tiga Kepala Sub Bagian dan dibantu oleh staf
pelaksana
Struktur organisasi sebagaimana Gambar 2.1 di bawah ini:
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-7
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
K E P A L A
SEKRETARIS
BIDANG PERTAM BANGAN
BIDANG
GEOLOGI DAN SUM BER DAYA M INERAL BIDANG
LISTRIK DAN PEM ANFAATAN ENERGI
BIDANG M IGAS DAN PAN AS BUM I
SEKSI
PERIZINAN DAN PENATALAYAN AN
SEKSI
PENGAW ASAN PERTAM BANGAN
BIDANG
PENGEM BANGAN DAN PEM AN FAATAN SUM BER DAYA M INERAL
SEKSI KONSERVASI AIR TANAH
SEKSI KELISTRIKAN
SEKSI
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
SEKSI PENGEM BANGAN M IGAS
SEKSI
PERTAM BANGAN M IN YAK DAN GAS
SEKSI
LINDUNGAN LINGKUNGAN
SEKSI
GEOLOGI DAN M ITIGASI BEN CANA GEOLOGI
SEKSI
KONSERVASI ENERGI KELISTRIKAN
SEKSI PANAS BUM I SUB BAGIAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN KEPEGAW AIAN DAN
UM UM SUB BAGIAN PROGRAM ,
DATA DAN EVALUASI
JABATAN FUNGSIONAL
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-8 2.2. Sumber Daya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT per 1 Januari 2014
ada 97 orang yang apabila dikatagorikan berdasarkan golongan ruang
kepangkatan, pendididkan dan gender, sebagaimana ditunjuk dalam tabel di bawah
ini:
Tabel 2.2.1 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2014
Klasifikasi
Golongan Laki Perempuan Jumlah %
IV 5 1 6 6
III 45 27 73 75
II 14 4 17 18
I 1 - 1 1
Jumlah 97 97 97 100
Gambar 2.2 Prosentase Jumlah SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2014
Tabel 2.2.2 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Tahun 2014
Klasifikasi Pendidikan Laki Perempuan Jumlah %
S-2 6 1 7 7,22
S-1/D.IV 30 21 51 52,58
SM/D.III 1 1 2 2,06
D.I/SLTA 27 9 36 37,11
SLTP 1 1 1 1,03
SD 0 0 0 0
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-9 Gambar 2.3 Prosentase Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan
Dari katagori pendidikan sumber daya manusia yang ada pada Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi NTT atau hanya 25% untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di
Dinas Pertambangan dan Energi dikarenakan masih banyak pendidikan non teknis
dibandingkan dengan tenaga teknis hanya sebagian kecil saja berpendidikan teknis
seperti teknik Perminyak baru 2 orang, teknik Planologi 3 orang, teknik Geodesi 3
orang, teknik Mesin 6 orang, teknik Geologi 4 orang, teknik Lingkungan 3 orang dan
teknik Geomatika 1 orang.
Tabel 2.2.3 Jumlah SDM berdasarkan Gender Tahun 2014
JENIS KELAMIN JUMLAH PROSENTASI
Laki-laki 64 66
Perempuan 33 34
Jumlah 77 100
Gambar 2.3 Prosentase Jumlah SDM Berdasarkan Gender Tahun 2014
2.2.2 Aset a. Aset
Aset yang dikelola oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur
berdasarkan Buku Induk Inventaris, dalam pelayanan masyarakat, berupa kantor, kendaraan
dinas, kendaraan operasional, dan perlengkapan kantor dengan rincian jenis aset terlihat
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-10 Tabel 2.2.4. Rincian Aset
No Nama Barang Jumlah barang /unit
1. Gedung kantor 1 buah
2. Gedung Laboratorium 1 buah
3. Bangunan selasar 1 buah
4. Bnagunan Garasi peralatan sumur bor 1 buah
5. Peta detail PLTMH 1 Peta
6. Globe 3 buah
7. Peta cekungan air tanah 6 buah
b. Sarana Prasarana
Tabel 2.5. Rincian Sarana Prasarana
No Nama Barang Jumlah barang /unit
1. Kendaraan Roda 4 4 buah 2. Kendaran Roda 2 15 buah
3. Mesin Potong batuan 2 buah 4. Mesin serba guna 2 buah 5. Mesin gilas tanah bahan genteng 2 buah
6. Mesin Genset 3 buah
7. Mesin bubut 1 buah
8. Lemari 38 buah
9. Kulkas 1 buah
10 Meja biro pimpinan 1 buah
11. Meja biro 11 buah
12. Meja ½ biro 101 buah
13. Meja komputer 16 Buah
14. Meja biasa 5 buah
15. Meja panjang 1 buah`
16. Kursi putih plastic 23 buah
17. Kursi hijau tangan 28 buah 18. Kursi tangan pendek 5 buah
19. Kursi lipat 50 buah
20. Kursi pernakle 44 buah
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-11 c. Pembiayaan
Anggaran untuk pembiayaan untuk Pertambangan dan Energi di Provinsi NTT
bersumber dari APBD I dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini yang mana
alokasi anggaran APBD I cenderung meningkat dari Tahun 2009 -2014 dengan alokasi
dana tertinggi pada Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 15.141.964.000,- dan terendah pada
Tahun 2009 sebesar Rp. 9.127.242.150,-
Tabel 2.6. Anggaran Pelayanan SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
Tahun 2019 - 2014
NO TAHUN ANGGARAN
1
2
2009
2010
Rp. 9,127,242,150,-
Rp. 9.624.323.900,-
3 2011 Rp. 11.022.158.000,-
4 2012 Rp. 11.893.712.000,-
5 2013 Rp. 12.867.294.850,-
6 2014 Rp. 15.141.964.000,-
d. Manajemen
Manajeman pertambangan dan energi merupakan salah satu faktor penting
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-12
pertambangan dan energi yang memadai dalam hal pengumpulan, pengolahan dan
analisis data untuk menghasilkan informasi yang dapat dipergunakan dalam
pengambilan keputusan adalah salah satu masalah yang dirasakan dalam
manajemen pertambangan dan energi di Provinsi NTT.
Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang pertambangan dan
energi, kualitas dari perencanaan dan kebijakan sangat tergantung pada kualitas
dari data dan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi dan data. Sistem
infomasi dan data sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem Informasi
pertambangan dan energi.
Demikian pula arah kebijakan dan regulasi kesehatan daerah yang masih lemah
mengakibatkan pelaksanaan desentralisasi bidang pertambangan dan energy belum
maksimal. Sebagai contoh belum maksimalnya penetapan norma, standar,
prosedur dan kriteria bidang pertambangan dan energy oleh Pemerintah Pusat
sehingga Pemerintah provinsi belum maksimal melakukan bimbingan dan
pengendaliannya di daerah. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan
pertambangan dan energi yang mendukung perumusan kebijakan provinsi.
e. Kerja Sama Lintas Program dan Lintas Sektor
Masalah pertambangan dan energi tidak bisa diselesaikan oleh sektor
pertambangan dan energi saja tetapi juga ditentukan oleh berbagai determinan
yang lain seperti faktor lingkungan dan faktor perilaku, juga tidak mengenal batas
administrasi pemerintahan (antar kabupaten/kota, antar provinsi, dan Kerjasama
lintas bidang dan lintas batas administrasi pemerintahan dalam perencanaan
terpadu lintas bidang (cross cutting issues) dan lintas sektor (cross sector issues)
menjadi prasyarat penting dalam penyelesaian masalah pertambangan dan energi.
Kerjasama lintas bidang dalam mengatasi masalah pertambangan dan energi masih
lemah disebabkan koordinasi yang belum optimal.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
Hasil kinerja pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertambangan dan Energi selama lima tahun lalu (2009 sampai 2013) dikategorikan
dalam dua output, yaitu yang berupa dokumen dan pembangunan fisik. Kegiatan
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-13
terlaksananya pengurusan ijin usaha pertambangan, inventarisasi distribusi BBM
dan inventarisasi potensi panas bumi. Kegiatan pembangunan fisik adalah
pemasangan PLTS di daerah yang belum terjangkau listrik, pemasangan PLTS
Lampu Jalan, pemasangan peralatan Biogas dan pengeboran air tanah.
Masing-masing kegiatan dan hasilnya diuraikan sebagai berikut:
- Output berupa dokumen
a. Inventarisasi Cekungan Air Tanah
Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data dan informasi mengenai
daerah-daerah potensi air tanah di daerah krisis air bersih untuk di bor.
Tahun Jumlah dok
Kab./Kota Jumlah Titik Ref.
2009 1 Ende 10 Lapta 2009
Negekeo 10 Lapta 2009
Mabar Umumnya
terlalu dalam
Lapta 2009
2010 1 Alor 10 Lapta 2010
Sikka 7 Lapta 2010
2011 1 Ngada 6 Lakip 2011
Kupang Lakip 2011
2012 1 TTU 4 Lapta 2012
Matim 3 Lapta 2012
SBD 6 Lapta 2012
2013 Belu 6 Lapta 2013
Lembata 5 Lapta 2013
Sikka 2 Lapta 2013
Rote Ndao 11 Lapta 2013
TTU 4 Lapta 2013
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-14
b. Terlaksananya Pengurusan Ijin Usaha Pertambangan
Ijin usaha ini dikeluarkan oleh Gubernur untuk usaha pertambangan yang
wilayah tambangnya lintas kabupaten:
Tahun Kab Jumlah
ijin Perusahaan
2009 Ende 1 PT. Ende Minera Nusa
Sumba Timur 1 PT. Fatih Resource
Ngada 1 PT. Indo Minera Tama
2010 TTS 1 PT. Soe Makmur Resource
2011 Ende 1 PT Mahidana Tantra Gatra
2012 - - -
2013 - - -
c. Inventarisasi Distribusi BBM dan Inventarisasi Potensi Panas Bumi
Inventarisasi Distibusi BBM
Ref. Tahun Jumlah Kab./Kota Jumlah
Laporan
2009 20 1 Lakip 2009
2010 21 1 Lapta 2010
2011 21 1 Lapta 2011
2012 15 1 Lapta 2012
2013 21 1 Lapta 2013
Inventarisasi Potensi Panas Bumi
Ref.
Tahun Kab./Kota Jumlah
Laporan
2009 - - -
2010 4 1 Lapta 2010
2011 4 1 Lakip 2011
2012 10 1 Lapta 2013
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-15
- Output berupa pembangunan fisik
a. Pemasangan PLTS
Tahun Kab./Kota Jumlah
Unit Ref.
2009 Kupang 20 Lapta 2009
Nagekeo 24 Lapta 2009
Flotim 100 Lapta 2009
2010 Sabu Raijua 40 Lapta 2010
Alor 40 Lapta 2010
Manggarai 32 Lapta 2010
Mabar 70 Lapta 2010
2011 Matim 52 Lakip 2011
Rote 52 Lakip 2011
Sumteng 50 Lakip 2011
Kota Kupang
(Lampu jalan) 14
Lakip 2011
2012 Kupang 38 Lapta 2012
TTS 40 Lapta 2012
Belu 40 Lapta 2012
Lembata 40 Lapta 2012
Flotim 40 Lapta 2012
Sikka 40 Lapta 2012
Ende 38 Lapta 2012
Sumbar 40 Lapta 2012
SBD 40 Lapta 2012
Kota Kupang
(Lampu Jalan) 40
Lapta 2012
2013 TTS 40 Lapta 2013
Alor 40 Lapta 2013
Lembata 40 Lapta 2013
Sumtim 40 Lapta 2013
Sumteng 40 Lapta 2013
Pada tahun 2009 ada bantuan dengan sumber dana APBN dengan jumlah
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-16
b. Pemasangan Biogas
Tahun Kab Jumlah Unit Ref.
2009 - - -
2010 Belu 1 Lapta 2010
Kupang 1 Lapta 2010
2011 TTU 1 Lakip 2011
TTS 1 Lakip 2011
2012 Nagekeo 1 Lapta 2012
Sumba Timur 1 Lapta 2012
2013 Kupang 1 Lapta 2013
TTS (1) tidak ada peminat
Lapta 2013
c. Penggalian Sumur Bor
Tahun Kab Jumlah Titik Ref.
2009 Kupang 1 Lakip 2009
Sutim 1 Lakip 2009
2010 - - -
2011 Ende 1 Lakip 2011
Belu 1 Lakip 2011
2012 Flores Timur 1 Lapta 2012 Sumba Tengah 1 Lapta 2012
2013 TTU 2 Lapta 2013
Matim 1 Lapta 2013
Kab Kupang 2 Lapta 2013
Rote Tidak jadi
(waktu kurang)
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi N TT Tahun 2014-2018 II-17
Tabel 2.3.1. Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2008 sampai dengan 2013
NO Indikato r Kine rja s e suai Tugas dan Fungsi te ride ntifika s inya pe rma sa lahan pe rtam b angan di NTT, te rsusunnya ranc angan yang mantap & te rarah
1 x rapat Pe rtamb a ngan & Ene rgi, terako mo dirnya data-data po te nsi & e ne rgi dalam tata c ara pe nge lo laan lingkungan pe rtam b angan
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-18 o ptimalisa si pa jak air pe rmukaan
2 1 kab
p) Te rtibnya ke giatan usaha pe rtamb angan
um um di 1 0 3 lo kas i 1 2 kab - 1 2 kab - 1 ,0 0 pe ngawas an us aha pe rtamb angan m ine ral di 4 1 7 lo kas i IUP yg te rse b ar data has il analisis hidro lo gi, te rse dianya SIG
3 do k 3 do k 1 ,0 0
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-19 Lo kas i IUP yg te rse b ar di Kab .
Manggarai, Alo r, TTU, Kupang, Mab ar, Be lu, TTS, Matim, Ngad a ke te nagalistrikan no n grid & listrik pe de s aan
d) Te rb inanya pe ngusaha ke te nagalistrikan
di 1 0 Kab / Ko ta & listrik pe de sa an 1 0 0 % pe ndistrib usian BBM
2 1
kab / ko ta - -
2 1
kab/ ko ta - -
1 ,0 0
f) Te rlaks ananya ke giatan pe ndataan po te ns i migas
i) Te rb inanya pe ngusaha ke te nagalistrikan
di 1 1 kab 1 1 kab - 1 1 kab -
1 ,0 0
j) Te rb inanya ma syarakat, aparat pe m e rintah maupun swasta yang m e nggunakan ke te naga listrikan
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-20
b ) Te rlaks ananya ke giatan pe rhitungan, pe ne tapan & o ptimalis as i pajak ABT/ AP pe rhitungan landre nt & ro yalty
5 0 o rang 5 0 o rang
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-21 ke rusakan lingkungan akib at ke giatan pana s b um i
c ) Te rb inanya Pe ngusaha Ke te nagalistrikan
di 1 0 kab 1 0 kab - 1 0 kab - pe ndistrib usian BBM se suai dg HET
9 kab ke te nagalistrikan no n grid & listrik pe de s aan
7 kab 7 kab
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-22 pe m e rintah maupun swasta yang m e nggunakan ke te naga listrikan
2 1 ke rusakan lingkungan akb at ke g. Panas b um i Migas se rta Pe mantauan distrib usi BBM pada SPBU/ APMS/ SPDN/ PSPD/ Age n/ dam pak ke rusakan lingkungan akib at pana s b um i & te rlaksananya
pe m antauan Co mm unity De ve lo pm e nt di lo ka si WKP Panas Bum i
2 Lap. 2 Lap.
1 ,0 0
u) Te rlaks ananya Pe ngawas an Lingkungan
pada SPBPD/ PS PD dan APMS 2 1 kab/ ko ta 2 1 kab / ko ta
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-23
Tabel 2.3.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
Uraian Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke-
Rasio Antara RealisasiAnggaran
**) diisikan dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota ***) disesuaikan dengan kewenangan SKPD
..., 2 0 ....
Renstra D inas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-24 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi NTT
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi NTT dalam 5 (lima) tahun kedepan untuk menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai salah satu instansi pemerintah daerah Provinsi NTT,
antara lain:
2.4.1 Tantangan dalam Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
1. Regulasi tentang tata laksana kewenangan otonomi daerah dibidang
Pertambangan dan Energi belum terlaksana dengan baik
2. Jumlah tenaga teknis yang terkait dengan bidang Pertambangan dan Energi yang
masih terbatas yakni berjumlah 30 orang atau 30% dari jumlah seluruh staf yang
mendekati 100 orang sedangkan tenaga non teknis yang telah mengikuti kursus
teknis di bidang Pertambangan dan Energi yakni baru 20% dari seluruh staf yang
ada.
3. Data dan peta-peta dasar hasil eksplorasi Pertambangan dan Energi di Nusa
Tenggara Timur belum lengkap
4. Manajemen perencanaan, pengelolaan dan pengawasan serta aktifitasi
Pertambangan dan Energi yang belum memadai.
5. Peralatan teknis dan Laboratorium serta berbagai sarana penunjang kegiatan
lapangan yang terbatas
6. Sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur belum
memiliki Peta Hidrologi dan Peta Geologi
7. Pengelolaan air bawah tanah (ABT) di kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur
belum terlaksana secara tertib, efektif dan efisien
8. Masih tersebarnya Penambangan Tanpa Izin (PETI) di sebagian besar wilayah
kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur
9. Belum intensifnya pelaksanaan koordinasi antara Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi dengan kabupaten/kota
10.Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten/Kota belum mengimplementasikan
perda-perda tentang pengelolaan usaha di bidang pertambangan dan energi
11.Data dan Informasi di bidang pertambangan dan energi di kabupaten/kota belum
Renstra Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT Tahun 2014-2018 II-25
12.Kurangnya tenaga teknis yang memadai di dinas pertambangan dan energi
kabupaten/kota.
2.4.2 Peluang dalam Pengembangan Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT
1. Adanya dukungan regulasi dari pemerintah pusat berupa Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batuan, Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan, Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan,
Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2010 Tentang Pembinaan dan
pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara, Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2010 Tentang Reklamasi dan
Pascatambang, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12
Tahun 2011 Tentang Tata Cara Penetapan Wilayah Usaha Pertambangan dan
Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara, Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2012 Tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan
Pemurnian Mineral.
2. Banyaknya sumber-sumber energy dan sumber daya mineral yang belum
dikelola dengan baik yang tersebar diseluruh wilayah Provinsi NTT (potensi
bahan galian batuan seperti : Andesit, Batu Apung, Batu Gamping, Batu Warna,
Batu Setengah Permata, Granit, Gipsum, Marmer, Pasir dan Tanah Liat dan
potensi bahan galian mineral bukan logam seperti: Nikel, Tembaga, Mangan,
Timah, Besi, dan Pasir Besi).
3. Tersedianya potensi panas bumi di 24 lokasi di sebagian wilayah kabupaten/kota
(data terlampir).
4. Tersedianya potensi sumber daya air sebanyak 37 lokasi untuk tenaga listrik air
dan potensi sumber daya tenaga surya untuk tenaga listrik tenaga surya (data
terlampir).
5. Penggunaan energi alternatif di sebagian wilayah Kabupaten/Kota.
6. Terdapatnya pemegang Izin Usaha Pertambangan Mineral bukan logam dan
batuan di 453 lokasi dan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di 25 lokasi
pertambangan mineral bukan logam (mangan) dan 126 lokasi pertambangan