Instruksi Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2003
Teks penuh
Dokumen terkait
(1) Pemegang hak atas tanah atau pihak yang memperoleh penguasaan atas tanah yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) wajib
KELIMA : Kepala Badan Pertanahan Nasional setelah menerima berkas permohonan penegasan Tanah Negara menjadi Obyek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform sebagaimana
bahwa dalam rangka pengamanan dan pengembalian piutang Negara, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) masih menghadapi kesulitan dalam penyelesaian pengurusan permohonan
dikuasai oleh Badan Hukum/Perorangan, baik yang memperoleh fasilitas PMA/PMDN maupun non PMA/PMDN, yang perolehan tanahnya berdasarkan Surat Keputusan pencadangan tanah/izin lokasi
Setiap pembuatan akta pemindahan hak atas tanah atau tanah dan bangunan yang dilakukan sejak tanggal 1 Juni 1994 penandatanganannya dilaksanakan oleh PPAT dan para pihak termasuk
Melakukan pengendalian dan pembinaan kepada Kepala Kantor Pertanahan dan para Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk mengupayakan penertiban, pengamanan atau pencegahan terhadap
tanah terlantar yaitu tanah bidang-bidang tanah baik sebagian atau seluruhnya yang dengan sengaja tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional melaksanakan tugas dinas di luar negeri perlu melimpahkan kewenangan penandatanganan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Kepada