GEOGRAFI BUDAYA
IV. PERKEMBANGAN
FRIEDRICH RATZEL (1844-1904)
Charles Darwin (1809-1882) seorang botanis Inggris telah menerbitkan bukunya The origin of species by means of natural selection, yang didalamnya terkenal dengan teori evolusinya, sangat memberi pengaruh terhadap para
Gagasan Darwin tentang evolusi, timbul adanya teori relasi manusia dengan lingkungannya (
mileu
), agar manusia dapat lestariManusia dituntut untuk
menyesuaikan cara hidupnya agar cocok dengan lingkungan tempat
Apabila suatu ruang
itu bersifat serba
terbatas, dan
diferensiasi sedikit,
tipe-tipe fisik dan
peradaban disitu akan
bersifat monoton
Dalam perkembangannya
waktu itu geografi dijadikan menjadi suatu studi tentang respon manusia terhadap
lingkungan alamnya.
Dalam perkembangannya
waktu itu geografi dijadikan menjadi suatu studi tentang respon manusia terhadap
Pada waktu itu geografi
sudah dijadikan ilmu praktis,
yang selalu dimanfaatkan
oleh para kolonisator /
penjajah untuk membuka
dan menjelajahi bahkan
menguasai benua-benua
baru yang ditemui dalam
Teori evolusi berkembang pula di luar Inggris.
Friedrich Ratzel (1886) berbekal teori evolusi, mengamati migrasi
Dalam bukunya Anthopogeographie, dituliskan: 1. cara-cara manusia
mengelompokkan diri di permukaan bumi
2. pengaruh lingkungan fisis, atas persebaran
kelompok manusia
Inti dari tulisan Ratzel, bahwa : manusia sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat telah ditundukkan oleh pengaruh lingkungan alamnya, sehingga manusia harus menyesuaikan diri dengan
Keadaan tersebut
memunculkan konsep
tentang,
Lebensraum
(
adalah wilayah
geografis sebagai
Geografi mulai dipandang
sebagai suatu telaah tentang
interaksi antara manusia
dengan lingkungannya.
Geografi, sebagai studi
tentang cara lingkungan fisis
mengontrol kehidupan
Frederic Leplay (1806-1882),
seorang sosiolog Prancis pertama, yakin bahwa lingkungan fisis
menentukan terciptanya tipe mata pencaharian manusia dan
selanjutnya menentukan bentuk organisasi kemasyarakatannya.
Formulanya :
Demolins (1852-1907), murid Leplay memperkenalkan ajaran
determinisme alam.
Steva cocok untuk kuda, kuda dijadikan sarana
transportasi untuk berkomunikasi antar kelompok, sehingga menjamin
Elsworth Huntington (1876-1947) Amerika. Dalam The Pulse of the Earth (1907)
mengatakan keagungan dan keruntuhan peradaban di benua Eropa dipengaruhi oleh sejarah iklimnya dari
abad ke abad. Dalam Civilization and climete (1915)
peradaban dapat maju atau mundur sangat tergantung pada respons
Para geografi pada abad ke 20, mulai memperhatikan peranan manusia dengan akal dan budi
dayanya.
Vidal de la Blache
mengemukakan tentang :
Mulai berkembangnya geografi budaya.
Ajaran Ratzel mulai ditinggalkan, geografi dijadikan ilmu khorologi
(khorografi) meliputi : uraian tempat, mempelajari
interelasi antara alam dan manusia, yang memberikan
Hettner
(1859-1941),
mengarahkan studi
geografi budaya kepada
seluk beluk wilayah,
cultural
Landschaft
Carl Sauer (1889-1975)
(Amerika), menyimpang dari para pendahulunya dan
menciptakan aliran :
cultural geography
yang berobyek studi
cultural
Sauer, membicarakan geografi budaya sebagai lawan dari
geografi deterministis.
Sauer bekerja sama dengan Kroeber (
ahli tentang
Cultural-geography
, mempelajari aspek materiil(
man made fetures
) dari budaya yang mencirikan aspek khas suatu daerah (region
), terutama pada kenampakanDalam Man’s adaptation to nature (1930) Bryan,
memperkenalkan empat bentang budaya :
1. Bentuk-bentuk struktural seperti, lahan garapan,
2. Sarana mobilitas (manusia dan barang)
3. Proses-proses khusus,
bertani, industri, transportasi 4. Hasil kegiatan manusia,
persediaan
pangan, komoditas, kesehatan,
Bentang budaya merupakan berbagai bentuk konkret dari adaptasi manusia terhadap lingkungan alamnya,
karena :
1. terkait erat dengan usaha manusia untuk mengubah alam,
Taylor,
mengatakan disamping
karya manusia perlu
diperhatikan pula ideologi,
teknologi karena dengan itu
manusia mampu mengubah
Menurut aliran geografi budaya, bumi sebagai home of man memerlukan perubahan terus menerus, untuk menjamin
kelestarian penghuninya.
Sehingga manusia adalah
active agent bumi sebagai
Di Jerman dikenal dengan
cultur landschaft
atau bentang budaya.Bentang budaya merupakan ciri dari manusia dengan
Akibatnya bentang budaya sering diartikan menjadi
geografi regional.
Schmidt, memberikan tafsiran yang luas pada geografi budaya, menjadi
Mulai sejak itu (abad 20) geografi budaya, selalu
dijadikan pertimbangan dalam berbagai keperluan.
Untuk Indonesia sering
terdengar istilah “kearifan lokal”,
BAHAN KULIAH LAIN
MENYUSUL/ DICERMATI
SENDIRI.