Materi 5
Lapis Jaringan
Lapis Jaringan (Network Layer)
Node
Link
Terminal Jaringan
Fungsi lapis 3
Memilih jalan (routing)
Default: dipilih jalan yang terpendek (Shortest Path Algorithm) , saat ini terpendek = terkecil costnya
Elemen Teknik Routing:
Performansi: Hop, jarak, kecepatan, delay,
cost
Decision Time : paket, sesi
Decision Place : terdistribusi, sentralisasi Informasi sumber : tidak ada, lokal,
bertetangga, sepanjang rute, semua node
Strategi : tetap, adaptif, acak, flooding Waktu update routing adaptif : kontinu,
Bellman-Ford
Mencari jalur terpendek antara 1 source
node ke titik-titik lainnya didalam jaringan
Jarak dapat positif atau negatif
Diasumsikan tidak ada cycle dengan jarak
negatif
di,j = ∞, jika (i,j) bukan arc dari graph
Didalam algoritma B-F, yang dicari
mula-mula adalah
1. Jarak terpendek dengan maksimum 1 arc
2. Jarak terpendek dengan maksimum 2 arc, dst
Bellman-Ford
D
i(h)adalah jalur terpendek (≤h) dari node
1 (source node) ke node I
= 0, untuk semua h
Start : D
i(0)= ∞, untuk semua I ≠ 1.
Untuk setiap successive h ≥ 0,
D
i(h+1)= min
j
[D
j(h)+ d
ji], untuk semua I ≠ 1
dij = jarak dari source i ke destination j
Contoh Soal Bellman-Ford:
Mencari jalur terpendek dari Node(1)
Source ke node-node lainnya di dalam
Algoritma Dijkstra
Complexity algoritma Dijkstra = Φ(N2)
Semua jarak d/p arc harus positif Terdapat 1 set node P
Mencari jalur terpendek dari node 1 (source
node) ke setiap node lainnya didalam graph
Estimasi jalur terpendek di update setiap
kali, dan jika estimasi sudah mencapai
Kondisi mula:
P = {1}, D1 = 0, Dj = dij, j ≠ 1
Step 1: Untuk setiap i* € P,
dimana: Di* = min Dj ; j € P
Set P = P U{i*}; jika P = N stop, else
Step 2: Update Dj untuk j € P
Dj = min[Dj, Di* + di*j] Kembali ke step 1
Contoh soal:
Inisialisasi: P = {1}
D1=0,D2=1,D3=4,D4=D5=∞ Iterasi 1:
Step1: i* = 2, P={1,2}
Step2: D3 = min(D3,D2+d23)
= min(4,1+1) = 2
D4 = min(∞,1+8)= 9
D5 = ∞ = min(D5,D2+d25)
= min(∞, ∞)
Iterasi 2:
Step 1: i* = 3, P = {1,2,3}
D3 = 2, D2 = 1, D4 = 9, D5 = ∞ Step 2: D4 = min (D4,D3+d34)
= min (9,2+∞) = 9 D5 = min (D5,D3+d35) = min (∞,2+2) = 4
Iterasi 3:
Step 1: i* = 5, P = {1,2,3,5}, D5 = 4
Step 2: Update
D4 = min (9,D5+d54) = min (9,4+4) = 8
Iterasi berakhir, karena jumlah node hanya 5. Hasil akhir :
D1 = 0
D2 = 1
D3 = 2
D4 = 8
Algoritma Floyd-Warshall
Mencari jalur terpendek diantara semua pasangan
node secara bersama-sama
Jarak arc dapat positif atau negatif, tetapi tidak ada cycle dengan jarak negatif
Algoritma F-W melakukan iterasi pada set node, yang diperbolehkan sebagai intermediate nodes (titik-titik antara) didalam graph
Start dengan arc tunggal (tanpa intermediate nodes) Selanjutnya jarak terpendek dihitung dengan batasan
hanya node 1 (asumsi sebagai souce node) yang dapat digunakan sebagai intermediate node,
Definisi : Dij(n) = jalur terpendek antara node i dan
node j dengan batasan (ketentuan) bahwa hanya node 1,2,…..,n yang dapat digunakan sebagai intermediate nodes
Step (1): Start Dij(0) = dij, untuk semua i,j; i≠j Step (2): Untuk n=0,1,…,N-1
Dij(n+1) = min [D
ij(n),Di(n+1)(n) + D(n+1)j(n)] untuk semua i≠j
dst.
Algoritma stop setelah n = N – 1, dimana N = jumlah node dalam jaringan
Kompleksitas algoritma F-W adalah Φ(N3) karena N
Distance Vector Algorithm
DX(Y,Z) = jarak dari X ke Y, melalui Z
sebagai hop selanjutnya
Algoritma Distance Vector
Pada semua node,X:
1. Inisialisasi
2. Untuk semua node bersebelahan v
3. DX(*,v) = ∞ {* berarti untuk semua baris}
4. DX(v,v) = c(X,v)
5. Untuk semua tujuan, y
6. Kirim minwXD (y,w) kesetiap tetangga
c(X,V) + nilai baru
Segmentation And
Reassembly
Tidak setiap data (pdu) dari suatu lapis bisa
dibawa utuh oleh lapis berikutnya
Perlu ada layanan untuk membagi data
tersebut kedalam ukuran yang bisa diterima oleh lapis berikutnya disisi pengirim
Dan perlu ada layanan untuk menyatukan
kembali data tersebut menjadi data utuh pada sisi penerima
Proses ini dinamakan : fragmentation (atau
Jaringan Komputer I
IP
Internet Protocol
Protokol paling populer dijagatraya Kelebihan:
Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada
alamat yang sama, unik) = 4 G = 2^32
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP,
HTTP, SMNP, dll)
De facto standar protokol lapis 3 (mulai
Format paket IP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Priority (0-7) low high high “1”
Version Header length Precedence D T R unused
Total length Identification
D M Fragment offset
Time to live (seconds) Protocol Header checksum
Source IP address (4 Byte)
Destination IP address (4 Byte)
Option (0 word atau lebih)
Data
Fungsi-fungsi Header IP
Version Header length Precedence D T R X X
Total length
Identification
Version (4 bit) menyatakan versi IP yang digunakan : 0100 (4) =
IPv4, memungkinkan evolusi protokol
Header length (4 bit) menyatakan panjang header IP dalam dword :
0101 (5) = 20 byte
Precedence (3 bit) =service type
Delay : D=1 low delay ; segera dikirim Throughput : T=1 high throughput ;
Reliability : R=1 high reliability ; paket tidak boleh di drop X = future used ; default = 0
Total length = panjang total datagram dalam ukuran byte
Identification
D M Fragment offset
Identification = identifikasi nomor paket IP secara unik
(berurut, dimulai random oleh protokol IP)
Flag (3bit) yang dipakai hanya 2 bit, yaitu:
1. Don’t Fragment : D = 1 tidak boleh dilakukan framentasi untuk paket ini
2. More Fragment : M = 1 masih ada paket berikutnya,
M = 0 potongan paket terakhir
Fragment Offset : berisi nomor byte awal dari
potongan paket ini, contoh : FO= 20 berarti paket ini dimulai dari byte ke 20 paket asal (paket sebelum
Time to live (seconds) Protocol
Time to live : Membatasi lamanya paket berada
dijaringan, dalam detik atau hop, contoh : TTL=128 paket hanya boleh ada dijaringan selama maksimum 128 detik atau hop
Protokol : indikasi protokol lapis 4 yang akan menerima
isi data dari paket IP, contoh :
TCP : 06
Alamat IP
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4
(sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x)
IPv4 : 32 bit ≈ 4G alamat
202.134.21.3 = CA.22.15.03
IPv6 : 128 bit ≈ 256 exa2
FF:01:07::::::::::CA:22:15:03
2^32 bit = 1m 2^128 bit = lebar galaxy
Jaringan Komputer I
31
IPv4
Punya 32 bit alamat = 4G alamat Format DDD.DDD.DDD.DDD
Dibagi menjadi kelas-kelas (kelompok):
A anggota : 2G ciri
0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 0.0.0.0 sd 127.255.255.255
B anggota : 1G ciri
10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 128.0.0.0 sd 191.255.255.255
C anggota : 0.5 G ciri
Grouping IP
Grup A anggota 2G terbagi menjadi:
Mask :
11111111.000000000.00000000.00000000
128 subnetwork dengan 16M host
Grup B anggota 1G terbagi menjadi:
mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 16k subnetwork dengan 64k host
Grup C anggota 512M terbagi menjadi:
IP reserved
# 10.0.0.0 - 10.255.255.255
- reserved for intranet local networks
# 127.0.0.0 - 127.255.255.255
- reserved for local loop on each computer
# 172.16.0.0 - 172.31.255.255
- reserved for intranet local networks
# 192.168.0.0 - 192.168.255.255
- reserved for intranet local networks
# 224.0.0.0 - 239.255.255.255
Alokasi Alamat Kelas C
Alamat kelas C Alokasi
194.0.0.0 s/d
195.255.255.255 Eropa 198.0.0.0 s/d
199.255.255.255 Amerika Utara 200.0.0.0 s/d
201.255.255.255
Amerika Tengah dan Selatan
202.0.0.0 s/d
PR 30-4-7 dibahas 2-5-7
Suatu jaringan dengan IP 10.14.15.xxx
mask 255.255.255.240
Pertanyaan:
Berapa subnet di jaringan tersebut?
Jika ingin mengirim semua anggota subnet
Subnet
Teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network
sehingga memperbanyak jumlah network dan mengurangi jumlah host
Alasan :
Mengurangi trafik jaringan
Meyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan
mengisolasi masalah dalam jaringan, kemudahan pengelolaan dan pengaturan routing
Meningkatkan performansi jaringan akibat berkurangnya trafik
10.14.64.255 mask 255.255.255.128
00001010.00001110.01000000.11111111
11111111.11111111.11111111.10000000 mask Hasil operasi and 10.14.64.128
Hasil operasi xor (dgn bit 0 di mask) 127
10.14.64.255/25 : subnet 10.14.64.128 dengan host 127
10.14.64.64 mask 255.255.255.128
00001010.00001110.01000000.01000000
11111111.11111111.11111111.10000000 mask Hasil operasi and 10.14.64.0
Hasil operasi xor (dgn bit 0 di mask) 64
10.14.64.64/25 : subnet 10.14.64.0 dengan host 64
Subnet
10.14.64.xxx/25 akan membagi menjadi 2
kelompok:
10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast
10.14.64.127)
10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast
10.14.64.255)
10.14.64.xxx/26 akan membagi menjadi 4
kelompok:
10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast
10.14.64.63)
10.14.64.64 (lokal 10.14.64.64, broadcast
10.14.64.127)
10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast
10.14.64.191)
10.14.64.192 (lokal 10.14.64.192, broadcast
IP Subnet mask Network number Host Broadcast
10.14.201.3 255.255.255.0 10.14.201.0 3 10.14.201.255 10.14.201.3 255.255.240.0 10.14.192.0 9.3 10.14.207.255 10.14.201.3 255.255.128.0 10.14.128.0.0 0.0.73.3 10.14.255.255
10.14.201.3 255.255.224.0 10.14.192.0 9.3 10.14.223.255 10.14.201.3 Ada 3 10.14.192.0 9.3 Ada 3
IP Routing Protocol
RIP (Routing Information Protocol)
Berbasis algoritma distant vector (vektor
jarak ke tujuan)
Dibatasi maksimum 15 hop
Bertukar jarak vektor setiap 30 detik
melalui Response Message yang biasa juga disebut dengan istilah advertisement
Setiap advertisement bisa membawa
Contoh : Isi Tabel Router A
Network
Tujuan Router Selanjutnya Jumlah Hop ke tujuan
W - 1
S D 2
Y D 3
Z D >3
Protokol Routing Lainnya
RIP2
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Border Gateway Protocol (BGP)
BGP4
Protocol Independent Multicast (PIM)