BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
SMP Kristen 2 Salatiga merupakan salah satu SMP Kristen 2 Salatiga yang terletak di jalan JendralSudirmanNo.111 B,kota Salatiga. Sekolah ini didirikan sejak tahun 1954.SMP Kristen 2 Salatigadikepalai oleh Daud Ronal Hutagoal, S.Pd. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi subjek penelitian adalah siswa kelas VIISMP Kristen 2 Salatiga yang berjumlah 94 siswa, dari 45 orang siswa perempuan dan 49 siswa laki-laki yang terbagi dalam 3 kelas, yaitu VIIA, VIIB dan VIIC.
4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perijinan
Sebelum melaksanakan penelitian penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada Kepala SMP Kristen 2 Salatiga, surat ijin tersebut dikeluarkan pada hari Rabu tanggal 15 Agustus 2012 dan penulis pada hari Kamis tanggal 16Agustus 2012 mengantarkan surat ijin tersebut kepada Kepala SMP Kristen 2 Salatiga. Kepala SMP Kristen 2 Salatiga memberi jawaban secara lisan mengijinkan.
4.2.2. Pengumpulan Data
jadwal prosedur pengumpulan data di kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga yaitu penulis masuk kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan, sebelum memberikan instrument.
Diawali penulis memperkenalkan diri kepada siswa dari identitas diri, yaitu dengan menyebutkan nama penulis, saat ini penulis merupakan mahasiswa UKSW FKIP Program Studi BK, umur 23 tahun, di Salatiga bertempat tinggal di jalanTuren 3. Kemudian penulis menjelaskan berada di SMP Kristen 2 Salatigayaitu untuk meminta kerjasama dalam penyelesaian tugas akhir kuliah penulisan skripsi dengan meminta data dari siswa melalui instrument yang nanti akan dibagikan penulis.
Setelah memperkenalkan diri penulis kemudian menjelaskan tujuan dari pemberian instumenyaitu meminta data mengenai pola asuh orangtua dengan memberikan jawaban berupa contreng pada jawaban Ya atau Tidak, beikutnya instrumen kepercayaan diri dengan memberikan jawaban berupa contreng terhadap pernyataan-pernyataan pada instrument kepercayaan diri yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju) sesuai dengan keadaan diri siswa. Setelah itu penulis membagikan instrument kepercayaan diri kepada setiap siswa.
penulis, secara garis besar siswa yang bertanya dan setelah dijelaskan mereka paham dan dapat melajutkan pengisisan instrumen kembali.
Setelah selesai instrument dikerjakan siswa maka penulis mengingatkan kembali untuk mengecek apakah semua pernyataan instrumen sudah terjawab dan tidak ada yang terlewati, jika ada satu atau beberapa pernyatan yang tidak di isi maka penulis masih memberikan kesempatan untuk mengerjakan, setelah semua telah selesai maka instrumen dikumpulkan sesuai nomor urut pada setiap kelasnya dan kemudian penulis mengecek satu persatu apakah sudah urut sesuai dengan nomor urut atau tidak. Penulis mengecek jawaban yang terkumpul semua lengkap dan kembali 94 lembar.
4.3 Analisis Deskriptif
4.3.1 Variabel Pola Asuh Orangtua
[image:3.612.74.536.267.622.2]Berdasarkan hasil analisa mengenai pola asuh orangtua pada siswa kelas VII di SMP Kristen 2 Salatigadiperoleh hasil dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orangtua
Tipe Pola asuh Frequency Percent
Otoriter 19 20.2
Authoritatif 66 70.2
Permisif 9 9.6
Total 94 100.0
authoritatif dan 9 siswa (9,6%) memiliki tipe pola asuh orangtua permisif. Jadi dari 94 siswa kelas VII di SMP Kristen 2 Salatigasebagian besar orangtua menerapkan pola asuh orangtua authoritatif.
4.3.2 Variabel Kepercayaan diri
[image:4.612.102.526.193.502.2]Berdasarkan hasil analisa mengenai tingkat kepercayaan diri siswa, dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kategori kepercayaan diri
Kategori Kepercayaan
diri Frequency Percent
Sangatrendah 17 18.1
Rendah 20 21.3
Sedang 15 16.0
Tinggi 25 26.6
Sangattinggi 17 18.1
Total 94 100.0
Dari tabel diatas menunjukkan 17 siswa (18,1%) memiliki tingkat kepercayaan diri sangat rendah. 20 siswa (21,3%) memiliki tingkat kepercayaan diri rendah. 15 siswa (16%) memiliki tingkat kepercayaan diri sedang. 25 siswa (26,6%) memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi. 17 siswa (18,1%) memiliki tingkat kepercayaan diri sangat tinggi. Jadi dari 94 siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga sebagian besar memiliki kepercayaan diri pada kategori Tinggi.
Tabel 4.3 Tabel Silang Hubungan Pola asuh Orangtua dengan kepercayaan diri
pola_asuh Kepercayaan diri
Total Sangatrendah Rendah Sedang Tinggi Sangattinggi
otoriter 5 3 1 6 4 19
authoritatif 11 14 13 18 10 66
permisif 1 3 1 1 3 9
Total 17 20 15 25 17 94
Dari tabel silang mengenai pola asuh orangtua dengan kepercayaan diri, diketemukan bahwa tipe pola asuh otoriter terdapat 19 siswa dengan 5 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat rendah, 3 siswa pada kategori kepercayaan diri rendah, 1 siswa pada kategori kepercayaan diri sedang, 6 siswa pada kategori kepercayaan diri tinggi, 4 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat tinggi. Sedangkan pola asuh Otoritatif terdapat 66 siswa dengan 11 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat rendah, 14 siswa pada kategori kepercayaan diri rendah, 13 siswa pada kategori kepercayaan diri sedang, 18 siswa pada kategori kepercayaan diri tinggi, 10 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat tinggi. Teakhir pola asuh permisif terdapat 9 siswa dengan 1 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat rendah, 3 siswa pada kategori kepercayaan diri rendah, 1 siswa ada kategori kepercayaan diri sedang, 1 siswa pada kategori kepercayaan diri tinggi, 3 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat tinggi. 4.4 Analisis Data
hubungan pola asuh dengan kepercayaan diri pada siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga seperti pada tabel 4.4 :
Tabel 4.4 Statistik Hubungan Pola asuh Orangtua dengan Kepercayaan diri
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .755 .005
N of Valid Cases 94
Dari hasil uji contigency coefficient, diperoleh taraf signifikansi adalah 0,005 (p=0,005) maka dapat disimpulkan ada hubungaan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan kepercayaan diri.
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ”ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan kepercayaan diri pada siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga”. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan hasil dari uji contigency coefficient, diperoleh signifikansi adalah 0,005 (p= 0,005), jadi ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan kepercayaan diri pada siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
4.6 Pembahasan
kepercayaan diri. Pola asuh otoriter terdapat 4 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat tinggi, sedangkan pola asuh otoritatif, 10 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat tinggi, teakhir pola asuh permisif, 3 siswa pada kategori kepercayaan diri sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa pola asuh mempengaruhi kepercayaan diri siswa.