• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN RESPON KARDIOVASKULER SE TES PEMBEBANAN ANTARA INDIVIDU OBES DAN NON OBES | Basry | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8017 26347 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN RESPON KARDIOVASKULER SE TES PEMBEBANAN ANTARA INDIVIDU OBES DAN NON OBES | Basry | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 8017 26347 1 PB"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN RESPON KARDIOVASKULER SELAMA TES PEMBEBANAN

ANTARA INDIVIDU OBES DAN NON OBES

Amirah Basry*, Muh. Ardi Munir**

* Mahasiswa Profesi Dokter Fakultas Kedokteran UNISA

** Kepala Bagian Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Untad

ABSTRAK

Perbedaan Respon Kardiovaskuler Selama Tes Pembebanan Antara Individu Obes dan Non Obes.

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan respon kardiovaskuler selama tes pembebanan antara individu obes dan non obes.

Penelitian ini adalah penelitian perbandingan dua kelompok yang dilaksanakan selama 4 minggu. Masing-masing 8 orang kontrol dan 8 orang sebagai kasus. Subyek ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Al-khirat Palu. Tes pembebanan dilakukan dengan metode alat treadmill EKG, yaitu dengan berjalan/berlari di atas treadmill dengan memasang sandapan EKG. Kecepatan dan beban akan bertambah setiap 2 menit dan kemudian pengukuran tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, dan heart rate di periksa secara otomatis. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS 17 dengan test paired sampel t-test. Penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan tekanan darah sistol dan diastol antara individu obes dan non obes secara bermakna dengan nilai p<0.05 (sistol 0,002 dan diastol 0,014). Pada heart rate tidak membuktikan perbedaan antara individu obes dan non obes secara bermakna dengan nilai p>0,05 (0,825)

Dengan tes pembebanan dapat melihat perbedaan respon kardiovaskuler. Disarankan penelitian selanjutnya bisa melakukan tes pembebanan dengan cara lain selain treadmill EKG untuk melihat respon kardiovaskuler.

(2)

PENDAHULUAN

Overweight dan obesitas saat ini sudah

menjadi suatu masalah global yang serius.

Data yang dikumpulkan dari seluruh dunia

memperlihatkan bahwa terjadi

peningkatan prevalensi overweight dan

obesitas pada 10 sampai 15 tahun terakhir

dengan angka kejadian terbanyak di

Amerika. Saat ini diperkirakan sebanyak

lebih dari 100 juta penduduk di seluruh

dunia menderita obesitas, dan angka ini

masih akan terus meningkat. Diperkirakan

apabila keadaan ini terus berlanjut maka

pada tahun 2230 sebanyak 100 %

penduduk Amerika Serikat akan menjadi

obese.1

Di Indonesia, menurut data yang

diperoleh dari Direktorat Bina Gizi

Masyarakat Depkes tahun 1997, sebanyak

12,8 % pria dewasa mengalami

overweight dan sebanyak 2,5 %

mengalami obesitas. Sedangkan pada

wanita angka ini menjadi lebih besar lagi

yaitu 20 % yang mengalami overweight

dan 5,9 % yang mengalamai obesitas. Dari

perkiraan 210 juta penduduk Indonesia

tahun 2000 jumlah penduduk yang

overweight diperkirakan mencapai 76.7

juta (17.5%) dan pasien obesitas

berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%).

Berdasarkan data tersebut, dapat

disimpulkan bahwa overweight dan

obesitas di Indonesia telah menjadi

masalah besar yang memerlukan

penanganan secara serius.3

Di kota Palu sendiri, belum ada data

mengenai prevalensi overweight dan

obesitas. Oleh sebab itu saya ingin

melakukan penelitian ini, dan bagaimana

hubungannya dengan respon

kardiovaskular.

Sejumlah studi telah meneliti

keterkaitan antara obesitas dan faktor

resiko penyakit kardiovaskuler. Obesitas

menunjukkan berbagai adverse effect

terhadap tekanan darah, dislipidemia, dan

status glikemik. Selain itu, obesitas juga

berkontribusi terhadap progresi

aterosklerosis dan abnormalitas struktur

ventrikel kiri.5

(3)

1. Ada perbedaan tekanan darah sistol

antara individu obes dengan individu

non-obes selama tes pembebanan.

2. Ada perbedaan tekanan darah

diastolis antara individu obes dengan

individu non-obes selama tes

pembebanan.

3. Ada perbedaan heart rate antara

individu obes dengan individu

non-obes selama tes pembebanan?

KERANGKA TEORI

KERANGKA KONSEP

METODE

Penelitian ini menggunakan

rancangan penelitian comperative study,

dengan pendekatan analitik komperatif

numerik berpasangan 2 kelompok.

POPULASI PENELITIAN

Mahasiswa PSPD Fak. Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Unversitas Al Khairaat

Palu Angkatan 2009, 2010 dan 2011.

SUBYEK PENELITIAN

Sebagai Kasus

Mahasiswa PSPD Fak. Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Unversitas Al

Khairaat Palu Angkatan 2009, 2010 dan

2011 yang obes dan memenuhi kriteria

inklusi.

Sebagai Pembanding

Mahasiswa PSPD Fak. Kedokteran

(4)

Khairaat Palu Angkatan 2009, 2010 dan

2011 yang tidak obes dan memenuhi

kriteria inklusi.

Kriteria Inklusi dan Ekslusi

a. Kriteria Inklusi

b. Kriteria Eksklusi

 Memiliki kelainan jantung dan paru-paru

 Menderita penyakit diabetes mellitus

 Tidak bersedia mengikuti penelitian c. Kriteria Drop Out

Sakit saat tes pembebanan

Besar Sampel

Untuk menghitung besar sampel

pada penelitian in, maka digunakan rumus

analitik komperatif numerik berpasangan

2 kelompok.

Dengan rumus :

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%,

hipotesis satu arah, sehingga Z= 1,64

Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10%,

maka Z = 1,28.

Selisih minimal yang dianggap bermakna

(X1-X2) = 2

Standar deviasi = 2

16

Cara Pengambilan Sampel

(5)

Alur Penelitian

Cara Kerja Penelitian

1) Populasi penelitian ini yaitu

Mahasiswa (i) Prodi Fakultas

Kedokteran Universitas Al-khairaat

Palu angkatan 2009, 2010, 2011

2) Semua mahasiswa diukur TB &

ditimbang BB untuk menentukan

status gizinya.

3) Semua mahasiswa dengan IMT ≥ 25

kg/m2 dimasukkan dalam kelompok

kasus, dan kelompok control dipilih

secara random proporsional dari

mahasiswa angkatan 2009, 2010 dan

2011.

4) Kedua kelompok, diberikan informed

consent dan bils setuju diminta

mengisi dan menandatangani formulir

persetujuan.

5) Kedua kelompok yang mengikuti

penelitian kemudian dilakukan

pemeriksaan jantung dan paru-paru.

6) Mengukur tekanan darah sistol dan

diastol pada semua subjek penelitian

dengan menggunakan

sphigmomanometer sebelum

melakukan treadmill test

7) Mengukur heart rate dengan

menghitung denyut nadi (dalam

menit) pada arteri radialis sebelum

melakukan treadmill test

8) Tes pembebanan ini dilakukan

dengan latihan treadmill yaitu

berjalan di atas treadmill selama

lima belas menit setiap subyek.

Latihan ini didampingi oleh dokter

(6)

9) Pada saat treadmill test, TD sistol,

TD diastol, dan heart rate akan

terukur secara berkala setiap tiga

menit dan akan muncul di monitor

alat tersebut

10) Mengukur tekanan darah sistol dan

diastol pada semua subjek penelitian

dengan menggunakan

sphigmomanometer sesudah

melakukan treadmill test

11) Mengukur heart rate dengan

menghitung denyut nadi (dalam

menit) pada arteri radialis sesudah

melakukan treadmill test

12) Kemudian pemeriksa melihat atau

menanyakan keadaan fisiknya,

apakah setelah tes pembebanan

tersebut subyek mengalami pusing,

sesak napas, dll.

13) Semua data selama penelitian

dikumpulkan, kemudian dianalisis

dengan rumus seperti yang tertulis

di rencana analisis data.

14) Hasil penelitian ini kemudian ditulis

sebagai laporan penelitian/skripsi

15) Seminar hasil.penelitian dilakukan

saat ujian skripsi

Rencana Analisis Data

A. Analisis data

Untuk perbedaan pengaruh

sebelum dan sesudah perlakuan pada

masing-masing kelompok dianalisis

dengan uji T berpasangan bila derajat

kemaknaan adalah apabila p < 0,05

dengan interval kepercayaan 95 % dan

power 90 %.

B. Dummy table

Tabel 3. Respon kardiovaskuler

terhadap tes pembebanan pada

kelompok obes

Table 4. Respon kardiovaskuler

terhadap tes pembebanan pada

(7)

Aspek Etik Penelitian

Penelitian ini kemungkinan bisa

memberikan masalah etik, tetapi dapat

dihindari karena;

1) Semua subjek setuju untuk mengikuti

penelitian (latihan pembebanan)

setelah diberikan informed consent

2) Masalah etik bisa timbul karena pada

latihan pembebanan bisa ada

gangguan jantung dan paru, tetapi

bahaya tersebut Insya Allah tak akan

terjadi, karena yang diikutkan sebagai

peserta tes sudah dinyatakan tidak

menderita kelaainan jantung dan

paru-paru pada pemeriksaan

sebelumnya. Andaikan juga terjadi

hal yang tak diinginkan semoga dapat

diatasi dengan melakukan tes di

rumah sakit dan menyediakan alat

pertolongan di ruang tempat tes.

3) Penderita mempunyai hak untuk

berhenti dari penelitian tanpa

pengaruh terhadap pendidikan

mereka, semua subjek berhak

menolak atau berhenti di tengah

penelitian tanpa takut kehilangan hak

untuk ikut kuliah

4) Semua data diamankan dan disajikan

baik secara lisan maupun tulisan

dengan anonim

5) Subjek tidak diberi beban pembiayaan

apapun

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

a. Distribusi responden menurut tekanan darah sistol

(8)

c. Distribusi responden menurut

Perbedaan tekanan darah sistol antara individu obes dan non obes

Untuk mengetahui ada perbedaan

tekanan darah sistol antara individu obes

dengan individu non-obes selama tes

pembebanan menggunakan analisis paired

sampel t-test.

Tabel 6. Analisis tekanan darah sistol

antara individu obes dan non obes

Variabel Kelomp

164.0625 12.88254

Non-Obes

N=8

961.2500 12.22921

Variabel t Sig.(2-tailed)

Lower Upper

Sistol 3.931 0.002 11.21811 38.15689

Pada tabel 6. nilai t-hitung yang

dihasilkan adalah 3,931 pada derajat bebas

7 lebih besar dari pada nilai t-tabel

sebesar 1.894. Nilai sig.2-tailed lebih kecil

dari pada nilai kritik 0,05 (0,002 < 0,05)

berarti hipotesis yang menyatakan Ada

perbedaan tekanan darah sistol antara

individu obes dengan individu non-obes

selama tes pembebanan dapat diterima.

Perbedaan tekanan darah diastol anatara individu obes & non obes

Untuk mengetahui ada perbedaan

tekanan darah sistol antara individu obes

dengan individu non-obes selama tes

pembebanan menggunakan analisis paired

sampel t-test karena data berdistribusi

normal.

Tabel 7. Analisis tekanan darah diastol antara individu obes dan non obes

Varia bel

Kelompok Mean Standar deviasi

Diasto l

Obes N=8

88.1250 6.64804

(9)

Tabel 7. Nilai t-hitung yang dihasilkana

dalah 2.799 pada derajat bebas 7 lebih

besar dari pada nilai t-tabel sebesar 1.894

(lihat tabel sebaran t). Nilai

sig.2-tailed lebih kecil dari pada nilai

kritik 0,05 (0,014 < 0,05) berart ihipotesis

yang menyatakan ada perbedaan tekanan

darah diastol antara individu obes dengan

individu non-obes selama tes pembebanan

dapat diterima.

Perbedaan heart rate anatara individu obes & non obes

Untuk mengetahui ada perbedaan heart

rate antara individu obes dengan individu

non-obes selama tes pembebanan

menggunakan analisis paired sampel t-test

karena data berdistribusi normal.

Tabel 8. Analisis tekanan darah diastol

antara individu obes dan non obes

Variabel Kelompok Mean Standar deviasi

Heart rate

Obes N=8

148.8125 16.31484

Non-Obes N=8

146.9688 16.35730

Variabe

dihasilkan adalah 0.226 pada derajat bebas

7 lebih kecil dari pada nilai t-tabel

sebesar 1.894 (lihat tabel sebaran t).

Nilai sig.2-failed lebih besar dari pada

nilai kritik 0,05 (0,825 > 0,05) berarti

hipotesis yang menyatakan ada perbedaan

heart rate antara individu obes dengan

individu non-obes selama tes pembebanan

tidak dapat diterima atau ditolak.

PEMBAHASAN

Dari 22 subyek yang telah diberi

informed consent dan telah memenuhi

kriteria inklusi, subyek yang mengikuti

penelitian berjumlah 16 orang, yang

terbagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok kategori kasus (obes) berjumlah

8 orang dan kelompok kategori control

(normal) berjumlah 8 orang.

Hal ini dikarenakan bebrapa

subyek yang telah diberi penjelasan

mengenai prosedur mengikuti treadmill

(10)

tes, khususnya wanita. Selain itu beberapa

subyek menolak karena merasa takut

untuk dilakukan tes walaupun sudah

diberi penjelasan sebelumnya.

Pengelolahan data dan analisis

data menggunakan SPSS 17, sebelum data

dianalisis dilakukan test distribusi normal

terlebih dahulu menggunakan test

shapiro-wilk. Didapatkan bahwa seluruh

data berdistribusi normal, sehingga itu

analisis data yang digunakan pada SPSS

adalah Paired Sampel t-test.

Latihan pembebanan pada

penelitian ini menggunakan treadmill

EKG. Pasien dihubungkan dengan

monitor EKG dan rekaman EKG diambil

dengan interval yang sering. Setiap

beberapa menit kecepatan dan sudut

kecondongan treadmill ditambah sampai

(1) pasien tidak dapat melanjutkan apapun

alasannya; (2) frekuensi jantung maksimal

pasien dicapai; (3) timbul gejala; atau (4)

perubahan yang signifikan terlihat pada

EKG.

Uji positif pada individu muda

sehat tanpa gejala dan tanpa faktor resiko

penyakit arteri koronaria mungkin

merupakan hasil uji palsu. Sebaliknya, uji

positif pada orang tua dengan nyeri dada,

sebelumnya pernah mengalami infark, dan

hipertensi jauh lebih mungkin merupakan

hasil positif benar. (Malcom S.Thaler,

2000)

Dari hasil penelitian yang

diperoleh menunjukkan ada perbedaan

tekanan darah sistol dan diastole antara

individu obes dan non obes. Hal ini sesuai

dengan teori bahwa individu yang

memiliki berat badan berlebihan

cenderung memiliki tekanan darah yang

lebih tinggi dari pada mereka yang indeks

masa tubuhnya normal. Obesitas

memegang peranan penting pada

hipertensi esensial. Individu yang obes

memiliki kecenderungan tiga kali lipat

untuk menderita hipertensi disbanding

dengan individu yang memiliki berat

badan normal. (Makmur NI,

FK.USU,2008)

Dari hasil penelitian yang

diperoleh menunjukkan tidak ada

perbedaan yang bermakna heart rate

individu obes dan non obes, hal ini tidak

sesuai dengan teori yang menyatakan ada

perbedaan antara individu obes dan non

(11)

PENUTUP

Kesimpulan

Ada perbedaan tekanan darah

sistol dan tekanan darah diastol yang

bermakna selama tes pembebanan dalam

hal ini menggunakan treadmill EKG

antara individu obes dan non obes.

Tidak ada perbedaan heart rate

yang bermakna selama tes pembebanan

dalam hal ini menggunakan treadmill

EKG antara individu obes dan non obes.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai perbedaan respon

kardiovaskuler antara individu obes

dan non obes

2. Sekiranya pihak penelitian

FK.UNISA bisa memberi kebebasan

untuk peneliti memilih judul sendiri,

agar lebih mudah menjalankan

penelitian

3. Memberikan pilihan perlakuan

penelitian yang sederhana dan

biayanya terjangkau oleh mahasiswa

(i), agar tidak memberatkan orang

tua.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aru W.Sudoyo, Bambang Setiyohadi,

Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K,

Siti Setiati. Ilmu Penyakit Dalam Ed.

5 jilid 2. FKUI, Jakarta : 2009

2. Barrett KE, Barman SM, Boitano S,

Brooks HL. Ganong’s Review of Medical

Physiology: Cardiovascular Physiology.

23rd ed. Singapore: Mc Graw Hill; 2010.

p. 544-50

3. Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Depkes tahun 1997

4. Hall JE. Fisiologi Kedokteran. 11th ed.

Jakarta: Penerbit EGC;2010.

5. Huriawati Hartanto dkk. Kamus

kedokteran Dorland, Ed 29. EGC;

Jakarta, 2002

6. Lily Ismudiati Rilantono, dkk. Buku

Ajar Kardiologi. FKUI: Jakarta, 2007

7. Mallick A, Klein H, Mosse E.

Prevention of Cardiovascular

response to Tracheal Intubation. Br J

Anesth. 1996; p. 77: 296

8. NHANES (National Health and

Nutrition Examination Survey, US)

tahun 1994

9. Prickering dkk. Recommendations for

(12)

and Experimental Animals. Diunduh dari

http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/

full/45/1/142. Diakses 11 Mei 2011.

10. Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan

pada Darah dan Pembuluh Darah:

Tekanan Darah. Yogyakarta: Diva Press;

2009. P. 34-43

11.Satoto, Karjati, S., Darmojo, B.,

Tjokroprawiro, A., Kodyat, BA.

Kegemukan, Obesitas dan Penyakit

Degeneratif: Epidemiologi dan

Strategi Penanggulangannya, Dalam:

Widyakarya Nasional Pangan dan

Gizi VI tahun 1998. Jakarta: LIPI, hal. 787 – 808.

12. Sherwood L. Human Physiology: The

Blood Vessel and Blood Pressure. 7thed.

Canada: Brooks/Cole Engage Learning;

2010. P.370-80

13.Syarif, D.R. Childhood Obesity:

Evaluation and Management, Dalam

Naskah Lengkap National Obesity

Symposium II, Editor: Adi S., dkk.

Surabaya, 2003; 123 – 139.

14.World Health Organization, WHO

World Health Organization 1998

15.World Health Organization, WHO

World Health Organization Report

Gambar

Tabel 3. Respon kardiovaskuler
Tabel 7. antara individu obes dan non obes Analisis tekanan darah diastol
Tabel 7. Nilai t-hitung yang dihasilkana

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan sistem pembelajaran sepanjang hari, kebiasaan belajar dan motivasi

Kesimpulan penelitian adalah (1) Terdapat interaksi rata-rata prestasi belajar matematika siswa antara bentuk tes dengan motivasi belajar siswa sebesar (0,001 &lt; 0,05) (2)

domain memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani oleh sistem dan menghasilkan sebuah model yang merupakan gambaran dari kelas-kelas, objek-objek, struktur dan

Dengan demikian, secara ringkas bahwa program perkuliahan yang dibutuhkan pada mata kuliah Kimia Lingkungan ialah yang dapat mendorong mahasiswa agar mampu

persetujuan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis (89%) dan komunikasi matematis (77%), sikap siswa yang menunjukkan kesukaan terhadap pembelajaran

Berdasarkan hasil tes kemampuan siswa meringkas teks eksplanasi ditinjau dari penggunaan kalimat efektif data yang diperoleh, kesalahan yang sering ditemui adalah

Pengaruh Pemberian Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Diabetes Melitus yang Diinduksi Aloksan.. Nur Rusydah Hammam*, Ahmad Zulfa Juniarto**