35
BAB III
METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian
Adapun objek penelitian ini dilakukan pada produk fashion blouse di Shopee. Pemilihan objek penelitian ini dilakukan secara sengaja, didasarkan atas pertimbangan melalui pemilihan-pemilihan berdasarkan kesesuaian karakteristik yang dimiliki calon sampel dengan kriteria tertentu yang dikehendaki oleh peneliti sesuai tujuan penelitian.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Noor (2011) penelitian kuatitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel, variabel diukur sehingga data terdiri dari angka-angka dan dianalisis berdasarkan statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dikategorikan sebagai explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau keseluruhan dari objek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhancalon konsumen mahasiswi produk fashion blouse Shopee di Kota Malang.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2016) Sampel merupakan sebagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini cukup besar, sehingga peneliti melakukan pengambilan sampel dari populasi tersebut dengan sangat representatif (mewakili). Menurut Ferdinand (2014) jumlah sampel didapatkan dari jumlah indikator dikali dengan (5-10). Oleh karena itu penetapan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada rumus yaitu:
n = Jumlah Indikator X (5 sampai 10)
Keterangan:
n = jumlah sampel
Pada penelitian ini terdapat 20 indikator dan dipilih angka 6 sebagai angka pengalinya, maka dapat ditentukan sampel penelitian yang berjumlah:
n = Jumlah Indikator X (5 sampai 10)
n = 20 X 6
Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 120 responden. 120 responden sudah representatif karena menurut Ferdinand (2014) mengatakan bahwa ukuran sampel dengan minimum 100 sampel sudah memadai bagi penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Produk fashion blouse yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan produk dari beberapa onlineshop di dalam Shopee yang menjual produk berjenis fashion blouse.
1. Mahasiswi yang belum pernah membeli produk fashion blouse. 2. Mahasiswi yang belum berkerja dan berlokasi di Kota Malang. 3. Mahasiswi yang mengetahui produk fashion blouse.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
Nonprobability Sampling dengan metode Snowball Sampling. Menurut
Sugiyono (2016) Snowball Sampling merupakan teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian membesar ibarat bola salju. Penentuan sampel dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel atau responden satu atau dua responden lalu meminta rekomendasi kepada responden tersebut untuk menyebarkan kepada sampel berikutnya atau orang lain yang memiliki. Setelah itu akan berhenti setelah sampel yang didapatkan dinilai telah mencukupi sesuai dengan jumlah sampel
yang dibutuhkan. Penelitian ini mempertimbangkan karakteristik responden calon konsumen mahasiswi produk fashion blouse Shopee di Kota Malang.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, definisi operasional digunakan untuk mendefinisikan variabel berdasarkan karakteristik yang diamati.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator Niat Beli (Y) Niat beli merupakan sebuah perilaku dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau mengingat suatu produk. Kotler dan Keller (2007)
Niat beli merupakan keadaan ketika konsumen berkeinginan untuk membeli produk fashion blouse di Shopee. 1) Ketertarikan terhadap produk fashion blouse di Shopee 2) Mencari informasi terkait produk fashion blouse di Shopee Tseng et al., (2015) 3) Berencana membeli produk fashion blouse di Shopee 4) Kesediaan membeli produk fashion blouse di Shopee De Matos et al., (2007) Persepsi Harga (X1) Persepsi harga merupakan penilaian konsumen dan bentuk emosional yang terasosiasi mengenai apakah harga yang ditawarkan oleh penjual dan harga yang
dibandingkan dengan pihak lain masuk diakal dan dapat diterima.
Persepsi harga, merupakan persepsi konsumen terkait dengan harga yang sebanding dengan yang diterima dan diinginkan calon konsumen dari produk fashion
blouse di Shopee.
1) Keterangkauan harga dari produk
fashion blouse di Shopee 2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk fashion blouse di Shopee 3) Kesesuaian harga dengan manfaat produk fashion blouse di Shopee
Kotler dan Amstrong (2013)
Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator Lee dan
Lawson-Body (2011)
4) Harga sesuai dengan daya beli dari produk fashion
blouse di Shopee Istianah et al., (2018) Electronic Word of Mouth (E-Wom) (X2) Electronic word of mouth (E-Wom) merupakan aktivitas penyebaran informasi secara informal melalui sebuah pesan dari mulut ke mulut melalui media internet atau web secara online. Lamba dan Manav (2014) Electronic Word of Mouth (E-Wom) merupakan bentuk pernyataan berupa pesan untuk dijadikan sebuah informasi yang dibuat oleh konsumen sebelumnya terkait dengan produk fashion blouse di Shopee. a. E-Wom Quality (Kualitas E-Wom) b. E-Wom Quantity (Kuantitas E-Wom) 1) Kejelasan dan kemudahan pesan untuk dipahami calon konsumen terkait produk fashion blouse di Shopee
2) Pesan yang dipilih merupakan pesan yang dianggap cukup akurat terkait
fashion blouse di Shopee 3) Pesan yang disampaikan dirasa berdampak positif terhadap pendapat pribadi terkait fashion blouse di
Shopee oleh calon konsumen 4) Kemampuan pesan untuk memberikan solusi terkait pemilihan produk fashion blouse di Shopee 1) Banyaknya jumlah komentar yang memilih/mengklik produk fashion blouse di Shopee sangat populer 2) Banyaknya jumlah komentar yang memilih/mengklik produk fashion blouse di Shopee di rekomendasikan
Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator
c. Sender’s Expertise
(Keahlian Pengirim) Lin, Wu, & Chen (2013) 3) Banyaknya jumlah komentar menandakan jumlah terjualnya produk fashion blouse di Shopee 4) Semakin banyak jumlah rating bintang suatu produk menandakan produk fashion blouse di Shopee layak jual 1) Pengirim pesan mampu mengekspresikan rasa kepuasan dengan memberikan bukti visual terkait produk fashion blouse di Shopee 2) Pengirim pesan memberikan isi pesan yang berbeda dengan orang lain di kolom komentar mengenai produk fashion blouse di Shopee 3) Pengirim pesan mampu menjawab setiap pertanyaan terkait produk fashion blouse di Shopee melalui pesan 4) Pengirim pesan mampu menjelaskan kenyatan dari spesifikasi produk fashion blouse di Shopee dengan spesifikasi rincian produk di Shopee
F. Jenis dan Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini digunakan dalam penelitian ini adalah sata primer dan data sekunder. Berikut sumber data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2016) sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Data prime diperoleh dari penyebaran kusioner kepada responden dengan menggunakan google form. 2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2016) sumber data sekunder adalah sumber yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti melalui dokumen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian yaitu data e-commerce dengan minat kunjung terbanyak, data aplikasi berbelanja yang paling banyak digunakan, data produk yang paling populer, data produk paling banyak terjual, data e-commerce yang jadi pilihan konsumen untuk berbelanja berdasarkan gender, data e-commerce yang jadi pilihan konsumen untuk berbelanja berdasarkan kelompok umur, data fenomena kebiasaan konsumen yang diperoleh dari artikel dan website di internet, dan jurnal yang dijadikan acuan penelitian terdahulu.
G. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Noor (2011) teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode survey. Metode survey menurut Sanusi (2013) merupakan cara pengumpulan data di mana penelitian atau pengumpulan data mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada responden berbentuk lisan maupun tulisan. Adapun instrumen yang digunakan yaitu berypa angket/kuesioner online. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden (Sugiyono, 2016). Kuisioner yang digunakan oleh penelitian ini yaitu kuisioner online melalui google form.
Penyebaran melalui google form dengan link (https://bit.ly/3shvXG4) tersebut disebarkan melalui:
1. WhatsApp: Link dibagikan dengan mengirim broadcast pesan yang berisi link kuisioner dan juga ucapan permintaan untuk kesediaan mengisi kuisioner kepada responden. Serta menyebarkan link melalui status (story) Whatsapp. 2. Instagram : Link dibagikan dengan mengirim status (story) yang ditujukan
kepada responden dimana berisi pesan permintaan untuk kesediaan mengisi kuisioner yang dicantumkan di bio profil instagram milik (@Indahsundawa). 3. Line : Link dibagikan dengan mengirim status (story) yang ditujukan kepada
responden dimana berisi pesan permintaan untuk kesediaan mengisi kuisioner beserta link google form di Line milik (Indah Sundawa).
4. Twitter : Link dibagikan dengan mengirim status (story) yang ditujukan kepada responden dimana berisi pesan permintaan untuk kesediaan mengisi kuisioner beserta link google form di Twitter milik (indahsundawa).
Kemudian selanjutnya peneliti akan meminta teman dan kerabat untuk meyebarkan link google form tersebut ke grup dan status WhatsApp status Instagram, dan status Line milik responden. Selain itu, pengumpulan data sekunder dengan cara mengunjungi alamat website, jurnal, penelitian terdahulu, buku, artikel, dan jurnal manajemen ataupun skripsi lalu mengunduhnya.
H. Teknik Pengukuran Data
Dalam penskalaan data ini, peneliti menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Responden diminta untuk mengurutkan pilihan yang dinyatakan dalam pilihan snagat setuju hingga sangat tidak setuju, dimana setiap pilihan memiliki makna nilai angka 1 sampai dengan 5, jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pada tabel 3.2 berikut akan dijelaskan mengenai skala likert yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai
Sumber : Sugiyono, 2016
I. Uji Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan:
1) Uji Validitas
Menurut Noor (2011) validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut valid atau sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi antar skor tiap butir pertanyaan dengan skor toral dari koisioner tersebut. Validitas menyangkut akurasi instrumen, jika r hitung > r tabel dengan signifikan 0,05, maka butir soal dapat dikatakan valid. Rumus yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh pearson, yaitu:
Alternatif Jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Noor (2011)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = skor tiap item Y = skor seluruh item
n = jumlah responden (sampel)
Dari teknik pengujian instrumen yang digunakan oleh penulis tersebut dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences) 26.
2) Uji Reliabilitas
Menurut Noor (2011) uji reliabilitas atau keandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat udapat dipercaya atau diandakan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil dari pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan, jika nilai alpha >0,60 disebut reliabel. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas digunakan teknik analisis formula Alpha Cronbach dengan rumusnya sebagai berikut: 𝑟𝑖𝑖 = [ 𝑘 𝑘 − 1] [1 − ∑ 2𝜎 𝜎12] Sumber : Noor (2011)
Keterangan:
rii = Reliabilitas responden k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 2
σ
= Jumlah butir pertanyaan
σ12 = Jumlah varian skore total
Nilai suatu instrumen dikatakan reliable bila nilai Alpha Cronbach > 0,60. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 26.
J. Teknik Analisis Data
Metode atau teknik analisis data yang digunakan/dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah:
1) Analisis Data Frekuensi
Pada penelitian ini analisis deskripsi jawaban responden atau analisis data frekuensi menggunakan rentang skala kriteria. Alternatif jawaban responden menggunakan skala likert, maka perlu dilakukan pengelompokan jawaban responden berdasarkan total nilai yang akan diperoleh dari perhitungan rentang skala. Rentang skala ini digunkan untuk mendeksripsikan terkait persepsi harga, electronic word of mouth a(E-Wom), dan niat beli pada produk fashion
blouse di Shopee. Menurut Umar (2014) menentukan rentang skala dengan
RS = 𝑛 (𝑚−1)
𝑚
Keterangan:
RS = Rentang Skala n = Jumlah Sampel
m =Jumlah Alternatif Jawaban
Berdasarkan pada rumus diatas, dapat diperoleh rentang skala pada penelitian ini sebagai berikut:
RS
=
𝑛 (𝑚−1) 𝑚 RS = 120 (5−1) 5 = 480 5 = 96Berdasarkan perhitungan ditas, maka diperoleh rentang skala 96. Dengan demikian, skala penelitian setiap kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interval dan Penilaian Setiap Variabel
No Interval Persepsi Harga Electronic Word Of
Mouth (E-Wom)
Niat Beli 1. 120 – 216 Sangat Tidak Wajar Sangat Buruk Sangat Rendah 2. 217 – 312 Tidak Wajar Buruk Rendah 3. 313 – 408 Cukup Wajar Cukup Sedang
4. 409 - 504 Wajar Baik Tinggi
5. 505 - 600 Sangat Wajar Sangat Baik Sangat Tinggi
Untuk mendapatkan Nilai total dalam deskripsi jawaban responden dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai indeks per indikator. Total nilai dari setiap indikator berasal dari perkalian antara skor penilaian responden
dikalikan dengan jumlah responden yang memilih setiap item pernyataan. Penelitian ini menggunakan rentang skor 1 sampai 5, skor 1 “Sangat Tidak Setuju” sampai skor 5 “Sangat Setuju”.
2) Asumsi Klasik
Menurut Noor (2011) uji prasyarat analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian dalam hipotesi dapat dilanjutkan atau tidak. untuk melakukan analisis regresi terlebih dahulu menggunakan uji asumsi klasik agar memperoleh hasil analisis data yang sesuai dengan syarat pengujian. Dalam penelitian ini perlu dilakukan suatu pengujian asumsi klasik atas data yang akan diolah oleh peneliti dengan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas ini menurut Noor (2011) menyatakan bahwa uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Jika variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Model regresi yang baik adalah bila distribusi errornya normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov, dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika signifikansi ≥ 0,05 maka data berdistribusi secara normal. 2. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Sanusi (2013), uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut akan terjadi kesalahan. Dalam penelitian ini untuk menguji apakah terdapat gelaja multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variable bebas (independent). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Memiliki niali Variance Inflation Factor (VIF) <10 2. Memiliki nilai tolerance >0.1
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ada ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Sanusi, 2013). Dalam penelitian ini untuk melihat apakah terdapat gejala heteroskedastisitas, dilakukan dengan metode Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas atau dapat diatakan homoskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu regresi linear terdapat korelasi atau hubungan yang kuat baik positif dan negatif antar data yang ada pada variabel-variabel data pertama ke data kedua (Umar, 2014). Dalam penelitian ini, uji autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson (DW-Test), dimana dalam pengambilan keputusan melihat berapa jumlah sampel yang diteliti yang kemudian dilihat angka ketentuannya pada tabel Durbin Watson. Nilai Durbin Watson (DW) harus dihitung terlebih dahulu, kemudian dibandingkan dengan nilai batas atas (dU) dan nilai batas bawah (dL) untuk berbagai nilai n (jumlah sampel) dan k (jumlah variabel bebas) yang ada di dalam tabel Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:
1. DW < dL, terdapat autokorelasi positif (+) 2. dL < DW < dU, tidak dapat disimpulkan 3. dU < DW < 4-dU, tidak terjadi autokorelasi 4. 4-dU < DW < 4-dL, tidak dapat disimpulkan 5. dW < 4-dL, terdapat autokorelasi negatif (-) 3) Uji Koefisien Determinasi (𝑅2)
Menurut Sanusi (2013) 𝑅2 digunakan untuk menjelaskan proporsi
variabel bebas(X) dalam menjelaskan variabel terikat (Y). Apabila nilai 𝑅2
electronic word of mouth (E-wom) (X2) dalam menjelaskan variabel dependen
niat beli (Y) sangat terbatas, begitupun sebaliknya. Jadi dalam penelitian ini, uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh persepsi harga (X1) dan electronic word of mouth (E-Wom) (X2) dalam menjelaskan niat beli (Y) produk fashion blouse di Shopee.
4) Regresi Linier Berganda
Menurut Sanusi (2013) analisis regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh dari 2 ataupun lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi yaitu regresi linear berganda. Dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara persepsi harga (X1) dan electronic word of mouth
(E-wom) (X2) terhadap niat beli (Y) pada calon konsumen mahasiswi produk fashion blouse di Shopee. Terdapat persamaan umum menurut Sanusi (2013)
yang akan digunakan dalam regresi linier berganda dan dijabarkan sebagai berikut:
Y = a + b1𝑋1 + b2𝑋2
Keterangan:
Y = Variabel terikat (dependen) a = Nilai konstanta
b (1,2) = Nilai koefisien regresi X (1,2) = Variabel bebas (independen)
K. Uji Hipotesis
1) Uji Parsial (uji t)
Menurut Sanusi (2013) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam uji parsial ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α =5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95 untuk mengujinya serta membandingkan nilai t tabel dengan t hitung, peneliti menggunakan SPSS dengan versi 26. Selain itu, hipotesis dirumuskan sebagai berikut Sanusi (2013): 1. Formulasi hipotesis 1
a. H0 = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi harga terhadap niat beli produk fashion blouse di Shopee.
H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi harga terhadap niat beli produk fashion blouse di Shopee.
b. Menentukan Nilai t table
Adapun rumus untuk menentukan t tabel adalah sebagai berikut:
t tabel = a / 2 ; n – (k+1)
t tabel = 0,05 / 2 ; 120 – (2+1)
t tabel = 0,025 ; 117
c. Menentukan Nilai t hitung
Adapun rumus untuk menentukan t hitung adalah sebagai berikut:
t = 𝛽𝑛
𝑠𝛽𝑛
Keterangan:
t = Tingkat signifikan t hitung
n = Banyaknya sampel
βn = Koefisien regresi setiap variable sβn = Standar error setiap variabel d. Menentukan Nilai t hitung
Adapun rumus untuk menentukan t hitung adalah sebagai berikut:
t = 𝛽𝑛
𝑠𝛽𝑛
Keterangan:
t = Tingkat signifikan t hitung
n = Banyaknya sampel
βn = Koefisien regresi setiap variable sβn = Standar error setiap variabel 2. Formulasi hipotesis 2
a. H0 = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara electronic
word of mouth (E-Wom) terhadap niat beli produk fashion blouse di
Shopee.
H2 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara electronic word of mouth (E-Wom) terhadap niat beli produk fashion blouse di Shopee.
b. Menentukan Nilai t table
Adapun rumus untuk menentukan t tabel adalah sebagai berikut:
t tabel = a / 2 ; n – (k+1)
t tabel = 0,05 / 2 ; 120 – (2+1)
t tabel = 0,025 ; 117
t tabel = 1,980
c. Menentukan Nilai t hitung
Adapun rumus untuk menentukan t hitung adalah sebagai berikut:
t = 𝛽𝑛
𝑠𝛽𝑛
Keterangan:
t = Tingkat signifikan t hitung
n = Banyaknya sampel
βn = Koefisien regresi setiap variable sβn = Standar error setiap variabel b. Menentukan Nilai t hitung
Adapun rumus untuk menentukan t hitung adalah sebagai berikut:
t = 𝛽𝑛
𝑠𝛽𝑛
Keterangan:
t = Tingkat signifikan t hitung
n = Banyaknya sampel
βn = Koefisien regresi setiap variable sβn = Standar error setiap variable
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika t hitung memiliki nilai > t tabel maka hipotesis alaternatif (Ha) diterima dalam arti terdapat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) atau H0 diterima jika t hitung > 1,980.
2. Jika t hitung memiliki nilai ≤ t tabel maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dalam arti tidak dapat pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) H0 tidak diterima jika t hitung < 1,980.
2) Uji Dominan
Menurut Ghozali (2018), uji dominan digunakan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji variabel dominan ditentukan dengan melihat nilai koefisien beta yang terbesar.